Tulisan ini di buat dengan hasil pemikiran othor, jika ada kesamaan dari nama, jalan cerita, atau tempat kejadian, itu tidak ada niat untuk menyamai satu karya.
Plak!! "
Tamparan keras mendarat dengan mulus di pipi seseorang .
" KAMU..!! " tunjuk Kala geram dengan gadis berhijab di depannya.
"Kenapa,, kamu tuh..laki-laki brengs*k !! Seenaknya kamu cium-cium,, dasar gendeng..!! umpat Senja sang gadis berhijab itu
Dari peristiwa di masa SMA membuat seot seorang Senja Utami membenci Kalandra Satya Bahtiar kakak seniornya yang Senja anggap sudah merendahkan harga dirinya.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Ikuti kisah nya,, jika tak suka langsung skip saja.Tak perlu tinggalkan kata-kata yang tak berguna di kolom Komentar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Rencana Ke Toko Perhiasan
Senja masih teringat dengan perkataan Kala semalam. Pembicaraan yang terlihat jarang bahkan tak pernah Kala berbicara santai dan normal seperti semalam.
" Senja, kamu baik-baik saja kan? " tanya Mama Diana
" Emm.. Senja nggak papa kok mam" jawab Senja sedikit terkejut.
" Sure? " tanya Mama Diana memastikan dan Senja pun mengangguk.
Senja melirik Kala dan tak sengaja kedua mata mereka bertemu. Senja buru-buru mengalihkan pandangannya ke arah lain.
" Mungkin Senja kepikiran pernikahannya mama " ucap Sita.
" Sitaaa.. " bisik Senja dengan mata menatap tajam sang sahabat.
" Iya kan,tenang aja.. kalau Oma, mami sama mama Diana sudah turun gunung pokoknya terima beres, pasti nggak akan mengecewakan kok hasilnya." ucap Sita menggoda sang sahabat.
" Iya sayang, tenang saja.. kamu tinggal duduk manis semua beres, tapi.. masalah nya cuma satu kalian harus ke toko perhiasan tempat temen mama, kamu sama Kala harus kesana nanti siang, sekalian makan siang juga nggak papa." ucap Mama Diana.
" Tapi mah..
" Nanti Kala sama Senja kesana mah, tempat biasa kan? " serobot Kala memotong omongan Senja.
" Iya, jangan sampe lupa yaaa.. " ucap Mama Diana
Senja dengan pasrah pun akhirnya mengangguk.
Setelah selesai sarapa,semua kembali pada kesibukan mereka masing-masing.
Senja dan Sita tetap berangkat satu mobil sementara Kala di jemput Marvin melajukan mobilnya di belakang mobil Sita.
" Sita kenapa pake mobil jelek gitu sih Kal, keong banget jalannya.. " keluh Marvin kesal dengan Sita karena banyak mobil mewah di garasi nganggur malah bawa mobil yang biasa di pakai kalangan anak muda biasa.
" Biarlah, itu karena dia sama Senja.Tau sendiri kalau Senja mana mau pake barang yang harganya WoW.. " jelas Kala.
" Iya juga sih.. mungkin Senja terbiasa hidup seadanya.tapi.. gw heran sama dia, Senja udah kenal lama sama Sita, tapi.. sama sekali nggak manfaatin fasilitas Sita lho.. " ucap Marvin.
" Karena dia mikir, itu bukan haknya..nanti ada saat nya dia akan Show Off, dan akan ada saatnya itu."ucap Kala.
" Show Off, kayaknya dia nggak bakal gitu Kal." ucap Marvin tak percaya.
" Yahh.. kalau dia nikah sama gw, itu mungkin kan.. dan dia akan mengikuti dengan sendirinya, walaupun dengan keseharian sederhana, tapi.. dia saat acara tertentu dia akan melakukan apa yang memang harus dia tunjukkan pada semua orang, dia menantu dari Keluarga Bahtiar." ucap Kala dengan wajah yang mengukir senyuman tipis.
Citttt..
" Wooyyyy... kampret lo !! Kira-kira kalau mau ngerem Oncom..!! " umpat Kala saat Marvin tiba-tiba mengerem mendadak mobilnya, untung saja di belakang kendaraan mereka tak ada mobil atau kendaraan lain
" Sorry.. sorry.. lo nggak demam kan, lo nggak salah ngomong kan, lo waras kan, apa lo amnesia mendadak? ingetan lo nggak seencer dulu Kal, lo mau nikahin Senja.. ahhh,, Kampreto lo kesambet jurig mana sampe kepikiran nikahin Senja?"
