NovelToon NovelToon
The Cosmic War

The Cosmic War

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sci-Fi / Akademi Sihir / Barat
Popularitas:910
Nilai: 5
Nama Author: mas teguh

Novel ini merupakan karya pertama dari author. Harap dimaklumi jika ada beberapa chapter yang harus di "Revisi"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mas teguh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21

Special Chapter: Area Zero One

Ratusan miliar tahun cahaya dari Galaksi Bimasakti terdapat suatu wilayah yang sangat misterius. Wilayah ini merupakan suatu area yang terdiri dari gugusan galaksi yang sangat indah, dan membentang hingga puluhan miliar tahun cahaya.

Jika seseorang melihatnya dengan sudut pandang yang jauh maka akan tampak gugusan-gugusan galaksi yang berwarna-warni. Meski terlihat seperti bintik-bintik cahaya, tetapi kenyataannya bintik-bintik cahaya tersebut mewakili gugusan galaksi.

Nama area tersebut adalah Area Zero One.

Area Zero One sebenarnya bukan nama asli dari wilayah ini. Namun karena misterius, peradaban yang lebih maju dan lebih tinggi menamainya dengan sebutan Area Zero One.

Bukan tanpa alasan peradaban yang lebih tinggi memberi nama demikian. Meski terbilang sangat luas tetapi pada faktanya Area Zero One tidak memiliki peradaban yang cerdas. Juga, galaksi-galaksi yang ada kebanyakan tandus dan dipenuhi oleh zat yang berbahaya sehingga tidak memungkinkan untuk layak dihuni.

Bukan hanya itu saja, meskipun tidak memiliki peradaban yang cerdas bukan berarti diarea ini tidak ada makhluk hidup sama sekali. Malahan, banyak Magical Void Beast yang bersembunyi. Makhluk-makhluk ini bukan hanya binatang sihir biasa, tetapi binatang-binatang sihir yang sangat ganas.

Pernah ada suatu peradaban tinggi yang ingin menjelajahi wilayah yang paling dalam area ini. Dengan dibekali Pesawat Induk Antarbintang yang besar mereka mencoba untuk meneliti di wilayah yang hampir paling dalam. Membawa banyak pasukan dan senjata, mereka bersiap untuk menjelajah.

Tentu saja itu bukan hal yang mudah. Pada pinggiran Area Zero One mereka dihadang oleh segerombolan Magical Void Beast yang ganas, dan hampir menghancurkan Pesawat Induk Antar Bintang. Kerugian yang diderita cukup besar karena hampir lima puluh persen pasukan yang mereka bawa mati.

Tidak sampai disitu, dalam kurun waktu penjelajahan hampir tiga puluh ribu tahun lamanya mereka akhirnya tiba dipinggiran wilayah dalam. Suasana cukup hening dan mencekam. Biasanya pada pinggiran wilayah luar mereka dihadang oleh Magical Void Beast yang berkelompok, tetapi di pinggiran wilayah dalam ntah kenapa suasananya sangat aman.

Sejauh mata memandang hanya ada gemerlap bintang dan galaksi yang bercahaya.

Tetapi yang tak disangka-sangka terjadi. Pesawat Induk Antar Bintang yang dimiliki peradaban tinggi itu bergerak seperti ditarik, bukan ditarik tetapi disedot. Melakukan perlawanan, mereka memacu pesawat dengan kecepatan tertinggi. Namun, hal itu sia-sia. Pesawat tidak bisa kabur dari keadaan tersebut.

Hanya saja itu bukan keadaan yang paling genting. Yang lebih membuat putus asa adalah pesawat dengan ukuran mencapai puluhan kilometer itu bukan disedot oleh hal lain, tetapi disedot dan akan dilahap oleh Magical Void Beast yang super masif.

Bentuk makhluk itu tidak bisa dilihat dengan pasti karena ukuran mulutnya saja itu sudah bisa menelan matahari. Pesawat induk itu hanya butiran debu yang di sedot oleh makhluk itu.

Tidak ada yang tahu kapan makhluk itu muncul, tetapi yang pasti Pesawat Induk Antarbintang dan para pasukan yang berada didalamnya menghilang, dan dimakan oleh makhluk itu. Setelah kejadian ini, Area Zero One menjadi wilayah yang paling misterius dan paling berbahaya di alam semesta.

*****

Wilayah pinggiran Area Zero One.

Wilayah pinggiran bisa dikatakan sebagai wilayah paling luar dari Area Zero One. Pada wilayah ini merupakan ruang hampa yang berbatasan dengan wilayah luar Area tersebut. Sejauh yang dapat dilihat hanya ada kegelapan ruang angkasa dan kelap-kelip benda langit yang melayang.

Tak lama kemudian, munculah pusaran dimensi berdiameter tiga puluh kilometer. Pusaran dimensi tersebut cukup indah karena tidak berwarna kelabu, melainkan berwarna putih suci dengan sedikit percikan cahaya berwarna emas.

