Suara Isak tangis masih terdengar sayup-sayup diantara derasnya hujan.Sambil memegangi foto ditangan nya seorang gadis muda itu meratapi kesendirian nya setelah 3 jam yang lalu prosesi pemakaman orang tercintanya selesai,iya..nenek nya meninggal karena penyakit yang dideritanya.
"kenapa nenek ninggalin Hana..😭😭😭..sekarang Hana benar-benar sudah sebatang kara." tak henti-henti nya gadis cantik itu meneteskan air mata nya,sambil sesekali memeluk foto neneknya dan menggenggam secarik kertas ditangan nya.
"aku harus bagaimana..."
kini ganti kertas ditangan nya yg menjadi perhatian..iya..surat wasiat dari nenek nya.
***Hana sayangku..sudah 19th nenek merahasiakan tentang* orangtuamu.sekarang sudah waktu nya kamu tahu..iya ini foto kedua orangtua mu..mereka masih hidup dan tinggal di Jakarta.mereka terpaksa meninggalkanmu saat kamu baru lahir tapi nenek juga tidak tahu kenapa sampai sekarang mereka tidak juga memberi kabar.hana..setelah kepergian nenek cari orangtuamu ke kota,bawa foto dan kalung ini..peninggalan mereka**.
Hana terus memandangi foto kedua orangtua nya,juga sebuah kalung yg berliontin batu berwarna hijau.Dia terus berfikir apa yang akan dia lakukan setelah bertemu dengan kedua orangtuanya.Belum tentu orangtua nya akan mau menerima nya.Bahkan sudah 19th mereka tidak pernah mencarinya.Entah apa alasan nya,tapi apa yang ada di pikiran Hana pasti mereka tidak menginginkan kehadiran nya.Tapi mau tidak mau dia juga harus pergi ke Jakarta untuk melanjutkan kuliah nya,iya gadis ini tidak hanya cantik tapi juga pandai.Dia mendapatkan bea siswa untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi negeri di Jakarta. Meski awalnya dulu dia ragu menerima bea siswa itu,karena harus meninggalkan nenek sendirian.Dan sekarang dia sudah tidak punya siapa2 lagi.Dia akan menjual motor yang selama ini digunakan nya untuk sekolah dan kerja paruh waktu,untuk biaya ke Jakarta.
"Han..."
panggil Nani teman sekolah nya.
"kamu yang sabar ya," sambil memeluk Hana yang masih meneteskan air mata.
"sekarang aku sudah tidak punya siapa2 lagi Nan..."
masih terisak..Nani mengeratkan pelukan nya.
"jangan bilang begitu Han..masih ada aku dan keluargaku,mereka keluarga mu juga." sambil mengelus punggung sahabatnya itu.
"makasih ya Nan.."
Waktu terus berlalu..sudah seminggu sejak kepergian nenek nya.Kini Hana sudah bersiap pergi ke Jakarta.Dia sudah memutuskan untuk menerima bea siswa sambil mencari orangtua nya.
Setelah membawa semua pakaian nya juga berkas2 yang diperlukan untuk keperluan kuliah nya,Hana pamitan kepada Nani dan keluarganya.
"baik2 disana ya..segera kabari kalau sudah sampai.semoga kamu berhasil disana Han..jangan lupakan aku disini😭😭" Nani memeluk erat sahabatnya itu.
"bagaimana mungkin aku melupakan kalian" sambil melihat ke arah orang tua Nani.
"jaga diri baik2 disana nak" kini ganti an Hana memeluk ibu nya Nani.
Keharuan tercipta mengantar kepergian Hana ke Jakarta.Mereka adalah orang2 yg tulus menyayangi Hana selain nenek nya.
Hana berangkat dengan kereta ke Jakarta,meski belum tahu harus bagaimana disana tapi Hana tetap yakin dia bisa hidup sendiri di kota besar itu.Dengan berbekal uang dr hasil penjualan motor dan sedikit tabungan nya,dia akan mencari kos-kos an yang dekat dengan kampus nya.Iya..dia akan langsung menuju alamat kampus nya.Butuh waktu kurang dari 4 jam kereta yang ditumpangi Hana sudah sampai di stasiun di Jakarta. Dia berjalan keluar dari stasiun bermaksud mencari taxi untuk mengantarkan nya ke universitas XXX. Dengan membawa koper dan tas punggung nya..dia berjalan menyusuri pintu keluar stasiun dan tak lama kemudian mendapatkan taxi.
Baru pertama kali Hana menapakkan kakinya ke kota besar ini.Dia begitu terkagum-kagum dengan bangunan yang menjulang tinggi itu.
