Jack River,adalah pria muda berumur 22 tahun yang baru lulus dari Sekolah Khusus Intelejen Amerika.Jack adalah anak laki laki dari seorang ayah bernama Max River dan seorang ibu bernama Ruby Valentine,ayah Jack bekerja sebagai seorang tentara angkatan darat Amerika,sementara ibu Jack bekerja sebagai seorang guru.Jack juga memiliki adik perempuan yang cantik bernama Jennie River,Jennie berusia 17 tahun dan sedang duduk di bangku SMA.Jack bercita cita ingin menjadi seorang agen rahasia pemerintah,itulah kenapa dia masuk ke Sekolah Khusus Intelejen Amerika.
Jack tinggal di New York bersama kedua orangtuanya dan adiknya,tetapi sepertinya tidak untuk waktu yang lama,karena Jack berencana pindah ke Washington DC dan bekerja sebagai agen rahasia Amerika di American Government Special Agent atau AGSA yang merupakan suatu organisasi rahasia milik pemerintah Amerika.
Rumah Jack
"Ayah,apa kau melihat berkas-berkasku?",kata Jack sambil merapikan pakaian-pakaiannya kedalam koper.
"Berkas apa?",kata Max yang sedang bersiap untuk berangkat kerja.
"Berkas-berkas data diriku,berkas itu sangat penting untuk aku mendaftar di AGSA",kata Jack.
"Aku tidak melihatnya,coba cari sekali lagi dengan teliti",kata Max.
"Aku sudah mencari di setiap sudut di kamarku,dan aku tidak menemukannya",kata Jack.
"Coba cari di tempat lain,mungkin di kamar adikmu Jennie",kata Max.
"Baiklah,akan kuperiksa",kata Jack.
Jack pun keluar dari kamarnya dan berjalan menuju kamar Jennie.
Knock! Knock!
"Siapa itu?",kata Jennie.
"Ini aku,Jack",kata Jack.
"Ada perlu apa?",kata Jennie.
"Apa kau melihat berkas-berkasku?",kata Jack.
"Maksudmu berkas-berkas data dirimu?",kata Jennie.
"Ya",kata Jack.
"Tunggu sebentar",kata Jennie.
Pintu kamar Jennie terbuka
"Ini,ambillah",kata Jennie sambil menyerahkan setumpuk berkas-berkas kepada Jack.
"Kenapa ini bisa ada padamu?",kata Jack.
"Oh,aku menggunakannya untuk tugas di sekolahku",kata Jennie.
"Tugas?,tugas apa?",kata Jack.
"Ehm,itu...adalah...tugas...",kata Jennie.
Tiba-tiba,ayah mereka berteriak.
"Jack!,Jennie!.Segera turun,ayah akan berangkat kerja",kata Max.
"Baiklah,ayah",kata mereka berdua.
Jack dan Jennie turun ke lantai dasar
"Apa kau sudah menemukan berkas-berkasmu,Jack?",kata Ruby.
"Sudah,bu",kata Jack.
"Baiklah,ayah akan berangkat kerja.Jaga diri kalian ya,ayah akan kembali nanti malam",kata Max.
"Ya ayah,selamat tinggal",kata Jack dan Jennie.
Max pergi menggunakan mobil tentaranya
"Kalian berdua,makanlah bersama ibu.Ibu sudah memasak makanan lezat hari ini",kata Ruby.
"Baiklah,bu",kata Jack dan Jennie.
Mereka bertiga pun sarapan
Donald Thompson,adalah pria berumur 40 tahun yang adalah seorang presiden Amerika.Donald sudah pernah satu kali menjabat,dan ini adalah kali keduanya menjabat sebagai presiden Amerika.Donald memiliki seorang anak perempuan yang cantik bernama Via Thompson,Via masih berumur 18 tahun dan baru lulus dari SMA.
