NovelToon NovelToon
Jaka Rasa Duda

Jaka Rasa Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Fantasi Urban-Percintaan Modern / Tamat
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Tri Ani

Pradivta Anugra putra seorang pria yang belum menikah tiba-tiba mempunyai seorang putri yang sedang mengalami sakit.

Di pertemukan dengan seorang wanita bernama Ersya putri, seorang janda yang baru saja di ceraikan oleh suaminya satu bulan yang lalu dan di tinggal bertunangan.

Karena pertemuan mereka yang tidak terduga itu, membuat mereka terjebak ke dalam hubungan yang rumit

NB :
Maaf karya ini mungkin nanti up-nya tidak bisa setiap hari ya, harap maklum dan jangan di tagih up nya ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mantan Istri

Felic

sudah tidak lagi bekerja sebagai office girl, suaminya sudah melarangnya untuk

bekerja. Lagi pula suaminya adalah pemilik rumah sakit terbesar di Jakarta,

lalu apa kata orang jika ia masih nekat untuk bekerja sebagai office girl.

Suami Felic sampai membeli sebagian besar saham bank swasta tempat mereka

bekerja gara-gara Felic sempat nekat untuk tetap bekerja.

Akhirnya

Felic pun bingung sendiri karena semua orang di kantor memperlakukannya

berbeda, ia di istimewakan, bahkan tidak di perbolehkan menyentuh apapun tapi

ia tetap di gaji, membuat felic tidak enak hati sendiri dan memutuskan

mengundurkan diri.

Semenjak

Felic tidak bekerja, Ersya jadi semakin kesepian saja, apalagi dengan masalah

yang menderanya.

Ersya meregangkan otot-ototnya saat pekerjaannya sudah hampir selesai, hari ini dia

terlihat begitu sibuk karena banyak

berkas pencairan yang harus ia tangani.

“Mau ngafe ….!” Gumamnya “Ahhhhh …, tapi belum selesai! Males juga sih tapi kalau

sendiri!”

“Felic

lagi ngapain ya …, ngafe sama dia ja deh, nyonya pasti nggak pernah sibukkan?!”

Ersya

pun segera mengambil ponselnya, ia mengetikkan sebuah pesan kepada sahabatnya

itu.

//Fe …, jalan yuk! Sebentar lagi pekerjaanku selesai, gimana kalau dua jam lagi kita

ketemu? Di kafe biasa//

Ersya

pun mengirimkan pesannya, ia menunggu hingga mendapat balasan dari sahabatnya

itu.

“Kok

nggak bales-bales sihhhh ….!” Gumamnya lagi.

“lama

banget …!”

Akhirnya

Ersya memutuskan kembali melanjutkan pekerjaannya yang memang baru beberapa

lagi. Kalau pekerjaannya selesai, ia bisa pulang lebih awal.

Ting

Sebuah

nada pesan masuk, dengan cepat Ersya beralih dari pekerjaannya dan mengintip

ponselnya yang ada di samping beberapa berkas yang terbuka di depannya.

“Felic

…!”

Dengan

cepat Ersya mengambil ponselnya dan meletakkan bolpoinnya. Ia membuka pesan

itu.

//ok

…, aku sekarang berangkat ya, sampai jumpa di tempat biasa//

Ersya

pun dengan cepat membalas pesan itu dan mengirimkannya.

//Siap

….//

Setelah

mengirimkan balasan, Ersya pun segera kembali fokus dengan pekerjaannya agar

segera selesai dan dapat dengan cepat menyusul Felic.

***

Di

tempat lain terlihat Felic sudah keluar dari rumahnya. Ia di temani pengawal

pribadinya yang di tugaskan khusus untuk menjaga Felic.

Felic

pun segera masuk ke dalam mobil, saat Wilson pengawal pribadinya sudah

membukakan pintu mobil untuknya.

Wilson

segera berlari mengitari mobilnya dan masuk dari pintu lainnya yang ada di

depan dan duduk di balik kemudi.

