NovelToon NovelToon
“Suara Hatiku Jadi Takdir Istana”

“Suara Hatiku Jadi Takdir Istana”

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Pembaca Pikiran
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Lian, gadis modern, mati kesetrum gara-gara kesal membaca novel kolosal. Ia terbangun sebagai Selir An, tokoh wanita malang yang ditindas suaminya yang gila kekuasaan. Namun Lian tak sama dengan Selir An asli—ia bisa melihat kilasan masa depan dan mendengar pikiran orang, sementara orang tulus justru bisa mendengar suara hatinya tanpa ia sadari. Setiap ia membatin pedas atau konyol, ada saja yang tercengang karena mendengarnya jelas. Dengan mulut blak-blakan, kepintaran mendadak, dan kekuatan aneh itu, Lian mengubah jalan cerita. Dari selir buangan, ia perlahan menemukan jodoh sejatinya di luar istana.

ayo ikuti kisahnya, dan temukan keseruan dan kelucuan di dalamnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Malam semakin larut. Langit penuh bintang tampak seperti lautan perak yang tumpah di atas dunia. Namun di bawah cahaya itu, dunia manusia dipenuhi kegelapan yang lebih pekat daripada malam itu sendiri.

Di Istana Liu, Liu Ming duduk di ruang rahasia bawah tanah, menatap api biru yang masih membara. Suaranya rendah, seperti racun merembes ke udara.

“Pedang Langit… Pewaris perempuan…” Ia tertawa lirih, namun tawa itu lebih mirip desisan ular. “Aku akan membuatnya berlutut di hadapanku. Jika perlu, aku akan belah tubuhnya untuk mendapatkan kekuatannya.”

Menteri Cun berlutut di lantai dingin, tubuhnya gemetar. “Yang Mulia, hamba sudah menyebarkan pasukan rahasia. Mereka akan menutup semua jalur menuju barat. Pewaris itu tidak akan bisa lolos.”

Liu Ming menyipitkan mata, jari-jarinya mengetuk meja batu. “Tidak cukup. Jika dia benar-benar mewarisi Pedang Langit, pasukan biasa hanya akan jadi umpan. Kita butuh sesuatu yang lebih…”

Ia menoleh pada pendeta hitam yang berdiri di sudut ruangan. “Bagaimana persiapan segel iblis?”

Pendeta itu menunduk. “Yang Mulia, segel sudah hampir selesai. Namun, jika digunakan terlalu cepat, roh iblis bisa keluar kendali. Itu berbahaya, bahkan untuk—”

Belum sempat ia menyelesaikan kata-katanya, Liu Ming melemparkan cawan arak ke arahnya. Cawan itu menghantam dinding, pecah berantakan.

“Berbahaya?!” Suaranya menggelegar. “Aku adalah kaisar! Aku tidak takut pada bahaya. Segera siapkan. Aku akan menjadi penguasa tunggal dunia ini, bahkan para dewa akan sujud di kakiku!”

Api biru berkobar lebih tinggi, memantulkan bayangan Liu Ming di dinding batu. Bayangan itu tampak lebih menyeramkan daripada dirinya sendiri.

---

Di hutan barat

Sementara itu, jauh dari istana, rombongan kecil Lian melanjutkan perjalanan. Kabut pagi masih menutupi pepohonan, embun menetes dari daun-daun, dan suara burung terdengar samar.

Lian berjalan paling depan, matanya tampak tenang, namun dalam hatinya gelisah. Aura gelap dari timur masih terasa, menempel di kulit seperti bisa ular.

Chen Yun yang berjalan di sampingnya melirik. “Wajahmu pucat. Apa kau baik-baik saja?”

Lian tersenyum samar. “Aku baik-baik saja. Hanya saja… aku tidak bisa mengabaikan firasat ini. Ada sesuatu yang besar sedang bergerak.”

Yuyan yang berjalan di belakang menambahkan, “Sejak semalam, aku melihat burung-burung hutan terbang menjauh ke barat. Seperti ada yang mengusir mereka.”

Liu Ning yang biasanya pendiam, kini angkat bicara. “Itu pertanda buruk. Jika benar Liu Ming menggunakan kekuatan terlarang, bukan hanya manusia yang terancam… bahkan alam pun bisa hancur.”

Mereka semua terdiam sejenak. Hanya suara langkah kaki dan desir angin yang menemani.

---

Ketika rombongan berhenti untuk beristirahat, Lian duduk bersila di samping api unggun kecil. Matanya terpejam, tangannya bertumpu di lutut.