Via berencana masuk ke America University of Politic and Law,dan bercita cita ingin menjadi seorang ahli politik.Donald dan Via tinggal di perumahan mewah yang ada di Washington DC,mereka tinggal hanya berdua disana karena ibu Via yang bernama Vivile Mc Kelly telah wafat dikarenakan kecelakan mobil.
Rumah Via
"Boby!",kata Via.
Boby,seorang Assisten laki-laki berumur 38 tahun di rumah itu,segera masuk ke kamar Via.
"Iya,nona muda.Ada apa?",kata Boby.
"Aku ingin pergi ke mall,jadi siapkan mobil!",kata Via.
"Baiklah,nona muda",kata Boby.
Boby pergi keluar dari kamar Via.
"Hm,baju apa yang harus ku pakai ya?",kata Via.
Tiba-tiba handphone Via berbunyi
"Itu pasti Rachel,ada masalah apa lagi yang dibuatnya?",kata Via.
Via mengambil handphonenya,lalu menjawab panggilan
"Halo,Rachel.Ada apa?",kata Via.
"Rachel,siapa itu Rachel?.Aku bukan Rachel,aku Rudy.",kata Rudy,orang misterius yang menelpon Via.
"Rudy?,siapa kau?",kata Via.
"Yah,aku hanya salah satu fans beratmu",kata Rudy.
"Fans?,darimana kau dapat nomorku?",kata Via.
"Itu bukan urusanmu",kata Rudy.
"Apa yang kau inginkan?",kata Via.
"Yah,aku hanya ingin...",kata Rudy.
Tiba-tiba,Boby masuk ke kamar Via.
"Nona muda,mobilmu sudah siap",kata Boby.
"Baiklah",kata Via sambil menutup panggilan.
"Kalau aku boleh tahu,siapa yang menelponmu,nona muda",kata Boby.
"Bukan siapa-siapa,cuma salah satu fans beratku",kata Via.
"Baiklah kalau begitu,kita bisa berangkat sekarang",kata Boby.
"Kau bisa menungguku diluar kamar,aku ingin mengganti baju sebentar",kata Via.
"Baiklah,nona muda",kata Boby sambil meninggalkan kamar Via.
2 jam kemudian...
Pintu kamar Via terbuka
"Baiklah Boby,ayo kita berangkat!",kata Via.
Boby sedang tertidur di sofa,kemudian terbangun
"Hah?,apa?,...oh...nona muda,kau sudah selesai?,kalau begitu ayo kita berangkat",kata Boby.
Boby pun menyupir Via ke mall menggunakan mobil
Rumah Jack
"Jennie,apa kau tidak bersekolah?",kata Jack.
"Hari ini sekolah kami libur",kata Jennie.
"Libur,libur apa?",kata Jack.
"Sudah,jangan berbicara sambil makan.Ayo habiskan makanan kalian",kata Ruby.
"Baiklah,bu",kata mereka berdua.
Beberapa menit kemudian
"Ah,aku sudah kenyang",kata Jack sambil berteriak.
"Baguslah kalau begitu,nanti bantu ibu mencuci piring piring yang kotor ya,Jack",kata Ruby.
"Aku?",kata Jack.
"Iya,kau",kata Ruby.
"Tapi kenapa cuma aku,Jennie kan makan juga,seharusnya dia membantu juga",kata Jack.
"Jennie akan masuk sekolah besok,dia juga akan mengikuti ulangan harian,jadi dia harus belajar",kata Ruby.
"Cuma itu?,tapikan mencuci hanya memakan sedikit waktu belajarnya",kata Jack.
"JACK,SIAPA YANG MAKAN PALING BANYAK DISINI?",kata Ruby dengan nada marah.
"A..a..aku",kata Jack sambil ketakutan.
"Kalau begitu,siapa yang seharusnya mencuci piring?",kata Ruby.
"A..ku,..tunggu,apa hanya aku sendiri yang mencuci piring?",kata Jack.
"Ya",kata Ruby.
"Tapi ibu bilang,aku hanya membantu ibu mencuci piring",kata Jack.
