Pasien aneh

.

.

" iya maaf aku lupa " ucap Reygan

Tenggara kembali diam tetapi pada saat mereka berada di jalan yang sepi tak sengaja mereka berdua melihat seorang ibu-ibu yang tas nya ingin di rampas oleh tiga orang preman.

" berhenti " ucap Tenggara kepada Reygan dan dengan cepat Reygan menghentikan mobil nya tak jauh dari ibu-ibu yang saat ini sedang berusaha menarik tas nya dari ketiga preman itu

Tenggara dan Reygan keluar dari mobil dengan gagah nya, mereka berdua hanya memakai pakaian biasa saja tidak sedang menggunakan seragam militer nya karena mereka sedang cuti selama satu bulan.

Tenggara dan Reygan melangkah kearah tiga preman itu yang menatap kedua nya dengan meremehkan

" ada yang sok pahlawan nih " ucap preman yang berambut keribo seraya tersenyum miring

" sikat aja bos " ucap preman yang berkepala botak seraya menggosok hidung nya dengan tangannya

Tenggara dan Reygan hanya diam saja memperhatikan ketiga nya

" hajar " ucap bos preman itu yang berambut pajang lurus

Reygan langsung maju dan melawan ketiga nya sendirian sedangkan Tenggara ia menghampiri ibu-ibu yang masih berjongkok di atas aspal dengan tangan kanan nya mengeluarkan darah mungkin karena terkenang goresan pisau dari ketiga preman itu

" ayo bu.. masuk kedalam mobil dulu, nanti aku dan teman ku akan mengantarkan ibu ke rumah sakit " ucap Tenggara membantu ibu itu berdiri lalu membawa nya masuk ke dalam mobil

sementara Reygan sedang berkelahi dengan ketiga preman itu

bug

bug

ilmu bela diri Reygan tidak di ragukan lagi mengingat ia adalah pasukan khsusus di dunia Militer jadi ketiga preman itu hanya lawan yang kecil saja menurut nya

Tenggara hanya berdiri dengan santai di samping mobil seraya melipat kedua tangannya di depan dada melihat Reygan yang menghajar preman itu sendirian

bug

bug

preman yang berkepala botak berhasil di lumpuhkan oleh Reygan, Tenggara segera menelpon polisi ia harus melaporkan kasus ini jika tidak maka kejadian seperti ini akan terulang lagi .

setelah menelpon polisi Tenggara langsung berlari ke arah Reygan dan kedua pereman itu dan sekarang ini satu lawan satu.

bug

bug

" hanya segitu kemampuan mu ayo bangun " ucap Tenggara meremehkan saat ia berhasil menjatuhkan preman yang berambut panjang

preman yang berambut panjang itu memegang dada nya yang di tendang dengan keras oleh Tenggara, tanpa Tenggara sadari jika saat ini preman itu mengeluarkan pisau lipat dari dalam saku jaket nya.

dan langsung berlari ke arah Tenggara, Reygan yang melihat itu segera berteriak

" KAPTEN AWAS "

Tenggara ingin menangkis pisau itu tetapi terlambat pisau preman itu berhasil menggores lengan kirinya dan darah segar mengalir ke luar dari pergelangan tangan Tenggara.

Bug

Bug

Bug

kedua nya menghajar preman itu tanpa ampun bersamaan dengan polisi datang.

Tenggara dan Reygan mundur dan membiarkan polisi yang mengurus ketiga preman itu

" tangan anda tidak apa-apa " tanya Reygan meraih tangan kiri Tenggara yang terkena goresan pisau

" ini hanya luka kecil " Tenggara kembali menarik tangannya

polisi segera membawa ketiga preman itu dan salah satu dari polisi itu menghampiri Tenggara dan Reygan

" terimakasih karena anda sudah membantu pekerjaan kami, kami memang sedang mencari ketiga preman itu, " jelas polisi itu

Tenggara dan Reygan tersenyum ramah kepada polisi itu lalu berkata

" sama-sama Pak " ucap Tenggara

" kami harapan bapak menghukum preman itu dengan berat, lihat nih tangan teman saya sampai terluka, ini juga termasuk tindakan kriminal " ucap Reygan seraya memperlihatkan pergelangan tangan Tenggara yang mengeluarkan darah

dan dengan cepat Tenggara menarik tangan nya dari Reygan, apa apaan taman nya itu, ini hanya luka kecil saja,.

