vino salvatrucha
adalah ketua mafia paling kejam dalam dunia gelap, vino adalah pemimpin yang tak mengenal ampun saat melawan musuhnya, bahkan disaat ada yang menghalangi bisnisnya vino tidak akan segan untuk membunuh dan membuang jasadnya ketengah laut sebagai santapan hiu
vira lauren
adalah gadis bercadar yang sangat cantik dalam balutan pakaian panjangnya, vira dikenal sebagai gadis yang ceria dan ramah sehingga disegani oleh orang orang terdekatnya, meski menggunakan cadar vira sangat ahli dalam bela diri, menembak, memanah dan masih banyak lagi hal istimewa dalam diri vira,, meski lahir dari orang tua yang berbeda keyakinan kehidupan vira sangat bahagia karena mereka tidak menyangkut pautkan agama dalam berinteraksi.. ayah vira menganut agama Kristen sedangkan ibunya menganut agama islam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14
"hey jangan buat wajah mu seperti itu, wajah mu sudah jelek, jangan buat semakin jelek" ucap vino
vira semakin kesal dengan vino, tapi ya sudahlah yang penting dia dapat kuliah tahun ini sudah sangat menyenangkan
****
vira berinisiatif untuk menemui lina, kemarin tidak sempat karena pernikahan mendadaknya
"hay lina ku sayang, bagaimana kabar mu?" tanya vira sambil tersenyum
ali alih menjawab lina malah menutup seluruh tubuhnya dengan selimut
"hey apa yang kau lakukan, kau marah padaku?" tanya vira lagi
namun tak ada jawaban
"huuh baiklah jika kau marah padaku. tapi seharusnya kau marah pada kakak mu yang menyebalkan itu" tutur vira
lina yang tidak mengerti akhirnya membuka selimutnya
"aku marah pada mu bukan kakak ku" jawab lina ketus
"lihatlah, kau belum tau apa apa langsung memarahi ku" ucap vira
"kenapa aku harus marah pada kakak ku. dia tidak ada salah" jawab lina masih kekeh
"jika kakak mu tidak menikahi ku kemarin aku tidak akan meninggalkan mu disini,,,,,"
byuurrrr
lina sedang meminum airnya tiba tiba tersedak mendengar kata kata vira
"me,,,,,,me,,,,,,menikah? kakak ku dengan mu?" tanya lina tak percaya
"iya dan kau sangat menyebalkan kenapa tidak turun untuk melihatnya. aku ingin meminta bantuan mu agar tidak menikah tapi kau tidak keluar, yah terpaksa aku harus menjadi kakak ipar mu sekarang"
"harusnya aku yang marah pada mu karena tidak membantu ku" imbuh vira
"tidak mungkin kakak ku menikah kak" ucap lina masih tidak percaya
"terserah kau saja nau percaya atau tidak, lihat ini bahkan cincin tidak bisa lepas dari jari ku" tutur vira memperlihatkan jarinya
"tap ini tidak mungkin" ucap lina lagi
"kenapa?" tanya vira mulai serius
"kakak ku pernah mengambil sumpah tidak akan menikah, tapi mungkin saja dia melanggar janjinya karena dia juga pria normal" jawab lina santai
vira terdiam sejenak memikirkan perkataan lina
"sudahlah jangan bahas pernikahan lagi,, aku malas sekali, mental ku yang seperti baja tiba tiba berubah menjadi kerupuk saat didepan kakak mu. huuh menyebalkan" ucap vira lemas
"kakak ku itu baik tapi kau belum mengenalnya lebih dalam saja. tapi kakak ku juga akan sangat menakutkan saat kau melakukan kesalahan ya contohnya seperti kemarin, wajah pembunuhnya bangkit saat mendengar kau kabur dari sini. jika saja kau tidak ketemu mungkin seluruh pengawal dan pelayan yang ada disini sudah menjadi santapan hiu peliharaan kakak ku" tutur lina panjang lebar
vira menelan ludah mendengar perkataan lina
"huaaa artinya kesempatan ku untuk kabur sudah 0 persen" ucap vira merengek seperti anak kecil
"berani sekali kau mengucap kabur lagi!" teriak vino dari sudut pintu
lina dan vira terkejut melihat vino yang sudah memasang wajah mematikan
oke setelah ini ditarik dan dilempar dikasur lalu mengancam. lihat saja. batin vira
benar saja tanpa aba aba vino menarik lengan vira dan membawanya kedalam kamar lalu melemparnya dengan keras
"kau ingin mati? sudah bosan hidup rupanya" teriak vino
vira memutar bola matanya malas
"dengar dulu,,,,,,,"
"kau benar benar ingin kuhabisi,,,,,,"
"kau dengar dulu penjelasan ku, kau marah tanpa sebab, menarik melempar mengancam. kau selalu menggunakan 3 sistem M untuk menakuti ku" teriak vira namun suaranya belum bisa menandingi vino
vino duduk disamping kasur
"jelaskan" ucap vino menatap vira
vira terlebih dahulu membuka cadarnya dan meletakkannya di atas nakas lalu duduk bersila
keluarga somplak