"terima kasih pak" sambil menyodorkan uang ke sopir taxi itu , yang sudah menurunkan semua barang bawaan Hana.
Hana berkesima melihat kampus yang akan menjadi tempat nya belajar sekarang.
" seperti mimpi....ya Tuhan.. Alhamdulillah akhirnya aku bisa melanjutkan kuliah ku disini,tapi aku harus berjuang keras disini,supaya aku bisa menjadi Dokter seperti apa yang sudah aku cita-citakan."
Namun tiba-tiba
BRUUKKKKK.... , iya..sesorang menabrak tubuh Hana yang sejak tadi terbengong di depan kampus.
"Ups..maaf..aku tidak melihat mu" seorang gadis membantu nya berdiri....
"aku tidak apa-apa." senyum Hana tersungging menatap gadis yang menabrak nya,menandakan dia tidak apa-apa.
"maaf aku harus pergi " gadis itu pun berlalu tanpa memperkenalkan diri nya.
Hana berjalan memasuki kampus itu,mengurus semua persyaratan masuk kuliah nya.
Hingga waktu berlalu dengan cepat..mentari sudah menyembunyikan dirinya.Hana keluar dari kampus dan memyusuri jalanan di dekat kampus nya.Dia mendapatkan informasi dari dosen nya kalau ada kost- kost an di dekat kampus.Hana berjalan mencari alamat yang sudah dikantongi nya,hingga langit pun gelap.Hana berhenti sejenak melepas lelah nya.
"lepaskan...!!!!!!!" terdengar teriakan yang membuat Hana spontan menoleh ke arah suara itu.Dilihat nya seorang gadis yang berusaha lepas dari segerombolan pria.
"tolong lepaskan aku..!!!! ambil semua uangku dan biarkan aku pergi.." teriak gadis itu lagi. Tapi para preman itu sama sekali tak bergeming. Iya jalanan disitu memang sepi.Tak ada seorang pun yang lewat,mau tidak mau Hana menghampiri gadis itu,meski sebenarnya dia sendiri juga takut.Tapi hati nurani nya tidak bisa membiarkan kejadian itu begitu saja.Saat salah seorang dr preman itu mulai menarik paksa tangan gadis itu,Hana pun segera menghampiri dan berteriak..
"lepaskan dia!!!!!"
Semua orang menoleh ke arah Hana...begitu pun gadis itu terkejut ketika menoleh ke arah Hana. Gadis itu terkejut mengetahui Hana adalah gadis yang ditabrak nya siang tadi di depan kampus.
"hahahaha..... hari ini kita beruntung mendapatkan 2 mangsa sekaliagus...hahahahahah"
tawa salah seorang preman..
Jantung Hana pun berdetak kencang,tidak dipungkiri kalau dia juga ketakutan.Preman-preman itu pun mendekati Hana sambil terus tertawa..Hana perlahan lahan mundur dari tempat nya berdiri,sampai pada dinding yang membuat nya berhenti.
.....,.,.....
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Menyadari kalau perhatian preman-preman itu teralihkan oleh Hana,gadis itu segera mengambil hp nya dan mengirim pesan pada seseorang.
" Pergi..pergi kalian atau saya akan telpon polisi"
Hana yang sudah terjepit ganti berteriak..Preman-preman itu malah tertawa dengan keras
"haahhahhaha... sudah lah gadis cantik..jangan jual mahal " tangan salah seorang preman itu pun memegang tangan Hana dengan paksa. Melihat itu gadis tadi langsung berlari ke arah mereka dan memukul preman yang memegang tangan Hana itu dengan tas miliknya.
"lepaskan dia...!!!" teriak gadis itu sambil terus mengayunkan tas nya. Para preman itu akhirnya sudah tidak sabar lagi.Mereka menangkap Hana dan juga gadis itu..menyeret mereka. Kedua nya terus berontak sekuat tenaga.Hana berhasil menendang preman yang memegang tangan nya,sontak membuat preman itu murka.
"PLAKkkk" tamparan keras mengenai pipi Hana.
"dasar wanita j*l*ng!!!!" maki preman itu marah yang semakin mengeratkan pegangan nya ke tangan Hana. Gadis itu pun berteriak.Hingga akhir nya deru mobil terdengar mendekat.Mengetahui siapa yang datang,gadis itu kembali berteriak
"kakak.,..!!!!"
Sejenak semua berhenti..melihat kearah mobil itu berhenti.Seorang pemuda ber jas rapi turun dari mobil itu.Kemarahan terpancar dari wajahnya dan tatapan dingin mengintimidasi semua mata yang melihat nya.