Mobil

yang di tumpangi Felic sudah melaju memecah ramainya jalan Jakarta, sepertinya

memang tidak ada ceritanya jalan Jakarta sepi. Felic sudah menunjukkan alamat

yang akan di tuju.

Hingga

mereka sampai di depan sebuah kafe yang memang tidak terlalu mewah tapi

lokasinya dekat dengan tempat kerja Ersya.

“Wil

…, tunggu di sini saja ya!” ucap felic saat turun dari mobil, “atau kamu bisa

pergi dulu kemana gitu!”

“Maaf

nyonya, tapi Tuan tidak mengijinkan saya meninggalkan nyonya sedetikpun!”

“Apa

kah itu berarti lo mau dudk satu tempat dengan gue?”

“tidak

begitu nyonya, saya akan dudul di tempat lain yang jaraknya jauh tapi masih

bisa melihat nyonya!”

“Ok

lah gue ijinin!”

Dari

pada terus berdebat dengan Wilson, Felic memilih segera masuk ke dalam kafe dan

mencari tempat duduk, ia paling tidak suka keramaian makanya ia memilih untuk

duduk di tempat yang sedikit tersembunyi. Di balik jemdela dan dinding pemisah

tapi juga sangat nyaman untuk bisa mengawasi semua pengunjung masuk.

Wilson

pun membuktikan ucapannya, ia duduk di jarak aman dari Felic tapi masih bisa

memperhatikan gerak-gerik Felic.

Felic

memesan satu gelas minuman dingin karena di luar sangat panas. Saat di dalam ia

seperti baru saja jalan-jalan di gurun pasir dan ngadem di kutub utara. Jauh banget

ngayalnya.

Sesekali

memainkan ponselnya, memang tidak baru-baru banget tapi entah sejak kapan suami

kayanya itu tiba-tiba mengganti ponsel bututnya tanpa seijin pemiliknya.

Feli

terus menjepretkan camera ke wajahnya sendiri, ia jadi punya kebiasaan narsis

dengan selvi dan mengunggahnya ke media sosial miliknya.

Setelah

puas bermain ponsel, Felic lebih memilih meletakkan ponselnya di atas meja. Untuk

membunuh rasa bosannya menunggu Ersya, Felic memilih memperhatikan sekitar saja

sambil sesekali menatap jalan masuk. Tapi matanya tertuju pada seseorang yang

berada di privat room sepertinya karena di sana hanya ada satu buah meja.

Walaupun begitu Felic bisa melihat semuanya karena dindingnya berbahan kaca

transparan. Jaraknya juga tidak jauh dari tempat duduknya.

“Mereka

cipika cipiki…., keterlaluan sekali mereka …!”

Felic

segera bangun dari duduknya dan mengambil gelasnya yang masih terisi penuh

dengan minuman dan berjalan mendekati ke ruangan itu.

“Gue

harus bikin perhitungan nih sama mereka!”

Felic

mempercepat langkahnya dan berhenti di belakang mereka, “hey .., kalian!”

teriak Felic membuat dua orang itu menoleh pada felic dan dengan cepat air yang

berada di dalam gelas beralih ke wajah mereka.

Byuuuuuuurrrrrrr

Seorang

wanita paruh baya yang sepertinya seorang sosialita dengan barang-barang

branded yang melekat di tubuhnya begitu terkejut dengan kedatangan Felic dan

ikut berdiri. Apa lagi dengan kedatangan Felic yang tiba-tiba saja mengguyur

dengan segelas minuman dingin.

“Lo

siapa? Kenapa tiba-tiba melakukan ini sama kami?” tanya seorang wanita muda,

wajahnya sedikit mengingatkannya pada seseorang.

Rizal

masih terdiam dengan kedatangan Felic, ia sangat mengenal Felic tentunya

makanya dia diam. Felic sahabat istri nya yang akan segera menjadi mantan dalam

berepa hari ke depan.