"Ibu berubah pikiran,karena kau telah membuat ibu kesal,jadi kau yang harus mencucinya sendiri",kata Ruby.
"B..ba..baiklah,bu",kata Jack dengan nada pasrah.
Beberapa menit kemudian...
Jack sedang mencuci piring piring yang kotor
"Heh,kenapa piringnya banyak sekali?,aku rasa tadi disaat kami makan,piringnya tidak sebanyak ini",kata Jack.
Tiba-tiba terdengar suara
"Akan aku bantu",kata suara itu.
Jack menoleh ke arah suara
"Jennie?",kata Jack.
"Biarkan aku membantumu",kata Jennie.
"Tapikan kau harus belajar",kata Jack.
"Membantumu hanya memakan sedikit waktu belajarku,jadi apa aku boleh membantumu?",kata Jennie.
"Baiklah",kata Jack.
Jennie pun membantu Jack mencuci piring piring
Beberapa menit kemudian...
"Akhirnya selesai juga",kata Jack.
Jennie tersenyum
"Terimakasih telah membantuku,Jennie",kata Jack.
"Bukan masalah besar",kata Jennie.
Jennie menangis
"Hah,Jennie.Kenapa kau menangis?,apa ada yang salah?",kata Jack.
Tiba-tiba,Jennie memeluk Jack dengan kencang
"J..Jennie",kata Jack.
"Jack,kumohon jangan pergi!",kata Jennie sambil menangis.
"J..Jennie",kata Jack.
Jack pun memeluk Jennie dengan kencang
"Aku harus,Jennie",kata Jack.
"Kenapa kau harus bekerja di Washington,kenapa kau tidak mencari pekerjaan di New York saja?",kata Jennie.
"Jennie,aku sudah berkeinginan menjadi agen rahasia sejak kecil,jadi aku ingin mewujudkannya",kata Jack.
Jennie melepaskan pelukannya,begitu juga Jack
"Jadi,.....KAU SUDAH TIDAK SAYANG LAGI DENGANKU",kata Jennie sambil berlari ke kamarnya meninggalkan Jack.
"Jennie...",kata Jack.
BERSAMBUNG...
Laura Diesel adalah seorang gadis cantik berumur 18 tahun yang merupakan anak perempuan dari seorang ayah bernama Gerard Diesel dan seorang ibu bernama Tesa Helen,ayah Laura bekerja sebagai seorang ahli komputer sementara ibu Laura bekerja sebagai koki di sebuah restoran.Laura adalah teman dekat Via sejak kecil,karena keluarga Laura tinggal di perumahan yang sama dengan keluarga Via.Laura bahkan bersekolah di sekolah yang sama dengan Via,yang merupakan sekolah elite.Sesudah lulus dari SMA,Laura berencana masuk ke University of Informatic Technic karena dia bercita cita menjadi seorang ahli komputer,sama seperti ayahnya.
Rumah Laura
Laura sedang bermain dengan komputernya di kamarnya
"Jadi seperti ini rasanya menjadi seorang hacker,sungguh seru sekali",kata Laura.
Tiba tiba pintu kamar Laura diketuk oleh seseorang
Knock! Knock!
"Siapa itu?",kata Laura.
"Ini aku,ayahmu",kata Gerard.
"Oh ayah,silahkan masuk",kata Laura.
Pintu terbuka dan Gerard masuk lalu menutup pintu kembali
"Apa yang sedang kau lakukan,Laura?",kata Gerard sambil mendekati Laura.
"Aku hanya mencoba ilmu yang ayah ajarkan kepadaku kemarin",kata Laura.
"Oh,kau sedang menerapkan ilmu hacking ya?,sepertinya kau tertarik dengan ilmu itu",kata Gerard.
"Tentu saja,aku bisa melihat aktifitas hampir setiap orang dengan ilmu ini",kata Laura.
