Ketika Hati Yang Memilih

Sumber kebahagiaan ku sebenarnya ada pada kamu, jika semesta tidak merestui aku tidak bisa memaksakan semuanya.

Flashback

Celline, anak tunggal dari pasangan suami istri asal kota Semarang. Orang tua Celline yang di pindah tugaskan kerja harus mau dan tidak bisa menolak untuk pindah ke kota Bandung. Celline yang statusnya masih pelajar saat itu harus pindah sekolah juga. Celline hari itu sudah siap dengan segala atribut sekolahnya. Hari ini dia akan mengawali menjadi salah satu murid baru di sekolahnya.

Memasuki kawasan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri populer di kota Bandung membuat hati Celline bahagia, selain bangunan sekolah yang bagus rupanya Celline juga sudah mencari informasi dari internet jika lulusan dari sekolah ini nanti sudah di pastikan banyak yang di terima di perguruan tinggi negeri juga. Cita-cita Celline yang tinggi membuat dirinya semangat melanjutkan sekolahnya di Bandung. Saat sudah berada di lingkungan sekolah Celline yang di antar Orang tua nya langsung memasuki ruangan tata usaha menyelesaikan administrasi kepindahan sekolah. Setelah di rasa semua beres kemudian orang tua Celline meninggalkan Celline di kelasnya. Awal pertemanan Celline dan Hera di mulai hari ini, Hera yang memiliki sifat humble dan mudah bergaul tidaklah sulit berteman dengan Celline.

Pada jam pelajaran sekolah tiba-tiba saja Celline merasa ingin buang air kecil dan tidak bisa menahan nya lagi. Lantas dia langsung bergegas meminta ijin pada guru untuk pergi menuju toilet.

"Maaf pak, saya ijin ke toilet sebentar," Celline mengangkat tangannya meminta ijin pada guru yang sedang memberikan materi.

"Baik Celline jangan lama-lama." Sahut guru lelaki itu pada Celline.

Celline yang terburu-buru menuju toilet tidak fokus dengan pandangan nya, hingga dirinya menabrak kakak kelas wanita nya yang sedang membawa buku, merasa tidak terima di tabrak oleh Celline sang kakak kelas itu langsung marah kepada Celline.

"Kalo jalan pake mata, beresin semua buku-buku saya!" perintahnya kakak kelas wanita itu.

Celline yang memang sudah merasa tidak kuat buang air kecil hanya bisa mengangguk sambil meminta maaf kepada kakak kelas nya itu.

"Baik kak saya bereskan bukunya ... Maafin saya kak tadi saya buru-buru mau ke toilet karena sudah kebelet," celline mengatakan sambil menahan rasa ingin buang air kecilnya.

Arjuna melihat jika teman sekelasnya nampak sedang memarahi seseorang, Arjuna tidak mengenal siapa yang sedang di marahi oleh teman nya itu mungkin dia adik kelas pikir Arjuna, dirinya yang merasa kasihan melihat gadis itu di marahi akhirnya datang menghampiri kedua nya.

"Ada apa ini tiwi, kenapa kamu marah-marah buku materinya udah di tungguin pak gunawan makanya aku nyusulin kamu,"

"Gimana aku gak marah. Dia jalan gak pakai mata terus pake alasan kebelet lah," Tiwi menunjuk Celline.

Arjuna merasa kasihan pada Celline yang di marahi oleh temannya, mungkin fikir Arjuna jika Celline tidak berbohong bahwa dirinya benar-benar ingin ke kamar mandi.

"Yaudah kamu ke toilet aja, bukunya biar aku yang beresin," ucap Arjuna kepada Celline.

Seperti mendapat angin segar Celline langsung mengangguk dan meminta maaf sekali lagi pada kakak kelas nya itu. Dirinya langsung lari terbirit birit menuju toilet sekolah. Setelah tuntas menyelesaikan misinya kemudian Celline berjalan kembali menuju koridor berharap bisa bertemu Arjuna untuk mengucapkan terimakasih sekali lagi, tapi rupanya Arjuna ataupun temannya yang galak itu sudah tidak ada disana. Celline merasa Arjuna adalah lelaki baik sebagai penolongnya. Dan mulai hari itu Celline sudah menyimpan hati kepada Arjuna. sampai hari hari berikutnya Celline sudah mengetahui jika kakak kelas baiknya itu bernama Arjuna Antariksa dan cukup hanya bisa melihat Arjuna dari kejauhan sudah merasa dia bahagia. Seperti kejadian pagi ini dia bertemu Arjuna di tempat pemberhentian bus sekolah.

Flashback off.

Seketika memori Celline pertama kali bertemu dengan Arjuna seolah berputar kembali, dirinya harus bisa melepaskan dia meyakinkan dirinya sendiri. "Ingat Celline kamu sudah ada Denish dan Keysha." batin Celline menyemangati dirinya sendiri.

Setelah mematung cukup lama di wastafel dan menormalkan kembali hatinya, akhirnya Celline kembali bergabung bersama team kerjanya untuk melanjutkan meeting nya siang ini. Hera yang mendampingi Celline kemudian bertanya mengapa Celline lama sekali ijin ke kamar mandi nya.

"Celline kamu lama banget disana, yang bener aja kamu tidur ya," Hera berbisik menyenggol lengan Celline.

"Maaf tadi aku dapet telphone dulu dari Danish jadi agak lama," alasan klasik yang di ucapkan Celline.

Hera hanya mengiyakan saja ucapan Celline, tanpa tau apa yang sebenernya terjadi tadi. Celline dan Hera melanjutkan pekerjaan mereka. Kali ini Celline haruslah fokus dan profesional dalam bekerja tidak boleh melibatkan hati dalam urusan pekerjaan nya.

Di stopan lampu merah motor Arjuna berhenti, Selli yang duduk di jok belakang nampak bahagia sekali bisa berboncengan bersama Arjuna. Menurut Selli dunia hanya milik berdua saja siang itu. Arjuna melirik Selli dari spion nya, dia melihat wajah Selli kemudian berkata "Cantik" dalam hatinya. Arjuna mungkin menyadari jika Selli memanglah cantik selain badannya yang tinggi kulitnya pun putih seakan tidak ada celah untuk mengatakan Selli tidak cantik. Dirinya kemudian tersenyum mungkin ini sudah saatnya dia melepaskan perasaan nya terhadap Celline dan membuka hatinya untuk Selli.

Saat motor Arjuna melaju kembali, Selli langsung memeluk Arjuna dan memasukan tangannya pada jaket yang Arjuna kenakan saat itu, Arjuna hanya melihat tangan Selli yang masuk dalam saku jaketnya itu tanpa melarang Selli melakukan nya. Karena sungguh dia sudah berjanji akan memperlakukan Selli dengan spesial mulai saat ini.

Tinggalkan Jejak

Menurut kalian alurnya pusing gak? kok aku yang nulis pusing😂😂😂