Wajah gadis itu sumringah mengetahui kakak nya telah datang untuk menolong.Lain hal nya dengan Hana,pandangan nya tertuju pada laki-laki tampan itu.Terkesima dengan ketampanan yang baru dilihat nya.
"lepaskan mereka!!!!" suara lantang terdengar dari mulut laki-laki itu.
Semua preman yang awalnya diam kini langsung melepaskan Hana dan gadis itu.Entah siapa yang memulai akhirnya terjadi perkelahian antara mereka.Dan tanpa diduga laki-laki itu bisa mengalahkan segerombolan preman.Tapi tanpa disadari ada salah satu dari preman itu mengeluarkan pisau hendak menusuk lawannya. Hana yang mengetahui nya langsung berlari ke arah laki-laki itu.
"awasss......" Hana mendorong tubuh laki-laki itu hingga pisau nya mengenai perut Hana.Darah mengalir,Hana memegangi perutnya dan tak lama kemudian jatuh pingsan.Laki-laki itu tambah murka ,menghajar semua preman disana sampai teriakan gadis itu menghentikan nya.
"kakak,,!!!! kita harus segera membawanya ke rumah sakit" laki-laki itu menghentikan pukulan nya dan segera berlari ke arah adik dan wanita yang baru saja menyelamatkan hidup nya.Tanpa berpikir lagi dia menggendong tubuh Hana membawanya ke mobil.Gadis itu tak lupa mengambil tas dan koper Hana.Kecemasan jelas terlihat di wajah kedua orang itu,hening..tak ada suara di mobil itu. Gadis itu melihat kemarahan dan kecemasan di wajah kakaknya tak berani mengajak nya bicara.15 menit mereka tempuh untuk sampai di Rumah Sakit.
Sudah 1 jam gadis itu dan kakaknya menunggu tapi Hana belum juga sadarkan diri.Dokter yang memeriksa Hana mengatakan kalau lukanya tidak terlalu dalam..hanya mengenai kulit luar nya saja.
"Kak..." gadis itu akhirnya memberanikan diri memanggil kakaknya yang juga sedang menunggu Hana.Laki-laki itu menoleh ke arah gadis itu.
"Sudah berapa kali aku larang kamu menemui dia,kenapa kamu masih saja membantah." masih terlihat kekesalan di wajah laki-laki itu. Adiknya hanya tertunduk.. dan mulai terisak.
"maaf.." hanya itu kata yang bisa keluar dari mulut nya.
"kenapa dia tidak datang menolongmu?" tanya laki-laki itu lagi.
"aku...aku baru saja bertengkar dengan nya..dia meninggalkan ku disana." jawab gadis itu sambil terus terisak.Laki-laki itu sontak berdiri dari tempat duduk nya.
"laki-laki macam apa itu!!! jangan lagi menemui nya..atau mau aku kurung kamu dirumah???!!!!" murka nya.Belum sempat adik nya menjawab..Hana mulai membuka matanya.
"air..." katanya pelan,merasakan kering di kerongkongan nya. Kakak beradik itu langsung menghampiri Hana.Gadis itu mengambilkan minum dan membantu Hana meminumnya.
"terima kasih" kata Hana pelan..mata nya menyapu ke semua sudut ruangan.
"aku yang harus nya berterima kasih,kamu sudah menolongku." jawab gadis itu.
"apa kamu merasa kan sakit?" tanya gadis itu yang melihat Hana hanya diam saja.,Hana hanya menggeleng.
"aku Chaha,,kakak ??" gadis itu yang tak lain bernama chacha mengulurkan tangan nya memperkenalkan diri.
"saya Hana" menyambut uluran tangan Chaca.kemudian pandangan nya tertuju pada sosok laki-laki yang juga berdiri disana.
" Dia kakak ku Damar" menoleh ke arah kakaknya yang masih memasang wajah dingin nya.
" Terima kasih" hanya itu kata-kata yang terucap dari laki-laki yang bernama Damar itu.
"Rumah mu dimana? aku belum menghubungi keluarga mu." tanya Chaca..sejenak Hana terdiam lantas menjawab
" Saya sudah tidak punya siapa-siapa." Hana terdiam lagi, Chaca memandang ke arah kakaknya
"Saya baru tiba tadi siang dari kampung,kesini untuk melanjutkan kuliah." kata Hana kemudian
"Terus kakak tinggal dimana?" tanya Chaca lagi..Hana menggelengkan kepala nya.
