Amelia adalah seorang gadis yatim piatu yang tinggal disebuah panti asuhan.
Siapa sangka gadis biasa sepertinya bisa menikah dengan Arka Wijaya seorang pengusaha muda yang tampan dan gagah namun sangat dingin.
Namun satu persatu misteri mulai bermuculan hingga pada akhirnya Arka mengetahui asal usul Amelia yang sangat mengejutkan.
Follow Instagram @yenitawati24
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenita wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mama Cintya
Disebuah TPU.
Tampak seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik menangis. "Erika aku harus bagaimana, aku sangat menyayanginya namun dia tidak bisa menerimaku. Hiks hiks. Maafkan aku Erika aku akan pergi dari hidup Mas Adrian agar Arka hidup bahagia."
Cintya masi menangis tanpa sadar sudah ada yang berdiri di belakangnya. Cintya menoleh ke belakang dan mendongak ke atas. "Arka" Cintya terkejut dan langsung bangkit. Dia agak ketakutan.
"Ma..Maaf kan tante Arka, tante akan pergi." Cintya melangkahkan kakinya namun baru beberapa langkah Cintya berhenti saat seseorang memanggilnya dengan sebutan yang didambakanya selama ini.
"Mau pergi kemana Mama?" tanya Arka lirih. Suaranya bergetar menahan tangis.
Cintya berbalik seperti tidak percaya apa yang didengarnya barusan. "Maaf Arka sepertinya tante salah dengar, kamu tadi bilang apa?" tanya Cintya dengan wajah yang terkejut.
"Mama, Mama Cintya" kata Arka lagi. Kali ini dia tidak bisa menahan air matanya
dia pun memeluk Cintya. Cintya juga memeluknya dan tangis mereka pecah.
"Maafkan Arka Ma, Arka tidak tau betapa besar pengorbanan Mama Cintya" airmata Arka bercucuran.
"Kenapa Ma , kenapa Mama tidak pernah mengungkapkan semua ini pada Arka Ma" Arka melepaskan pelukannya dan tangannya memegang kedua tangan Cintya dan menunggu jawaban.
"Mama tidak ingin kasih sayangmu terhadap Mamamu berkurang karena hal ini, Mama mau kamu terus mengingatnya yang menjadi Mama terbaik yang pernah ada" jawab Cintya sambil membelai pipi Arka.
"Tapi Mama sudah mengorbankan perasaan Mama" Arka memegang kedua bahu Cintya.
"Mama hanya ingin yang terbaik untukmu Arka" jawab Cintya tersenyum dengan air mata yang masih bercucuran.
"Ma, mulai sekarang Arka janji. Arka akan menjadi anak yang terbaik buat Mama dan buat Mama Erika" kata Arka sambil mengahapus air mata Cintya.
Cintya mengangguk kemudian menoleh ke makam Erika sambil berkata. "Erika lihat lah anak kita, dia sudah menjadi anak yang berbakti. Apa kamu dengar dia memanggilku Mama. Kamu pasti senang mendengarnya" Cintya tersenyum kemudian memeluk Arka lagi.
Arka tersenym dan berkata "Aku sangat menyayangi Mama"
Cintya melepaskan pelukan.
"Bagaimana dengan Papa, Ka?" tanya Cintya cemas.
"Yuk kerumah sakit Ma, Papa sudah siuman kok" jawab Arka sambil berjalan beriringan dengan tangannya memeluk bahu mamanya.
Cintya senang mendengarnya.
Diperjalanan.
"Ka, bagaimana kamu tau Mama ada disana" tanya Cintya heran.
"Amel yang memberitahu Arka ma" jawab Arka.
"Ah ya Mama dulu memang pernah bilang saat mama sedih Mama akan ke makam Mama kamu" jawab Cintya.
Arka mengangguk mengerti.
"Bagaimana hubungan kamu dengan Amel?" tanya Cintya sedikit menggoda Arka.
Arka tersenyum malu. "Arka mencintainya Ma, terima kasih ya sudah menjodohkan Arka dengannya." sahut Arka.
"YIya sayang, mama selalu ingin yang terbaik buat kamu" Cintya mengelus rambut Arka.
"Ka, kejadian tadi jangan diceritakan dulu ya sama papa, nanti setelah papa sehat baru mama ceritain ke papa" kata Cintya sedikit cemas memikirkan suaminya.
"Iya ma, tadi Arka juga bilang ke Amel kalau papa tanya cukup bilang Arka jemput mama" kata Arka meyakinkan mamanya.
Cintya mengangguk tersenyum. Hatinya sedang bahagia karena setelah 17 tahun akhirny Arka mau menerimanya sebagai mamanya. Dia tidak menyangka rahasia yang sudah disimpan rapat akhirnya terungkap oleh Arka sendiri. Cintya tersenyum menikmati kebahagaiaannya hari itu.