NovelToon NovelToon
My Second Life

My Second Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: vami

tentang dia yang ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik. kehidupan pertamanya yang di perlakukan buruk hingga mati tragis dalam penyiksaan, membuat dia bertekad untuk memperbaiki hidupnya dengan mengambil keputusan yang berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SEPULUH

"Apa paman gak ngerasa ada yang aneh? kenapa orang itu membawaku ke panti yang sangat jauh alih-alih ke panti di kota kelahiran sendiri? " ungkap Gladis bingung.

"Itu yang sedang paman selidiki Glad, tapi paman belum mendapat hasilnya " jawab tuan Jacky. Gladis mengangguk.

"Bener-bener ada yang gak beres" batin Gladis.

******

Gladis memandang mansion di depannya dengan tatapan takjub, bagaimana tidak, mansion di depannya sangat lah mewah berkali-kali lipat dari pada rumah Gema.

Tadi setelah pertemuannya dengan paman bibi nya, dia di adopsi oleh pamannya sendiri. Dia menjadi bungsu di keluarga Zarca tapi yang dia pikirkan adalah apa tidak akan menimbulkan masalah ke depan nya? Walau mereka punya hubungan darah tapi tidak ada yang tau apa yang akan terjadi, dia takut apa yang dia alami di kehidupan sebelumnya terulang kembali.

Sebelum memutuskan untuk ikut pamannya, dia sudah memikirkan kabur jika seandainya kejadian sebelum nya terulang. Tapi melihat perlakuan paman bibinya yang sangat lembut dan perhatian seakan dia adalah anak mereka membuat Gladis hangat dan nyaman, semoga itu bukan topeng, pikirnya. Omong-omong dia masih trauma.

"Selamat datang nona! " Gladis tertegun mendapat penyambutan tak terduga. Para pelayan berbaris rapi di depannya seakan dia adalah tuan putri. Semua membungkuk hormat. Sesaat kemudian Gladis menjadi kikuk setelah tersadar dari keterkejutannya.

"Semuanya dengar! Ini adalah purti saya, anak bungsu saya. Namanya Gladis Agnia zarca. Kalian harus menghormati dan melayani dia dengan baik seperti kalian menghormati kami. Mengerti?! " ucap tuan Jacky tegas. Gladis lagi-lagi terdiam mendengar ucapan pamannya.

"Gladis Agnia Zarca? kayak terdengar aneh gak sih? kenapa harus Zarca?kenapa gak pakai nama belakang papa aja,Seno?" batin Gladis sambil menoleh ke arah paman nya.

"Ayo sayang kita masuk, kakak-kakak mu sudah menunggu di dalam " kata nyonya Zania. Gladis mengangguk, bibinya lalu merangkul dan membawanya pergi masuk ke dalam mansion di ikuti pamannya dari belakang.

"ADEK CANTIK GUE!!!! " Sebuah pelukan tiba-tiba datang membuat Gladis hampir jatuh ke belakang karena tertubruk dengan keras. Gladis cengo. Dia segera mendorong seorang laki-laki berambut pirang yang memeluknya.

"Ravin, kamu buat adek terkejut" peringat nyonya Zania. Laki-laki yang di panggil Ravin itu malah nyengir.

"Salam perkenalan mi " kata Ravin. Nyonya Zania menggeleng kan kepala nya melihat tingkah anak nya.

"Jadi dia anak paman? kok sepupu aku tengil gini? " batin Gladis heran.

"Ayo sayang, kita duduk di sana" nyonya Zania membawa Gladis ke arah ruang keluarga, di sana sudah ada laki-laki berambut coklat duduk sambil memainkan ponsel. Dia mengalihkan perhatiannya saat melihat keluarga nya datang.

Gladis duduk di tengah, di antara tuan Jacky dan istrinya. Sedangkan Ravin dan laki-laki satunya duduk di depan nya.

"Sayang, karna sekarang kamu sudah menjadi anak kami jadi jangan panggil lagi paman bibi mengerti? " ucap nyonya Zania sambil mengelus kepala Gladis sayang. Dia menoleh ke arah bibinya bingung, lalu dia harus memanggil apa? om tante? atau tuan nyonya seperti di keluarga Fandra?

