Bitcoin World Domination

"Tongkat sihir...." Seru Ilvy dengan wajah yg penuh kegembiraan sambil memeluk tingkat sihir yg dia dapat.

"Pedang ini... apa sebenarnya yg kamu pikirkan?" Tanya Yunzi yg bingung menatap pedang giok yg ada di tangannya.

"Sepertinya di masa depan aku akan menjadi seorang penyihir." Tambah Jia yi yg bermain main dengan tongkat sihirnya.

"Apa yg kalian pegang adalah inti dari senjata kalian dengan bahan yg sangat langka. Kalian bisa memprosesnya lagi dengan menambahkan material lain seperti seperti baja yg kuat atau yg lainnya."

"Val, kamu belum menjawab pertanyaan ku." Yunzi bergegas duduk di sisi Val dan memberi tatapan tegas padanya.

"Kamu pasti sudah menebaknya, di masa depan dunia tidak akan seperti saat ini. Kita harus bertarung agar kita bisa bertahan hidup. Jika kita tidak ingin di perbudak oleh orang orang dari dunia lain maka jadilah lebih kuat."

"Val... apa itu masa depan yg kamu lihat?" Tanya Yunzi.

"Lebih tepatnya Val kembali dari masa depan." Ilvy menggantikan Val untuk menjawab yg membuat Yunzi semakin terkejut dan mulai menatap Val dengan cara yg berbeda.

"Aku bukan pria hebat seperti yg kamu bayangkan. Di bandingkan dengan apa yg kalian capai di masa depan, aku hanya cacing yg menatap seekor naga terbang di langit."

"Lalu kenapa kamu mengatakan semua ini, kamu bisa menggunakan pengetahuan mu untuk diri mu sendiri. Lalu mencapai ketinggian yg lebih dari pada kami di masa depan. Apa kamu punya tujuan tertentu untuk mendekati kami?" Jia yi mulai menarik kecurigaan pada Val.

"Awalnya aku berpikir seperti itu tapi setelah mengingat masa depan bumi yg di kendalikan oleh dunia lain aku mengubah pikiran ku." Val terdiam sejenak sambil menatap semua orang dengan tatapan serius sebelum melanjutkan kata katanya. "Bakat ku terbatas, tapi kalian tidak. Sedikit bantuan ku akan membuat kalian mendapat awal yg lebih baik dan di masa depan kalian akan mencapai hal hal yg lebih tinggi dari masa depan yg pernah kulihat. Sedangkan aku, aku hanya ingin melindungi kedua kekasih ku ini. Berteman dengan orang orang yg hebat seperti kalian pasti akan sangat membantu ku di masa depan."

"Hanya itu?" Jia yi sedikit terkejut dengan jawaban Val.

"Apa lagi?"

"Kupikir kamu akan memanfaatkan pengetahuan mu tentang masa depan untuk menjadikan wanita wanita yg memiliki potensi tinggi di masa depan sebagai Harem mu."

"Pfffttt.." Val sedikit menunjukan sikap mengejek sebelum berkata. "Aku bukan pria sehebat itu. Di masa depan akan ada pria lain yg lebih hebat dan menonjol dari ku yg mungkin akan membuat mereka merasa kecewa pada ku."

"Val, aku tidak akan berpikir seperti itu. Bagaimanapun kamu di masa depan, aku akan tetap mencintai mu." Ilvy memberi tatapan tulus pada Val yg membuat Val tersenyum dan berkata. "Aku tahu, aku tidak pernah meragukan cinta dan kasih kalian berdua."

"Val, ibu tidak butuh kamu menjadi sosok yg luar biasa. Ibu hanya ingin kamu selalu aman dan kita bisa selalu bersama seperti ini. Ibu tidak tahu bagaimana masa depan, tapi tolong berjanji lah jika memang hal hal sangat berbahaya kita bisa memilih untuk menghindar dan jangan memaksakan diri."

"Tenang Bu, murid mu ini paling ahli dalam melarikan diri. Ibu bisa mengingat kembali bagaimana murid mu ini selalu bisa kabur saat pelajaran sejarah dan fisika."

