NovelToon NovelToon
CINTA IMPIAN ALEYA

CINTA IMPIAN ALEYA

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali / Enemy to Lovers
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: BLUEW

Diperebutkan oleh beberapa pria merupakan suatu hal sangat menjengkelkan bagi seorang perempuan . Aleya merupakan wanita cantik yang populer dikalangan banyak pria. Namun ia hanya mencintai satu pria yang belum tentu juga pria itu menyukainya. Apakah Aleya akan mendapatkan feedback dari pria yang dicintainya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BLUEW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Pertanyaan tersebut membuat Arivin berpikir sejenak. Namun Arivin tidak nampak ingin memberikan penjelasan apapun. Aleya kemudian kembali melanjutkan.

"Aku menghargai niat baikmu, Arivin. Namun caramu kurang tetap. Tapi aku tetap menyukai prinsipmu yang ingin terus melindungi putriku. Hal ini semakin menambah keyakinanku tentangmu. Oleh sebab itu, aku akan semakin mendukungmu untuk bersama dengan putriku melebihi calon pasangannya yang lain. Bersemangatlah, Sayang!"

Ika kemudian mengakhiri panggilan teleponnya.

Arivin akhirnya bisa bernapas dengan lega dan tenang kembali. Ketika wanita tersebut sudah mempercayai kata-katanya. Walaupun tentu saja Arivin tidak yakin bahwa Ika benar-benar percaya seratus persen pada seluruh ucapannya.

Arivin kemudian merebahkan tubuhnya dengan malas, kembali berbaring di atas tempat tidur.

"Paling tidak, aku masih punya waktu 1 jam untuk beristirahat." Ucap Arivin lemah dan memilih untuk pasrah.

Arivin kemudian memejamkan matanya.

***

Di sisi lain Ika yang baru saja selesai menginterogasi calon menantunya, sudah ingin menginterogasi putri semata wayangnya juga. Ika langsung menghubungi Aleya untuk menanyakan beberapa hal terkait kencan mereka. Hingga melakukan kroscek untuk mencocok jawaban antara keduanya.

Aleya sudah menjawab panggilan tersebut dengan tanggapan ketus. Ketika ia bisa menebak dengan tepat apa kiranya keingianan dan tujuan ibunya meneleponnya.

Konsentrasinya yang sejak awal sudah ia kumpulkan langsung terpecah antara ingin memikirkan ulang beberapa hasil rapat yang telah Aleya lakukan bersama dengan kliennya. Ika memang tidak secara langsung menghubunginya karena Aleya sengaja mematikan ponselnya.

Namun dengan sangat cerdik dan cukup mengganggu, Ika justru menghubungi Martha. Dimana Ika pasti sangat tahu bahwa dimanapun dan kapanpun situasinya, Martha akan selalu berada di sampingnya selama itu masih berada di jam kerja kantornya.

Kini ketika sebetulnya jam kantor sudah hampir berakhir pun. Ika sengaja menahan Martha untuk menyambungkan teleponnya secara langsung pada putrinya?

Ika nampaknya sangat senang mengganggu kenyamanan seseorang. Hingga sengaja mengerjai sekretarisnya karena wanita tahu betapa sangat ontime-nya wanita itu ketika berada di jam pulang kantor?

Aleya tidak bisa menutupi sedikit simpul tipis yang muncul di sudut bibirnya ketika melihat ekspresi kecewa Martha.

"Mom tidak bisa membicarakan masalah ini nanti ketika aku sudah pulang dan kita berada di dalam rumah?"

Aleya tidak pernah kunjung mengerti dengan sikap ibunya yang sulit bertingkah sabar. Hingga menunggunya dengan tenang untuk memberikan serangkaian pertanyaan yang mungkin saja akan membuatnya mengantuk dan lelah.

Hari ini Aleya sudah cukup lelah dan sibuk mengurus banyak sekali pekerjaan. Hingga harus meladeni segala aturan tidak menyenangkan dan merepotkan yang seluruh keluarganya sepakati. Aleya begitu ingin merilekskan dirinya berlama-lama, ketika semua pekerjaannya hari ini ternyata berakhir dengan cukup baik dan tidak terlalu memprihatinkan.

Ibunya kini masih ingin merecokinya kembali tanpa memberikannya sebuah jeda?

Dari seberang telepon, Aleya sudah mendengar suara penuh semangat dari ibunya.

"Tentu saja Mom tidak bisa menunggunya. Hingga merasa begitu amat penasaran. Sehingga tidakkah kau ingin berbagi sedikit ceritanya? Bagaimana? Apakah menyenangkan? Dan apakah memiliki sebuah kesan yang cukup mendalam di hari pertama kencan kalian?"

Aleya mendengar semua pertanyaan tersebut dengan gelengan lemah.

