“Kasih tau gue, sehebat apa kemampuan Helena di atas ranjang?” tanya Bella. Mata wanita itu begitu indah dan sangat menggoda hasratnya. Tapi pikirannya masih saja memikirkan Helena, ia tetap berusaha menepis pikiran-pikiran buruknya.
Kali ini ia harus berbohong lagi untuk menyelamatkan sandiwara mereka, ia tidak mungkin mengkhianati istrinya, sekalipun itu semua hanya kepura-puraan.
“Dia begitu hebat dan luar biasa, gue sendiri hampir nggak mampu mengimbanginya,” jawab Glenn memuji Helena, meskipun apa yang dia katakan tidak pernah terjadi dalam hidupnya.
“Oh iya? Masa sih?” Bella sedikit ragu dengan ucapan Glenn.
Sekalipun hal itu tidak penting bagi Bella, tapi entah kenapa dia selalu ingin tahu semua kehidupan Helena, termasuk urusan intim sekalipun. Bella melepas lengan Glenn dan menjauhkan wajahnya setelah melihat tidka ada respon apapun dari Glenn.
Bella hanya tidak ingin terlihat kalah dengan Helena, apalagi ia selalu menduga Helena memiliki hubungan khusus dengan suaminya, hal itu juga yang membuatnya mendekati Glenn untuk mendapatkan informasi segala hal tentang Helena.
“Iya itulah kenyataannya, gue nggak tau harus jelasin apa lagi sama lo, itu yang gue alami.” Lagi-lagi Glenn membela istrinya. Ia tidak mau merusak nama baik Helena di depan Bella, ia mulai mencium bau-bau kebencian Bella kepada istrinya.
“Oke, sekalipun gue masih merasa tidak yakin dengan semua jawaban lo, gue bisa ngasih lo apapun, seandainya lo mau jujur sama gue. Nggak harus sekarang sih, tapi bisa nanti, kita masih punya banyak waktu untuk bersama-sama,” goda Bella.
Glenn hanya diam, ia tidak tahu harus bagaimana menanggapinya. Ia yang memang pria normal yang sangat menyukai kecantikan dan berfantasi dengan banyak wanita, bisa saja tergoda dengan rayuan Bella yang mematikan. Apalagi penampilan Bella yang sexi cukup memberinya alasan untuk menyukai wanita seperti Bella.
Tapi sisi lain, ia masih menjaga kesetiaannya kepada sang istri palsu. Sekalipun secara terang-terangan Helena mengijinkannya untuk berhubungan dengan wanita manapun, Glenn tidak bisa seenaknya melakukan itu, ia juga masih punya harga diri.
“Baiklah, kita bisa turun dan temenin gue ke salon,” pinta Bella.
“Iya.” Glenn menjawab seadanya.
Mereka pun melangkah ke salon kecantikan yang dimaksud. Glenn hanya menunggu di sofa yanga di ruang tunggu, sementara Bella masuk ke sebuah ruangan untuk mendapatkan perawatan kecantikan dari pegawai salon itu.
Sementara menunggu wanita itu selesai, ia melihat ponselnya sejenal. Ada sebuah pesan dari Helena, lantas ia membukanya. “Dia tanya apa sama lo?”
Pesan itu langsung Glenn balas, ia tidak ingin membuat Helena penasaran lebih lama lagi.
“Dugaan lo benar, dia banyak tanya soal lo”
Tidak lama berselang, balasan dari Helena masuk ke ponselnya.
“Oke, terserah lo jawab apa, yang penting rahasia kita tetap terjaga”
Glenn hanya menjawab OKE, ia lalu memasukan ponselnya lagi ke saku. Cukup membosankan menemani seorang wanita ke salon, setidaknya itulah yang dia rasakan sekarang.
Tidak lama kemudian, Bella keluar dari ruangan itu. Glenn cukup terpukau melihat wajah Bella yang jauh lebih cantik dari sebelumnya, ia mencoba menahan dirinya untuk terlihat biasa saja ketika Bella menghampirinya.
“Kenapa? Pangling ya?” tanya Bella penuh percaya diri.
“Ah, nggak kok, kan lo emang cantik, jadi biasa aja,” tangkisnya.
“Oh. Iya udah, kita balik!” ajak Bella. Sekalipun jawaban Glenn sedikit memujinya, tapi ia tidak merasa puas dengan pujian itu.
Sesampainya mereka di mobil, Bella langsung menyodorkan uang sebesar sepuluh juta kepada Glenn, tentu saja Glenn bingung dan tidak mengerti dengan uang itu.