Dari pusaran dimensi tersebut tampak terlihat sebuah Pesawat Antar Bintang yang cukup besar dengan kira-kira panjangnya mencapai sepuluh kilometer. Pesawat itu cukup indah dengan didominasi oleh warna putih bercahaya dan juga garis-garis berwarna emas. Selain itu desain pesawat sangat futuristik serta ada dua pasang sayap disisi kanan-kiri nya.

Pesawat melaju kearah Area Zero One dengan kecepatan mata telanjang, bergerak mengarungi ruang hampa yang kosong.

Sirine!

Sirine!

Bunyi sirine yang memekakkan telinga terdengar hingga seluruh kabin pesawat. Sirine berbunyi memberi peringatan kepada orang-orang yang berada dalam.

Di Ruang pengendali.

"Dalam jarak satu tahun cahaya terdeteksi pesawat Antar Bintang yang tidak diketahui. Harap untuk waspada bila pesawat tersebut adalah pesawat musuh. Pesawat Antar Bintang Ras Malaikat dalam keadaan siap bertempur." Asisten Ai memberi peringatan.

Orang yang berada didalam pesawat tidak panik, justru mereka siap siaga dan waspada.

"Pesawat yang tidak diketahui mendekat dengan kecepatan cahaya"

"Bentrokan akan terjadi dalam jarak.."

Seratus ribu kilometer!

sepuluh ribu kilometer!

Seribu kilometer!

Seratus kilometer!

sepuluh kilometer!

"Pesawat asing berhenti dalam jarak dua kilometer." Asisten Ai memberikan informasi.

Mendengar ini orang-orang yang berada didalam pesawat menghela nafas panjang. Mereka merasa lega karena Pesawat Antar Bintang yang tidak ketahui itu tidak bersikap impulsif. Meskipun demikian, bukan berarti mereka takut. Hanya saja, rasa lega ini karena mereka tidak ingin adanya pertempuran sehingga memakan korban.

Didalam ruang pengendali Pesawat Antar Bintang Ras Malaikat terdapat puluhan sosok yang seperti manusia. Namun, mereka sangat berbeda dengan manusia pada umumnya. dilihat dari tinggi badan, yang paling pendek diantaranya hanya empat meter. Sedangkan yang paling tinggi sekitar delapan meter. Tetapi ini bukan keseluruhan dari mereka.

Yang berbeda lagi, diatas mereka terdapat halo yang berbetuk lingkaran yang melayang diatas kepala. Dan dipunggung terdapat sepasang sayap berwarna putih. Juga, mereka memakai Armor Tempur Antar Bintang berwarna putih dengan garis-garis berwarna emas.

Setelah menghela nafas lega salah satu dari mereka menyadari dan berkata,

"Pesawat itu, bukankah milik sang maniak gila itu?"

"Pesawat dengan bentuk kepala serigala yang berwarna hitam.."

"Aku yakin itu pasti dia.."

"Jika begitu, bukankah......"

Bergetar!

Bergetar!

Pesawat Antar Bintang Ras Malaikat bergetar hebat. Pesawat bergetar bukan karena serangan, tetapi karena gelombang aura Energi Mana yang dikeluarkan oleh salah satu sosok yang telah keluar dari pesawat asing itu.

"Hahaha. Keluar kalian burung bodoh!" Kata sosok tersebut berteriak.

Mendengar teriakan tersebut para Ras Malaikat yang berada diruang pengendali terdiam. Mereka tidak menyangka akan bertemu dengan orang gila itu lagi. Terlebih lagi, para Ras Malaikat juga menyadari bahwa kecuali praktisi puncak ras, tidak ada satupun diruang pengendali yang bisa menghentikan sosok itu. Untungnya, didalam Pesawat Antar Bintang Ras Malaikat terdapat seseorang yang bisa menyaingi sosok orang gila tersebut.

"Apakah itu dia.."

Para Ras Malaikat yang termenung kemudian sadar setelah kalimat yang dikeluarkan oleh seseorang yang baru datang itu. Dengan kesadaran penuh mereka kemudian berlutut.

"Salam, yang mulia Malaikat Agung Uriel." Ucap mereka serempak.

"Bangun!" Kata Malaikat Agung Uriel dengan nada suara feminim.

"Sebagian dari diri kalian tinggal didalam pesawat, dan sebagian yang lain ikut dengan diriku. Diriku yang mulia ini ingin mengetahui apa yang di inginkan oleh dirinya." Perintah Malaikat Agung Uriel.

"Sesuai kehendak anda, yang mulia Malaikat Agung."

Malaikat Agung Uriel tidak menjawab. Wajahnya yang tanpa ekspresi dengan mata tertutup menoleh kearah sumber dari gelombang aura Energi Mana yang menggetarkan pesawat. Sudah berapa lama... Pikirnya.

Dengan lambaian tangannya Malaikat Agung Uriel merobek ruang yang berada depannya. Setelah itu, ia melangkahkan kakinya kedalam robekan ruang tersebut. Ia berjalan dengan elegan dan penuh ketenangan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!