Olivia Wijaya, anak kedua Adam Wijaya Utama pemilik perusahaan Garda Utama, karena kesalahpahaman dengan sang Ayah, membuat dirinya harus meninggalkan rumah dan kemewahan yang ia miliki.
Ia harus tetap melanjutkan hidup dengan bekerja di Perusahaan yang Kevin Sanjaya pimpin sebagai bos nya.
Bagaiman selanjutnya kisah Oliv dan Kevin.. ??
Hanya di Novel " My Perfect Boss "
Follow Me :
IG : author.ayuni
TT : author.ayuni
🌹🌹🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
" Halo Pak Rey "
" Oliv kamu sudah sampai apartemen? Gak nyasar kan? "
" Pak kenapa saya pindah ke apartemen, gimana saya bayar bulanannya Pak, saya gak mampu "
" Euh.. Itu apartemen yang diberikan perusahaan untuk saya, tapi saya tidak pernah tinggali, daripada kamu harus mencari kosan lagi, karena sudah malam juga, jadi kamu tinggal disitu saja gak masalah "
" Tapi Pak... Saya gak bisa tinggal disini, saya cuma OB Pak.. "
" Sudah ya Oliv, kamu tinggal saja yang nyaman disitu, tahu nya kamu itu adik saya, saya juga malu sama Ibu Kos Cempaka kalau saya tidak memperhatikan kamu, sudah ya selamat istirahat "
Klik
Sambungan telepon di tutup.
" Hah.. Apartemen mewah ini diberikan oleh perusahaan untuk Pak Rey.. Hmm.. Wajar sih kayanya Pak Rey sekretaris atau aspri nya Kak Kevin, tapi .. Dari awal kok dia perhatian banget ya.. Ahh sudahlah Oliv, kamu harus bersyukur, kamu bisa tinggal di tempat yang nyaman lagi berkat Pak Rey " gumam Olivia merebahkan tubuhnya di atas kasur.
Olivia tidak menyangka dan tidak tahu jika kepindahannya ke apartemen adalah campur tangan Kevin melalui Rey.
Rey memutar otak setelah diberi tugas oleh Kevin, akhirnya ia bekerja sama dengan Ibu Kos bagaimana caranya agar Olivia bisa pindah dari Kos Cempaka tanpa menaruh curiga.
Kali ini ide nya berhasil, Olivia sudah aman berada di apartemen milik Kevin.
***
Tut.. Tut.. Tut..
" Halo Pak Kev "
" Gimana ? Oliv sudah di apartemen ? "
" Sudah Pak "
" Ok, apa dia curiga ? "
" Sepertinya untuk saat ini belum "
" Apa ? Belum ? "
" Tidak Pak maksud nya "
" Oke, thanks "
Klik sambungan telepon di tutup.
Rey sudah berada di rumahnya, ia melonggarkan dasi yang ia kenakan, ia cukup lelah hari ini, lelah dengan tugas kantor yang tiada henti, lelah juga dengan tugas khusus dari Bos nya.
" Penasaran juga, siapa ya Oliv itu, kenapa Pak Kev terlihat sangat akrab " gumam Rey.
" Tapi.. Dulu pernah saya dengar, sebelum Pak Kev dijodohkan dengan Liana, ia sudah dekat dengan seorang gadis, apa gadis itu Oliv ? " Rey lagi-lagi menerka-nerka.
" Argh... Kenapa harus ikut pusing dengan urusan Pak Kev sih.. Bikin mumet! "
Rey beranjak dari duduk nya, ia meraih handuk yang digantung dekat pintu kamar mandi, ia langsung masuk kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya.
***
Palace Apartemen
Olivia sedang merapikan barang-barangnya, walaupun tidak banyak namun cukup membuatnya sedikit lelah.
" Selesai ..... "
Setelah selesai merapikan barang-barangnya, ia mendengar suara yang tidak asing dari dalam perutnya.
