Almira wanita berusia 27 tahun belum menikah sehingga sering jadi bahan gunjingan,ia hanya tersenyum tanpa sedikit pun marah karena sudah biasa mendengarnya.Almira hanya pasrah dengan jalan hidupnya. Bagaimana kisah almira apakah ia menemukan pasangan hidupnya?....,akankah ada pelangi setelah hujan?...
jumpa lagi dengan karya ku setelah sekian lama mati suri.Tapi aku tidak janji bisa update setiap hari ya.....Selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pejuang receh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fitting baju 3
Karena hari mulai siang,Almira segera memesan makanan untuk dirinya dan karyawan yang lain.Ia juga tidak lupa menanyakan kabar sang nenek lewat handphone nya.
Karena sudah mulai masuk azan zuhur,Almira pun segera mengambil wudhu ia akan sholat diruangan nya ada juga ruangan khusus dilantai atas khusus untuk karyawan yang akan sholat.
Selesai sholat dan makan siang Almira melanjutkan pekerjaan tidak lupa mengecek hasil jahitan.Tak terasa hari sudah sore.
" Lia apakah ada yang menghubungi atas nama Fathir ? " tanya Almira.
" Ngak ada mbak " jawab Almira.
" Jam berapa kira-kira datang nya " gumam Almira dalam hati.
" Mbak nunggu keluarga klien yang tadi ? " tanya lia.
" Iya,tapi sudah sore gini orang nya tidak menampakkan batang hidungnya,ngak mungkin kan kita tunggu lewat sampai jam delapan " sahut Almira.
" Iya mbak kalau sampai jam delapan lewat belum datang kita tutup saja butik " sambil lia mengecek beberapa barang.
" Mbak kedalam dulu " sambil Almira berlalu menuju ruangannya.
Sedangkan yang ditunggu sedang melakukan meeting.Karena ada proyek besar yang harus ditanganinya.
Sudah beberapa kali mamanya menelpon agar ia segera kebutik.Fathir hanya bisa mendengar ocehan mamanya.Tepat jam lima rapat pun selesai.
" Joe jangan lupa jadwal besok hari ini aku mesti kebutik dari tadi mama nelpon terus " sahut Fathir sambil membuka jas nya karena sudah gerah seharian dipake.
" Mau langsung pergi nih bos " sahut Joe sambil membereskan berkas hasil meeting.
" Iya, dari pada mama ngamuk dan handphone ku berteriak terus " sungut Fathir karena ia sudah seperti anak kecil dibuat sang mama.
" Itu tandanya mama bos perhatian dan sayang " kekeh Joe.Sedangkan Fathir tersenyum masam.Joe merupakan orang kepercayaan Fathir usianya memang lima tahun dibawah Fathir tapi kinerjanya sangat bahkan sudah enam tahun bekerja sebagai Asisten Fathir.
Fathir pun segera menuju parkiran mobil sambil menentang jasnya baju kemeja nya berwarna navy dilipatnya sampai dibawah siku.
" Ayo pak kita kealamat ini " ucap Fathir sambil menunjukkan alamat butik ke sopirnya.Setelah dibacanya alamat tersebut sang sopir pun mengangguk kebetulan ia tahu alamat tersebut.
Fathir ingin memejamkan matanya sejenak sebelum sampai ke butik.
Sementara itu Almira masih menunggu kebetulan mama nya Fathir menelpon kalau Fathir sedang dalam perjalanan. Almira menghembuskan nafasnya pelan ia terlihat sangat lelah.
" Kalau yang ditunggu suami sendiri tidak masalah kalau ini seorang klien " kekeh Almira.Ia juga berpesan dengan Lia kalau nanti orangnya datang langsung menuju ruangan nya saja.
" Pak sudah sampai " panggil sopir pelan.Fathir pun segera terbangun ia melihat keluar ternyata butik yang dituju nya sudah sampai.
" Butik Almira " guman Fathir dalam hati melihat nama butik tersebut.Butik nya sangat bagus apalagi dekorasinya terlihat mewah.Fathir pun segera turun dan menuju butik tersebut.
" Permisi " ucap Fathir saat ia membuka pintu butik kebetulan ada dua wanita berhijab .Mereka terpana melihat pria tampan didepannya dengan wajah Timur Tengah seperti artis turki.
" Assalamualaikum " sahut Fathir lagi sambil tersenyum melihat tingkah dua wanita tersebut seolah tersihir dengan pesonanya
" Wa..Waalaikumsalam " ucap lia tersadar dari pesona Fathir begitu juga dengan karyawan yang satunya.
" Maaf saya ingin bertemu dengan yang namanya Almira " jawab Fathir.Sesuai dengan perintah mamanya agar menemui wanita bernama Almira.
" Oh ya berarti tuan yang namanya Fathir? " tanya lia dan fathir pun mengangguk.
" Ayo tuan saya antar keruangan mbak Almira sudah ditunggu dari tadi " sambil berjalan menuju ruang Almira.
Bisa kirim masukan nya kira-kira gimana ya reaksi Fathir dan Almira jumpa pertama kali ? silahkan komen 🙂