Alis Carla mulai berkedut mendengar jawaban Val. "Ibu benar benar ingin mengeringkan mu, bagaimana jika kita pulang lebih awal."

"Maaf sebelumnya, tapi Val akan tinggal di sini untuk malam ini karena dia harus memenuhi janjinya pada ku." Kata Jia yi yg membuat Carla merasa tidak senang.

"Apa yg ingin kamu lakukan pada Val?" Tanya Ilvy yg memberi tatapan mengancam pada Jia yi.

"Tenang gadis kecil, ini hanya bisnis pribadi. Aku tidak akan merebut kekasih kecil mu ini dan segera mengembalikannya setelah selesai dengan utuh, sehat dan masih tampan."

Ilvy memberi dengusan kesal sebelum memalingkan wajahnya dan melipat kedua tangannya.

"Bagaimana jika aku memberi kalian voucer belanja gratis di mal..."

"Setuju, cepat berikan pada ku." jawab Ilvy dengan cepat bahkan sebelum Jia yi menyelesaikan kata katanya.

Jia yi tanpa ragu ragu menyerahkan 3 buah kartu hitam pada Ilvy. "Masing masing kartu bernilai 100rb RMB."

Ilvy dengan cepat merampas kartu itu dari tangan Jia yi dan bergegas menarik Carla dan Yunzi untuk segera keluar dari ruangan. "Ayo cepat sebelum Tante kaya ini berubah pikiran."

Carla memberi tatapan sedih pada Val tapi Val segera berkata. "Pergilah, anggap sebagai liburan. Aku akan kembali ke hotel setelah urusan ku selesai."

"Hati hati Val." Balas Carla.

"Percayalah pada Val, kita harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik baiknya karena kondisi keuangan kita yg sedang berhemat."

Carla hanya bisa mengangguk pasrah sebelum mereka keluar dari ruangan Jia yi yg segera di kunci oleh Jia yi.

"Mendengar dari kata kata Ilvy sepertinya kalian perlu tambahan pemasukan." Jia yi segera duduk di pangkuan Val.

"Tujuan kami adalah mengumpulkan bitcoin sebanyak mungkin karena apa yg akan terjadi di masa depan ada hubungannya dengan bitcoin."

"Aku merasa tidak nyaman menerima informasi berharga ini dengan harga murah." Balas Jia yi sambil memainkan bibir Val dengan jarinya.

"Aku hanya ingin hubungan yg baik dengan mu."

"Aku menerimanya, kita akan memiliki hubungan yg sangat baik dan luar biasa." Setelah mengatakan itu Jia yi kembali mencium bibir Val. Tapi kali ini ciuman mereka lebih menggairahkan karena Val juga ikut menanggapinya secara positif.

"Aku tertarik dengan merebut kekuatan Zhang ho seperti yg kamu katakan tadi. Apa kita bisa menggunakan setelah merebutnya?"

Val mengangguk. "Tapi itu akan menjadi tindakan kriminal karena kemungkinan besar akan membunuhnya. Bagaimana menurut mu, apa kamu siap melakukan hal kotor bersama ku?"

"Apa yg harus ku lakukan?"

"Tempat dan alat alat penyulingan dengan kualitas laboratorium."

"Maksud mu gelas gelas kaca dengan berbagai bentuk yg aneh itu."

"Begitulah."

"Itu mudah, aku akan menyiapkan semuanya di tempat yg aman. Lalu apa lagi?"

"Informasi tentangnya dan juga lokasinya saat ini."

"Aku sudah memerintahkan seseorang untuk mengawasinya. Laporan terkahir mengatakan dia kembali kerumahnya setelah keluar dari rumah lelang ini dan belum keluar hingga sekarang."

"Itu akan lebih mudah, mari kita mulai sekarang juga. Kamu bisa menunggu ku di tempat aman yg kamu katakan tadi."

"Kamu tidak perlu bantuan?"

"Lebih mudah bagiku melakukannya sendiri."

"Baiklah, setelah semua ini banyak hal yg perlu kita bicarakan."

"Tentu saja."