Chapter 3

Xio Fang duduk termenung di dekat jendela, ia sudah bisa beranjak kemana ia mau. 'Raka kok lama kali ya?' tanya-nya membatin. "Huhhh" hembusan kasar keluar dari mulut kecil Xio Fang.

Saat enak-enak melihat pemandangan di luar jendela ia lantas jatuh dari kursinya karena Xio Light muncul secara tiba-tiba di depannya. "Aduh Raka, sakit tau" ucap Xio Fang sambil mengusap bokongnya yang sakit karena beradu dengan kaya yang begitu keras (lantai kamar).

"Hahahahahahah!" suara tawa keluar dari mulut Xio Light dengan lantangnya dan merasa tidak berdosa karena telah mengerjai Xio Fang. Xio Fang yang melihat Xio Light langsung pergi.

"Rayi, kamu marah ya. Maaf ya, Raka cuman bercanda kok" ujar Xio Light sambil masuk kedalam kamar melalui jendela yang masih terbuka lebar.

"Enggak kok Raka" jawab Xio Fang. Xio Light pun langsung menarik tangan Xio Fang lalu berkata "ayo kita keruangan pelatihan". Xio Fang yang belum sembuh secara keseluruhan langsung jatuh.

Xio Light yang melihat itu mejadi ketakutan. "Aku pasti kena marah sama ayahanda!" ujarnya pelan yang begitu takut saat Xio Nigt tau apa yang telah di buat oleh anaknya terhadap Xio Fang.

"Rayi maafkan Raka ya" ujarnya begitu memohon kepada Xio Fang dengan Kedua telapak tangan saling menempel. "Tidak apa-apa Raka, ini hanya hal kecil" ujarnya sembari bangkit.

"Ayo Raka" ucap Xio Fang sambil memegang tangan Xio Light, Xio Light yang melihat tangannya di pegang oleh Rayi-nya lantas tersenyum. "Ayok!".

Mereka berdua berjalan bersamaan dengan tangan yang saling berpegangan. Di perjalan mereka berbincang-bincang hal-hal yang lucu yang membuat mereka berdua tertawa dengan lantang.

Tanpa di sadari mereka berdua telah sampai di depan pintu yang begitu besar yang bertulisan [Ruang Pelatihan]. Xio Light langsung membuka pintu itu dengan lebar, pemandangan yang pertama kali mereka lihat ialah Xio Nigt yang sedang melatih anak - anak muda bagaiman mengayunkan pedang dengan benar.

"Ayahanda, apa kami boleh gabung sama kakak seperguruan?" tanya Xio Light kepada Xio Nigt ayahandanya. Xio Nigt langsung melihat anak samata wayang-nya.

"Kamu boleh kok, tapi Xio Fang belum boleh, luka yang ia dapat-kan belum sembuh secara keseluruhan. Xio Fang kamu boleh duduk di sana" ucap Xio Nigt yang langsung di patuhi oleh Xio Fang.

Xio Fang pun langsung berjalan menuju deretan kursi yang telah di siapkan. Ia duduk dengan tatapan mata tertuju kepada Xio Light dan yang lain dengan mudahnya.

"Apa aku bisa seperti mereka?" tanya-nya kepada diri sendiri, tanpa sadar buliran air mata mulai menetes saat ia teringat dengan ucapan ayahanda-nya di mana kala itu ia di sebut dengan anak kutukan.

Ia langsung mengelap buliran air mata saat melihat Xio Light berjalan menuju-nya. "Kamu kenapa Rayi, apa kamu menangis?" tanya Xio Light yang langsung di balas gelengan kepala oleh Xio Fang.

"Tidak kok Raka, mata Rayi kemasukan debu aja" ucap Xio Fang yang terpaksa bohong kepada Rakanya. "Raka mau kemana?" tanya Xio Fang saat melihat Xio Light berjalan keluar dari dalam ruangan.

"Raka, mau ngambil makanan untuk para murid ayahanda" jawab Xio Light yang langsung membuat Xio Fang beranjak dari tempat duduk dan menghampirinya.

"Boleh ikut gak Raka?" tanya Xio Fang kepada Xio Light. "Boleh ayok!" jawab Xio Light sambil mengelus puncak kepala Rayinya itu.

