NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Om Duda Keren

Mengejar Cinta Om Duda Keren

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:739.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: sendi andriyani

"Menyingkirlah dan berhenti mengejar aku. Percuma saja, aku tak suka dengan anak kecil."


"Enak saja anak kecil, aku sudah besar, Om. Lihat saja, dada ku tumbuh dengan baik."


Darren Wisnu Abiana adalah seorang duda keren berusia 36 tahun, dia di tinggalkan oleh sang istri untuk mengejar pria lain. Patah hati yang Darren rasakan membuat nya trauma dan menutup hati nya untuk wanita mana pun.


Hingga, seorang gadis berseragam SMA datang dan mengejar nya. Meskipun dia sudah bersikap jutek pada gadis bernama Sherena itu, tapi dia tetap tidak pantang menyerah untuk mendapatkan nya.


Akankah pertahanan Darren runtuh saat melihat kesungguhan yang di lakukan oleh Sheren?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 - Berdamai Dengan Masa Lalu

"Udah gak sih? Pegel, Om." Keluh Sherena, dia sedang memijat punggung Darren. Pria itu berbaring telungkup di atas ranjang, nyatanya ketakutan Sherena tidak terjadi. Darren tidak melakukan apapun padanya, hanya meminta nya untuk memijat nya saja. 

"Bagian sini belum, Sheren."

"Isshh, Om sengaja banget ngerjain aku ya?" Tanya Sherena sambil mendelik.

"Atau, kamu mau hukuman yang lain?" 

"Hukuman lain, maksud Om seperti apa?" Tanya Sherena sambil mengernyitkan kening nya. Darren beranjak dari tidur nya, lalu duduk dan menatap wajah cantik gadis yang kini di depan nya. Darren membuka kaos nya, menampilkan perut rata dengan enam roti sobek yang terlihat menggoda bagi Sherena.

"Kau ingin menyentuh nya, sayang?"

"T-tidak, siapa bilang."

"Aku tahu dari tatapan mu, sayang." Jawab Darren sambil tersenyum.

"Aaaaa Om.." Sherena memekik saat tiba-tiba pria itu mendorong nya hingga terlentang di atas kasur lalu menindih nya. Pria itu mengambil kedua tangan Sherena dengan satu tangan nya, lalu menyatukan nya di atas kepala Sherena.

"O-om mau ngapain?"

"Kamu yang memancing, baby."

"Aku tidak punya kolam, jadi buat apa aku memancing, Om." Jawab gadis itu, membuat Darren gemas dan langsung mencium bibir gadis itu, bahkan dia menggigit nya membuat Sherena memekik.

"Aawhss, Om sakit!" Ringis Sherena, tapi Darren tidak peduli dan melanjutkan ciuman nya. Dia terus melakukan nya, bahkan tangan nya dengan nakal menurunkan tangtop bertali spaghetti dari pundak Sherena. Darren tersenyum lalu bersiap untuk menerkam gadis itu.

"Jangan Om.." 

"Hanya menyentuh nya."

"Tidak, Om."

"Kenapa?" Tanya Darren membuat Sherena kebingungan.

"Hubungan kita belum jelas, aku sudah mengatakan kalau aku akan memberikan nya saat Om bisa menerima ku." 

"Bukankah dengan semua yang aku lakukan padamu, itu menunjukkan kalau aku mulai menerima mu, Sheren?" Tanya Darren. Dia membelai leher jenjang Sherena, dia mengusap tanda kemerahan yang dia buat tadi pagi. Tanda itu tercetak jelas di leher Sherena.

"T-tapi Om belum mengatakan kalau Om mencintaiku."

"Aku memang belum mencintaimu, Sherena." 

"Lalu, kenapa Om melakukan ini?" Tanya Sherena lagi. Dia memang masih remaja, dia membutuhkan ungkapan cinta dari pada tindakan.

"Entahlah, aku pun tak tahu. Mungkin hanya karena insting kelelakian ku." Jawab Darren.

"Minggirlah, Om. Berat, aku bisa gepeng nanti." 