" Saya baru mau mencari kost buat tempat tinggal, " jelas nya.
Mereka pun berbincang-bincang meskipun Damar lebih banyak diam dan memandang kearah Hana.
Hana menceritakan kisah nya termasuk keinginan nya mencari kedua orang tua nya sesuai amanah dari nenek nya.Setelah berapa lama Damar beranjak dari tempat duduknya..
"Istirahatlah dulu,,besok pagi aku dan Chaca datang lagi kesini." kata Damar. Chaca pun beranjak dari tempat duduk nya.
"Kak...bolehkah aku menemani Kak Hana disini?"
Damar menggelengkan kepala nya,
"Pulanglah dulu Cha..aku tidak apa2 disini..aku juga mau istirahat." kata Hana yang tidak enak hati sudah merepotkan kedua orang yang baru dikenal nya.
Damar pun menatap ke arah Hana berbaring,Hana tertunduk.Dan Akhirnya mereka berdua meninggalkan Hana sendiri di Rumah Sakit itu.
"Nek..Hana sudah sampai di Jakarta.." gumam Hana sebelum melanjutkan tidur nya.
💪💪💪💪💪
Sudah 3 hari Hana dirawat,tiap hari Chaca datang untuk menjenguk nya..begitu pula dengan Damar.Meski sibuk di kantor,selalu disempatkan nya waktu untuk melihat kondisi wanita yang sudah menyelamatkan hidupnya.Hari ini dokter sudah mengizinkan Hana pulang,tapi dia bingung karena memang belum sempat mencari tempat kost.Chaca yang membantu Hana mengemasi barangnya menyadari kebingungan di wajah Hana.
"kakak kenapa?" tanya gadis manis itu..baru 3 hari bersama ,Chaca dan Hana sudah begitu akrab.Chacha sudah menganggap Hana seperti kakak nya sendiri karena memang usia mereka beda 2 tahun.
"aku belum sempat mencari tempat kost" jawab Hana singkat.Chaca menghentikan aktifitas berkemas nya dan mendekati Hana..
"kakak bisa tinggal di rumahku dulu sebelum kakak dapat tempat kost." kata-kata Chaca membuat nya tak percaya,mereka bahkan baru kenal tapi chaca sudah menawarinya untuk tinggal dirumahnya.
"tapi ca...." belum sempat melanjutkan, Chaca sudah memotong perkataan Hana
"gak ada tapi-tapi an...kakak sudah menyelamatkan aku..aku berhutang budi sama Kakak..jadi Chaca mohon jangan tolak permintaan Chaca.." kata Chaca penuh harap.
Dan akhirnya Hana pun setuju tinggal sementara dirumah Chaca.Siang itu Damar datang ke rumah sakit menjemput adik dan juga Hana.Begitu sampai di depan rumah Chaca dan Damar,Hana tampak terpesona dengan bangunan megah di depan matanya.
"ayo masuk..." ajak Chaca yang lalu memapah Hana masuk ke dalam rumah diikuti Damar yg membawa koper serta tas milik Hana.
"duduk lah kak Hana..." mereka pun masuk ke dalam rumah.Chaca membawa Hana ke kamar tamu.Setelah mengantar Hana masuk kamar,Chaca keluar kamar.Hana membaringkan tubuh nya di kasur empuk yang baru pertama kali ini dirasakan nya.Menatap langit-langit kamar asing yang akan ditempati nya.Rumah baru yang akan dia tempati nya.Beberapa saat kemudian Damar masuk ke kamar Hana ,Hana bangun dan duduk disamping tempat tidurnya.
"aku sudah mengatur kuliah mu..Minggu depan sudah mulai masuk" kata Damar tanpa basa basi.
"terima kasih kak." sambil mengangguk pelan
"secepatnya saya akan mencari tempat kost setelah masuk kuliah"Entah kenapa jantung Hana berdetak tak karuan hanya karena berbicara dengan Damar.Damar tak menyahuti lagi,lantas pergi meninggalkan kamar Hana begitu saja.
"kak.. kapan mama dan papa pulang?" tanya Chaca yang melihat kakaknya keluar dari kamar Hana.
" bulan depan,,,"
"jaga Hana jangan keluyuran gak jelas.." perintah Damar.. Chaca memeluk kakaknya
"maafin Chaca kak.. Chaca janji gak akan nemuin Romi lagi." Damar membalas pelukan adik kesayangan nya itu. mengelus rambut adik nya dengan lembut.
"belajar yang rajin..gak usah mikir pacar pacaran lagi." Chaca hanya mengangguk..kemudian melepaskan pelukan dari kakaknya
"kak...kak Hana cantik ya...." senyum Chaca menggoda kakak nya.
