NovelToon NovelToon
Cinta Orang Kantoran : Part Satu

Cinta Orang Kantoran : Part Satu

Status: tamat
Genre:Romantis / Duda / CEO / Janda / Kehidupan di Kantor / Office Romance / Tamat
Popularitas:580.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Septira Wihartanti

Aku belum pernah bertemu atau pun berbicara dengan Komisaris di kantorku. Sampai kami bertemu di Pengadilan Agama, dengan posisi sedang mengurus perceraian masing-masing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keponakanku Diculik

Kedua adikku datang dari Malang dengan membawa seluruh keluarganya.

Adit, Adikku yang nomor dua, 23 tahun, membawa kedua mertuanya, istri, dan 3 anaknya yang masih toodler. Bayu, adikku yang nomor  tiga, 20 tahun, membawa Ibu Mertuanya, istrinya dan satu anaknya.

Aku tidak memiliki tempat tinggal, jadi aku menyewa sebuah unit apartemen 2 kamar untuk mereka di dekat kosan ku. Lokasi kosan ku di area kampus dan Mall, jadi menemukan apartemen yang cocok dengan harga bersaing termasuk mudah. Pengeluaranku untuk membiayai mereka juga lebih murah daripada menempatkan mereka di hotel.

Di sini muncul pertanyaan, kenapa aku tidak menyewa apartemen saja untukku sendiri? Harga sewa per bulan di kosan hampir sama dengan harga sewa perbulan untuk 1 unit apartemen. Apalagi kosan ku khusus karyawan dengan AC dan kamar mandi dalam. Jadi jatuhnya lebih mahal dari harga kamar standar.

Jawabannya... hehe. Aku penakut. Takut Setan.

Kalau Kosan kan ramai orang.

Kenapa pembahasan ini kuangkat di sini?

Karena lagi-lagi aku melibatkan Felix untuk urusan keluargaku.

Tapi termasuk konyol sih...

Cerita bermula saat Bayu turun dari mobil dan mengamati gedung apartemen, lalu ia lihat-lihatan ke Adit. Aku memperhatikan tingkah mereka dengan waspada.

“Apa?” tanyaku.

“Akeh yo Mbak, ngante atas,” (Banyak ya Mbak, sampai di atas).

“Opo sing akeh?!” (Apa yang banyak?)

“Wedok,” (Perempuan)

Aku memiringkan kepalaku. Ya jelas saja di sana banyak perempuan, banyak sekali anak kuliahan tinggal di apartemen ini. Apalagi kampus di sekitar sini termasuk bergengsi semua.

Bergengsi dalam artian isi dompet.

Sampai di unit tak ada masalah, apartemen itu seluas 40 m2, 2 kamar, memiliki perabot yang bagus, model minimalis, bantal, selimut, handuk dan kebutuhan kamar mandi disediakan lengkap oleh pemilik. Aku juga sudah bayar full di awal plus deposit, bukan mauku, tapi memang request si pemilik. Karena katanya banyak yang kabur tanpa membayar.

Aku menyewa unit itu 1,5 juta untuk seminggu. Bayangkan yang harus kukeluarkan untuk kamar hotel, jelas ini jauh lebih hemat.

Kekurangan apartemen itu, sepanjang koridornya sumpek, seakan ada banyak sekali orang memenuhi koridor. Dan liftnya rusak, masa dia berhenti di setiap lantai?!

Selesai mengantarkan keluargaku ke unit, setelah maghrib, aku pun pulang ke kosan.

Tak ada masalah hari itu. Paling sepanjang malam aku galau sambil menatap ke nomor Felix. Ragu untuk menghubunginya atau tidak.

Jadi ya ujungnya aku urung menghubunginya. Aku tak ingin menghubunginya lalu kami mengobrol, dan ujungnya kami melakukan hal yang tidak semestinya.

Terbayang bagaimana perlakuan beringasnya padaku kemarin.

Siap-siap aku malam pertama ‘dihabisi’.

Masalah muncul saat pagi harinya.

“Mbak!!” terdengar suara iparku dari seberang, ia memakai nomor telepon Adit, “Hani hilang Mbak!!”

Aku melongo dong.

Hani keponakan ku.

Bagaimana dia bisa hilang?!

“Hilang gimana Tri?!” seruku sambil beranjak bangun dan berusaha mengenakan pakaian selayaknya.

“Mas Adit, Bayu dan Bapak lagi mencarinya ke sepanjang Apartemen! Pagi-pagi anak-anak main di kolam renang, aku tungguin Mbak! Melengos sebentar ambil minum di tas, lah kok Hani nggak ada!!”

“DI sepanjang kolam sudah?!”

“Ya itu tempat pertama yang kami cari Mbak!”