Di dalam pikirannya, ia kembali merasakan resonansi itu. Suara pedang di dalam hatinya bergetar lembut, seolah berusaha berbicara.

“Kau tidak sendirian… Pewaris satumu semakin dekat. Jangan takut, sebab takdir kalian terikat.”

Lian menggenggam dadanya. “Siapa dia? Kenapa aku bisa merasakannya begitu kuat… seolah aku mengenalnya sejak lama?”

Chen Yun, yang duduk agak jauh sambil mengasah pedangnya, melirik Lian. Ia tidak mendengar isi hati Lian kali ini, tapi ia tahu ada sesuatu yang berat di pikirannya.

“Lian,” katanya pelan. “Apa pun yang kau hadapi… kau tidak sendirian. Ingat itu.”

Lian membuka mata, menatapnya, lalu tersenyum tipis. Ia tidak menjawab, namun di hatinya ia berkata, “Kau baik, Chen Yun ge. Tapi takdirku mungkin jauh lebih berbahaya dari yang kau bayangkan.”

Yuyan yang sedang menyiapkan obat dari ramuan hutan ikut memandang Lian. Tatapannya penuh kekhawatiran, tapi ia memilih diam.

---

Di bukit utara

Feng Xuan menuruni gunung dengan langkah mantap. Aura kekuatannya membuat pepohonan bergetar setiap kali ia lewat. Di pundaknya, pedang naga berukir itu terus bergetar, seolah tak sabar.

Penjaga Bai berjalan di belakangnya, napasnya terengah. “Tuan Muda, apakah kau yakin ingin meninggalkan Klan Langit Abadi? Jika kau turun gunung, semua mata dunia akan tertuju padamu.”

Feng Xuan berhenti sejenak, menatap lembah luas di bawah sana. “Justru itu yang kuinginkan. Dunia harus tahu… bahwa Pedang Langit masih ada. Dan aku tidak akan membiarkan pewaris satuku sendirian menghadapi semua ini.”

Pedangnya bergetar lagi, memancarkan cahaya samar. Feng Xuan tersenyum tipis. “Kau juga merasakannya, bukan? Dia semakin dekat.”

---

Di aula utama, Liu Ming mengadakan jamuan kecil. Para pejabat hadir dengan wajah penuh kepura-puraan, tertawa sambil menyembunyikan rasa takut.

Liu Ming duduk di takhta, menatap mereka satu per satu. “Aku mendengar kabar bahwa beberapa dari kalian masih berhubungan dengan pengikut Liu Ning. Jika kabar ini benar… maka malam ini juga kalian akan kubunuh.”

Aula langsung sunyi. Para pejabat gemetar, saling menunduk.

Menteri Cun segera maju, suaranya lantang. “Yang Mulia, hamba sudah menyelidiki! Semua pejabat di sini setia kepada Anda. Hamba bersumpah demi keluarga hamba.”

Liu Ming menatapnya tajam. Lalu perlahan, ia tersenyum. “Bagus. Aku hanya ingin menguji kesetiaan kalian.”

Namun di balik senyum itu, hatinya penuh kecurigaan. Ia tidak percaya siapa pun. Baginya, semua orang hanya alat.

Setelah jamuan usai, ia berjalan ke balkon istana. Angin malam bertiup, membawa aroma bunga plum yang mekar. Ia menatap bulan, bibirnya menyunggingkan senyum dingin.

“Pewaris perempuan… Kau boleh lari sejauh apa pun, tapi akhirnya akan jatuh ke tanganku. Dunia ini hanya butuh satu penguasa… aku.”

---

Beberapa hari kemudian, rombongan Lian sampai di kaki Gunung Qifeng. Gunung itu menjulang tinggi, puncaknya diselimuti awan putih. Jalurnya terjal, penuh bebatuan dan hutan rapat.

“Tempat ini…” Lian berbisik. “Aku bisa merasakan sesuatu. Energi Pedang Langit… sangat kuat di sini.”

Chen Yun menghunus pedangnya, siaga. “Kalau begitu, kita harus berhati-hati. Musuh juga pasti merasakan hal yang sama.”

Benar saja, sebelum mereka sempat naik, puluhan bayangan hitam muncul dari balik pepohonan. Mereka mengenakan jubah gelap, wajah ditutup topeng.

“Prajurit bayangan Liu Ming…” Liu Ning bergumam, matanya tajam.

