Wanita Kesayangan CEO

Sedangkan di tempat yang berbeda di mana Martinus berada di perusahaan miliknya. Saat ini Martinus sangat sibuk mengecek dokumen yang menumpuk di meja kerjanya.

Hingga sepuluh menit kemudian ponselnya berdering tanda ada panggilan masuk. Martinus langsung mengambil ponselnya dan melihat di layar ponselnya tertera nama asisten setianya membuat Martinus menggeser tombol berwarna hijau.

'Hallo.' Panggil Martinus.

'Tuan Muda Martinus, anak buahku mendapatkan petunjuk tentang kedatangan dokter AA.' Ucap Asisten setianya.

'Kamu di mana sekarang?' Tanya Martinus.

'Di tempat parkiran.' Jawab Asisten setianya.

'Baik, Aku akan datang ke sana.' Jawab Martinus sambil berdiri.

Martinus langsung memutuskan sambungan komunikasi secara sepihak kemudian pergi meninggalkan ruang kerjanya.

Sampai di tempat parkiran Martinus langsung masuk ke dalam mobil di mana Asisten setianya sejak tadi menunggu dirinya.

"Tuan Muda Martinus, baru saja dokter AA telah pergi." Ucap Asisten setianya.

"Anak buah Saya sudah bertanya kemana arah Dia pergi dan katanya dokter AA pergi ke Taman Karen Larasati." Sambung Asisten setianya.

Martinus terdiam sambil memalingkan wajahnya ke arah kanan dan kiri untuk mencari keberadaan dokter AA tanpa mengetahui kalau dokter AA adalah istrinya sendiri.

"Dokter AA berusia sekitar dua puluh tahun lebih, rambut panjang, memakai dress warna putih." Ucap Asisten Setianya yang menceritakan ciri-ciri dokter AA.

Martinus masih terdiam sambil masih memalingkan wajahnya ke arah kanan lalu ke arah kiri. Sedangkan di tempat yang tidak jauh dari Martinus, seorang gadis cantik, berumur dua puluh tahun lebih, rambut panjang, memakai dress warna putih sedang berdiri sambil menatap wajah tampan siapa lagi kalau bukan Robert.

"Kak Robert, bagaimana bisnis klinik medis yang sudah beberapa hari Aku tinggalkan?" tanya gadis cantik tersebut siapa lagi kalau bukan Angela.

"Nyonya Muda Martinus, jangan kuatir karena bisnis klinik medis sangat bagus di mana setelah pasien di rawat respon mereka sangat bagus. Jadi Nyonya Muda Martinus tenang saja karena Aku sudah menyerahkan orang kepercayaanku untuk mengelola bisnis klinik medis." Jawab Robert.

"Tapi Aku masih lebih nyaman dan tenang jika Kak Robert yang mengelola bisnisku." Ucap Angela.

"Nyonya Muda Martinus tenang saja, Aku akan selalu mengecek cara kerja orang kepercayaanku." Ucap Robert.

Angela hanya menganggukkan kepalanya kemudian Angela berjalan ke arah toko lalu masuk ke dalam toko tersebut bersamaan mobil milik Martinus melewati toko yang dimasuki oleh Angela.

Angela menatap sekeliling toko di mana toko tersebut menjual kue tart dan roti yang merupakan toko miliknya.

"Oh ya. Mengenai Nona Muda Belia Sutrisna, ada kabar terbaru yaitu Tuan Besar Komar benar-benar sudah tidak memperdulikannya lagi." Ucap Robert.

"Jadi Nona Muda Belia Sutrisna hanya bisa mengandalkan penjualan saham miliknya untuk mengumpulkan uang seratus dua puluh lima juta." Sambung Robert.

"Aku sangat mengenal siapa Komar Sutrisna yaitu sangat egois dan sangat kejam meskipun itu putri kandungnya sendiri. Selain itu bersedia melakukan apa saja termasuk mengorbankan putri kandungnya asalkan keinginannya tercapai." Ucap Angela sambil duduk di kursi.

Angela sama sekali tidak bersedia memanggilnya dengan sebutan Ayah karena dirinya sangat dendam terhadap Komar yang telah membuat Ibu kandungnya meninggal dunia.

Selain itu masa kecilnya tidak bahagia ketika Ayahnya menikah lagi sampai Angela dan Ibunya di buang di desa oleh Ayahnya. Penderitaan Angela bertambah ketika Angela kehilangan sosok Ibunya yang meninggal secara tragis

Beruntung Angela bertemu dengan seseorang yang sangat baik di mana Angela diajari semua yang dikuasai oleh orang tersebut termasuk ilmu medis. Angela yang sangat pintar dengan cepat menguasai semua pelajaran yang diberikan oleh orang tersebut.

Selain itu Angela juga di sekolah termahal hingga Angela lulus kuliah di luar negri dengan biaya orang tersebut karena orang tersebut ternyata sangat kaya namun tidak menikah.

