NovelToon NovelToon
Gadis Cantik Incaran CEO

Gadis Cantik Incaran CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Fantasi Wanita
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ersy 07

Sepasang suami istri paruh baya sedang berboncengan motor yang baru saja pulang dari pasar menemukan keranjang bayi didekat jembatan yang tidak jauh dari rumah mereka berdua.

bayi mungil sangat cantik tubuhnya yang masih merah baru lahir hanya dibungkus dengan kain bedong dan selimut bayi.
disampingnya ada secarik kertas bertuliskan " tolong rawat bayi ini dengan baik, suatu saat nanti ada orang yang akan menjemputnya " isi pesan didalam kertas tersebut.
dan didalam amplop surat tersebut terdapat Kalung emas putih terdapat liontin berinisial "A.S ".
karena adanya inisiatif huruf tersebut pak Angga dan istrinya Ajeng memberi nama bayi cantik tersebut " Amira Saraswati".
nama itu yang terbesit dipikiran mereka berdua.
mereka berdua merawat Amira penuh kasih sayang kayaknya seorang anak kandung mereka.

pak Angga dan istrinya memiliki seorang putra tunggal yang bernama Rahmad Darmawan berusia 25 tahun yang sudah menikah dan memilih tinggal dirumah istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ersy 07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang

Setelah Devan kepergian Devan, Amira sibuk melanjutkan berberes barang.

Bawaan Devan sekaligus berberes baju ana dan baju miliknya karena nanti sore ana sudah boleh pulang ke rumah.

" Ana kamu mau kakak kupasin buah apel atau jeruk sayang...?" tanya Amira melihat ana memperhatikan gerak geriknya sejak tadi.

" aku pingin jeruk kak, tapi ana kupas sendiri saja kan ana udah besar " jawab ana tangan kanannya mengambil buah jeruk diatas piring.

" wah adik kakak udah besar ternyata " ujar Amira memuji ana.

Ana yang mendengar pujian dari Amira bibirnya tersenyum manis.

" ya sudah kakak lanjut beres beres ya sayang, kamu kalau mau sesuatu ngomong langsung sama kakak " ujar Amira .

" iya kak Mira " jawab ana sibuk mengupas buah jeruk ditangannya.

Setelah itu tidak ada percakapan apapun diantara mereka hanya suara dentingan Jam didalam.

tanpa terasa susah setengah jam Amira selesai berberes, setelah melihat semua barang sudah tertata rapi Amira menjatuhkan tubuhnya diatas sofa empuk yang tersedia.

Alhamdulillah akhirnya selesai juga , nanti sore bisa pulang ke rumah ucap Amira sambil menikmati duduk santai diatas sofa.

Tanpa terasa Amira tertidur karena kelelahan.

2 jam kemudian

seorang laki-laki memakai jas putih memasuki kamar pasien.

Ceklek ...saat pintu terbuka terlihat anak kecil tertidur pulas diatas brangkar dan seorang gadis cantik tertidur di sofa dengan posisi tidur meringkuk.

Seulas senyuman manis terukir bibirnya.

" Cantik" batinnya.

Ana yang belum terlalu lama tidurnya terbangun saat mendengar ada langkah kaki semakin mendekat.

" eh dokter ganteng " sapa ana dengan senyuman ramahnya.

,

" bagaimana keadaanmu dek, apa yang kamu rasakan sekarang...?" tanya Raka dengan suara lembut sambil mengecek keadaan ana.

" Alhamdulillah udah baik dok, dan aku enggak merasakan pusing lagi sekarang" jawab ana dengan expresi wajah senang.

" syukurlah kalau udah sehat saya juga senang melihat kamu sehat kembali apalagi kakakmu pasti senang.

Jangan bangunkan kakakmu kasihan biarkan dia istirahat dulu " ucap dokter Raka.

" baik dokter " jawab ana memang dia tidak berniat membangunkan kakak cantiknya karena dia tau kakaknya dari semalam kurang istirahat karena fokus merawat dirinya.

" nanti setelah cairan infusnya habis kamu pencet tombol itu untuk memanggil suster supaya jarum infusnya dilepas " pesan dokter Raka sebelum melangkah keluar.

Sebelum benar-benar pergi Raka sempat berhenti sejenak didekat sofa, Raka melihat wajah cantik Amira yang masih tertidur pulas dengan posisi kurang nyaman jika dilihat namun Amira begitu tenang dalam tidurnya.

Kamu adalah wanita hebat Amira batin Raka lalu melangkah keluar.

Sedangkan ana duduk bersandar menunggu cairan infus yang tinggal sedikit lagi.

Sejak tadi pandangannya fokus melihat tingkah dokter Raka yang diam diam memperhatikan Amira.

Sepertinya dokter Raka suka sama kakak cantik batin Ana.

Tidak lama setelah dokter Raka keluar, Amira terbangun dari tidurnya.

Karena posisi tidur kurang nyaman tubuh Amira terasa sedikit pegal pegal.

Amira merenggangkan ototnya " krek ..krek .."

" Kak Mira , ayo makan siang dulu kakakkan belum makan siang " ucap Ana saat melihat Amira bangun tidur.

