Putri Duyung Kecil Mencari Ayahnya
Permintaan Tiara
Kerajaan Duyung Pantai Utara
Tiara
Ibu.... (menghampiri dengan cepat dan memeluk ibunya erat)
Sella (Ibu)
Ada apa? (mengelus kepala putri kecilnya)
Tiara
Ibu, bisakah di ulang tahunku ke-5 nanti kau memberiku hadiah seorang Ayah? (mendongak melihat ibunya dengan mata penuh harap)
Sella (Ibu)
(Menghela napas berat)
Sella (Ibu)
Bisakah Ibu memberikan hadiah lain selain Ayah padamu?
Tiara
Semua orang punya Ayah, tapi kenapa aku tidak punya? (suara serak dan mata mulai berkaca-kaca)
Sella (Ibu)
Tapi Tiara masih punya Ibu (terus membuat alasan untuk putri kecilnya)
Tiara
Tiara mau Ayah! Tiara mau Ayah! (teriak)
Sella (Ibu)
(Bingung harus apa?)
Di setiap ulang tahun itu adalah hadiah yang selalu diminta oleh Tiara, tapi lagi-lagi Sella sebagai ibunya tak mampu mewujudkannya
Tiba-tiba Penasihat Klan Duyung di Pantai Utara datang
Roy (Penasihat)
Salam Ratu dan Putri Duyung (sambil memberi penghormatan)
Tiara
(Berhenti merengek dan segera menyesuaikan diri)
Sella (Ibu)
(Tersenyum tipis melihat sikap putri kecilnya)
Sella (Ibu)
(Melihat ke depan)
Sella (Ibu)
Ada apa? Katakan saja! Jangan ditunda lagi!
Sella (Ibu)
Itu penting bukan? (menebak pemikiran penasihat)
Serangan Klan Hiu
Roy (Penasihat)
(Mengangguk)
Roy (Penasihat)
Ratu, Klan Hiu mulai menyerbu perbatasan kita
Sella (Ibu)
Apa Jenderal Zen belum kembali?
Roy (Penasihat)
Belum Ratu
Roy (Penasihat)
Aku hanya menerima pesannya. Dia bilang masih bisa bertahan, tapi tetap membutuhkan bala bantuan
Sella (Ibu)
Baik. Segera kirimkan bala bantuan untuknya!
Roy (Penasihat)
(Terkejut mendengar keputusan Ratu)
Roy (Penasihat)
Tapi....
Bagaimana dengan keamanan Ratu? (sedikit khawatir)
Sella (Ibu)
Tenang saja aku bisa menjaga diriku
Roy (Penasihat)
Baiklah Ratu
Roy tetap menyanggupinya di depan Ratu Duyung, meskipun ada sedikit kekhawatiran di dalam hatinya
Saat Roy sudah pergi, Tiara memulai aksinya kembali
Tiara
Ibu.... (memasang tampang memelas)
Sella (Ibu)
Tiara... minta yang lain saja ya (membujuk putri kecilnya dengan tatapan lembut)
Sella (Ibu)
Kau tadi sudah melihatnya kan?
Tiara
Jadi biar aku saja yang mencarinya
Sella (Ibu)
Bukan begitu maksud Ibu
Sella (Ibu)
Tunggu Ibu ada waktu, kita cari Ayah buat Tiara ya (bujukan penuh kebohongan)
Tiara
Lagi-lagi seperti ini. Ibu berbohong padaku (batinnya kesal)
Sella (Ibu)
Bagaimana? (bertanya dengan lembut sambil mengusap kepala putri kecilnya)
Tiara
Baiklah (mengatakan dengan enggan)
Sella (Ibu)
Baguslah jika Tiara setuju
Sisik
Sella (Ibu)
Cepat kembali ke kamarmu
Sella (Ibu)
Anak pintar (pujian)
Tiara
(Berbalik dan pergi)
Tiara
Aku harus cari Ayah! (berkata dengan penuh tekad)
Tiara
Tapi bagaimana caranya? (berpikir)
Tiara memikirkan cara mencari ayahnya sambil berjalan bolak-balik di dalam kamarnya
Kelly masuk ke kamar Tiara tanpa disadari
Kelly (Pengasuh Tiara)
Putri sedang apa?
Tiara
(Berbalik menatap Kelly)
Tiara mendekat ke Kelly dengan penuh maksud tersembunyi
Tiara
Kelly, bisakah kamu membantuku? (mengedip-ngedipkan mata)
Kelly (Pengasuh Tiara)
Apa yang kau butuhkan Putri?
Tiara
Aku ingin mencari Ayah
Kelly (Pengasuh Tiara)
(Terkejut)
Kelly (Pengasuh Tiara)
Apa? Ayah?
Tiara
Ibu terlalu sibuk (ekspresi sedih)
Kelly (Pengasuh Tiara)
Apa Putri punya petunjuk tentang Ayahmu?
Tiara teringat saat diam-diam mengintip ibunya di tengah malam karena tak sengaja terbangun dari tidurnya
Saat itu ibunya tengah memandangi sebuah sisik di kamarnya
Kelly (Pengasuh Tiara)
???
Kelly (Pengasuh Tiara)
Em... 🤔
Kelly (Pengasuh Tiara)
Oh aku ingat. Jika sepasang duyung menjadi kekasih, maka pria akan memberikan sisik paling berharganya untuk melindungi wanitanya
Tiara
Aku akan mengambilnya (berlari keluar kamar)
Kelly (Pengasuh Tiara)
Tunggu Putri! Nanti Ratu bisa marah kalau tahu
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!