Nyonya Zania tersenyum melihat kebingungan Gladis. " kamu panggil bibi mami dan paman papi, bukankah kamu sekarang anak kami hm? "ucap nya.

Gladis tersenyum senang, apa dia akan di perlakukan baik di keluarga paman nya?

"Dua laki-laki itu adalah kakak kamu. Yang itu namanya Kevin Zen Zarca, kakak kamu yang pertama. Dan yang peluk kamu tadi namanya Ravin Ken Zarca, kakak kamu yang kedua" jelas nyonya zania. Gladis mengangguk mengerti.

"Mereka kayak seumuran bi" komen Gladis.

"Glad... " peringat nyonya Zania. "panggil mami ok? "

Gladis tersenyum, "maaf mi, kan belum terbiasa".

"Mereka itu kembar sayang, cuma karna tak identik gak ada yang tau kalau mereka itu kembar" jelas nyonya Zania, kita panggil mami saja ya guys.

"iya.. gak ada mirip-miripnya " ucap Gladis setuju setelah memperhatikan kedua kakak nya. "wajah gak mirip, kalau ini mirip gak mi? " tanyanya polos sambil menunjuk kepalanya. membuat mami Zania dan papi Jacky terkekeh. sedangkan Kevin dan Ravin mendengus ketika tau maksud adiknya.

"Itu sedikit bermasalah sayang, mereka pintar dengan tingkat kenakalan yang berbeda" jelas mami Zania. " kak Kevin hobinya keluar sama gengnya, belum lagi kadang pulang sama muka bonyok. Kalau kak Ravin kamu itu kemalasan nya udah di luar kepala, setiap hari bolos sekolah, tawuran sama sekolah lain sampe dia tinggal kelas " jelasnya lagi.

"Mi.... " kesal Kevin dan Ravin, wajah mereka sudah masam sekarang sedangkan Gladis sudah tertawa kecil. Tapi sesaat kemudian Gladis teringat sesuatu.

"Jika mereka keluarga ku, kenapa aku tidak bertemu dengan mereka di kehidupan sebelumnya? "

*******

Alex melihat makanan ringan yang berjejer rapi di atas rak supermarket, dia mampir kesana untuk membeli cemilan pesanan Alexa. Kebetulan sampai di sana dia bertemu salah satu inti geng dragon's sword, sahabatnya Damian yang sedang membeli cemilan dan minuman untuk di bawa ke markas.

"Lex, gak ke markas? " tanya Damian.

"Nanti" jawab Alex singkat. Damian hanya mengangguk saja lalu lanjut memilih cemilan. Begitu juga Alex.

"Dasar pendek" ucap satu suara di belakang Alex, tapi laki-laki itu gak peduli sama orang di belakangnya, hingga satu suara menghentikan gerakannya.

"Aku gak pendek ya? kakak aja yang ketinggian"

DEG!! Alex segera menolehkan wajahnya ke belakang, terlihat di sana gadis yang dia klaim miliknya.

"Gladis sama Ravin? " batin Alex, keningnya sudah berkerut bingung begitu juga dengan hati nya yang mengerut tak suka.

"Utututu... cantik gue marah" ucap Ravin sambil mencubit kedua pipi Gladis.

"Iiihhhhh... sakitttt" teriak Gladis sambil menyingkirkan tangan Ravin.

"Ha.. ha.. ha... ha" Gladis berdecak kesal sambil berlalu pergi dari hadapan Ravin sambil menghentak kan kakinya. Sedangkan Ravin masih tertawa lepas sambil mengikuti kemana arah Gladis pergi.

Alex yang melihat keduanya sedari tadi mengepalkan tangan nya.

1
Fitri kurnia ningsih
mna lg Thor sambungannya
tutiana
sukaaa ❤️❤️❤️
sa
kerennn bangettt,,,lanjuttt!!!
Jiraiya
Gak bisa berenti baca.
Zhunia Angel
Aku merasa terkesima sampai lupa waktu ketika membaca karyamu, thor. Jangan berhenti ya! 🌟
Eren Yeager
Aku ngerasa masuk ke dalam cerita, coba cepetan lanjutin thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!