NovelToon NovelToon
Love Story About Aminah Maher

Love Story About Aminah Maher

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Gondrong Begaol

Aminah hancur berantakan tak berdaya, ketika suaminya yang bernama Galah menceraikannya mendadak. Alasannya, ketidakpuasan Galah terhadap Aminah saat adegan di atas ranjang yang tak pernah memuaskannya.

Galah lelaki Hiperseks, ia selalu berekspektasi berlebihan dalam adegan Hotnya. Belum lagi, Galah kecanduan alkohol yang sering memicu Emosinya meluap-luap.

Dunia mulai berputar dalam beberapa tahun setelah Aminah menjanda dan memiliki anak satu. Ia bertemu dengan lelaki yang lebih muda darinya yang bernama Aulian Maherdika Rahman. Maher keturunan orang kaya dengan lingkungan keluarga yang selalu mencemooh kemiskinan, baik kerabat sekaligus keluarga barunya

Apa yang akan terjadi dengan Aminah dan Maher dalam menghadapi Perasaannya yang sudah tumbuh dan saling mencintai. Hubungan mereka jelas bertolak belakang dengan keluarga Maher yang sombong, Angkuh dan selalu mencemooh Aminah berstatus janda anak satu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gondrong Begaol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gendut di Pipi

Suara garpu serta pisau kecil yang tak terlalu tajam beradu dengan begitu lambat di atas piring, mereka memotong tipis Steak Wagyu Kobe, satu persatu potongan steak itu di tusuk garpu dan masuk kedalam mulut untuk di kunyahnya. Kenikmatan Steak Wagyu Kobe di lidah, mengalahkan rasa yang pernah ada pada makanan yang terbiasa di santap nya.

Dibalik kelezatan Steak itu, sesekali ada obrolan hangat di antara mereka yang berada di restoran, sebagian ada yang membicarakan soal bisnis dan yang lainnya tetang sedikit menceritakan soal pengalaman kemarin.

"Jadi, bisnis kamu berkembang pesat?" kata seseorang di meja yang bersebelahan dengan Maher, obrolan mereka terdengar samar karena Maher tengah sibuk menyaksi- kan Aminah yang kesulitan makan steak dengan garpu.

Kata Aminah, "Ishhh ...., susah banget potong daging ini." kesalnya, karena beralaskan piring yang lumayan licin.

Maher membiarkan itu terjadi terhadap Aminah yang kesulitan serta menertawakan tanpa terlihat riang sambil mengunyah steak di mulutnya.

"Kamu tuh, malah ngetawain aku lagi" keluh Aminah atas tawa yang sederhana milik Maher.

Akhirnya, Aminah meras kesal, ia pun lekas mengambil potong Steak yang masih utuh dengan kedua tangannya dan langsung menyantapnya tanpa malu-malu.

"Muah, muah, muah ...." suara kunyahan mulut Aminah hingga gendut di bagian pipinya.

"Aduh ..., kenapa begitu dia makannya" keluh batin Maher.

"Apa lihat-lihat?" kata Aminah sambil mengunyah.

"Nggak gitu juga Aminah, kita itu lagi makan di Restoran, bukan di rumah" kata Maher.

"Bodo ..., habisnya sebel, daging tuh susah banget di potongnya"

"Hadeuh ..." keluh Maher, dan ia pun mulai mengajarkan Aminah untuk memotong Steak.

Dengan lembut Maher mengajarkan Aminah cara memotong daging di atas piring yang cukup tebal, namun licin. Aminah pun memperhatikannya serius, dari mulai menusuk daging dengan garpu dan cara memotong dari arah mana yang tepat agar daging mudah di potong.

"Hehehe ..., gitu toh caranya" ujar Aminah.

"Nah sekarang, kamu coba sendiri" kata Maher. "Iya ..." jawabnya padat dan mulai perlahan memotong daging itu.

"Srek, srek ..." suara pisau milik Aminah beradu pelan dengan daging.