Marvin tak percaya dengan apa yang Kala katakan, karena memang mereka yang tahu sejarahnya saat SMA mereka dulu, musuh bebuyutan sejak dulu bisa nikah, mau jafi apa rumah tangga mereka.
" Apaan sih, biasa aja kalee.. gw sama Senja nikah hari Jumat besok." jawab Kala dengan santuy..
" Wahhh... anjir, ini kita belom ada yang tau dong? " tanya Marvin kembali melajukan mobilnya.
" Hemm.. Athar sama Ray belum tau, kemaren Opa ngasih waktu gw 5hari buat bawa calon istri dan kalau sampe 5hari gw nggak bisa bawa calon istri, dengan terpaksa Opa jodohin gw sama gadis pilihannya ,Saking pusingnya malam gw itu lamar Senja di hadapan keluarga Bahtiar dan Senja terima, tapi.. dia hanya mau mengadakan pernikahan sederhana, Ijab qobul aja." ucap Kala
" Lo cinta kan sama Senja? " tanya Marvin
" Ngomong apaan sih lo, nggak lah..!! " ucap Kala dengan tegas.
" Trus Senja,kenapa dia bisa membuat keputusan untuk terima lamaran lo? "
" Kata dia, kalau selama ini banyak kebaikan di lakukan keluarga gw sama dia, dan ini adalah sebagai balas budi pada keluarga gw, Karena melihat reaksi Opa sama Oma saat gw bilang mau nikahin Senja, aura kebahagiaan terpancar dari wajah mereka.. Senja lihat hal itu dan dia tak tega untuk merusak kebahagiaan keluarga Bahtiar Vin." terang Kala.
" Dengan mengorbankan kebahagiaan nya, untuk hidup sama kamu.. sungguh pengorbanan yang menyedihkan.. " ejek Marvin
" Maksud lo ,gw nggak cocok nikah sama Senja gitu?? "
" Bukan gitu Kal, kita semua tahu perangai lo berdua.. yang ada tiap hari kalian pasti berantem? " Tebak Marvin.
" Nggak lah, dia sama gw nggak akan seperti dulu Vin.. selama gw ketemu dia lagi, saat hati gw ingin bikin dia kesel selalu timbul kasihan.. aisttt.. nggak asik kan, padahal gw cuma punya dia sebagai musuh bebuyutan.. setelah akad pastinya, dia akan selalu nurutin gw.. nggak asik kan"
" Aneh lo.. Senja jadi penurut sama lo kenapa nggak seneng sih? "
" Nggak tahu, mungkin kalau dia lagi marah-marah rasa hati gw seneng aja." ucap Kala
Marvin hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya.
Sampai Kantor BAHTIAR Group, mereka masuk dengan aura dingin dan juga tegas. Seorang Kala yang suka iseng dan ngeselin di mata Senja kini berubah menjadi dingin dan terkesan kaku.
" Senja.. ini laporannya yang harus minta sign Tuan Kala, kamu keuangannya yaa..?!!" ucap Salah satu rekan kerjanya.
" Kenapa nggak kamu aja Fera yang minta tanda tangan. " ucap Senja.
" Tapi, itu harus kamu dauble cek Sen, dan baru kasih Tuan Kala,udah kamu pasti bisa..!! " ucap Fera seperti menyemangati.
" Huhh..,bisa nggak sih.. balik kayak beberapa minggu lalu." gumam Senja dengan merapihakan berkas yang berserakan di meja kerjanya.
" Sudahlah, memang takdir udah berbicara.. sejauh mana kamu melangkah, jika jodoh...pasti ketemu juga." Ucap Sita meledek sahabatnya
" Aku nggak masalah ketemu dia, tapi.. kalau dia bersikap manis ,jangan kayak biasanya suak bikin darah tinggi." jawab Senja dengan tak mau kalah.
" Sudah sana, buruan..nanti di semprot sama Tuan Kala. " ucap Fera mengingat kan.
" Halah... Feraa,tenang saja dia nggak bakal di marahin kok, paling nanti nggak balik-baik.. "ucap Sita menggoda sahabatnya itu.
Mau tak mau akhirnya Senja melangkah menuju ruangan CEO..
Saat akan masuk terdengar suara orang yang sedang marah-marah, saat Senja membuka pintu ruangan CEO ,mengintip sedikit apa yang dilakukan Kala di ruangan itu, ternyata Kala sedang menerima panggilan seseorang. Kala kadang membentak, dan mengimpat abis orang yang dia hibungi, Senja berfikir begiti seramnya Kala jika sedang murka. Apa ada masalah besar???
Bersambung.
