"hey, good morning. wake up, wake up— you have to looking for many school stuff now"
cahaya terang itu menusuk mata ku, begitu silau. aku benar benar masih mengantuk dan dia tetap menunggu ku di sana, berjaga jaga jika aku tertidur lagi. jam berapa ini? mengapa kasur ini begitu nyaman?
aku bahkan belum membuka mataku sepenuhnya dan malah di suguhi sarapan dan susu hangat. sebelumya aku berterimakasih tapi pria ini benar benar membuatku memilih antara makan dan tidur. aku memilih melakukan peregangan tubuh sebentar agar tidak tertidur lagi.
"i think you have good habit Hestia."
"thank you" ucapku sambil tersenyum kearahnya, walau mata ku masih belum terbuka dengan sempurna.
"mandi ya, ku tunggu di luar" ucapnya dan pergi ke luar kamar ku.
air sejuk ini menusuk badan ku, membangunkan semangat dan membantu ku untuk siap menjalani semua produktifitas yang seharusnya ku lakukan sehari hari. aku mengeringkan badanku dari air yang berada di tubuhku. langkah pertama : jangan lupa memakai skincare, langkah kedua: jangan lupa memakai hair care, langkah ketiga: tidak kembali ke kasur.
aishh, aku lupa memakan sarapanku. mau tidak mau aku memakannya dengan cepat, untung itu hanya roti. HANYA ROTI. aku tidak terbiasa makan tanpa nasi, jika makan tanpa nasi akan ku anggap tidak makan/nyemil. benar kan?. aku lanjut membersihkan gigi ku dan sebenarnya aku agak kecewa dengan diri sendiri, skincare ku pasti akan luntur terkena air saat berkumur, atau tidak?.
seseorang menungguku di bawah, orang yang sama dengan orang yang membangunkan ku tadi. jika kalian kira ini Zion maka kalian salah. itu adalah suami kakakku. tapi aku lupa namanya. dia mengantar ku berkeliling untuk mencari barang yang akan di perlukan saat aku sekolah. aku bukan hanya membeli peralatan sekolah tapi juga beberapa buku novel dan beberapa peralatan melukis & menggambar. ya aku suka melukis dan menggambar walau tidak bagus.
"that's all?", aku hanya tersenyum dan mengangguk. apakah barang sebanyak ini kurang banyak baginya? waw hidup kakakku benar benar indah haha. "kak, emm— usia kandungan kak Hera berapa bulan?" ini hanya untuk basa basi saja. "di panggil kak serasa lebih muda haha, emmm— about 7 months", dia asik juga ya. "waw, kak penasaran deh gimana kalian bisa ketemuan dan sampai sejauh ini?", dia tertawa. "anak kecil bisa aja" terbukti aku terlihat lebih muda dari usia ku.
"jadi gini loh, kan waktu itu ada pertukaran pelajar, ya biasalah kan aku pinter" demi Tuhan aku ingin tertawa sekeras yang aku bisa. "hehe, terus aku ketemu deh sama si Hera, tepatnya aku ketemu sama dia di sekolahnya"
"emang sekolah Hera di mana?" dia mendadak bingung.
"loh kamu ga tau? kan tinggal bareng?"
"engga, panjang deh ceritanya"
"spill dong" aku tahu kalian melihatnya seperti jamet, namun dia kaya, jadi tidak apa apa.
"kapan kapan deh kak, panjang plus menyedihkan"
"ok lain kali ya, mau aku jadiin novel" dia tersenyum lebar, manusia yang satu ini sepertinya penuh dengan kebahagiaan.
"terus kasi tau juga, kak Hera sekolah di mana"
"oh iya, dia sekolah di Korea" hidupku menjadi sangat plot twist.
"IH ADA TAEHYUNG? ADA JUNGKOOK? ATAU MINGYU GITU?" aku sangat excited tentang hal ini.
"ih males banget denger nama taehyung sama jungkook" ucapnya sambil fokus menyetir.
"kok?"
"Hera suka banget ngomongin dia, sampe muka BTS full di perpustakaan yang sering Hera kunjungi, ga full full juga sih, nanti deh aku kasi tau."
"dan masa ya, dia juga ngidam taehyung BTS." percakapan kita terus berlangsung hingga kemana mana, sampai akhirnya kita sampai di rumah.
aku juga sempat menanyakan namanya, dan dia malah bilang aku jahat karena melupakan namanya. Kai Zachary. ya itu namanya, aku langsung teringat Kai EXO, maaf.
aku sadar bahwa aku mulai memiliki hal buruk tentang membeli & membaca buku. seperti sekarang, aku membeli sekitar 5 buku novel & self improvement namun novel laut bercerita ku belum habis terbaca. sepertinya aku harus berhemat & membaca buku buku ku. aku anggap ini sebuah pr.
7 P.M
hari sudah mulai gelap, makan malam tertata dengan rapih di meja makan. malam ini Zion datang ke rumah kakakku (dan rumah suaminya sih).
Zion datang tanpa di undang, ternyata dia memiliki hubungan yang baik dengan orang orang di rumah ini. kata kak Kai, dia rajin datang kemari untuk sekedar berkunjung. kak kai juga bilang "dia juga sering ngajak cewek, kayaknya itu pacarnya deh, soalnya sampe pegangan tangan". jantungku berdetak kencang dan terasa hampa. ini yang di namakan pahat hati?. aku sudah menyukai zion saat aku berumur 11 tahun hingga detik ini. aku tidak berani menyatakan perasaanku, aku terlalu takut untuk hal yang seperti itu. aku tau ini salahku karena tidak menyatakan perasaan kepadanya lebih awal.
"hai Hestia, gimana? New York bagus kan.." sambil menepuk nepuk bahu ku dari belakang dan duduk dikursi meja makan di sebelahku.
"lumayan", new york memang bebas dan indah, namun mengapa aku mendapatkan hal tidak mengenakkan ini di new york, itu membuat berfikir bahwa keputusan yang ku buat adalah kesalahan.
"bagaimana kalau kita berkencan?" dia berbisik