" Chaca tau kakak diam diam perhatiin kak Hana kan? hayo ngaku aja.." Damar mengusap rambut Chaca..Chaca memperhatikan wajah kemerahan kakaknya,Dia pun tersenyum.
"kak...kalau mama sama papa pulang,mereka bakal ngizinin kak Hana tinggal disini gak ya..."
Damar tak langsung menjawab pertanyaan Adik nya..malah sedikit memikirkan sesuatu.
"kak...." panggil Chaca sebel dikacangi sama kakak nya.
"sudah lah kakak ke kantor lagi" Damar pergi begitu saja meninggalkan chaca...gadis itu terus berjalan menuju kamar yang ditempati Hana.
"kak Hana...." panggil Chaca begitu memasuki kamar Hana.Hana yang sedang melamun sambil memegang foto kedua orang tuanya kaget dengan kedatangan chaca..dan segera menyembunyikan fotonya.
"iya ca...ada apa?"
"kakak sudah baikan?" tanya Chaca memastikan
" sudah..terimakasih ya kalian sudah merawatku.besok aku akan mulai mencari kost ."
" kakak bisa tinggal disini saja..mama dan papa bulan depan baru pulang..nanti Chaca akan minta izin mama sama papa." jelas Chaca...dia merasa senang kalau ada Hana dirumah menemani nya.karena selama ini memang dia selalu kesepian bila dirumah..Kakak nya selalu sibuk kerja..orangtua mereka juga sering ada kerjaan ke luar kota atau luar negeri.
" tapi ca..kakak gak enak ngrepoti kamu..apalagi kakak kamu." chaca pun akhirnya bisa meyakinkan Hana untuk tetap tinggal di rumah nya Sampek mama dan papa nya pulang. Hana sendiri tidak bisa menolak kemauan Chaca karena dia juga sudah merasa akrab dengan gadis manis itu .
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Pagi ini Hana sengaja bangun lebih awal..menyiapkan sarapan untuk damar dan chaca..meskipun dirumah itu banyak ART tapi Hana merasa tidak enak hati kalau hanya diam diri dirumah itu.Apalagi Hana memang sudah terbiasa mandiri dari kecil,hidup berdua dengan nenek nya yang memang sudah tua mengharuskan nya mandiri..mengerjakan semua pekerjaan rumah nya sendiri..Setelah hampir 30 menit di dapur akhirnya nasi goreng buatan Hana sudah siap di meja makan.
"pagi kak Hana... ini nasi goreng buatan kakak ya.." sapa Chaca begitu sampai di dapur.Hana hanya mengangguk sambil tersenyum.
"hem...bau nya enak banget..tapi kakak gak harus masak lho,kan ada bibi" Chaca duduk di kursi menunggu damar turun untuk sarapan.
"gak apa2 ca..kakak udah biasa,hari ini kamu masuk sekolah ya ca.??" Chaca mengangguk
" kak tolong panggilin kak damar buat sarapan donk..aku udah laper nih..nanti keburu telat juga .." mohon Chaca.meskipun dengan berat hati Hana branjak dari tempat duduk nya menuju kamar damar di lantai 2.
"tok..tok..tok.." Hana mengetuk pintu kamar damar pelan...beberapa kali diketuk tapi tak ada sahutan..akhirnya Hana memutuskan untuk membuka pintu kamar damar.Dan alangkah terkejut nya melihat kamar damar yang begitu rapi dengan warna putih dan hitam yang mendominan.Begitu terpesona hingga Hana tak menyadari kedatangan damar dari kamar mandi.
"hemm..." damar berdehem membuyarkan lamunan Hana..spontan Hana menoleh ke arah damar dan langsung menutupi wajah nya dengan dua tangan nya karena damar hanya mengenakan handuk yang melilit pinggang nya.
"ada apa?" tanya damar datar.. hana langsung memalingkan tubuh nya
"Chaca menunggu untuk sarapan" jawab Hana..
"aku segera keluar"
"maaf" ucap Hana seraya pergi meninggalkan kamar damar. damar yang melihat tingkah Hana tersenyum. Sebenarnya damar juga merasa canggung dengan keadaan tadi tapi dia coba bersikap biasa saja.Mungkin kalau orang lain yang masuk ke kamar nya tanpa izin dia pasti akan marah,tapi dengan Hana...entah perasaan apa yang dirasa nya sekarang,belum pernah dia merasakan yang seperti ini.
,🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Download NovelToon APP on App Store and Google Play