"Mom sebenarnya ingin aku menjawab pertanyaan Mom yang mana? Kenapa bisa ada begitu banyak pertanyaan yang terlontarkan ketika aku hanya memiliki satu mulut untuk menjawabnya? Mom ingin aku berpikir keras?"ucap Aleya tanpa memiliki keinginan untuk menyudutkan ibunya.

Namun sebuah ketidaksenangannya tentu ingin sekali ia lontarkan.

Ika nampak menanggapi ucapan Aleya tersebut dengan santai dan tidak terlalu memusingkannya.

"Oh, ayolah. Monicku sayang. Jangan banyak bermain kata-kata dengan ibumu? Dan jangan membuat Mommy kelelahan karena harus banyak bertanya padamu. Karena kau tahu apa? Kau tentu saja akan lebih kelelahan dibandingkan Mom,"

Ucapan Ika yang begitu lancara dan penuh makna langsung membuat Aleya bergidik.

Apa-apaan maksudnya itu?

Aleya kemudian melihat Martha nampak sibuk memohon padanya untuk mengakhir panggilan telepon tersebut segera. Karena ponsel yang Aleya gunakan saat ini adalah ponsel miliknya. Dan Martha agaknya cukup menyesal ketika tidak sengaja menekan 'matikan volume' menjadi 'menjawab panggilan'.

Martha pada akhirnya harus tertahan bersama dengan Aleya di ruangannya ketika mereka baru saja sampai dari meeting mereka lima menit yang lalu. Saat itu padahal Martha sudah akan bersiap-siap untuk kembali ke ruangannya dan membereskan semua barang-barangnya untuk langsung pulang.

Namun sebuah panggilan telepon yang tidak sengaja ia tekan, malah memenjarakannya sementara waktu di kantor?

Dan jika Aleya tidak bisa membuat ibunya menghentikan panggilan telepon tersebut dan harus menyelesaikan serangkaian pertanyaan yang harus dijawab. Paling tidak Aleya seharusnya mematikan telepon mereka sementara waktu ini dan memindahkannya ke ponselnya sendiri.

Namun kini apa yang dilakukan bosnya, ketika sang anak buah memohon dengan penuh sangat?

Mengacuhkan dan tidak menganggapnya ada. Wah! Luar biasa!?

Martha sudah sibuk merapikan barang-barangnya kembali dan duduk dengan separuh kesal ketika kata menunggu adalah kata yang harus ia telah bulat-bulat.

"Aku bisa menjawab pertanyaanmu itu nanti, Mom. Bukan sekarang," ucap Aleya masih mencoba bicara baik-baik dna membujuk.

Namun Ika nampaknya tidak ingin bersikap sabar. Sehingga ia kemudian melanjutkan paksaannya.

"Aku tidak bisa mendengarnya nanti. Dan tidak juga ingin mendengarnya nanti,"

Ika sudah cukup bersabar selama satu jam sebelum ia berhasil menghubungi putrinya. Setelah ia selesai berbicara denga Arivin, Ika langsung menghubungi Aleya. Namun wanita itu justru sama sekali tidak bisa dihubungi.

Sehingga kini, setelah ia telah berhasil mendapatkan putrinya. Ika masih diminta untuk menunggu dengan sabar?

"Aku tidak suka menunggu dan aku tidak ingin menunggu," ucap Ika menambahkan.

Mendengar perkataannya tersebut, Aleya jadi tidak merasa heran darimana dia bisa memiliki sifat kurang sabarannya. Hingga membenci harus menunggu lama dan benci pada sebuah keterlambatan yang juga sempat ia alami siang ini. Ketika Arivin datang terlambat di acara kencan mereka.

Sama seperti ibunya, Aleya begitu membenci semua setidak-rapihan tersebut. Kini ibunya juga menuntut hal yang sama padanya?

Ika sudah kembali bertanya dengan antusias.

"Jadi sekarang katakan padaku, bagaimana kesanmu terhadap kencan hari ini? Apakah menyenangkan? Apakah berkesan? Dan apakah ada yang kurang?" tanya Ika sangat ingin tahu.

Aleya bisa melihat Martha yang seolah ingin menangis. Aleya kemudian mengambil ponselnya yang berada di dalam tasnya dan menghidupkannya.

"Baiklah, Mom. Aku akan menjawabnya. Tapi bisakah Mom menghubungi nomorku saja sekarang?" tanya Aleya yang baru saja berhasil menekan tombol power di ponselnya.

Ika langsung membalasnya.

"Kenapa begitu? Apa Martha keberatan bila aku kita menggunakan ponselnya? Atau apa dia tidak ingin aku menghubunginya? Dia tidak suka?"

Aleya langsung menyanggahnya sebelum ibunya semakin berpikiran jauh.

"Tentu saja tidak seperti itu itu. Tidak seperti itu," ulang Aleya.

1
Webcomics fan #2
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
Sania: terimkasih kak
total 1 replies
Ánh sáng
Baper banget sama ceritanya.
Sania: hehe makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!