"Oh ya, kami telah memperoleh total 10 persen saham milik Belia." Ucap Robert mengalihkan pembicaraan sambil duduk di kursi dan saling berhadapan.

Hal itu dilakukan karena Robert melihat kalau Angela sedang menahan amarahnya terhadap Komar.

"Bagus. Aku ingin mengambil kembali semua saham milik Kakekku yang di ambil paksa oleh keluarga Sutrisna. Tinggal selangkah lagi kita berhasil merebut semua aset berharga milik Kakekku" Ucap Angela.

"Oh ya, bahan obat yang Aku minta sebelumnya apakah Kak Robert sudah menemukannya?" Tanya Angela.

"Kami masih mencarinya dan kami usahakan secepat mungkin untuk menemukannya." Jawab Robert.

"Kondisi fisik Nenek Elisabeth melemah dan tidak bisa disembuhkan dengan menggunakan jarum emasku. Hanya bahan obat yang berumur kurang dari seratus tahun yang bisa menyembuhkannya. Jika tidak ada maka pengobatan yang Aku lakukan selama ini hanya sia-sia saja." Ucap Angela dengan wajah sedih.

"Kalau begitu tolong beri Aku dua minggu kurang dan Aku pastikan akan menemukannya untuk Nyonya Besar Elisabeth." Ucap Robert.

"Baik, semoga saja dapat ditemukan secepat mungkin." Ucap Angela penuh harap.

"Semoga saja." Jawab Robert.

xxxxxxxx

Di tempat yang berbeda lebih tepatnya di perusahaan milik Martinus di mana Martinus dan asisten setianya yang bernama Cristina berada di ruangan Martinus.

Mereka sudah mencari keberadaan dokter AA namun tidak berhasil, hal itu membuat Martinus meminta Cristina untuk kembali ke perusahaan.

"Jangan kuatir, Tuan Muda Martinus. Dokter AA sekarang berada di kota ini jadi Saya sangat yakin kalau Saya dapat menemukan dokter Jiang." Ucap Cristina.

"Untungnya penyakit Nenek tidak terlalu serius dan berbahaya. Itu semua berkat obat dan akupuntur yang diberikan Kak Melani, Kak Gracella dan Kak Marcella." Ucap Martinus.

Tanpa sepengetahuan Martinus kalau Melani, Gracella dan Marcella hanya menekan racun di dalam tubuh Nenek Elisabeth melalui jarum akupuntur agar racunnya tidak menyebar.

Selama ini Nenek Elisabeth bisa bertahan dan tidak kritis lagi karena Angela memberikan ramuan di mana ramuan itu untuk menghilangkan racun namun racun yang ada di tubuh Nenek Elisabeth belum sepenuhnya menghilang.

Keluarga besar Martinus sudah tahu hal itu karena itu Melani, Gracella dan Marcella tidak lagi memberikan pengobatan.

Tanpa sepengetahuan Martinus dan Nenek Elisabeth kalau Angela mengajari keluarga besarnya terlebih para wanita tentang ahli medis.

Hal itu dikarenakan agar jika suatu saat nanti ada salah satu anggota keluarganya yang sakit atau terkena racun yang sangat berbahaya.

Maka para wanitanya bisa menyembuhkannya tanpa tergantung satu orang. Seperti saat ini di mana hanya Angela yang bisa menyembuhkannya.

"Setidaknya Aku masih bisa menunggu tiga atau dua bulan, kamu silahkan kembali dulu. Terus mencari petunjuk tentang dokter AA." Ucap Martinus.

"Baik." Jawab Cristina dengan patuh.

"Oh ya, Saya hampir lupa. Kata anak buahku Nyonya Muda Martinus tidak sengaja bertemu dengan Nyonya Muda Jonathan dan Nona Muda Marbella." Ucap Cristina yang tiba-tiba teringat.

"Ceritakan!" Perintah Martinus.

Cristina pun menceritakan apa yang sedang terjadi sedangkan Nathan terdiam sambil mendengarkan apa yang dikatakan Cristina.

"Setelah mereka selesai mengobrol, Nyonya Muda Martinus pergi bersama pria yang waktu Tuan Muda dan Nyonya Muda pergi ke butik." Ucap Cristina.

"Apa? Pria itu sama yang di butik?" Tanya Martinus mengulangi perkataan Cristina dengan wajah cemburu.

"Benar Tuan. Mereka pergi ke toko kue lumayan lama lalu pergi lagi ke butik." Jawab Cristina.

Tiba-tiba Martinus ingat dengan perkataan Angela membuat Martinus menggenggam ke dua tangannya dengan erat.

"Oh Dia nawarin gambar rancangan gaun tapi Aku menolaknya."

'Pantas saja Aku merasa kalau istriku berbohong. Lebih baik Aku pulang sekarang saja untuk menanyakan siapa pria itu.' Ucap Martinus dalam hati.

"Apakah kamu sudah berhasil meretas siapa pria itu?" Tanya Martinus.