NovelToon NovelToon
Pendekar Pilih Tanding II : Ksatria Bhumi Mataram.

Pendekar Pilih Tanding II : Ksatria Bhumi Mataram.

Status: sedang berlangsung
Genre:matabatin
Popularitas:70.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Zakaria Faizz

Ah,..rasa- rasanya diriku perlu menemukan seorang guru yg mampu untuk mengajariku mendapatkan cara memiliki tenaga dalam, berkata pemuda itu di dalam hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#3 Karang abang

Dan pada keesokan harinya dimulai lah sebuah perjalanan hidup dari seorang anak manusia yg masih sangat muda usianya itu.

Yeah, Wisanggra Kinangkin memulai kehidupan baru nya di puncak bukit yg menjadi tempat berdiri tegak sebuah padepokan yg bernama Elang Canggah.

Pagi itu seperti biasa, penghuni padepokan segera melakukan kegiatan seperti biasanya.

Ada yang berani ke sawah, ke lahan pategalan , ke sungai dan banyak juga yang pergi menggembala hewan ternak yg terdapat di padepokan ini.

Untuk bocah seumuran dengan Wisanggra Kinangkin diserahi tugas untuk menggembalakan ternak , serta sebahagian yg lain mengarit rumput.

Sehingga bocah lelaki itu pun sangat senang sekali bersama beberapa orang bocah sebayanya melakukan tugas tersebut, meski diantara mereka usianya ada yang diatas dari Wisanggra Kinangkin.

Dan empat orang yg memimpin rombongan menggembala hewan ternak langsung matanya tertuju pada bocah lelaki yang tadi malam diperkenalkan oleh gurunya kepada mereka.

Keempat nya pun langsung berbisik satu dengan yang lain nya.

" Sebaiknya orang itu saja yg kita suruh untuk menggembalakan kambing -kambing ini!" ucap seorang bocah yg berbadan agak berotot kepada salah seorang temannya.

" Bagaimana kalau ia menolak nya!?" tanya teman nya itu balik.

Sambil memandangi wajah-wajah teman yang lain, ia dengan tegas menyatakan,

" Kalau ia menolak , maka akan kita paksa, sampai ia bersedia menerima nya!" jawab nya bocah yg sedikit lebih tua dari yg lainnya.

Dan ketiga temannya ini tampak terdiam saja, mereka sangat mengetahui watak dari teman nya itu yg juga merupakan pemimpin mereka dalam bertugas untuk menggembalakan ternak padepokan tersebut.

Perlahan bocah yg berotot dan agak lebih besar dari yg lainnya mendekati Wisanggra Kinangkin .

" He, kamu, siapa namamu?!" seru bocah itu kepada Wisanggra Kinangkin agak keras.

Yg di panggil pun langsung melihat ke arah suara itu seraya menjawabnya,.

" Nama ku Kinangkin, memang nya ada apa!?" jawab Wisanggra Kinangkin.

" Kemari kau!"

Terdengar seruan bocah lelaki ini lagi kepada Wisanggra Kinangkin dengan lambaian tangan nya.

Sedangkan saat itu, hewan ternak yg mereka bawa sudah pergi cukup jauh meningalkan mereka.

Wisanggra Kinangkin pun segera datang mendekati bocah lelaki yang bertubuh agak besar dan berotot itu.

Setelah cukup dekat, bocah itu pun kemudian berkata,

" Kau kan orang baru disini, jadi untuk hari ini adalah tugasmu angon kambing itu sendiri!" seru bocah itu sambil mendelik kan matanya.

Memang sebagai seorang pemimpin dari bocah yg bertugas untuk menggembalakan ternak , ia sangat di takuti.

Wisanggra Kinangkin yg melihat orang itu mendelikkan matanya sambil berkata, bukannya takut malah tertawa,.

" Ha ,ha, ha!"

Tubuh bocah lelaki yang berumur sebelas tahun ini sampai terguncang hebat akibat dari gelak tawanya yang sangat lepas pada pagi itu.