" Kakak sholat dhuhur dulu dek setelah sholat baru makan " jawab Amira berjalan menuju laci untuk mengambil mukenah miliknya.

" kamu enggak apa apa kan kakak tinggal sholat di mushola atau kakak sholat disini saja ?" tanya Amira berjalan mendekati tempat ana.

" Kakak sholat di mushola saja kak, aku enggak apa apa kakak tinggal sendirian.

Lagi pula sebentar lagi ada suster datang kesini melepaskan jarum infus karena cairan infusnya udah mau habis " sambil menunjuk cairan infus yang sebentar lagi mau habis.

" yaudah kakak tinggal dulu ya assalamualaikum..."

Pamit Amira berjalan keluar.

" wa'alaikum salam..." jawab ana.

Saat Amira baru keluar dari dalam kamar rawat ana tak lama datang seorang suster memasukkan kamar rawat tempat ana berada.

Amira berjalan menuju mushola rumah sakit yang berada tidak jauh dari kantin.

Setelah sampai mushola Amira segera pergi berwudhu.

Setelah berwudhu Amira memasuki mushola segera membentangkan sajadahnya dan memakai mukenah.

10 menit kemudian Amira selesai sholat setelah selesai salam Amira duduk berzikir dan berdoa kebaikan untuknya agar dipermudahkan segala urusannya tidak lupa mendoakan untuk nenek dan kakeknya yang sudah tiada.

Setelah sholat Amira buru buru berjalan cepat menuju tempat ana dirawat.

Karena Amira kawatir meninggal ana sendirian terlalu lama.

" assalamualaikum..." ucap salam Amira saat memasuk ke dalam.

" wa'alaikum salam kak.." jawab ana dengan senyuman manis.

terlihat ana sudah segar selesai mandi dan berganti baju.

" Alhamdulillah adik kakak udah sembuh, udah siap pulang nih ceritanya " goda Amira sambil menowel hidung kecil ana.

" iya kak , aku udah kangen banget sama teman teman dirumah " jawab ana dengan riang.

" yaudah kita makan siang dulu ya dek, setelah itu kakak pesan taxi.

soalnya kalau naik ojol enggak muat barang bawaannya banyak dek " ujar Amira menjelaskan alasannya ia memesan taxi.

" iya kak , ana nurut aja sama kakak " jawab ana sambil menganggukkan kepalanya.

" pinter adik kakak, yaudah ayo makan dulu setelah itu minum obat " ujar Amira sambil menyuapi ana.

" terimakasih kak Mira , kalau seandainya enggak ada kakak entah bagaimana nasib kita hiks hiks hiks..." ucap ana tiba tiba nangis sesenggukan.

Amira meletakkan piring berisi nasi beserta lauk pauk diatas meja, lalu memeluk erat tubuh mungil ana.

" justru karena adanya kalian lah Kakak merasa memiliki keluarga lagi, kakak juga hidup sebatang kara dek.

Jadi kalian udah kakak anggap sebagai keluarga kakak sendiri " jawab Amira sambil menepuk lembut punggung ana.

" yaudah ayo kita lanjutkan makannya keburu nasinya dingin " ucap Amira mengalihkan pembicaraan takutnya dia ikutan menangis.

Setelah itu mereka berdua sibuk makan saling menyuapi 1 piring berdua.

Tanpa disadari mereka ada sepasang mata melihat hubungan akrab seorang kakak dan adik.

Setelah itu ia pergi melanjutkan langkahnya menuju kamar pasien yang belum dia datangi.

Setelah makan Amira dan ana bersiap keluar dari dalam kamar tersebut menuju parkiran dimana supir taxi sudah menunggu mereka.

Supir taxi yang melihat mereka kesusahan membawa barang barang berinisiatif membantu mereka membawa barang bawaan dimasukan kedalam bagasi mobil.

" terimakasih pak , maaf merepotkan bapak " ucap Amira merasa sungkan kepada supir taxi tersebut .

" enggak apa apa mbak sudah jadi tugas saya mbak " jawab supir taxi sambil tersenyum simpul.

" mari mbak silahkan masuk " ucap supir tersebut membukakan pintu mobil untuk Amira dan ana.

" terimakasih pak " jawab ana dan Amira serempak.

Supir taxi hanya tersenyum sebagai jawaban.

Tidak membutuhkan waktu lama sekitar 25 menit perjalanan menuju tempat tinggal ana.

Mobil taxi sudah sampai didepan bangunan gubuk sederhana tempat tinggal adik adik angkat Amira.

Setelah supir taxi membantu menurunkan barang bawaannya dan Amira membayar ongkos taxi, supir taxi sudah berpamitan pergi setelah Amira mengucapkan terimakasih kepada supir.

" Alhamdulillah akhirnya sampai rumah dengan selamat, ayo dek kita masuk kedalam " ajak Amira sambil membawa barang bawaannya masuk kedalam rumah.

1
Desmeri epy Epy
lanjut thor
LocalBackStabber
Terima kasih telah menulis cerita yang menghibur, author.
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin ya
Erny Ersy07: terimakasih 🙏
total 2 replies
Nino
Jalan cerita hebat.
Erny Ersy07: terimakasih 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!