Jodohku Brandal Kampus

"Al! nanti temenin aku shoping ya," ucap Mika setelah mata pelajaran selesai.

"Ke mana?" tanya Alissa sambil membereskan buku-bukunya.

"Ke mall lah! masak ke pasar,"

"Baiklah! tapi aku hanya nemenin kau saja ya,"

"Ok! nanti aku teraktir kau makan deh," ucap Mika tersenyum bahagia.

"Al! kau merasa ada yang aneh gak sih?" tanya Mika menatap Alissa binggung.

"Aneh apaan?"

"Aku perhatiin Axelle terus memperhatikanmu. Sebenarnya kalian ada hubungan apa sih?" tanya Mika menatap Alissa dengan tatapan penuh selidik.

"Mana aku tau! mungkin dia merhatiin kau kali," ucap Alissa santai.

"Sudahlah! ayo kita shopping. Aku sudah pusing mikirin pelajaran satu harian penuh," ucap Mika menarik tangan Alissa.

"Ok! tapi lepasin tanganku. Aku bisa jalan sendiri," ucap Alissa menepis tangan Mika.

"Ok!" ucap Mika melepas tangan Alissa.

Namun, saat ingin keluar dari gerbang, Alissa melihat Niko sedang nongkrong bersama teman-temannya. Melihat itu, Alissa langsung panik dan di penuhi rasa ketakutan. Kejadian di malam dia di jual oleh Niko kembali terbayang dalam ingatannya. Dia mencoba menghindar dari Niko agar Nika dan teman-temannya tidak melihatnya.

Namun, sangat di sayang kan, salah satu teman Niko melihatnya dan langsung mengatakannya kepada Niko. Niko yang memang sedari tadi segaja menunggu Alissa keluar dari kampus langsung tersenyum bahagia. Dia dan teman-temannya langsung mendekati Alissa dan mencoba membawanya secara paksa.

"Mik! kita harus kabur," ucap Alissa panik dengan tangan yang gemetaran.

"Ada apa?" tanya Mika kebingungan.

"Jangan banyak tanya. Ayo ikut," ucap Alissa menarik paksa tangan Mika.

"Hai! mau ke mana kau?" ucap salah satu teman Niko menghalangi langkah Alissa.

Teman-teman Niko telah mengepung Alissa, sehingga Alissa dan Mika tidak bisa ke mana-mana lagi. Melihat wajah para pria yang sangat menyeramkan itu, Mika langsung memeluk Alissa penuh ketakutan.

Mereka menatap ke para preman itu dengan penuh ketakutan. Walaupun begitu banyak orang yang melintas dan melihat mereka, tidak ada satupun yang berniat untuk menolong mereka. Mengingat kelompok Niko yang begitu banyak, di tambah lagi dengan status Niko yang menjadi kakak tiri Alissa. Membuat dia punya alasan untuk membawa Alissa secara paksa.

"Kakak minggir, atau aku akan berteriak!" ucap Alissa menatap tajam Niko.

Mendengar ucapan Alissa, bukannya merasa takut. Niko malah tertawa bersama teman-temanmya. Dia menatap Alissa sambil tersenyum sinis. Apalagi melihat penampilan Alissa yang terlihat semakin cantik. Sehingga membuatnya semakin ingin menjual Alissa ke tangan pria hidung belang yang kaya.

"Tidak ada ruginya kau menghilang selama beberapa hari. Kau terlihat semakin cantik, pasti akan banyak orang yang mau membayarnu dengan sangat mahal," ucap Niko tersenyum sinis tanpa ada rasa belas kasihan sedikitpun.

"Kakak sudah gila! ingat aku ini adik kakak," ucap Alissa menatap Niko dengan tatapan penuh kebencian.

"Banyak bacot lo! ayo ikut," ucap Niko menarik paksa tangan Alissa.

Melihat Alissa yang mau di bawa pergi, Mika langsung menarik tangan Alissa. Dia berusaha berteriak dan terus membantu Alissa. Sebagai seorang sahabat, Mika tidak mau jika sahabatnya sampai di jual oleh Niko. Karena dari ucapan Niko, Mika tau persis jika Niko ingin berbuat jahat kepada Alissa.

"Lepaskan! lepaskan sahabatku," ucap Mika berusaha menolong Alissa.

"Dasar sampah! lepasin adik gua!" ucap Niko mendorong tubuh Mika.

Tanpa Mika sadari, tubuhnya terjatuh ke dalam pelukan seorang pria yang berbadan tetap dan juga tampan. Dia berlahan menatap pria yang telah menolongnya itu lalu tersenyum bahagia. Dia tidak menyangka jika pangerannya datang tepat waktu untuk menolongnya dan juga Alissa.

"Dasar bajingan!" teriak Axelle emosi melihat kelakuan Niko.

Bught.....

Axelle langsung melayangkan tinjunya tepat di wajah Niko. Sehingga Niko langsung jatuh tersungkur di tanah. Melihat itu, Alissa langsung berlari mendekati Mika untuk menyelamatkan diri. Mika juga langsung memeluk Alissa dan membawanya ke tempat yang aman.

Melihat bos mereka yang terjatuh di tanah, para preman itu langsung menolongnya dan bersiap untuk menyerang Axelle. Melihat Axelle yang mau di keroyok oleh para preman itu, Pran, Birma dan Dirga langsung maju untuk membantunya. Hingga akhirnya pertarungan sengit terjadi di depan kampus.

Mendengar mahasiswanya bertengkar denga preman di depan kampus. Para dosen pria langsung berlarian keluar untuk menderai perkelahian mereka. Karena bagaimanapun jika masih di sekitar kampus para mahasiswa masih tanggung jawab mereka.

"Stop!" teriak para dosen mencoba menderai perkelahian itu.

Melihat para dosen telah berdatangan, Niko dan teman-temannya langsung melangkah mundur. Dia menatap Axelle dengan tatapan penuh kebencian karena telah mengagalkan rencana mereka.

"Awas lo ya," ucap Niko menujuk wajah Axelle.

"Jika lo berani menyentuh istri gua lagi, gua habisin lo!" ucap Axelle tegas sehingga membuat semua orang yang mendengarnya langsung tercengang.

Apa lagi para gadis, mendengar Axelle sudah mempuyai istri adalah mala petakan yang sangat besar untuk mereka. Selain ketegangan yang sangat besar antara Niko dan Axelle, hari juga adalah hari patah hati massal bagi para penggemar Axelle.

"Kalian pergi! atau kami bawa masalah ini ke kantor polisi," ancam dosen menatap tajam Niko dan teman-temannya.

Mendengar nama polisi, akhirnya Niko dan teman-temannya langsung mundur secara teratur. Niko menatap Alissa yang berada di pelukan Mika lalu melangkah kakinya untuk pergi. Melihat Niko yang telah pergi, Axelle langsung mendekati Alissa dan memeluk istrinya itu dengan penuh cinta.

"Kak! aku takut," ucap Alissa menagis ketakutan di dalam pelukan Axelle.

"Kau jangan takut lagi ya. Aku ada di sini. Aku akan selalu ada untuk melindungimu," ucap Axelle mencium kening Alissa dan mempererat pelukannya.

Melihat keromantisan Axelle, semua orang hanya menatapnya dengan penuh kekaguman. Bahkan ada juga yang terpesona dengan sikap Axelle, yang dengan jantannya melindungi istrinya dari para preman itu. Setelah mendengar alasana Axelle bertengkar di depan kampus, akhirnya para dosen mengerti dan tidak memberikan hukuman kepada Axelle dan teman-temannya.

Bersambung.......