" He,mengapa kamu tertawa, mau aku pukul!" seru Bocah lelaki yang bertubuh agak besar dengan menarik leher baju yg di pakai oleh Wisanggra Kinangkin.

Ia mengacungkan kepalan tangan kirinya ke wajah Wisanggra Kinangkin yg mulai mereda ketawanya.

Memang entah mengapa, dengan cara bocah ini menakut -nakuti Kinangkin , bukannya menyeramkan melainkan malah menjadi lucu wajahnya di hadapan bocah lelaki sebelas tahun ini.

Akan tetapi begitu ia mendapatkan ancaman dari orang tersebut, seketika juga ia pun berhenti tawanya dan tidak berkata apa-apa lagi.

" Bagus, mulai saat ini kau harus patuh terhadap semua perintahku, Aku Aji Saka adalah pemimpin dalam rombongan ini, bagi siapa saja yang tidak patuh pada perintah ku maka ia akan mendapatkan hukuman dariku, termasuk kau!" seru Bocah yg menyebutkan namanya Aji Saka ini.

Ia pun melepaskan cengkeraman tangannya pada leher baju dari Wisanggra Kinangkin dan membiarkan nya berdiri tegak.

" Mengerti!?" bentak nya ke arah Wisanggra Kinangkin.

Dan bocah dari dusun Winanga ini pun menganggukkan kepalanya.

" Bagus, dan mulai hari ini adalah tugas mu untuk menggembalakan kambing -kambing ini dan juga memberi nya minum di lembah sana, cepat lakukan!" seru nya dengan keras ke arah Wisanggra Kinangkin.

Sedang bocah itu hanya diam mematung saja, tidak bergerak menuruti perintah dari Aji Saka ini.

" Apa yg kau tunggu lagi, apakah kau ingin melihat kambing dan itu mati dimakan srigala atau anjing hutan, sana cepat kejar!" perintah Aji Saka lagi kepada Wisanggra Kinangkin.

Ia merasa jengkel juga dengan sikap bocah lelaki yang masih baru di padepokan Elang Canggah ini.

Ketika lengan tangan nya ingin ia ayunkan ke arah wajah dari Wisanggra Kinangkin , tiba tiba saja bocah itu pun berkata pelan,

" Kinangkin tidak tahu tempat nya!" ucap bocah ini dengan polosnya.

" Ha, ha, ha, kau tidak tahu dimana letak padang penggembalaan, dasar bodoh,.kau jalan terus kemudian menuruni lereng bukit lalu bergerak ke arah utara , nah di sanalah ada sebuah ara -ara yg cukup luas!" terang Aji Saka .

Ia nampak tersenyum dengan ucapan nya tadi.

" Jadi disitulah aku akan angon?!" tanya Wisanggra Kinangkin.

" Ha, ha, ha, tidak , kau harus bergerak ke arah barat , dan menurun ke arah lembah dan disanalah kau menggembalakan nya dan jangan lupa beri minum pula semua kambing -kambing itu sebelum di bawa pulang, mengerti!"

Kembali bocah yg bernama Aji Saka berteriak kepada Wisanggra Kinangkin, hingga membuat semua temannya yang ada di situ terdiam mendengar nya.

Wisanggra Kinangkin hanya menganggukkan kepalanya dengan pelan, saat ia akan beranjak dari situ guna menyusul hewan ternak yg telah pergi mendahului mereka, tiba-tiba saja Aji Saka berseru lagi,

" Tunggu, sebelum pergi, mulai hari ini kami semua akan memanggil dan menggelari mu dengan nama Ciblek !" katanya kepada Wisanggra Kinangkin .

Anak dusun Winanga itu hanya diam tak mengerti dengan maksud dan tujuan kata -kata dari Aji Saka itu,.namun ketika ia memang sudah berlari meninggalkan tempat itu, sayup sayup terdengar di telinga nya Aji Saka memberi arti kata Ciblek.

" BoCah akeh BeLek!"

Itulah yg di dengar Wisanggra Kinangkin dengan pemberian gelar atas dirinya itu.

