NovelToon NovelToon
Descendant Of A Mafia

Descendant Of A Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Gangster
Popularitas:43.4k
Nilai: 5
Nama Author: Four

Siapa sangka seorang dokter cantik nan muda bisa menarik perhatian bos gangster dalam pandangan pertama hingga membawanya ke dalam cinta segitiga antara sang dokter, bos gangster dan seorang polisi yang merupakan calon suami dari dokter cantik tersebut.

Di sisi lainnya, sebuah pembunuhan brutal terjadi di kalangan konglomerat hingga menggemparkan berita orang-orang kaya. Tidak diketahui motif sang pembunuh, namun hanya ada satu kemungkinan yaitu balas dendam.

Semua yang terjadi rupanya terhubung satu sama lain. Cinta, pembunuhan, kebohongan dan balas dendam.

(Cerita season 2 dari season 1 berjudul Only 200 Days Mr. Mafia) jika belum membacanya, silahkan baca dulu jika berkenan ^^

°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DOAM — BAB 13

PERASAAN YANG ANEH

Ting tong! Berulang kali Sarah sudah menekan tombol bel tersebut, tapi seseorang tidak kunjung membuka pintunya.

Sekali lagi dia menekan tombol tersebut hingga kali ini pintu putih dengan nomor tercantum di atasnya itu terbuka. Sarah dan Emi terlihat sedikit tercengang melihat sosok pria biasa namun lebih tercengang lagi melihat isi di dalam apartemen tersebut.

Berbeda dan yang lain.

“Ini benar-benar indah, dokter! Sangat mewah dan bersih!” bisik Emi sangat kagum dengan keluasan, kebersihan serta kemewahan di dalamnya yang serba putih, hitam dan emas.

“Kau benar!” balas Sarah juga mengakuinya. Kedua wanita tadi tersenyum ramah seperti biasa.

“Baik. Kami dari rumah sakit Verona mendapat panggilan di kamar ini bahwa ada yang terluka.” Jelas Emi kepada pria berkaos putih bergaris biru itu.

“Mari kita periksa tubuhmu— ”

“Bukan aku, tapi pria yang ada di dalam kamar yang sakit.” Jelas pria tadi memotong ucapan Sarah.

Kedua wanita tadi saling menatap hingga mereka mengangguk faham. Tak berselang lama, Sarah dan Emi diantar ke kamar yang pria itu maksudkan tadi.

Isi di dalam kamar tersebut lebih menenangkan dan sangat-sangat mengagumkan. Kefokusan Sarah bukan ke ruangan tersebut, melainkan ke sosok lelaki yang membelakanginya. -‘Dia terlihat seperti— ’

“Ternyata sudah datang!” sambut Luca berbalik dengan hanya mengenakan kemeja hitam dan celana hitam. Pria tampan itu tersenyum ke arah Sarah.

Senyuman yang bahkan membuat Emi tak berkedip sedikitpun. Beberapa dengan Sarah yang malah menatapnya kesal. Pria itu berjalan menghampiri kedua wanita tadi, sorot matanya tak sesekali menatap ke arah Sarah. Betapa cantik dan menggemaskan nya wanita itu saat keterkejutan bercampur amarah melihatnya.

“Bisa kalian memeriksa ku sekarang?!” ujar Luca tak berdosa itu.

“Tentu saja!” jawab Emi yang seakan sudah terhipnotis.

“Maaf, tapi sepertinya kau tidak terlihat terluka!” balas Sarah berusaha memojokkan kebohongan pria menyebalkan itu.

Luca hanya tersenyum mendengarnya, lalu membuka kemeja yang awalnya dia pakai tadi hingga kini dia bertelanjang dada. Sarah berpaling cepat-cepat, sedangkan Emi malah terpesona dengan bentuk otot-otot milik Luca, ditambah lagi ada tatto di pinggang kirinya serta punggungnya.

“Dokter, dia memang terluka.” Kata Emi ketika melihat adanya luka tusuk di perut sebelah kanannya.

Seakan tak percaya, Sarah pun melihatinya sendiri dan benar— ada luka tusuk di sana. Tapi bukannya fokus ke luka saja, mata Sarah malah berkeliaran menelusuri perut sixpack Luca hingga ke wajah pria itu lalu berpaling segera.

“Bagaimana dokter? Sekarang kau percaya?!” ejeknya yang terus menggoda wanita berponi itu.

...***...

Sementara di kantor polisi, Tobias masih fokus ke kasus yang sama walaupun ada kasus lainnya, tetapi pria itu tetap akan menuntas kasus pembunuhan tragis Aren Alberto.

“Menurut salah satu saksi, dia hanya melihat pria berjaket merah tanpa melihat wajahnya.” Jelas polisi junior kepada pria yang duduk di kursinya itu. Kesaksian yang masih tak terlalu kuat.