" baik kami akan menghukum nya dengan berat kalo begitu kami permisi " ucap Polisi itu berpamitan

" silahkan pak " ucap Tenggara

setelah polisi itu pergi Tenggara dan Reygan segera masuk kedalam mobil ia akan mengantar ibu - ibu itu kerumah sakit

" sabar ya bu kita akan segera kerumah sakit, temanku juga harus segera di rawat " ucap Reygan seraya melajukan mobil nya dengan pelan

" terimakasih karena kalian sudah menyelamatkan saya dari preman tadi, jika tidak ada kalian saya tidak tau harus berbuat apa " ucap ibu itu

" itu memang sudah menjadi tugas kami bu sesama manusia untuk saling menolong " Tenggara membalikkan badannya kearah belakang

" senang bertemu kalian berdua " ucap ibu itu lagi

dan tak lama mereka sudah sampai dirumah sakit terdekat mereka segera keluar dari mobil, Tenggara membantu ibu itu untuk berjalan karena bukan hanya tangan ibu itu yang terluka tetapi kaki nya juga yang terlihat bengkak .

Reygan segera meminta bantuan kepada dokter yang ada di rumah sakit itu

" dokter tolong bantu korban perampokan " ucap Reygan kepada salah satu dokter laki-laki

dan dengan cepat dokter laki-laki itu berlari ke arah ibu yang sedang bersama dengan Tenggara saat ini seraya mendorong brankar.

" baringkan disini " ucap dokter laki-laki itu membantu Tenggara untuk membaringkan ibu itu di atas brankar.

setelah terbaring dengan aman dokter itu segera membawa ibu itu pergi , Reygan menghampiri Tenggara

" ayo lukamu juga harus di obati " Reygan menarik tangan Tenggara ikut dengan nya

Tenggara hanya bisa pasrah saja karena jika ia menolak, Reygan tetap akan memaksanya dan membawa nya kepada dokter.

" suster panggilkan donkter tangan temanku terluka " ucap Reygan kepada salah satu suster yang lewat di depan nya

" ayo ikut saya pak " ucap suster itu yang tak lain adalah suster Feby

Tenggara dan Reygan mengikuti suster Feby keruangan IGD

" anda tunggulah sebentar saya akan memanggilkan dokter untuk memeriksa luka anda " ucap suster Feby lalu segera berlari keluar dari ruang IGD

" kamu pergilah melihat keadaan ibu yang tadi, aku bisa disini sendiri " ucap Tenggara seraya mendudukkan dirinya di atas brankar

" tapi gak apa apa kan aku tinggal " Khawatir Reygan

" ck.. aku tidak apa apa... pergilah " ucap kembali Tenggara

Reygan segera keluar dari sana dan tak lama pintu kamar IGD itu kembali terbuka dan masuk lah dokter Agatha dengan terburu-buru di ikuti oleh suster Feby di belakang nya.

Amora langsung mendekati brankar dimana saat ini Tenggara sedang terduduk

" mana yang terluka " tanya Amora melihat kearah pria itu yang sedang senyum melihat nya

" disini " ucap Tenggara menyentuh dada kiri nya

Amora mengerutkan alis nya menatap bingung kearah pasien aneh yang saat ini sedang duduk di depan nya

" apa anda sakit jantung " tanya Amora lagi

dan dengan cepat Tenggara menggelengkan kepala nya

" lalu anda sakit apa,..? saya masih banyak pekerjaan tidak banyak waktu untuk berbelat belit " ucap Amora yang memang tidak suka membuang buang waktu nya

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!