***

Xio Fang dan Xio Light telah kembali masuk kedalam ruang pelatihan, dengan kedua tangan yang memegang mapan yang penuh dengan makanan dan minuman.

"Ayahanda, ayo kita istrirahat dulu. Sekalian sama kakak seperguruan" ucap Xio Light yang langsung di balas anggukan oleh Xio Nigt ayahandanya.

"Stop, latihan cukup sampai disini dahulu, kita lanjutkan besok. Sekarang mari kita menyatap makanan yang telah di bawakan" ucap Xio Nigt panjang lebar kepada para murid didiknya. Para murid didiknya lantas menghentikan latihan mereka dan melihat dan mendengar ucapan guru mereka Xio Nigt.

"Baik guru!!" jawab mereka semua secara serentak yang membuat ruangan ini bergema dengan suara mereka.

***

"Rayi, ayo kita pergi ketempat tabib, agar luka sembuh semua!" ajak Xio Light yang langsung di balas anggukan oleh Xio Fang. Mereka berjalan bersamaan, mereka berdua juga begitu ramah.

Kadang mereka menyapa para pria yang sedang berkerja di ladang mereka, mereka juga menyapa para wanita yang sedang menumbuk beras menggunakan lesung agar menjadi tepung.

"Pangeran Xio, ayo kesini!" ajak seorang anak laki- laki. "Baik, ayo Rayi" jawab Xio Light yang langsung berjalan menuju kumpulan anak-anak.

"Dia ini siapa pangeran Xio?" celetuk salah satu anak yang berkumpul. "Sudah ku bilang panggil saja Xio atau Light tidak usah pakai pengeran. Ini perkenal-kan Xio Fang Rayi ku" ucap Xio Light.

"Salam kenal Xio Fang" ujar mereka sambil menjabat tangan yang mulus milik Xio Fang. "Salam kenal" ucap Xio Fang sambil tersenyum, ia merasa begitu senang karena mendapat-kan teman.

"Kamu begitu tampan sama seperti Xio Light" ujar seorang anak perempuan sambil mencolek pipi Xio Fang. "Terima kasih" ucap Xio Fang dengan wajah yang merona merah.

Mereka yang melihat wajah Xio Fang merona merah lantas tertawa dengan begitu lantangnya. "Kalian pada ngapain?" tanya Xio Light kepada anak-anak yang sedang mengerumuni Xio Fang.

"Kami sedang menyantap kue beras, apa kamu mau" jawab salah satu mereka sambil menyodorkan kue beras yang beralas daun. "Terima kasih" ucap Xio Fang sambil memasukan satu kue beras kedalam mulutnya.

Xio Light juga ikut makan bersama mereka, tawa riang terdengar keluar dari mulut mereka begitu pula dengan Xio Fang, ia merasa begitu bahagia.

"Xio Light, Xio Fang ayo kita pergi ke hutan!" ajak mereka yang langsung di balas anggukan oleh Xio Light.

"Ngapain kehutan?" tanya Xio Fang dengan begitu polos-nya membuat mereka tersenyum lalu menoleh kearah Xio Light. Xio Light yang tau kode dari temannya lantas menjelaskan kepada Rayinya ini.

"Kami kehutan ingin mengumpulkan buah-buahan. Ada berbagai buah-buaha ada di dalam hutan. Ayok!!" jelas Xio Light yang membuat Xio Fang mengangguk beberapa kali.

"Rayi ayo naik atas punggu Raka" ucap Xio Light sambil berjongkok, ia tau kalau Rayi-nya ini tidak dapat menggunakan tenaga dalam lebih tepatnya tidak ada tenaga dalam.

Tanpa banyak tanya Xio Fang langsung naik di punggung tubuh belakang Rakanya. Saat udah naik dengan benar Xio Light mulai melajukan kakinya yang mengandung tenaga dalam.

Terpopuler

Comments

Jumadi 0707

Jumadi 0707

ini novel gado2 raka rayi orang Sunda punya sepupu orang bsrat he he

2024-07-02

0

kung Fu kaki tiga

kung Fu kaki tiga

Raka ,Rayi apaan tu

2022-04-22

0

baca dlu

baca dlu

next

2022-01-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!