"Berhati hatilah,jangan gunakan ilmu ini untuk hal yang tidak bagus.Gunakanlah itu untuk membantu orang lain,bukan untuk melihat aktifitas orang lain,karena setiap orang punya privasi",kata Gerard.
"Baiklah,ayah.Ngomong ngomong,kenapa ayah datang kesini?",kata Laura.
"Ayah ingin memberitahumu sesuatu",kata Gerard sambil menyentuh kedua pundak Laura.
Perjalanan menuju Mall
"Nona muda,sepertinya kau terlihat kebingungan.Kalau aku boleh tahu,apa yang sedang kau pikirkan?",kata Boby yang sedang menyupir mobil menuju mall.
"Aku...aku hanya khawatir",kata Via.
"Khawatir?,mungkin kau bisa memberitahuku mengenai apa yang kau khawatirkan,mungkin aku bisa membantu",kata Boby.
"Ini tentang orang yang menelponku tadi,aku khawatir,orang itu punya niat yang tidak bagus",kata Via.
"Hm,jadi begitu ya.Ada orang misterius yang menggangumu,kenapa kau tidak menghubungi Laura?",kata Boby.
"Menghubungi Laura?,untuk apa?",kata Via.
"Apa kau lupa,ayah Laura sungguh profesional dalam bidang komputer dan internet,mungkin dia bisa membantumu menemukan identitas asli dari orang misterius yang mengganggumu",kata Boby.
"Ya,mungkin kau benar,aku akan mencoba menelponnya.Aku juga sudah lama tidak bicara dengannya,aku mulai rindu",kata Via.
Via pun menelpon Laura
Rumah Laura
"Baiklah ayah,akan kulakukan itu",kata Laura.
"Baiklah kalau begitu,ayah pergi dulu",kata Gerard sambil meninggalkan kamar Laura.
Tiba tiba handphone Laura berbunyi
"Hah,ada panggilan.Kira-kira dari siapa ya?",kata Laura.
Laura menjawab panggilan handphonenya
"Halo",kata Laura.
"Laura",kata seseorang yang menelpon Laura.
"Via?!",kata Laura.
"Tidak terasa sudah sebulan kita tidak bertemu ya?",kata Via dari balik telpon.
"Ya,sejak kita dinyatakan lulus dari SMA",kata Laura.
"Aku sungguh merindukanmu",kata Via.
"Aku juga,kuharap kita bisa bertemu satu sama lain",kata Laura.
"Bagaimana kalau besok?,kita bisa bertemu di kafe,bagaimana menurutmu?",kata Via.
"Kapanpun kau mau",kata Laura.
"Baguslah kalau begitu",kata Via.
"Ada masalah apa sampai kau menelponku,kau tidak mungkin menelponku hanya karena rindu bukan?,pasti ada masalah lain",kata Laura.
"Kau benar,aku menelponmu karena aku membutuhkan jasa ayahmu",kata Via.
"Jasa ayahku?,buat apa?",kata Laura.
"Tadi aku mendapat panggilan dari orang yang tidak kukenal,dia mengaku sebagai fans beratku",kata Via.
"Fans berat?,bukankah itu terlalu berlebihan?",kata Laura.
"Kau benar,itu membuatku khawatir",kata Via.
"Pasti kau ingin meminta ayahku agar bisa melacak fans beratmu itu kan?",kata Laura.
"Kau benar",kata Via.
"Baiklah,.....sayangnya....dia tidak bisa melakukan itu",kata Laura.
"Hah?,kenapa?",kata Via.
"Dia akan pergi ke luar kota besok,jadi dia tidak bisa menerima permintaan",kata Laura.
"Oh,jadi begitu ya....",kata Via.
"Tapi tenang,...",kata Laura.
"Hah?",kata Via.
"Ayahku memang pergi ke luar kota besok,oleh karena itu,dia menyuruhku untuk menggantikannya dalam menerima dan menyelesaikan setiap permintaan",kata Laura.