" Ya ampun laper ya.. Tadi kehujanan kedinginan, sehat-sehat ya badan " gumam Olivia berjalan keluar kamar, ia lalu menuju dapur.
Di dapur ia membuka kulkas, ia sedikit kaget karena isi kulkas sudah penuh dari buah, bahan makanan hingga sayuran, bahkan cemilan dan es krim sudah siap disana.
" Hah.. Ini banyak banget, Pak Rey sengaja? Apa gimana sih ini? Katanya ini apartemen jarang diisi tapi kok.... " Olivia berpikir.
Ia kembali berjalan ke kamar mengambil ponselnya. Ia berniat untuk menghubungi kembali Rey.
Beberapa kali Olivia menghubungi namun tidak ada jawaban, ia lalu mengirimkan pesan kepada Rey.
Pak Rey disini banyak bahan makanan, apa saya boleh memakannya ?
Tidak lama Rey membalas pesan Olivia.
Apapun yang ada di apartemen itu silakan kamu makan dan pergunakan, sekarang kamu yang tinggal di apartemen itu, itu semua fasilitas yang diberikan apartemen untukmu
Setelah membaca balasan pesan dari Rey, Olivia tersenyum kecil, ia kembali bergegas menuju dapur.
Ia lalu membuka lemari makanan, disana terlihat beberapa makanan instan sudah berjejer rapi.
" Hmm.. Wajar sih apartemen semewah ini, pasti fasilitasnya juga lengkap " guman Olivia.
Ia mengambil satu bungkus mie instan, lalu ia mengambil telur ayam dan beberapa sayuran.
Ia mulai memasak mie nya, setelah jadi ia membawanya ke meja makan yang tidak jauh dari dapur.
" Bismillah.. " Olivia menyuapkan satu suapan mie instan ke mulutnya.
Namun entah mengapa, tiba-tiba hatinya berdesir, air matanya pun tiba-tiba jatuh tanpa kompromi.
" Kenapa jadi sedih gini ya... Kenapa jadi kangen rumah.. " gumam Olivia.
Ia melanjutkan makannya walaupun dengan keadaan air mata yang terus mengalir.
" Bu, aku sekarang tinggal di apartemen Bu, apartemen mewah seperti milik Ibu dan Ayah, tapi aku gak seneng Bu.. Aku kangen Ibu.... "
Disaat yang bersamaan ponselnya kembali berdering, ia langsung bangkit dari duduknya, menyeka kasar wajahnya, lalu ia berjalan menuju kamar.
Nomor tidak dikenal menghubunginya.
" Nomor siapa ya ini, yang tahu no ini kan cuma orang kantor dan Pak Rey " gumam Olivia.
" Apa dari kantor ya? "
Tanpa berpikir lama, Olivia menggeser tombol hijau pada layar ponselnya.
" Halo "
" Halo Oliv.. "
Oliv sedikit membelalakkan matanya, ia sangat kenal dengan suara diujung sana.
" Mas Okan "
" Kamu dimana Oliv ? "
" Euh.. Mas Okan kok tahu nomor ku "
" Lagian ngapain kamu ganti-ganti nomor ponsel, Ibu sedih Liv disini "
" Mas maafin aku, tapi aku belum bisa pulang "
" Share lokasi kamu Liv, Mas jemput sekarang "
" Mas.. Aku di luar kota, lagian juga Ayah udah usir aku "
" Itu Ayah cuma emosi, kamu pulang ya sekarang "
" Aku belum bisa pulang Mas, sampai berita tentangku mereda disana "
" Sudah aman semua, kamu mau pulang sendiri atau Mas minta orang suruhan Mas buat jemput kamu pulang "
Klik
Sambungan telepon diputus.
" Ya Tuhan.. Baru mau tenang ini... Banyak banget kejutannya " ucap Oliv menyenderkan tubuhnya ke senderan sofa kamar.
🌹🌹🌹
Jangan lupa untuk dukung author dengan vote, like dan komennya ya ❤️
Jika Oliv berani keluar dr zona nyaman, kenapa kamu tidak??