Atlas The Series

Atlas The Series

Episode 1 | Mata ku terbuka

*SUB JUDUL* : Matakku Terbuka

"hallo semuaa! perkenalkan nama gua adam cakrawala, aku berasal dari SD antartika 5 subang saya sangat bersyukur bisa masuk ke sekolah tarfavorite ini"

dia adalah seorang pelajar yang berprestasi di sd nya, hingga hari ini adalah awal dia masuk (mpls) ke sekolah terbarunya ini.

"oke anak anak, silahkan lanjut" seloroh pak erwind.

adam kembali duduk ke mejanya sesudah memperkenalkan diri di hadapan teman teman baru.

"hahahha, liam" suara ketawa anak kecil di dalam kelas.

adam kebingungan siapa yang tertawa di dalam kelas itu, padahal setelah dia melirik lirik ke teman temannya tidak ada yang ketawa sama sekali.

~ TRENGGGG [ lonceng istirahat berbunyi ]

"oke mungkin cukup disini kita perkenalan, masuk jam istirahat silahkan kalian jajan dulu" pa erwind keluar untuk kembali ke ruang guru.

semua siswa kelas 7F keluar kelas untuk jajan, dan hanya tinggal adam seorang didalam kelas yang sedang menganalisis suara itu.

"hahahaha" suara tertawa semakin kencang, dan semakin dekat, adam menutup telinganya ketakutan.

"AAAAAAAAA" adam teriak hingga di tepuk oleh temannya yang bernama sinta.

"lu kenapa? ada ada aja jajan sonoh, teriak teriak kayak di hutan aja lu" ceroscos sinta.

"eh, lu tau ga? tadi disini ada suara ketawa anak kecil, tapi kalo di liat liat ga ada anak kecil tuh disini?" adam menghela nafasnya.

"jangan ngadi ngadi, ngga ada lagian disini itu smp bukannya tk atau taman sekolah" jawab sinta.

...JAM 09:00 MALAM ...

"haduh, cape amat hari ini, sekolah hari pertama ga ada tuh enak enaknya jadi anak smp"

adam melemparkan tas nya ke kasur, dia hari ini pulang telat hingga larut malam karena sore dia berpesta bersama teman teman barunya di club.

"tapi gua masih ga expect, tadi suara ketawa siapa ya? haduhh mulai mulai overthinking"

cetrek, mematikan lampu untuk mengakhiri hari.

"kakak, tolong kami" suara teriakkan.

adam terbangun, menapakkan kakinya ke teras lantai kamar dan berjalan ke arah suara yang dituju, di temani oleh ke gelapan kamarnya yang membuat dia kesulitan untuk melihat apa yang ada di sekitarnya.

"siapa kamu?" cetus adam.

cetrek, lampu menyala dengan sendirinya.

adam reflek melihat kebelakang, dan ada seorang anak kecil yang tidak tau dari mana asalnya.

"haii kamu! tidak usah takut netherland bukan orang jahat".

"s-siapa kamu?!" ekspresi ketakutan.

"nama aku liam, kamu jangan takut aku baik dan disini aku membawa teman teman aku, lizi heren" liam memanggil teman temannya.

"halo manusia, nama ku lizi"

" nama aku heren" melambaikan tangan.

adam pingsan dan masih tidak percaya dengan semua yang terjadi.

"liam, kenapa dia pingsan?" tanya lizi menunjuk adam dengan jarinya yang kecil dan lucu.

"biarkan saja, ayo kita pergi" liam menarik tangan kedua temannya.

"kita akan pergi kemana liam?"

"kita jelajahi rumah adam, ayoo!" seru liam.

mereka pergi untuk menjelajahi rumah adam di dalam dimensi mereka.

berjalan, berjalan dan berjalan hingga menemukan titik terang di ujung sana.

"liam, itu apa?" lizi menunjuk ke arah cahaya itu.

"ayo kita kesana liam!" ajak heren dengan wajah yang sumringah.

mereka mendekat ke arah itu, terlihat satu tapakkan kaki mengikuti kaki lainnya dengan tanpa ragu.

"hihihihi, sini anak anak santapan yang luar biasa" terdengar suara perempuan jelek di arah belakang yang sedang melaju mendekat atlas cs.

"sepertinya, itu adalah penunggu rumah adam, liam?" tanya lizi dengan lucu.

"kita harus kabur dari sini sekarang!" ujar liam.

mereka berlari kencang terarah kedalam immortal kuntilanak yang jahat, dan menyukai anak kecil.