“Katakan yang sebenarnya sama gue tentang status lo sama Helena,” pinta Bella. Ia masih belum jerah, ia masih mencurigai pernikahan dadakan yang mereka lakukan. Ia sendiri sangat memahami seperti apa Helena, makanya dia sampai mencurigai wanita itu.
“Maaf Bella. Gue udah ngomong apa adanya, jika lo nggak percaya, itu bukan urusan gue. Setidaknya, gue udah jawab semua pertanyaan lo, dan gue nggak bisa disuap seperti ini,” ungkap Glenn dengan tegas.
Ia sendiri tentu tidak keberatan menerima uang sebanyak itu, tapi jika tujuan Bella memberinya untuk mendapatkan informasi, ia tidak akan pernah menerimanya.
“Oke, jika itu pilihan lo. Gue nggak bisa maksa lo.” Bella sedikit kecewa dengan penolakan halus yang Glenn lakukan. Tapi ia tidak akan menyerah begitu saja, ia akan terus mencari tahu apapun yang berhubungan dengan Helena Jensen.
Mereka pun beranjak dari tempat itu, lalu mengantar Bella ke rumahnya.
***
Malamnya Glenn menceritakan perbuatan Bella yang menyuapnya untuk sebuah informasi. Mendengar hal itu, Helena sedikit geram dengan sikap Bella itu.
“Tapi lo nggak bilang-bilang kan sama Bella?” tanya Helena penasaran.
“Tenang aja, gue memberi jawaban yang cukup bagus kok,” jawab Glenn.
Helena lega, kekhawatirannya sedikit terjawab. Ia pun memberi hadiah kepada Glenn, ia menjanjikan Glenn untuk memberikannya beberapa model-model muda dan cantik untuk travelling bersama.
Glenn sedikit menolak untuk menerima tawaran itu, meskipun hatinya senang sekali. Tapi untung saja Helena terus memaksanya untuk menerima hadiah pemberiannya itu.
Melihat hal itu, Glenn semakin yakin jika Helena benar-benar tidak tertarik dengannya. Meskipun ia sadari, ia mulai tertarik dengan kecantikan dan keindahan tubuh Helena yang selalu membuat hasratnya memuncak.
“Iya udah, kita istirahat aja, gue udah ngantuk banget, lo boleh tidur sama gue,” kata Helena dan memberinya senyuman ramah.
“Beneran?”
“Iya, tapi jangan coba-coba sentuh gue ya, ingat perjanjian kita,” tegas Helena lalu menarik selimutnya.
“Iya, gue ingat.” Meskipun Glenn kecewa karena tidak berhasil membuat Helena tertarik. Ia hanya bisa menahan dirinya memandang tubuh indah itu, pikirannya semakin kacau dan liar kemana-mana. Tetap saja, ia hanya bisa mengurungkan hasratnya untuk menikmati tubuh istrinya.
Keduanya kini sudah berada di dalam selimut yang sama, ia melihat Helena sudah tertidur lelap sekali. Ia pun tidak ingin terus terkurung dengan hasrat yang membuatnya tersiksa, ia pun tertidur kemudian.
Pada hari berikutnya, Glenn kini harus menemani Bella ke sebuah club untuk mendapatkan pijatan. Helena sengaja mengirimkan pesan suara vulgar ke Glenn untuk menampik kecurigaan Bella selama ini.
“Ini suara Helena ketika yang sengaja gue rekam saat kami bercinta. Dia memang sangat luar biasa,” puji Glenn. Ia berharap pesan suara itu sedikit berhasil meyakinkan Bella.
Tapi ekspresi Bella tetap tenang, ia tidak terlalu merespon apapun ketika suara Helena yang terdengar di pesan suara itu selesai.
“Kita masuk yuk!” ajak Bella ke dalam club.
“Gue ikutan juga?” Glenn merasa canggung masuk ke club itu. Namun Bella terus memaksanya.
Kini Glenn dan Bella sudah berada di dalam satu ruangan, hanya mereka berdua. Glenn masih merasa sangat canggung, sekalipun ia sangat berpengalaman berfantasi dengan banyak wanita, tapi ia tetap merasa deg-degan ketika berdua dengan Bella.
“Tolong lepasin belt mantel gue!”
***
JANGAN LUPA LIKE YA GAEZ👍
***Download NovelToon to enjoy a better reading experience!***
Updated 100 Episodes
Comments
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀 ꪻ꛰͜⃟ዛ༉
weewwww
2022-02-02
0