"Hah?,apa kau yakin bisa melakukannya?",kata Via.
"Tentu saja,aku juga sudah mempelajari ilmu baru,jadi jangan meremehkanku",kata Laura.
"Baiklah,aku menyerahkannya kepadamu",kata Via.
"Baiklah,kalau begitu,kirimkan aku nomornya,akan ku lacak orang itu",kata Laura.
Via mengirimkan nomor Rudy ke Laura
"Sudah",kata Via.
"Baiklah,serahkan padaku.Kau akan mengetahui informasi lebih lanjut besok di kafe,aku akan memberitahunya saat kita bertemu disana,oke?",kata Laura.
"Oke",kata Via.
"Baiklah,sampai jumpa",kata Laura.
"Sampai jumpa",kata Via.
Panggilan berakhir
Perjalanan menuju Mall
"Jadi,kalau aku boleh tahu,apa yang terjadi?",kata Boby.
"Laura akan mengurusnya",kata Via.
"Apa?Laura?,apa dia bisa?",kata Boby.
"Aku tidak tahu,tapi aku yakin dia pasti bisa",kata Via.
Beberapa menit kemudian...
Mall
"Kita sudah sampai,nona muda",kata Boby.
Mobil berhenti di depan mall
"Kau bisa turun nona muda,aku akan memarkirkan mobil di tempat parkir dan menunggumu disana sampai kau selesai berbelanja",kata Boby.
"Baiklah,Boby",kata Via.
Via turun dari mobil,sementara Boby pergi memarkirkan mobil
"Baiklah,aku harus menelpon Rachel",kata Via.
Via menelpon Rachel
"Halo,Rachel",kata Via.
"Via,dimana kau?",kata Rachel.
"Aku sudah di depan mall,kau ada dimana?",kata Via.
"Aku akan datang ke sana,kau tunggu disana",kata Rachel.
"Baiklah",kata Via.
Beberapa menit kemudian...
"Via",terdengar suara orang memanggil.
Via menoleh ke arah suara itu datang
"Rachel,akhirnya kau datang juga",kata Via.
"Maafkan aku agak sedikit lama datang ke sini,aku pergi ke toilet dulu tadi",kata Rachel.
"Tidak apa apa",kata Via.
"Ayo kita masuk,aku mau menunjukkanmu sesuatu",kata Rachel.
"Ayo",kata Via.
Mereka berdua memasuki mall
Tempat Parkir
Boby memarkirkan mobil,lalu keluar dari mobil
"Heh,sungguh melelahkan",kata Boby.
"Apa idolaku itu terlalu membuatmu lelah?",kata suara misterius.
Boby terkejut dan menoleh ke arah datangnya suara
"Siapa kau?",kata Boby.
"Yah,hanya fans berat Via",kata Rudy.
"Jadi kau pasti adalah orang yang mengganggu Via dan membuatnya khawatir",kata Boby.
"Apa aku membuatnya khawatir,kalau begitu maafkan aku",kata Rudy.
"Kau seharusnya pergi,jangan ganggu dia lagi",kata Boby.
"Pergi?,tidak akan pernah",kata Rudy.
"Kalau begitu,aku yang akan membuatmu pergi",kata Boby.
Boby berlari mendekati Rudy dan siap menyerangnya
BERSAMBUNG...