“Ada orang mencurigakan tidak di sana?”

‘Semua kelihatan mencurigakan laaah, kan di sini anak kampus semua! Ya bisa jadi banyak orang asing yang menghuni!”

“Aku ke sana sekarang, nanti kuhubungi lagi!”

Lalu ku order Ojek Online dan aku pun menuju Apartemen mereka.

Hani masih berusia 7 tahun, dan anaknya lumayan supel, ramah terhadap orang lain. Bisa saja ia kenalan sama orang random terus ikut dengan sukarela.

Kami menelusuri setiap koridor, aku bertanya ke hampir semua unit di gedung itu. CCTV menangkap adegan saat Tri menunduk mengambil minum di bawah bangku, Hani berjalan ke arah ruang sauna. Dan kemudian hilang.

Ruang Sauna kosong saat itu. Setiap celah, setiap ruang mesin, setiap toilet, kami susuri.

Bahkan Adit sampai naik ke atap sauna siapa tahu Hani tersangkut di sana.

Aku panik, butuh banyak orang, butuh pihak berwenang...

Yang pertama ada di benakku selain Pak Dimas... Ya Felix.

Siapa lagi coba?

Kukirimkan pesan singkat, ku send foto Hani.

Lalu kami melanjutkan mencari Hani di dalam gedung apartemen karena semua CCTV tidak menangkap Hani keluar dari sana.

Pikiranku segera dihiasi kemungkinan-kemungkinan terburuk.

Aku bahkan sempat mendengar bapak-bapak sekuriti di sekitar ku berbsik-bisik kalau menghilangnya Hani karena makhluk gaib.

Apartemen ini langganan bundir soalnya. Banyak hal-hal aneh di sini.

Rasanya tak karuan saat mendengar semua cerita itu.

Mau kucoba tak acuh, sulit rasanya. Karena memang hal semacam itu banyak terjadi di negara +62 ini.

**

“Di sauna itu siapa saja yang keluar masuk?” tanya Adit ke sekuriti dengan penuh peluh di sekujur tubuhnya. Anak-anak semua di dalam apartemen, dijaga oleh Mertua Adit dan tante mereka.

“Waktu Hani menghilang masih pagi, Pak. Jadi di sauna belum ada orang,” kata sekuriti.

“Ada berapa pintu di sana?”

“Hanya ada satu Pak, tempat Hani masuk itu,”

“Masa sih masuk tapi nggak keluar?!” dengan memicingkan mata Adit mengamati rekaman CCTV.

Aku berkacak pinggang sambil menatap CCTV. Ini sudah lepas Maghrib, hari sudah mulai malam. Anak sekecil itu 8 jam tanpa orang tua, kemana kira-kira ia pergi?! Dan yang terburuk kemana ia dibawa orang?!

Kalau berjalan, 8 jam itu waktu yang tepat untuk menempuh perjalanan jauh.

Tapi ini masih hari yang sama, kami akan sekuat tenaga mencari.

Saat itu ponselku bergetar.

Pesan dari Felix.

“Hani sama aku, kami menuju lobby,”

Aku ternganga.

Ku geret Adit, lalu kuperlihat isi ponsel.

“Hah?”

Saat itu Security memanggil kami, “Pak, ada anak yang mirip Hani digendong laki-laki nih Pak, mereka menuju Lobby,” kata Danru Sekuriti ke Adit. (Danru = Komandan Regu)

“Hey hadang orang itu,” sahut sekuriti lewat Handytalkie.

“Itu pacar saya Pak!” seruku langsung.

“Pacar ibuk?”

“Iya, coba lihat dia dari parkiran!”

“Tim, ini pacar penghuni,” kata Danru ke alat penghubung di tangannya.

Adit langsung keluar dari ruang CCTV, sementara aku tidak mengikutinya. Aku minta Danru merewind tayangan CCTV area parkir umum. Tampak sedan mewah, Audi A8 Putih memasuki loket karcis, Mobil Felix. Lalu parkir di depan ATM.

Terlihat di sana Felix keluar mobil, lalu ia menoleh ke arah gerai ATM. Ia tampak berdiri di sana saja, seperti sedang mengamati sesuatu di dalam gerai. Agak lama ia lalu masuk ke dalam gerai.

Dan saat keluar dari gerai, ia sudah menggendong Hani.

Apa yang terjadi di dalam gerai ATM?

“Tim, tolong periksa gerai ATM di Unit A1,” kata Danru ke timnya lewat Handy.

Tak berapa lama ada suara dari Handy.

“Pak, Ada orang pingsan pak di sini,”

“Orang pingsan?!” seru kami kaget.

