Sistem Kultivasi Ganda

*Suami!*

"lifen?"

*Akhirnya kamu datang!*

“Apa maksudmu, Lifen?*

*Aku sudah lama menunggumu, suamiku.”

"Di mana kamu menungguku, Lifen?"

*Kita dekat namun sejauh ini.*

“lifen! Katakan di mana kamu sekarang!”

*Temukan aku.*

"Di mana aku harus mencarimu?"

*Dan jemput aku.*

"Katakan di mana kamu sekarang!"

"lifen!"

“….”

Xia Tian yang masih pingsan akhirnya terbangun dan langsung berteriak. "LIFEN!"

“Hah… Hah…” Xia Tian terengah-engah begitu dia bangun, dan dia bergumam dalam hati. 'Kenapa aku merasa mimpi itu begitu nyata? Entah bagaimana aku merasa Lifen masih hidup, dan dia menungguku untuk menjemputnya.'

[Mungkin, kamu terlalu merindukan Madam Lifen, Master. Itu sebabnya kamu bermimpi seperti itu.]

'Huh, mungkin seperti itu, Alice. Bahkan jika Lifen telah bereinkarnasi, Aku tidak tahu identitasnya saat ini, aku juga tidak tahu ke mana harus mencarinya, karena alam semesta ini terlalu luas. Selain itu, aku baru saja memulai kembali kultivasi ku.'

[Kalau saja kita masih memiliki artefak terbang lamamu, kita bisa pergi ke tempat lelaki tua itu, aku yakin dia tahu identitas reinkarnasi Madam Lifen, dan dia juga pasti tahu lokasinya saat ini.]

Xia Tian menghela nafas pelan. 'Lupakan saja, itu semua tergantung takdir, aku tidak tahu apakah Lifen dan aku masih ditakdirkan untuk bersama dalam hidup ini.'

Dia menoleh ke samping, dan dia tercengang melihat Liu Ying yang sedang tidur nyenyak di sampingnya, lalu dia menariknya ke dalam pelukannya, dan memeluknya dengan erat. 'Sepertinya aku membuatnya khawatir tentangku.'

[Itu benar, master. Dia sudah menunggumu sejak kemarin, dan dia tidak bisa tidur sampai tengah malam.]

Merasakan kehangatan tubuh putranya, Liu Ying meringkuk lebih dekat dengannya, lalu dia membuka matanya dan melihat ke atas, dan dia tertegun melihat putranya.

Xia Tian dengan lembut membelai pipinya, dia juga menatap Liu Ying dengan senyum penuh kasih sayang, lalu dia menurunkan wajahnya, dan langsung mencium bibirnya.

[Ha ha! aku tidak berharap master menjadi bajingan sekarang, master!] Alice langsung tertawa terbahak-bahak saat melihat Xia Tian mencium ibunya sendiri Liu Ying.

Mata Liu Ying melebar, tapi entah kenapa dia tidak bisa menahan ciumannya, dia segera menutup matanya, dan membalas ciumannya, sambil memeluknya juga.

Mendapat reaksi positif, Xia Tian menjulurkan lidahnya ke mulutnya, Liu Ying terkejut oleh itu dan dia bingung apa yang harus dilakukan selanjutnya, tapi tak lama kemudian dia juga menjulurkan lidahnya, lidah mereka terjalin satu sama lain, dan terus menari bersama di mulut mereka secara bergantian.

Mereka terus berciuman cukup lama, dan Xia Tian memisahkan ciuman mereka ketika dia mendengar napas kasar Liu Ying, lalu Liu Ying menatapnya dengan mata kabur, dan Xia Tian dengan lembut bertanya padanya. "Apakah kamu percaya padaku sekarang, Ying'er?"

ya, aku percaya padamu, Tian'er. Liu Ying menjawab dengan anggukan, tetapi dia juga merasa aneh mendengar putranya memanggil namanya secara langsung. “Sungguh menakjubkan, aku tidak pernah tahu bahwa akar spiritual yang lumpuh dapat dipulihkan, terlebih lagi, kamu hanya menggunakan lima bahan untuk memulihkannya.”