Tobias terdiam mencerna ucapan tadi. -‘Oria berjaket merah?’ sungguh, ini kasus yang sangat rumit.

Beberapa menit berpikir, akhirnya Tobias mendapat pencerahan. Pria itu langsung bergegas menuju ruang forensik, menayangkan jenis narkoba yang dipakai oleh Aren di suntikan tersebut. Saat sudah mendapatkan jawaban, barulah Tobias akan menuntaskan semua teka-teki ini.

.

.

.

Di kasur king size putih yang empuk, Luca terbaring santai dan terus memandangi sang dokter yang saat ini hanya fokus mengobati lukanya saja.

“Permisi!” Emi menoleh ketika Luca memanggilnya. Begitu juga dengan Sarah yang menatap penuh kecurigaan selalu, setiap kali pria itu bergerak.

“Bisa kau ambilkan sabun di kamar mandi luar. Aku sangat membutuhkannya!” pinta Luca yang terus menerus menatap ke Sarah.

“Biar aku saja yang mengambilnya.” Tawar Sarah namun malah dicegah oleh Eko sendiri.

Wanita itu tak ada hentinya memberikan tatapan sinis dan Emi... Dia malah dengan senang hati menuruti perintah Luca, lalu pergi dari kamar tersebut, meninggalkan Sarah bersama pria gangster tadi.

“Tenang saja dokter, tetaplah mengobati ku. Rekanmu akan baik-baik saja.” Pria seperti Luca tidak akan dapat dipercaya.

Sarah sangat khawatir dengan keadaan Emi, bagaimana jika pria di depannya saat ini melakukan sesuatu kepada perawatannya tadi? Kini, Luca terus saja memandanginya tanpa henti.

“Kau menusuk lukamu sendiri?” tebak Sarah seakan tahu hanya dengan melihat luka milik Luca.

“Menurutmu?”

Wanita itu melirik tajam dan kembali mengobatinya lagi. Dirasa lukanya sudah tertutup rapi oleh perban, Luca kembali duduk sementara Sarah membereskan peralatan medisnya. -‘Kenapa Emi lama sekali?’ Batin Sarah yang terus-terusan memikirkannya. Sudah 10 menit lebih Emi tak kunjung kembali.

Sarah terus mencoba bersikap biasa saja agar tidak menarik perhatian gangster tadi.

“Kau harus meminum obat penghilang nyerinya setidaknya sampai lukamu mulai membaik. Permisi!” Luca mengamati gerak-gerik Sarah yang mulai panik dan gemetar. Walaupun wanita itu sedikit ketus kepadanya, namun Luca sangat yakin bahwa dia juga ketakutan.

-‘Oh ya Tuhan. Semoga kau baik-baik saja Emi.’ Lagi, Sarah mengatakannya dalam hati. Berurusan dengan seorang kriminal sangatlah berbahaya.

Hendak membuka pintu, namun pintu itu terkunci begitu saja sehingga rasa panik mulai menjalar di diri Sarah. Wanita itu mencoba membukanya namun gagal, peluh bahkan sudah membasahinya.

“Mau ku bantu?”

Suara Luca yang sangat dekat di telinganya membuat Sarah tersentak kaget dan langsung berbalik seraya menahan tubuh Luca agar tidak terlalu menempel di dadanya.

“Mm.. Pi-pintunya ti-tidak bisa di-di buka.” Jantung Sarah berdegup kencang hingga Luca dapat mendengarnya jelas. Pria itu menyeringai mendekatkan wajahnya ke wajah Sarah. Tangan kiri Luca merambat di pinggang dokter tersebut lalu membuka kunci pintu dengan mudanya.

Oh ayolah! Wanita mana yang tidak merasa panas ketika seorang pria bertelanjang dada dengan paras tampannya mendekati tubuhnya. Sarah merasakannya, nafsu? Yang benar saja.

Luca kembali mendekatkan bibir dan hidung mancungnya ke perpotongan leher Sarah sambil berbisik. “Sei mio (Kau milikku)!” bisik pria itu terdengar sensual. Napas Sarah mulai terdengar hingga ingatan akan ciuman paksa Luca mulai terasa di bibirnya kembali. Dia benar-benar sudah gila.

Tangan kanan Luca yang sudah merambat di leher Sarah, hendak menekan tengkuk lehernya dengan perlahan mendekati wanita yang saat ini seolah hanya bisa terpaku oleh rayuannya.

“Dokter Sarah!!!” panggil Emi terdengar keras hingga Sarah langsung menoleh menghindari Luca.

Sarah berlari kecil menghampiri rekannya, menatap bingung ke arah Luca yang juga berjalan menghampiri mereka. -‘Ada apa denganmu?’ wanita cantik berponi itu memejamkan matanya sekilas.