Tanpa memperdulikan apa yg tengah di ucapkan oleh Aji Saka itu, bocah lelaki sebelas tahun ini terus saja berlari guna mengejar kambing-kambing yg akan ia gembalakan itu.

Hehh, tampaknya mereka sudah cukup jauh,..berkata di dalam hatinya Wisanggra Kinangkin.

Karena ia sudah cukup lama berlari namun belum pun menemukan seekor hewan tersebut.

Sedangkan Aji Saka dan rombongan nya yg lain , yg berjumlah lebih sepuluh orang itu segera berembug untuk melanjutkan rencana nya.

" Lalu kita akan kemana Ji?" tanya temannya yg bernama Arshama.

" Kalau menurut kalian kita akan pergi kemana?!" balik Aji Saka yg bertanya.

" Apa tidak sebaiknya kita ke tanah pategalan milik dari padepokan Kedung Jati, kita curi jagung dan ketimunnya,.lalu kita makan dan sebagian lain nya kita bawa pulang,.!" ucap bocah lelaki yang bertubuh gemuk yg bernama Gundura.

" Apa itu tidak terlalu berbahaya,.sebaiknya kita mandi saja dekat tebing sebelah barat itu, akan sangat menyenangkan sekali kalau kita melompat dari atas dan masuk ke dalam kali , pasti akan terasa menyegarkan!" sahut temannya yang lain yg bertubuh agak kurus.

Bocah itu bernama Wiritala.

" Ah, nanti dirimu akan kintir terbawa arus ,Wir!" seru Aji Saka kepada temannya itu.

Dan mereka berempat inilah yg menjadi pemimpin rombongan dari penggembala kambing -kambing milik padepokan Elang Canggah itu.

Akhirnya di putuskan bahwa mereka akan melakukan pencurian jagung dan ketimun yg merupakan milik padepokan Kedung Jati, lalu selanjutnya mereka akan mandi di kali baru setelah nya itu mereka akan kembali.

Padahal sebenarnya di dalam hati Aji Saka ingin melihat orang yang bernama Wisanggra Kinangkin yg kini telah mereka gelari dengan Ciblek itu.

Sebab akan menjadi sangat menyenangkan kesulitan yg akan di dapat bocah itu ketika harus menggembala kambing seorang diri yg jumlahnya sangat banyak itu, mungkin mencapai hampir ratusan jumlahnya.

Mereka saja yang jumlahnya mencapai sepuluh orang , amat kesulitan untuk mengarahkan binatang itu juga dalam hal memberi minum nya.

Tetapi ketika hal itu ia sampaikan kepada teman-temannya tidak ada yg menyetujuinya.

Mereka lebih senang untuk menghabiskan hari itu dengan mencari makanan serta mandi di kali.

Terpaksa lah Aji Saka mengurungkan niatannya itu dan ikut dengan usulan teman temannya.

1
Sarip Hidayat
wah mantap
Camad Pener
jos
Umar Muhdhar
2
Umar Muhdhar
1
AbhiAgam Al Kautsar
membuat bertanya tanya...
AbhiAgam Al Kautsar
kapan nich update lagi
Agus Leo
Semakin asyik ceritanya lanjut thor....
Sarip Hidayat
waaah
Amit
lnjukn thor ciaaaaaaaat duarrrrrrrrrtr
Bodas_2337
ternyata lumpuh kena keris kinangkin
AbhiAgam Al Kautsar
nantikna kisah selanjutnya
Umar Muhdhar
1
Sarip Hidayat
dah ajak ajalah temenin kasian sendirinya
AbhiAgam Al Kautsar
ada misteri apa di balik kematian ki ageng gede lumut... kita nantikan keseruan keseruan lainnya pada episode selanjutnya..
sampai jumpa
Agus Leo
Iys
Miko
Episode ya terlalu singkat...
Sarip Hidayat
waah
AbhiAgam Al Kautsar
lanjutkan
Umar Muhdhar
1
Sarip Hidayat
waah ternyata dia paman guru nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!