Rachel Mei adalah seorang gadis cantik berusia 18 tahun yang tinggal di Washington DC,dia adalah anak perempuan dari seorang ayah bernama John Mei dan seorang ibu bernama Shelina Elizabeth.Ayah Rachel bekerja sebagai seorang ahli tato,sementara ibu Rachel bekerja sebagai seorang dosen di sebuah universitas.Rachel sudah lulus dari SMA dan berencana untuk meneruskan pendidikannya ke sekolah kepolisian dikarenakan dia ingin sekali menjadi polisi,Rachel memiliki sikap yang pantang menyerah dan terkadang keras terhadap orang yang dinilainya tidak baik,namun sangat lembut terhadap orang yang dinilainya baik.Rachel adalah temannya Via,Rachel juga adalah wakil ketua dari suatu kelompok yang dibentuk oleh Via.Kelompok itu bernama Love And Law (LAL),yang adalah kelompok yang diketuai oleh Via.Kelompok ini dibentuk oleh Via dengan tujuan untuk mengintai dan menemukan suatu tindak kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang yang Via curigai.Kelompok ini memiliki sepuluh anggota yang adalah teman teman Via,terdiri dari lima pria dan lima wanita.Kesepuluh anggota itu adalah Aaron,Nick,Laura,Bruce,Lee,Bella,Fury,Lily,Vivi,dan Jesi.
Mall
Via dan Rachel sedang berjalan di dalam mall
"Jadi,ada perkembangan apa?",kata Via.
"Aku sudah memata matai orang yang ada di toko itu,setiap pulang kerja,dia selalu pergi ke sebuah gudang besar yang tidak jauh dari rumahnya",kata Rachel.
"Apakah dugaanku benar?",kata Via.
"Aku masih belum tahu,aku harus masuk ke dalam gudang itu jika ingin mencari tahu",kata Rachel.
"Jangan,kau tidak boleh pergi sendirian.Akan sangat berbahaya disana,kita harus meminta bantuan anggota anggota LAL jika ingin masuk ke sana",kata Via.
"Baiklah,tapi kapan?",kata Rachel.
"Secepatnya,tapi untuk sekarang,kita harus ke toko baju itu untuk mengintai orang itu",kata Via.
"Baiklah",kata Rachel.
Mereka berdua pergi ke toko baju yang ada di dalam mall
Beberapa menit kemudian...
Di depan toko,sambil bersembunyi
"Dimana orang itu?,apa kau melihatnya?",kata Via.
"Tidak,tapi tadi sebelum kau datang,orang itu masih ada disini",kata Rachel.
"Berarti orang itu sekarang sedang pergi ke luar,inilah kesempatan kita untuk masuk dan memeriksa toko itu,ayo!",kata Via.
"Baiklah",kata Rachel
Mereka berdua memasuki toko
"Apa ada CCTV di toko ini?",kata Via.
"Ada",kata Rachel.
Via berhenti
"Hah?,ada apa?",kata Rachel.
"KITA BAKAL KETAHUAN JIKA TERLIHAT DI CCTV",kata Via.
"Tenanglah",kata Rachel.
"Tenanglah?,bagaimana mungkin aku bisa tenang.Orang itu akan mengetahui bahwa kita sedang memata matainya,kita harus segera ke luar dari sini",kata Via.
"Tunggu!",kata Rachel.
"Cepatlah,sebelum orang itu menyadari keberadaan kita disini",kata Via.
"CCTV memang ada di toko ini,tapi CCTV itu tidak akan bisa merekam kita",kata Rachel.
"Hah?,kenapa bisa begitu?",kata Via.
"Yah,sebelum kau datang ke sini,aku meminta Laura untuk menghack semua CCTV di toko ini",kata Rachel.
"Laura....Menghack?....",kata Via.
"Ya",kata Rachel.
"Aku tidak menyangka Laura akan menjadi seahli itu,jadi itu yang dia maksud dengan ilmu baru,dia sungguh hebat,dia bahkan menggantikan ayahnya dalam menerima dan menyelesaikan setiap permintaan",kata Via.
"Ya,Laura sudah banyak belajar dari,....TUNGGU....apa kau baru saja bilang Laura menggantikan ayahnya?",kata Rachel.
"Ya,apa kau tidak tahu itu?",kata Via.
"Tidak,bagaimana mungkin dia memberitahumu tentang itu tetapi tidak memberitahuku?",kata Rachel.
"Yah,sebenarnya,aku tadi meminta Laura untuk memberitahu ayahnya supaya bisa membantuku dalam melacak seseorang yang mengaku fans beratku,tapi dia berkata kalau dialah yang akan melakukan hal itu",kata Via.
