Reinare bangkit dari dinding dengan ekspresi marah.
"Siapa kau?!" serunya, menatap Jun dengan penuh kebingungan.
Namun, Jun hanya berdiri diam, wajahnya tidak terlihat jelas dalam kegelapan gang.
Sebelum datang ke sini, ia sudah memastikan untuk menyembunyikan identitasnya.
[Ability: Absolute Stealth – AKTIF]
Sekarang, bukan hanya keberadaannya yang tersembunyi dari indra makhluk lain, tetapi wajahnya juga tampak kabur dan tidak bisa diingat oleh siapa pun yang melihatnya. Bahkan suara aslinya sedikit berubah, terdengar lebih dalam dan misterius.
"Siapa aku bukan urusanmu," jawab Jun dengan tenang.
Reinare menggeram, lalu menciptakan dua tombak cahaya di tangannya.
"Kalau begitu, aku hanya perlu membunuhmu juga!"
Dalam sekejap, Fallen Angel itu melesat ke arahnya dengan kecepatan tinggi, mengayunkan tombaknya.
Namun, Jun sudah bergerak sebelum serangan itu datang.
Dengan kecepatan barunya, ia dengan mudah menghindari serangan pertama, lalu menunduk untuk menghindari tebasan kedua.
Saat Reinare kehilangan keseimbangannya, Jun langsung membalas.
WHAM!
Tinju kerasnya menghantam perut Reinare, membuat Fallen Angel itu terhuyung mundur sambil terbatuk.
Mata Reinare membelalak.
'Cepat sekali! Kekuatan orang ini bukan manusia biasa!'
Namun sebelum ia bisa berpikir lebih jauh—
Jun melangkah maju dan menendang tombak cahaya di tangannya, membuatnya terlempar ke udara.
Reinare mencoba menciptakan tombak baru, tetapi Jun tidak memberinya kesempatan.
Dalam hitungan detik, ia sudah berdiri tepat di depan wanita itu, satu tangannya terangkat ke arah lehernya.
"Aku bisa membunuhmu sekarang," ucap Jun dengan nada datar.
Reinare menggertakkan giginya.
"...Apa yang kau inginkan?" tanyanya dengan suara serak.
Jun diam sesaat, lalu berkata, "Pergilah. Jangan pernah muncul di hadapanku lagi."
Reinare menggigit bibirnya, lalu mengepakkan sayap hitamnya dan terbang pergi dalam diam.
Jun menatapnya pergi tanpa ekspresi.
Begitu Reinare menghilang di kegelapan malam, ia menghela napas panjang.
Sekarang tinggal satu masalah lagi.
Ia menoleh ke arah Issei, yang masih terduduk di tanah dengan wajah kebingungan.
"Siapa... kau?" tanya Issei dengan suara gemetar.
Jun hanya diam.
Dalam sekejap, ia mengaktifkan "Absolute Stealth" kembali, membuat tubuhnya perlahan menghilang dari pandangan Issei.
"H-hah?! Ke mana dia pergi?!"
Issei menatap ke sekeliling dengan panik, tetapi Jun sudah tidak terlihat lagi.
Satu masalah selesai.
Sekarang, ada hal lain yang harus ia urus.
---
Mencari Tempat Tinggal
Jun berjalan keluar dari gang itu, memastikan tidak ada yang memperhatikannya.
Sekarang, ia butuh tempat tinggal.
Ia bisa saja membuat misi untuk mendapatkan uang dan menyewa apartemen, tetapi ia ingin sesuatu yang lebih praktis.
Sebuah ide muncul di kepalanya.
Jun membuka sistemnya dan mulai mengetik misi baru.
Setelah memastikan dirinya tidak terdeteksi, Jun mulai berjalan menyusuri kota Kuoh.
Dengan jutaan yen yang ia miliki dari sistem sejak awal, membeli rumah bukanlah masalah.
Namun, alih-alih mencari agen properti, Jun memutuskan untuk membuat misi sederhana.
[Judul Misi: Beli Rumah]
[Deskripsi: Gunakan uang yang ada untuk membeli rumah di kota Kuoh.]
[Hadiah: Sacred Gear - Ancestor Dragon God]
[Batas Waktu: Tidak Ada]
> [Misi Diterima!]
Jun segera mengunjungi agen properti terdekat dan dalam waktu singkat berhasil membeli sebuah rumah besar di pinggiran kota Kuoh. Prosesnya berlangsung lancar, dan dalam hitungan jam, rumah itu sudah menjadi miliknya.
> [Misi Selesai!]
[Hadiah Diterima: Sacred Gear - Ancestor Dragon God]
Namun, sebelum Jun sempat merasa senang—
WUUUUMMM!!
Seluruh dunia tiba-tiba bergetar!
Langit berubah warna sejenak, dan sebuah aura yang tak terbayangkan meledak dari tubuh Jun.
Matanya melebar.
"Apa ini?!"
Di saat yang sama, di berbagai tempat di dunia DxD—
Dimensi Celah
Great Red, sang naga raksasa yang berenang di antara dimensi, tiba-tiba menghentikan gerakannya.
"...Apa ini?"
Matanya yang seperti lautan api menyipit, merasakan aura yang sangat familiar, tetapi juga seharusnya tidak mungkin ada.
"Ini bukan mungkin... Tidak, ini tidak masuk akal! Kenapa 'dia' ada di sini?!"
Kuil Khaos Brigade
Ophis, sang Infinite Dragon God, membuka matanya yang hitam pekat.
Ekspresinya biasanya datar, tetapi kali ini terlihat sedikit berubah.
Ia bergumam pelan.
"Awal dan Akhir... kembali?"
Dalam Sacred Gear Ddraig & Albion
Ddraig dan Albion, dua naga legendaris yang terperangkap dalam Sacred Gear, tiba-tiba merasa seluruh keberadaan mereka bergetar.
Ddraig terdiam sesaat, lalu mendesis.
"Tidak mungkin..."
Albion, yang biasanya tenang, juga terdengar gemetar.
"Ancestor Dragon... dia kembali?"
Kembali ke Jun
Jun masih dalam posisi diam, merasakan kekuatan besar yang mengalir ke dalam dirinya.
Di depannya, sebuah bayangan besar muncul dalam bentuk hologram.
Seekor naga raksasa, lebih besar dari Great Red, melayang di hadapannya.
Matanya seperti galaksi yang tak berujung, dan sisiknya memancarkan cahaya yang berubah warna setiap detik—seolah-olah mengandung sejarah seluruh alam semesta.
Suara dalam, berat, dan kuno terdengar langsung di benaknya.
["Jadi... kau yang membangunkanku, manusia?"]
Jun menelan ludah.
"...Siapa kau?"
Naga itu tersenyum tipis—sesuatu yang aneh bagi seekor naga.
["Aku adalah Ancestor Dragon God. Awal dan Akhir segala sesuatu."]
Jun membeku.
System benar-benar menangkap naga yang ada di awal dan akhir dunia?!
"...Sialan."
Dengan kemunculan Sacred Gear ini, Jun tahu bahwa ia baru saja mengubah keseimbangan dunia DxD secara permanen.
To Be Continued...
***Download NovelToon to enjoy a better reading experience!***
Updated 17 Episodes
Comments
Celty Sturluson
Mesmerizing!
2025-02-28
0