“Mas

Rizal, bisa jelaskan padaku semua ini? Ada apa ini?” ucap Felic meminta jawaban

pada pria yang bernama Rizal itu.tapi Rizal masih terlihat terdiam, ia bingung

harus emnjelaskan bagaimana, tidak mungkin ia mengatakan pada sahabat istrinya

itu jika gadis yang bersamanya adalah pacarnya, calon tunangannya setelah ia

bercerai.

“Mas

…, siapa dia? Kenapa menyerang kita?” tanya gadis itu sambil mengusap wajah dan

bajunya yang basah kuyup gara-gara ulah Felic, usianya terlihat jauh lebih

muda.

“Bukan

siapa-siapa, sayang …!” ucap Rizal itu sambil mengusap wajah wanita cantik itu

karena basah oleh air minum Felic. Hal itu membuat Felic begitu terkejut, ia

merasa tidak salah dengar dnegan ucapan suami sahabatnya itu.

“Sayang

…?” Felic seperti kehilangan kata-kata, dia kenal baik pria di depannya itu,

“heh

heh heh …!” Felic tertawa hambar, ia masih tidak percaya dengan apa yang ia

dengar. Felic hanya bisa memegangi dadanya yang terasa penuh, ingin sekali

rasanya mencakar wajah pria di depannya itu saat ia memanggil sayang pada

wanita itu.

“Jelaskan

pada kami, Rizal! Siapa dia?” tanya wanita paruh baya itu, ia pun akhirnya ikut

bicara. Sejenak Felic menatap wanita itu. Ia benar-benar seperti pernah melihat

wanita itu, dia punya kemiripan dengan seseorang. Mata nya itu begitu sama,

tapi siapa? Gadis di depannya juga memiliki mata yang sama.

“Dia

teman Ersya, tante!”

“Benarkah?

Dia teman mantan istrimu?” nyonya itu, maksudnya wanita paruh baya itu mendekat

pada Felic dan memperhatikan penampilan Felic.

“Mantan???”

Felic benar-benar terkejut dengan kata mantan, sejak kapan? Kenapa sahabatnya

itu tidak cerita?

Bersambung

Jangan lupa untuk kasih dukungan untuk author dengan memberikan like dan komentar nya ya kasih Vote juga yang banyak ya

Follow Ig aku ya

tri.ani.5249

Happy Reading 🥰🥰🥰🥰🥰

1
Marhaban ya Nur17
ngapa se Kim apa"nyosor
Marhaban ya Nur17
ada bae
Marhaban ya Nur17
gw kurang sreg neh klo Kim ama divia ciuman 🤔 kesannya gmn gtu
Marhaban ya Nur17
kaku amat Lee wkwkkw
Marhaban ya Nur17
plis deh vi lu hrs berani jan kaya ibu lu yyy hra niru mom echa
Marhaban ya Nur17
kok divia gampangan gtu se wkkwkw kaya g punya pendirian wkkwkkw beda ama mom echa
Marhaban ya Nur17
jujur vi biar hidup lu damai sentausa
Marhaban ya Nur17
sekali boong pasti ada berikutnya" g kelar"
Marhaban ya Nur17
banyak tele" nya divia wkwkkw
Marhaban ya Nur17
minta bantuan yura lee
Marhaban ya Nur17
banyak bahasa kalbunya divia
Marhaban ya Nur17
ciyeeee
Marhaban ya Nur17
membuat nenek kecewa ? nah trs keluarga mu g tambah kecewa klo g nikah dulu vi
Marhaban ya Nur17
Rizal belum beres y thor wkkwkkw
Marhaban ya Nur17
suruh nikah neh div wkkwwk
Marhaban ya Nur17
itu nenek gayung basmi aja
Marhaban ya Nur17
siap" puasa bang div
Marhaban ya Nur17
pasti di ancam trs neh iyya
Marhaban ya Nur17
ada sianidanya tuh
Marhaban ya Nur17
se Rizal belum di kirim ke antartika neh jd berulah trs
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!