Xia Tian tersenyum puas mendengar jawabannya, lalu dia menyentuh dahinya, dan berbagi teknik alkimia dengannya.

Teknik yang tiba-tiba muncul di benaknya mengejutkan Liu Ying, lalu dia menutup matanya, dan membaca teknik itu sebentar. Setelah beberapa waktu dia tiba-tiba membuka matanya, dan dia menatap Xia Tian dengan kaget, dan dia berkata dengan kaget. “tingkat Abadi – Teknik Rahasia Alkimia Kuno! Bahkan aku hanya membaca teknik Tingkat surga sebelumnya, tetapi kamu malah memberiku teknik tingkat Abadi.”

"Dengan teknik itu, kemampuan alkimiamu akan meningkat pesat, Ying'er." Xia Tian puas melihat ekspresi kagetnya, apalagi di seluruh alam semesta hanya ada dua orang yang memiliki teknik tersebut sebelumnya, dan Liu Ying adalah yang ketiga.

Liu Ying memandang putranya dengan bingung, dia masih belum siap untuk perubahan drastis putranya, lalu dia menghela nafas pelan, dan bertanya dengan rasa ingin tahu yang besar. Bisakah kamu memberi tahu ku identitas masa lalu mu, Tian'er?

"Seperti yang aku katakan sebelumnya, nama masa lalu ku adalah Long Tian, ​​dan aku telah hidup selama ribuan tahun." Xia Tian kemudian memberitahunya beberapa hal yang menurutnya penting.

Liu Ying mendengarkannya dengan serius, dia kagum dengan ceritanya. Setelah menyaksikan dia memulihkan akar spiritualnya, serta teknik yang dia berikan, Liu Ying tidak punya alasan untuk meragukan kata-katanya lagi. "Jika kamu benar-benar sekuat itu, Lalu bagaimana kamu bisa mati dan bereinkarnasi sebagai anakku?"

Xia Tian tersenyum pahit mendengar pertanyaannya, lalu dia menjelaskan padanya. “Saat itu, aku punya istri, namanya Liu Lifen. Sayangnya dia tidak pernah bisa berkultivasi, dan aku menggunakan banyak pil dan harta karun untuk membuatnya awet muda, dan juga untuk memperpanjang hidupnya beberapa tahun. Pada akhirnya, dia masih meninggal karena usia tua, sejak itu aku mencoba menghidupkannya lagi selama ratusan tahun, dan suatu hari aku menemukan seni terlarang kuno, dan aku menggunakannya untuk menghidupkannya kembali. Namun sayang, aku tidak bisa melawan kehendak takdir, aku gagal menghidupkan kembali Lifen, dan aku juga mati dalam prosesnya.

“Lifen, dia pasti senang saat itu memiliki suami sepertimu, Tian'er.” Liu Yung berkata pelan, sambil meringkuk ke dalam pelukannya lagi, entah kenapa dia merasa cemburu pada Liu Lifen, karena dia memiliki suami yang sangat mencintainya, dia bahkan rela melakukan apa saja untuk menghidupkannya kembali, meski akhirnya gagal dan gagal. sekarat.

Xia Tian memeluknya, dan mengusap punggungnya dengan lembut. “Ngomong-ngomong, jangan beri tahu yang lain dulu, Ying'er. Suatu hari nanti aku akan menjadi orang yang memberi tahu mereka sendiri, karena mereka pasti tidak akan bisa mempercayai cerita mu.

ya, aku tahu, Tian'er. Liu Ying segera setuju, dia juga menyadari bahwa ceritanya tidak dapat dipercaya, jika bukan karena dia telah menyaksikannya sendiri, maka dia juga tidak akan mempercayai ceritanya.

Kemudian Xia Tian mendekatkan wajahnya ke telinganya, dan dia membisikkan sesuatu padanya. Liu Ying tertegun sejenak, lalu dia tersipu, tapi dia tidak membalasnya, dan Xia Tian sendiri tidak berbicara lebih jauh. Karena hari masih subuh, akhirnya mereka kembali tidur sambil berpelukan.

Jangan lupa memberi like dan Komentar ya, biar author tambah semangat

- Bersambung -