NovelToon NovelToon
Istri Pengganti untuk Om Penyelamat

Istri Pengganti untuk Om Penyelamat

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Pengantin Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Dark Romance
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ladies_kocak

(Tidak disarankan untuk bocil)

Seharusnya, besok adalah hari bahagianya. Namun, Alfred Dario Garfield harus menelan pil pahit saat sang kekasih kabur, mengungkap rahasia kelam di balik wajahnya—luka mengerikan yang selama ini disembunyikan di balik krim.

Demi menyelamatkan harga diri, Alfred dihadapkan pada pilihan tak terduga: menikahi Michelle, sepupu sang mantan yang masih duduk di bangku SMA. Siapa sangka, Michelle adalah gadis kecil yang dua tahun lalu pernah diselamatkan Alfred dari bahaya.

Kini, takdir mempertemukan mereka kembali, bukan sebagai penyelamat dan yang diselamatkan, melainkan sebagai suami dan istri dalam pernikahan pengganti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ladies_kocak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terbongkar sudah rahasia Michelle

Michelle menatap kosong ke luar jendela kamar bayi Serena, pipinya merah merona. Bayi itu masih dalam pelukannya saat ia menyusui dengan hati-hati. Langit malam menggelap perlahan, suara tawa dan langkah teman-teman suaminya yang baru saja pulang—atau tepatnya kembali ke Rusia, tempat mereka tinggal.

Wajah Michelle masih memerah, teringat salah sangka yang membuat hatinya tersudut. Ia sempat mengira bayi kecil ini anak kandung Alfred, suaminya. Bahkan tadi, Alfred menyeringai kecil seolah mengejek diam-diam, membuat dada Michelle semakin malu.

Tanpa disadari, Melly sudah berdiri di pintu kamar, membawa beberapa potong buah untuk Michelle. Ia berjongkok di depan Michelle dan menatap tajam. “Nona,”

Mata Michelle membulat, terkejut dari lamunannya. “Ada apa, Melly?” tanyanya gugup.

Melly mengernyit, menoleh sebentar ke arah jendela, lalu balik menatap Michelle dengan canda. “Nona kok melamun terus? mukanya juga sangat merah.”

Segera Michelle menyentuh kedua pipinya, merasakan hangat yang membakar. Ia terkekeh kecil, menggeleng-gelengkan kepala. “Ah, tidak apa-apa. Aku hanya... malu kepada Om Al,” ucap Michelle pelan, mencoba menyembunyikan rasa malu yang masih mengganjal.

"Kalau boleh tahu, apa sebenarnya yang membuat nona malu dengan Tuan?" tanya Melly sambil duduk di samping Michelle, matanya penuh rasa penasaran dan senyum geli.

Michelle mendengus kecil, setengah mengejek. "Aku pikir Baby Serena itu anak Om Al, ternyata bukan. Kau juga sudah tahu, dasar!"

Melly menunduk, wajahnya dipenuhi rasa bersalah dan meringis pelan mereka tak enak. "Maafkan saya, nona. Bukan niat saya menyembunyikannya, tapi saya merasa itu bukan urusan saya untuk diceritakan."

Michelle hanya menggeleng sambil tersenyum sinis. "Hahaha, kau benar. Aku sendiri yang bodoh. Padahal Om Al sudah mengkode-ku waktu itu, tapi aku tak menangkapnya."

Tawa tipis Melly pun mengiringi, sedikit lega.

Michelle menatap serius, lalu bertanya, "Melly, kau juga kenal teman-teman Om Al, kan?"

"Saya mengenal mereka sebatas orang-orang yang sangat penting bagi nona Serena," jawab Melly pelan. "Saya hanya mengenal mereka sebagai majikan dan baby sister saja."

Michelle mengangguk penuh pengertian sambil tersenyum.

"Sepertinya Baby Serena semakin sehat dan berisi sejak minum ASI dari Anda," kata Melly dengan suara penuh kebanggaan sebagai pengasuhnya.

Michelle tersenyum bangga, mata berbinar. "Benar sekali. Tante Jolina juga bilang hal yang sama. Tapi aku bilang, Baby Serena bukan cuma gemuk karena susu formula, tapi juga karena keadaan yang membuatnya begitu," ucap Michelle dengan semangat membara.

"Aku belum berani bilang kepada Tante Jolina tentang aku yang bisa mengeluarkan ASI. Baru sehari aku mengenalnya, walaupun ngobrol dengannya sangat menyenangkan," Michelle berkata pelan sambil hati-hati membalik posisi bayi Serena ke sisi dada yang lain.

Melly mengangguk setuju, senyum lebarnya tak bisa disembunyikan. "Nona Jolina memang sosok yang luar biasa—baik, ramah, dan sangat royal. Sejak saya mengenalnya, baru menyadari bahwa masih ada majikan yang benar-benar peduli seperti itu."

Michelle menatap jauh ke depan, matanya berbinar penuh kebahagiaan. "Kapan-kapan dia mau mengajakku jalan-jalan bersama, bahkan dia mengundangku ke pesta pernikahannya dengan Om Maxime. Mereka bener-bener pasangan yang serasi, seperti takdir yang dipertemukan."

Begitulah Michelle, ia berubah jadi gadis yang ceria dan cerewet saat membicarakan hal-hal yang ia suka. Tapi, saat ada orang yang tidak dia sukai, wajahnya mengeras, mata tajam menusuk seolah menyembunyikan sisi lain yang sama sekali tak ingin ia tunjukkan.

Meski begitu, itu bukan kepribadian ganda—itu Michelle, dengan segala warna dan sudut dalam dirinya untuk terlihat kuat di depan orang-orang yang meremehkannya.

Gagang pintu itu bergetar pelan, menandakan seseorang masuk. Semua mata spontan beralih ke arah pintu, mengira sosok Roslina yang akan muncul. Tapi tidak. Alfred berdiri di ambang pintu, kehadirannya seperti angin badai yang tiba-tiba menyergap.

Melly terperanjat, tubuhnya seketika kaku. Matanya melebar, bibirnya ternganga tanpa suara. Michelle pun ikut membeku, matanya terpaku pada sosok Alfred dengan tatapan dingin penuh amarah yang menembus jiwa.

Baby Serena yang dari tadi menyusu, sudah melepaskan p*t*ng merah jambunya dan mulai meraung meraung tanpa henti—tapi Michelle tetap tak menyadari.

Alfred menatap Michelle dengan intens yang menusuk, pandangannya perlahan turun ke kedua dada Michelle yang terbuka, terlihat jelas tetesan susu putih yang membasahi kulitnya. Jantung Michelle berdetak seperti hendak meledak.

Baru saat Melly sigap meraih baby Serena dan menggendongnya, Michelle tersentak sadar. Dengan tangan gemetar penuh ketakutan, dia buru-buru menyelipkan kedua dadanya ke dalam bra.

“Apa sebenarnya yang sedang kau sembunyikan, Michelle? Kau pernah melahirkan?” suara Alfred dingin seperti pisau, penuh kecurigaan dan amarah yang membara.

1
partini
lanjut thor 👍👍👍👍
partini
hemmm moga pergi biar kamu kelabakan
Mericy Setyaningrum
alfred riedel kaya pelatih Timnas dulu ehhe
ladies_kocak: oh ya? baru tahu 😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!