"Mana ada kamu gepeng, orang montok gini." Darren menyentil pelan hidung Sherena, tangan nakal nya merayap dan saat menemukan tonjolan yang kenyal, pria itu langsung meremaas nya.

"Aaahh.." Sherena mendesaah lirih, lalu segera menutup mulut nya dengan kedua tangan. Darren tersenyum mesuum, dia pun kembali melancarkan aksi nya di atas tubuh sintal Sherena.

"Om, aawhss pelan-pelan.." Lirih Sherena saat Darren mengecupi leher nya dengan brutal. Leher Sherena memiliki aroma yang khas, wangi nya lembut namun membuat nya candu. Darren benar-benar di buat gila oleh aroma tubuh gadis ini, hingga dia menyesapi setiap inchi dari tubuh gadis itu. 

Bibir Darren beralih mengecupi pundak Sherena, dia juga meninggalkan satu bekas kemerahan disana.

"Om, jangan terus membuat tanda kemerahan." Pinta Sherena.

"Tapi kau menikmati nya."

"Isshh, nanti Mama sama Papa curiga, Om. Aku bingung harus nutupin nya pake apa." Jawab Sherena lirih. Akhirnya, dia takluk dengan pesona seorang Darren. Dia membiarkan pria itu menyentuh tubuh bagian atas nya.

"Pakai make up."

"Aku gak biasa pake begituan, Om."

"Belajarlah, tapi jangan terlalu menor. Aku tak suka."

"Jadi, aku harus belajar make up juga?" Tanya Sherena, Darren tersenyum lalu mengecup singkat bibir gadis itu. 

"Kalau kau ingin mendapatkan hatiku, ya lakukan saja. Tapi, sebenarnya tanpa make up sekalipun wajah mu sudah cantik, Sheren." 

Blush.. 

Wajah Sherena terasa memanas, lalu memerah seperti tomat matang. Darren yang melihat nya pun tertawa. Dia benar-benar gemas dengan Sherena, dia memeluk gadis itu dengan erat.

"Om, lepasin. Om mau membunuh ku ya?" Kesal Sherena, Darren pun melerai pelukan nya lalu mengusap wajah Sherena, merapikan anak rambut gadis itu ke belakang telinga nya dengan posisi gadis itu masih berada di bawah kungkungan nya.

"Maaf, sayang. Habis nya kamu gemesin."

"Aaaa Om udah dong, gak liat apa wajah aku udah merah kayak gini."

"Udahan apa nya, sayang?" Goda Darren membuat gadis itu menggeplak manja dada bidang pria itu. Darren tergelak melihat tingkah gadis nya. Ini pertama kali nya dia bisa tertawa selepas ini, hanya saat bersama Sherena. Ya, gadis itu selalu bisa membuat nya tersenyum dengan segala tingkah manis nya.

Meskipun awalnya Darren gengsi mengakui kalau dia sudah jatuh ke dalam pesona seorang gadis kecil, tapi sekarang dia rasa itu tak berarti apa-apa, toh yang menjalani nya dirinya dengan Sherena kan? Usia bukanlah batasan dua sejoli untuk saling mencintai.

"Kita lanjutkan hukuman mu, sayang."

"Aduh, Om. Udah deh ya? Aku lemes di giniin sama Om." 

"Di giniin apa? Aku gak nidurin kamu lho, sayang?"

"Om bisa gak sih berhenti manggil aku sayang?" Tanya Sherena membuat Darren mengernyitkan kening nya keheranan.

"Kamu tak suka?"

"Y-ya suka, suka banget malah. Tapi itu kan bikin aku salah tingkah, Om." 

"Haha, jadi itu alasan nya?"

"I-iya.." Jawab Sherena, Darren mencubit gemas pipi kanan Sherena lalu mengecup nya.

"Baiklah, untuk sekarang aku bebaskan. Tapi, besok kalau aku melihat mu memakai pakaian ketat seperti ini lagi, lihat saja. Aku jamin, kamu gak bakalan bisa berjalan selama beberapa hari." 