“Ya Pak, laki-laki, pakai baju merah. Kami sedang berusaha menyadarkannya. Sepertinya dipukul benda tumpul,”

“Minta pihak bank untuk mengirimkan rekaman CCTV, catat jam-nya,” desis Danru ke sekuriti yang lain.

**

1
sukensri hardiati
ngulang baca ah....
Risma Wati
bagus ceritanya..to the point,ga banyak drama.,sukaaaa
Reni Novitasary
so sweet
Nining Chili
😁😁😁
Ena Ariani
kerenn
Febi Chan😍
aq baca lagi di bulan Mei 2025
sesuka itu aq pada karyamu thor
☠𝓐𝑑𝑠𝑡𝑧𝑒𝑎ᴳᴿ🐅🍒⃞⃟🦅
wkwk bu cin mikir apaan sih 🤭
☠𝓐𝑑𝑠𝑡𝑧𝑒𝑎ᴳᴿ🐅🍒⃞⃟🦅
buset dah mokondo pedofil pula
☠𝓐𝑑𝑠𝑡𝑧𝑒𝑎ᴳᴿ🐅🍒⃞⃟🦅
njirr beda ye perlakuan cowok mateng ama abg tanpa babinu langsung hap
☠𝓐𝑑𝑠𝑡𝑧𝑒𝑎ᴳᴿ🐅🍒⃞⃟🦅
sekali" merakyat pak
☠𝓐𝑑𝑠𝑡𝑧𝑒𝑎ᴳᴿ🐅🍒⃞⃟🦅
dunia kerja keras say, diatas difitnah dibawah di injek, yang tau kerja keras kita cuma diri sendiri
☠𝓐𝑑𝑠𝑡𝑧𝑒𝑎ᴳᴿ🐅🍒⃞⃟🦅
goblok tom, si Rani juga gendeng banget dikibulin mau aja gusti 🤦🏼‍♀️
☠𝓐𝑑𝑠𝑡𝑧𝑒𝑎ᴳᴿ🐅🍒⃞⃟🦅
lah malah main ancem"an belom tau kebenarannya kek gitu
☠𝓐𝑑𝑠𝑡𝑧𝑒𝑎ᴳᴿ🐅🍒⃞⃟🦅
wow gini cara mainnya kek, pak artha ye di lepas semua dulu kalau kelilit tinggal di ambil lagi 🤭
☠𝓐𝑑𝑠𝑡𝑧𝑒𝑎ᴳᴿ🐅🍒⃞⃟🦅
udah mokondo selingkuh pula, emang anjing tu cowok 👊🏻
@yu£€$ta®i
👍👍👏👏♥️
S𝟎𝖋𝖎𝖆 𝖇𝖆𝖌𝖆𝖘𝖜𝖎𝖗𝖞𝖆
"Sebentar lagi , tolong sabar."

cuma 4 kata tapi paham kan maksudnya apa/Facepalm//Facepalm/

cari novel dengan gaya penulisan seperti ini yg susah, makanya sambil nunggu update novel terbaru aku baca ulang novel yg dah tamat.
S𝟎𝖋𝖎𝖆 𝖇𝖆𝖌𝖆𝖘𝖜𝖎𝖗𝖞𝖆
perempuan itu harus menghasilkan.

aku terlalu dimanjakan , gk kerja , mau belanja di kang sayur tinggal teriak dari luar rumah " mas habis segini , bayarin ya.." belanja kebutuhan pokok , beli skincare, aku yg ambil dia yg bayarin. gk pernah ngerti harga beras berapa sampai harga gincu aku gk tau.. suami yg bayarin.
aku gk takut dia selingkuh tapi aku takut dia gk ada di bumi untuk selama lamanya.. telat aku mau mandiri , suami yg ambil alih sini aku aja.
definisi UJIAN yang mengENAKkan
S𝟎𝖋𝖎𝖆 𝖇𝖆𝖌𝖆𝖘𝖜𝖎𝖗𝖞𝖆
keren Cintya jawab nya

Tommy : kamu bekerja juga atas ridho dariku
Cintya : ya karena klo aku gk kerja kamu yg mati

Tommy udah mokondo , toxic, manipulatif pula
S𝟎𝖋𝖎𝖆 𝖇𝖆𝖌𝖆𝖘𝖜𝖎𝖗𝖞𝖆
ngulang lagi aku baca yg ini☝️☝️

novel ini dibuat tahun 2023, tahun 2025 ada kasus yg mirip banget , kasus perselingkuhan suami dilan janiar.
wes mokondo(modal Ko**ol doangl) gak kerja, ngikut istri kerja minta digaji , digugat cerai karena ketahuan selingkuh , malah minta harta Gono gini. kevarat bener lakik nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!