"Yes ...., aku bisa sekarang" kata Aminah dengan senang. Lalu, menusukkan daging yang terpotong tipis dengan garpu.

"Itu kamu bisa potong daging" kata Maher tersenyum.

"Hehe ..." tawa Aminah.

"Sekarang coba kamu masukan ke dalam mulut mu. Tapi ingat, pelan-pelan kamu masukkan daging itu kedalam mulut mu. Setelah itu, kamu atur napas mu dengan rileks. Lalu, kunyah perlahan daging itu, aku yakin kamu pasti merasakan sensasi kelezatan di lidah mu yang belum pernah kamu rasakan, meski kamu bandingkan kelezatan dengan makanan apapun itu, aku rasa, kamu akan merasakan perbedaan kelezatan Steak Wagyu Kobe ini" jelas Maher teramat serius.

Kata Aminah, "Segitu ribetnya apa cara makan Steak ini?" cibirnya sambil menggenggam garpu yang sudah menusuk potongan steak.

"Bukan ribet, Aminah! Tapi, sesekali kamu nikmati makanan itu dengan rileks, tenang dan belajar merasakan kebebasan terhadap lidah mu"

"Oh begitu ..." ujarnya.

"Sekarang kamu sudah tau, coba kamu lakukan itu"

Aminah lekas menuruti dengan apa yang di jelaskan oleh Maher. Perlahan daging itu masuk kedalam mulutnya. Setelah itu, Aminah mengunyahnya dengan rileks untuk menemukan titik letak kelezatan pada steak wagyu itu.

Kata Aminah berdesah setelah mengunyah dan masuk perlahan kedalam tenggorakan Aminah, "Hhmm ..., nikmatnya steak ini"

Maher tersenyum melihat reaksi wajah Aminah yang terlena akan kelezatan Steak Wagyu Kobe.

"Sudah mengerti kan dengan maksud ku?" Sambung kata Maher. "Yayaya ..." jawab Aminah nyeleneh.

Dibalik makan di Restoran mewah dan mengajari cara makan yang lebih sopan, Maher bertujuan untuk membuat Aminah terbiasa makan makanan mewah, karena suatu saat nanti ia akan mengenalkan Aminah kepada keluarganya. Jadi, maksud dari semua ini adalah mempersiapkan Aminah untuk menghindari dari ejekan Mami nya Maher.

"Ayok habiskan .." kata Maher.

"Ya ..." jawabnya padat. "Tapi ..., mmm" sambung Aminah terlihat merencanakan sesuatu.

"Tapi apa ...?"

"Kayanya lebih nikmat makan Steak ini dengan tangan deh, biar cepat habis" Kata Aminah dengan polosnya. Lalu, ia bergerak cepat dengan kedua tangannya mengambil seluruh daging Steak yang belum sempat di potong nya.

"Muah, muah, muah ..." suara kunyahan Steak dengan lahap.

"Ya sallam ..., sia-sia aku ngajarin Aminah" keluh Maher sambil memijit kedua alisnya seraya menatapnya serius.

"Hehehe ..., maaf ya, habisnya aku lapar sekali" ujar Aminah dengan lucu.

"Yah mau gimana lagi, huft" jawab Maher tak bisa berkata apa-apa lagi.

Setelah Steak itu habis dalam beberapa menit, Aminah pun lekas menyantap Burger Gold dengan cepat tanpa pandang bulu. Seketika, isi di dalam mulutnya gendut oleh Burger Gold. Maher hanya terdiam atas sikap Aminah yang makan dengan lahap seolah belum makan dalam beberapa hari dan menikmati makanannya tanpa malu- malu lagi.

"Pelayan ..." teriak Maher usai makan. Pelayan pun menghampirinya ke meja Maher.