"Iya Om, iya. Astaga nakutin banget deh kalo udah mode serius gini." Jawab Sherena, Darren pun bangkit dari tubuh Sherena lalu meraih hoodie nya yang tergantung di rak nya.

"Gilaa, itu punggung kalo di peluk kayaknya nyaman banget." Gumam Sherena, sambil menaikan kembali tali tangtop yang tadi sempat di turunkan oleh Darren. Sherena juga kembali memakai cardigan rajut miliknya, tapi mata nya malah fokus menatap Darren yang sedang mengenakan hoodie nya. 

'Aku terlalu bucin kayaknya, sampe liat dia pake baju aja aku menyukai nya.' Batin Sherena.

"Bengong, kenapa?" Tanya Darren yang membuat Sherena terhenyak. Padahal Darren bicara seperti biasa nya, harusnya tidak mengejutkan bukan? Jadi, kelihatan betul kalau gadis itu sedang melamun.

"H-aahh, enggak kok Om." Jawab Sherena sambil cengengesan.

"Ya, terserah kamu saja. Kamu masih ingin disini atau pulang?"

"Pu-pulang, Om." Jawab Sherena terbata, membuat Darren tertawa geli. Apalagi saat melihat gadis itu yang langsung berlari keluar dari kamar.

"Heh, hati-hati turun tangga nya. Nanti jatuh."

"Iya, Om." Sherena pun menuruni tangga, namun karena tidak berhati-hati dia hampir saja terjatuh. Beruntung nya, dengan sigap Darren langsung menarik Sherena ke dalam pelukan nya. 

"Tuh kan, kata aku juga apa. Ceroboh!" Ucap Darren sambil menyentil kening Sherena, hingga membuat nya mengaduh.

"Sakit.." Rengek Sherena dengan manja, Darren mengusap-usap kening gadis itu dengan lembut lalu mengecup nya.

"Lainkali, lebih hati-hati ya?"

"Iya, Om."

"Jangan iya iya aja, yang bener!"

"Isshh, iya Om." Jawab Sherena. Setelah mengambil wadah bekas makanan dan kue hari itu, gadis itu pun berpamitan untuk pulang. Darren mengiyakan, dia merenungi semua yang sudah dia rasakan dan dia alami saat bersama Sherena. Gadis kecil yang masih berstatus pelajar itu mampu meluluhkan hati nya.

"Hufftt, mungkin sudah saat nya aku membuka hatiku untuk wanita lain. Aku harus berdamai dengan masa lalu ku, aku yakin tak semua wanita mata duitan." Gumam Darren.

.......

🌻🌻🌻🌻

1
Aluh Alvrida
Menarik crritax
Tyaz Wahyu
jendes mantan si darren nih kyk e wuakkkkkkkk
Tyaz Wahyu
jake enhypen 🥵 smpai 🤒
Tyaz Wahyu
enhypen jake
Niputu Dianlestari
Luar biasa
Raudah 1212
pesaraan sheren kelas 3 deh thor . masa iya ada kakel . ? emang ada kelas 4 di sma😁
JIMSON HUTAGAOL: /Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Yulia Setiawan
Luar biasa
Sumitri Aja
Buruk
Dewi Lestari
bagus karya nya suka
Sunarmi Narmi
Soo swetttt April ♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Sunarmi Narmi
Daren skrng kmu bisa dgn Sherena buang tuh Sarah jauh "
Elisa Lisa
Luar biasa
s
sok cool, bahasanya kasar sekali
s
cepat amat jatuh cintanya
Mbak Ni
bagus bangettttt,seru juga anjirt
Nur Fajrina Qisthina
Love it
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
mampir ah
Nur Adam
smgt untuk krya mu thor
Atiek Rahmawati
Kalau sudah bukaan lengkap kenapa mesti masuk ruang operasi? dorong aja ke ruang bersalin untuk partus normal
Atiek Rahmawati
Ibunya Agnes atau Aira? tadi ditulis ibunya Aira lho....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!