Salah satu dari mereka maju, suaranya serak. “Serahkan gadis itu. Jika tidak, jangan salahkan kami bila kalian mati di sini.”

Lian melangkah maju, sorot matanya dingin. “Aku bukan gadis yang bisa kalian seret seenaknya.”

Ia mengangkat tangannya, dan cahaya samar muncul di telapak tangannya. Pedang Langit dalam jiwanya bergetar.

Bayangan-bayangan itu langsung menyerbu. Pertarungan pecah.

Chen Yun berkelahi gagah, pedangnya menebas cepat. Yuyan melindungi Lian, melemparkan jarum-jarum beracun. Liu Ning memanggil jurus es yang membuat tanah membeku.

Namun jumlah musuh terlalu banyak. Mereka terus berdatangan, seperti tidak ada habisnya.

Lian menutup mata sejenak, lalu membatin, “Jika aku terus bertahan di sini, kita semua bisa mati. Apa yang harus kulakukan…?”

Dan seketika, ia merasakan resonansi kuat. Dari kejauhan, ada aura dahsyat mendekat, bagaikan petir membelah langit.

Semua orang terkejut ketika sosok tinggi tegap melompat dari puncak batu besar. Rambut hitamnya berkibar, pedang panjang berukir naga di pundaknya berkilau.

Satu tebasan saja darinya memecah tanah, membuat puluhan prajurit bayangan terlempar.

“Siapa dia?!” seru Liu Ning terperanjat.

Lian menatapnya, dadanya berdebar kencang. Ia mengenali sosok itu. Sosok yang dilihatnya dalam penglihatan malam-malam sebelumnya.

“Dia…” Lian berbisik. “Dialah pewaris satuku.”

Feng Xuan berdiri tegak di hadapan mereka, aura kekuatannya menggetarkan udara. Tatapannya tajam, namun ketika matanya bertemu dengan mata Lian, ada sesuatu yang bergetar di dalam jiwa keduanya.

Musuh yang tersisa terdiam, tubuh mereka gemetar oleh tekanan aura Feng Xuan.

Feng Xuan menghunus pedangnya, lalu berkata dengan suara dalam, “Siapa pun yang menyentuh gadis ini… berarti menantang Klan Langit Abadi.”

Udara menjadi sunyi. Pertemuan takdir akhirnya terjadi.

Namun di kejauhan, bayangan hitam lain mengawasi dari balik pepohonan. Mata licik Liu Ming bersinar dalam kegelapan.

“Bagus… sangat bagus…” bisiknya. “Kalian akhirnya bertemu. Itu berarti waktuku semakin dekat.”

Bersambung

1
Cindy
lanjut kak
Srimulyani
wah cinta segiempat Cen Yun banyak saingan
hani chaq
orang licik ga akan bertahan lama karna bakal termakan balik dengan kelicikannya
hani chaq
jodohnya kian dekat.....ayo semangat berjuang setiap keburukan pastilah akan kalah
hani chaq
emang seorang yg kuat harus berjodoh ma yg lebih hebat
hani chaq
masih menjadi teka teki siapa jodoh pedang langit
hani chaq
ini baru tambah asik.mantap polllll..... pokoknya
hani chaq
jgn biarkan ke4 org itu ada yg hilang.ayo.....kalian bisa
hani chaq
ayolah chen....ajari lian bela diri.seenggaknya bisa buat lebih bermanfaat
nara 🇮🇩 🇹🇼
bearti lian tak berjodoh denga kaisar liu ning,,kalau lian ketemu dengan pemilik pedang langit feng xuan,,
hani chaq
sayang sekali yg cewek2 pd ga bisa bertarung
hani chaq
benar2 jodohnya lian
kaylla salsabella
wah kasihan nanti Liu ning klu kian nikah sma pewaris satu nya
Tiara Bella
makasih Thor up nya....sangat menghibur berasa nnton dracin.... semangat ya
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
berada selalu disisi nya untuk menuju kebahagiaan
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
wahhh, seperti harapan ku dong /Applaud/
seorang kaisar yang sangat berwibawa yang akan menjadi jodoh nya Lian
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
Lian bobo' cantik, sementara keluarga nya kelimpungan nyariin /Facepalm/
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
penyesalan mu telat raja, Lian udah menutup hati nya untuk istana xu
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
kabulin dong yang mulai, biar Lian bisa buat gebrakan baru
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
pintar, Lian sang jenius baru muncul 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!