Maher menanyakan Bill makanan yang di pesannya, karena ia akan membayar semua makanannya dan segera pergi dari Restoran. Pelayan itu memberikannya, dan Maher lekas membayar penuh dengan sedikit tips untuk pelayan. Namun di balik itu, Aminah tak sengaja melihat total Bill makanan yang di pesan Maher.

"Hah ..." kata Aminah hampir keluar kembali kedua bola matanya.

"Kenapa?" Kata Maher.

"Ini serius totalnya?" Kaget Aminah.

"Ya begitulah ..., sudah yuk kita pergi"

"Ya ..." jawabnya padat sambil memikirkan total Bill makanan itu. "Amit-amit .., ogah lagi aku makan disini, sayang banget sampe semahal itu, coba kalo aku belikan setok makan sebulan sama mainan untuk Umar, pasti dapat banyak tuh" batin Aminah tak henti menyinyir.

Merek lekas pergi dari Restoran mewah dan melanjutkan perjalanan menuju tempat yang sudah di rencanakan oleh Maher.

Kata Aminah bertanya di perjalanan, "Nah, sekarang kita kemana?"

"Kita jalan-jalan lagi lah, mumpung Umar lagi sama Mpok Wati" jawab Maher.

"Ya sudah aku ikut saja" kata Aminah.

"Ok .., kita gas lah" teriak Maher dengan senang dan melaju cepat dengan Scooter Vespa.

"Pelan-pelan Maher, aku takut" teriaknya sambil memeluk erat Maher.

"Ini yang ku mau, kamu peluk aku dengan lama" batin Maher merasa senang atas pelukan Aminah yang kuat.

Kini sore hari telah berlalu dan berganti menjelang malam tepat pukul 18:00, sepanjang jalanan mulai terlihat pancaran cahaya lampu jalanan yang penuh warna warni. Saat itu, keduanya tampak ceria dalam perjalanan mengendarai Scooter sambil bercerita kesana kemari.

Keduanya tampak Romantis seolah sudah ada ikatan cinta. Namun, keduanya belum ada satu pun yang mengatakan cinta untuk menandai sebuah ikatan yang sederhana. Tapi, terasa memiliki bahwa dia kepunyaan ku.

1
ErisGTR
mami sebel deh aku klo mami ngomong/Scowl//Scowl/
Gondrongbegaol: hihihi
total 1 replies
ErisGTR
bab ini gue suka, peran Arumi mencolok banget galak nya dan tegas
ErisGTR
galak bener arumi
Gondrongbegaol
hihihi tahan tawa ya
ErisGTR
kebanyak maka daon kaya embe donk Maher
ErisGTR
saking mumet nya perdana menteri jadi kuda ya/Sob//Sob//Sob/
Squad R
ampun ya sama emaknya si Maher,riweh
Gondrongbegaol: kebanyakan makan kolek ya
total 1 replies
Gondrongbegaol
trimaksih abang Inu
Muhammad Ibnu Abdul Aziz
makin seruuuu!!!
Muhammad Ibnu Abdul Aziz
makin seru bacanya!!
Squad R
wkwkwkwkwkwk bener" si Arumi ya bikin ngakak
Squad R
wkwkwkwk dasar arumi/Joyful/
Gondrongbegaol: nyebelin ya
total 1 replies
ErisGTR
cekek aja mbak nir wkwkkw
Gondrongbegaol: mati donk kak/Frown/
total 1 replies
Gondrongbegaol
apes kan di siang bolong wwkw
ErisGTR
robi kena batu nya soi bos wkwkwk
ErisGTR
haha
ErisGTR
kolusi hati, kata dan judul yang jenius Thor, aku suka/Drool/
Gondrongbegaol: hihihi, persengkokolan hati yang berbunga-bunga ya
total 1 replies
Gondrongbegaol
gemes ky author nya ya/Smile//Smile/
ErisGTR
Cerita sehari-hari gue ini wkwkkw
Gondrongbegaol: thanks @erisgtr
total 1 replies
ErisGTR
lucunya Umar seperti anak tetangga/Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!