"hihihihihi, kalian akan menjadi anak angkatku wahai para anak anak dari kebagsaan netherland" ucap kunti itu.

"adamm tolong kamii" teriak lizi, liam dan heren.

Adam Terbangun

" seperti ada yang aneh?"

"dimana mereka?" adam bertanya tanya, mengapa ia terbangun dengan sendirinya tanpa ada angin sama sekali.

"adamm tolonh kamii" teriakkan itu semakin terdengar merenggut bagian jiwa dari adam.

"liam?" adam menappakan satu kakinya ke lantai.

adam pun tertarik kedalam dimensi mereka yang tak kasat mata.

langkahan kaki seperti terbelenggu oleh rasa ragu.

"liam? heren? ... lizi? dimana kalian?" teriak adam.

"tolong kita adam .. " suara atlas terdengar di antara kamar ibu dan neneknya adam.

perlahan pintu terbuka dengan sendirinya dan ....

"AAAAAAAAAAAAAAAA, LIAM HEREN LIZI KALIAN LARI BERSAMA KU!"

" AHAHHAHAHA AHAHAHAHAHA" tawa geram anggoro.

anggoro adalah hantu musuh dari atlas, dia adalah seorang perempuan berasal dari jawa yang sangat menginginkan liam menjadi anaknya di dimensi lain.

"dia adalah wanita jelek adam .. dia meninggal bersama anak yang ada di kandungannya 59 tahun yang lalu" ucap liam.

Pagi hari di hari senin

"mah, pah adam pergi sekolah dulu ya! tadinya mau alpa soalnya males tapi baru hari kedua masuk sekolah" ujar adam mengambil tas dan mengigit sebagian roti.

"iya hati hati" jawab andita.

hari kedua sekolah, mungkin hari yang menyenangkan bagi adam, dimana semua teman temannya sangat welcome dengan keberadaan dia, meskipun harus lebih beradaptasi lagi.

"jadi, lu suka sama aurel yang kakel itu?" tanya zero.

"ya ngga lah, masa gue suka sama kakak kakak osis itu?" timbalnya.

"eh eh itu di kelas sebelah ada apa ribut ribut?" semua teman teman adam berlarian untuk mengobati rasa penasarannya dan lagi lagi hanya adam yang tersisa di kelasnya seorang.

"adam .. kita ada disini" liam mengaggetkan adam dengan suaranya.

"adam, segera kamu bantu orang itu!" lizi menunjuk pintu keluar untuk memberitahu.

adam hanya kebingungan apa yang dimaksud dengan atlas, sehingga lizi menarik tangan adam untuk melihat ke kelas sebelah.

"kalian itu sebenernya siapaa? kenapa aku bisa melihat kalian? sedangkan teman temanku tidak? jelaskan? aku butuh penjelasan liam, jawabb" gumam adam.

"sekarang ada yang lebih penting ayo ikut kami!"

adam mengikuti langkah demi langkah dan akhirnya menuju ke kelas sebelah.

"Menehi kula bali sandi" teriak seseorang yang sedang di kerumuni.

"permisi permisi, ini ada apa ya?" tanya rafa kepada yang lain.

"ini si rara kesurupan, dan si hantunya ini ngomong pake bahasa jawa jadi kita ga ngerti" kata dera.

"adam, segera lakukan! tepuk kening orang itu adam! cepat!" seloroh liam.

"aku tidak berani liam" kata adam.

semua mata di sekitaran melirik, berpasang wajah aneh "adam? liam siapa?" tanya dera dengan terheran heran.

"oh ngga ngga, temen temen tenang terlebih dahulu saya bisa mengatasinya" ujar adam.

adam menepuk kening dan menutup mata dia untuk mediasi dengan makhluk yang merasuki temannya itu.

"ayo, kamu bisa adam percaya padaku" teriak heren.

"kembalikan milik sayaaa" siswa yang kesurupan itu teriak lebih kencang.

" AAAAAAAA " adam berhasil mengeluarkan sesosok itu di tubuh temannya.

"ternyata adam orang pintar ya? takut ah aku gabakalan temenan lagi sama dia" bisik teman temannya di belakang.

"OKE BUBAR SEMUANYA BUBAR" seloroh bu dini (guru)

"adam, terimakasih berkat kamu rara udah sadar kembali"

"iya sama sama bu, saya permisi dulu ya"

adam pergi dan kembali ke kelasnya.

NEXT ON ~

Episodes
Episodes

Updated 1 Episodes

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download NovelToon APP on App Store and Google Play