"Fans berat?,menarik...",kata Rachel.
Tiba tiba terdengar suara langkah kaki orang yang berjalan menuju ke dalam toko
"Hah?,ada yang datang.Cepat,sembunyi!",kata Rachel.
Mereka berdua bersembunyi di dalam lemari
Tempat Parkir
Boby yang sudah kalah berusaha untuk berdiri
"Sial,ternyata orang itu ahli dalam bela diri.Dia bisa menangkis semua pukulan dan tendanganku,tapi pukulan dan tendangannya tidak dapat ku tangkis",kata Boby.
Boby berjalan menuju mobil sambil terbatuk batuk
"Jika seperti itu kemampuan orang yang mengganggu nona muda,maka akan sangat berbahaya sekali.Aku harus menelpon nona muda,dan memperingatinya",kata Boby.
Mall
Di dalam toko
"Gawat,jika orang itu sampai menemukanku maka akan sangat berbahaya",kata Via di dalam benaknya.
Seseorang yang langkah kakinya terdengar tadi,masuk ke dalam toko dan berjalan ke arah lemari,tempat Via dan Rachel bersembunyi
"Gawat,dia mendekat",kata Via di dalam benaknya.
"Kumohon,jangan buka lemari ini",kata Rachel di dalam benaknya.
Orang itu berhenti tepat di depan lemari
"Bahaya,inikah akhir dari rencana yang selama ini ku bangun?",kata Via di dalam benaknya.
Tak lama kemudian,orang itu pergi
"Huh,syukurlah",kata Via dengan suara sangat pelan.
"Akhirnya,dia pergi",kata Rachel dengan suara sangat pelan.
Tiba tiba,handphone Via berdering
Ring! Ring! Ring!
"Apa?",kata Rachel dengan suara sangat pelan.
"Siapa yang menelpon di saat saat seperti ini?",kata Via didalam benaknya.
Orang itu mendengar suara telpon dan berbalik ke arah lemari lalu berjalan kesana
"Hah?,ada panggilan telpon di dalam lemari itu.Apakah....ada orang disana?,harus ku periksa",kata orang itu di dalam benaknya.
"Gawat,aku harus mematikan panggilan itu",kata Via sambil mengeluarkan handphonenya lalu mematikan panggilan.
Orang itupun sampai di depan lemari dan membuka pintu lemari itu
Tempat Parkir
"Panggilan ditolak,apakah orang itu sudah menemukan nona muda?",kata Boby di dalam benaknya.
Tiba tiba terdengar suara
"Paman Boby",terdengar suara seperti itu.
Boby segera mengalihkan pandangannya ke arah suara itu datang
"Aaron",kata Boby.
"Hai,paman",kata Aaron.
"Tepat waktu sekali kau ada di sini",kata Boby.
"Ada apa?,dimana Via?",kata Aaron.
"Dia diculik",kata Boby.
"Apa?!,diculik?",kata Aaron.
"Ya,seseorang yang mengaku fans berat Via tadi datang kepadaku lalu menghajarku,sekarang dia mengincar Via",kata Boby.
"Apa?",kata Aaron.
"Aaron,kau harus pergi dan selamatkan Via.Aku tidak bisa melakukannya,karena tenagaku sudah habis",kata Boby.
"Baiklah,tidak akan kubiarkan orang itu menculik ketua.Paman,dimana Via?",kata Aaron.
"Di dalam mall,tapi aku tidak tahu pasti dimana",kata Boby.
"Baiklah,serahkan padaku.Aku akan menghajar orang itu",kata Aaron.
Aaronpun berlari ke arah mall
"Aaron,kau satu satunya harapan",kata Boby.
Beberapa menit kemudian...
Di dalam mall
"Kira-kira,Via berada dimana ya?",kata Aaron.
BERSAMBUNG...
Download NovelToon APP on App Store and Google Play