Setiap kali dia didekati oleh Luca, maka ketertarikannya mulai timbul. Mungkin karena hubungan antara dia dan Tobias tak seperti dulu lagi. Semenjak Tobias diangkat menjadi kepala polisi, dia semakin sibuk sehingga waktu untuk berkencan saja terpotong.

Tapi Luca. Pria yang baru saja muncul di hidupnya, malah membuntutinya layaknya seorang penguntit. Memintanya menjadi wanita nya bahkan selalu muncul di setiap harinya.

“Ayo dokter!” ajak Emi.

Ekspresi Sarah masih terlihat kebingungan sedangkan Luca hanya tersenyum tipis melihatnya.

Di dalam mobil, Sarah langsung menyandarkan kepalanya. Sungguh, Luca membuatnya hilang akal. “Itu tidak akan terjadi... Tidak!” gumam Sarah.

“Apa yang tidak akan terjadi?” tanya Emi yang duduk di kursi pengemudi.

Sarah langsung menoleh seraya menggeleng.

“Kenapa kau lama sekali tadi?” kesalnya yang kini meluapkan nya kepada Emi. Jika saja Emi tidak lama di kamar mandi, mungkin pria itu tidak akan berani mendekatinya.

“Pintu kamar mandinya tiba-tiba terkunci, untung saja bisa terbuka kembali.” Jelas wanita berkulit putih susu itu dengan wajah panik. Itu bukan kebetulan, tetapi memang disengaja oleh seseorang hingga membuat Emi harus terkunci di kamar mandi. Siapa lagi kalau bukan perbuatan Luca.

1
winda _
anaknya max sama Nadine yang mana sih
Four.: yang mana hayooo, menurutmu????
total 1 replies
Mahyuni Suanti
suka ... suka .. sukaa banngeettt thorr😍😍
mkasihhh bnyak" ya thor❤️❤️🙏
sukses selalu buat thornya ya❤️
Four.: thank youuuuuuuu 😘 semoga you suka sama cerita ku yang lain 😅
total 1 replies
Dewi Rinita
Luar biasa
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Dewi Rinita
Lumayan
Baiq Rusmiyati
Kereen
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Rahma Putri
kern si
Four.: thank you 😘
total 1 replies
Diah Anggraini
maachi ya Ka..
saya seneng bacanya
Four.: terima kasih juga sudah mampir 😁👍
total 1 replies
Endang Buk'e Fatih
baguuuuus bangeeet....
Four.: thank youuuuuuuu 😘
total 1 replies
Karent Donna
apakah Sarah ank nya Ina adik mexi
Four.: 😱 menurutmu.....
total 1 replies
Karent Donna
otak ku juga keras berfikir dan memahami cerita thor .menerka nerka juga .semngat berkarya ...
Four.: nanti juga akan ngerti kok sama alurnya 😁👍
total 1 replies
Mariana Mahulaw
mungkin
Karent Donna
duhhh gemez penasaran Luca ank nya siapa
Four.: yg pasti bukan anakku 🤭😌
total 1 replies
Anonymous
Gilirane tobias seng mati
Four.: ho, oh
total 1 replies
Anonymous
Grey sarah anaknya maxi zoe pacarnya maxi
Four.: Maxi selingkuh 😱😱
total 1 replies
Anonymous
Makin kesini makin penasaran thorrr grey zoe luca warna mata mereka sama sarah anaknya mafia
Four.: anaknya siapa hayoooo
total 1 replies
Anonymous
Kluarga maxi Nadine grey sarah ya thorrr
Four.: kurang satu donggg 🤭
total 1 replies
Siti Kharisyah
Klo aja Maxi ada pasti habis mereka semua.Thor emang Maxi kemana kok ngk cari tau anak nya GK pulang pulang bertahun tahun atau Maxi sama Nadine udah meninggal 🤔
Four.: nanti juga tahu alasan Maxi diam 😌
total 1 replies
jen
bagus bgt cerita nya.... suka bgt... msh penasaran sm luca.

tapi lebih suka cerita klo ada Maxi dan Nadine hehhee

sukses yaaa Thor
Four.: harusss bisa move on huhuhu walaupun syulit 🤧
total 1 replies
jen
yg ditunggu" dtaeng jg kelanjutan nya.... tp kok dikit bgt sih... msh rindu Maxi hehheee

ada cerita yg lain kah tor , tentang Maxi atau anak" nya
Four.: GK ada zayang.... kalo cerita lain ada yg baru 😁
total 1 replies
Dwi Permana
lanjut dong cerita luca sm sarah....plis thor... seru luca sm sarah
Four.: hmm... maunya sih gitu, tapi masih GK ada alurnya buat mereka 😌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!