NovelToon NovelToon
RISA ARIZ

RISA ARIZ

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Persahabatan / Harem
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: MINOTO-NOVEL

Hampir Semua orang di desa Black Sword membenci Risa Ariz. Anak yatim piatu itu dijauhi, dianggap terkutuk, dan dipercaya menyimpan makhluk kegelapan di dalam dirinya.

​Muak diperlakukan layaknya sampah, Ariz memutuskan untuk berbuat onar. Ia tidak melukai, tapi ia pastikan setiap orang di desa merasakan kehadiran dan penderitaannya: dengan menyoret tembok, mengganggu ketenangan, dan menghantui setiap sudut desa. Baginya, jika ia tidak bisa dicintai, ia harus ditakuti.

​Sampai akhirnya, rahasia di dalam dirinya mulai meronta. Kekuatan yang ditakuti itu benar-benar nyata, dan kehadirannya menarik perhatian sosok-sosok yang lebih gelap dari desa itu sendiri.

​Ariz kini harus memilih: terus menjadi pengganggu yang menyedihkan, atau menguasai kutukan itu sebelum ia menjadi monster yang diyakini semua orang.

"MINOTO NOVEL"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MINOTO-NOVEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8. SIAPA PRIA TUA ITU...?!

"Ugh! LEPASKAN TANGANKU!" teriaknya, dengan posisi masih bergelantungan.

‎"ARIZ! Apa yang kau lakukan?" Suara pria itu akhirnya terdengar.

‎"Huh?! Kenapa kau tahu namaku?" Ariz bertanya, masih bergelantungan dengan bingung.

‎"Apa kau lupa? Ini aku, Reo. Pamanmu. Apa kau tidak ingat?" ucap Reo dengan wajah tersenyum lebar di balik topi jeraminya.

‎"Ugh! Lepaskan tanganku dulu!" pinta Ariz, kesal.

‎"Ah, maafkan aku," kata Reo seraya melepaskan tangan Ariz.

‎"Kau tampak pendek dan kurus?! Apa kau kekurangan gizi?" ledek Reo, menatap Ariz dari atas ke bawah.

‎"Enak saja kau tiba-tiba menghinaku! Dasar pria aneh..!!" Ariz, membalas hinaan, Orang itu.

Mendengar ledekan dari Ariz, jelas pria itupun kesal dengan perkataan nya: "HEY-HEY..!? TOLONG JAGA MULUTMU ITU, YAH..! KAU SEHARUSNYA BERSIKAP SOPAN KEPADA PAMANMU INI..!"

Ariz yang sudah keburu kesal pun kembali membalas pria aneh itu: "Tadi kau bilang apa? Paman? Aku sama sekali tidak memiliki paman atau bibi! KAU PASTI BERBOHONG KEPADAKU, KAN..!!?" Ariz menyahut kesal, mendengus.

‎"Uhh...? Jadi, Kau benar-benar lupa denganku, ya?" Reo berkata dengan nada kecewa.

‎"Memangnya, siapa kau sebenarnya, HAH..!?" Ariz bertanya, terlihat bingung dan curiga.

‎"Aku yang telah merawatmu sejak kau masih bayi," jawab Reo, tatapannya melembut.

‎... hening beberapa saat...

‎"Eehh..?" Ariz sempat ngelag beberapa saat. Pada saat mendengar jawaban dari pria itu, Ariz pun seketika terkejut tidak main..! "A-APA! T-tidak, aku tidak percaya! Bagaimana kau bisa membuktikannya?" Ariz terkejut, wajahnya menunjukkan ekspresi tak percaya, matanya membelalak.

Pria aneh itu seketika menghinanya: "Itulah yang kau tidak tahu, Ariz." Pria aneh itu tiba-tiba membungkuk dan menyentuh jidat Ariz, dengan jari telunjuknya itu. "Sepertinya otakmu mengalami reset pabrik, yah..?"

Ariz yang dipermainkan sekaligus di hina oleh pria itupun sontak memberontak: "HEY, ENAK SAJA KAU BERKATA SEPERTI ITU..!" Ariz, menampar jari telunjuk, pria aneh. "Jika kau benar-benar pria yang telah merawatku, maka BUKTIKAN LAH..!" Ariz, menuntutnya.

Pria aneh itu berpikir ‎"Hmm, baik. Aku akan membuktikannya..." Reo menggantung kalimatnya, tersenyum misterius.

‎"Buktikan...!" Lagi-lagi, Ariz menuntut, tidak sabar agar Reo membuktikan bahwa ia benar-benar orang yang sudah merawatnya sejak masih bayi.

‎"Ya... Aku akan membuktikannya setelah..." Lagi-lagi, Reo menggantung kalimatnya, sengaja menggoda.

‎"Setelah apa?" ucap Ariz, makin bingung dan gemas.

‎"Setelah aku mendapatkan sebuah makanan." ucap Reo.

‎"M-makanan?" ucap Ariz, singkat.

‎"Ya. Makanan!? Kau tahu, perjalananku menuju rumahmu itu membutuhkan waktu berhari-hari. Dan sekarang, aku sangat lapar. Plastik apa yang kau bawa?" tanya Reo, matanya tak lepas dari bungkusan.

‎"Euh... ini? Makanan ini milikku! Enak saja kau meminta makanan ini!" sahut Ariz, buru-buru menutupi bungkusan makanan itu dengan kedua tangannya.

‎"Ohh, ayolah. Apa kau tidak kasihan kepada pamanmu ini?" ucap Reo, memasang wajah memelas.

‎"KAU BUKAN PAMANKU!" ucap Ariz, berteriak, suaranya melengking karena kesal.

‎"Hmm." Reo tiba-tiba membalik badan dan melipat kedua tangannya di dada. "Apa kau tidak mau tahu tentang kedua orang tuamu?" ucap Reo, dengan nada yang berubah serius.

‎"Kedua orang tuaku? A-Apa kau tahu tentang kedua orang tuaku?!" ucap Ariz, terkejut dengan apa yang dikatakan Reo. Tubuhnya condong ke depan, mendekati Reo.

‎"Tentu saja aku tahu. Paman ini adalah teman dekat ayahmu, lho.

" ucap Reo, membalikan badanya lagi.

‎"PAMAN ADALAH TEMAN DEKAT DARI AYAHKU?!" Ariz, tiba-tiba membalik badan Reo agar menatapnya. "Kalau begitu, ceritakan tentang kedua orang tuaku!" ucapnya, tidak sabar, matanya berbinar.

‎"Euh..? Ya... Sebenarnya aku mau-mau saja. Tapi... karena kau tidak mau berbagi makanan itu... Aku tidak akan menceritakannya kepadamu." ucap Reo, membalikkan kepalanya, sengaja membuang muka.

‎Tatapannya mengarah ke bungkusan makanan yang dipegang Ariz.

‎"B-baiklah! Aku akan berikan semua makanan ini... Asalkan kau mau menceritakan semuanya!" ucap Ariz, akhirnya menyerah, matanya menatap Reo penuh harap.

‎"Itu sudah pasti," ucap Reo, singkat, senyum tipis terukir di bibirnya.

Di Rumah...

‎"Eum! Makanan ini lezat sekali!" Reo berkata dengan lahap.

‎Ariz datang menghampiri Reo, membawa minuman.

‎"Ini tehmu," ujarnya, meletakkan gelas di meja.

‎"Wah, terima kasih ya," sahut Reo, masih mengunyah.

‎"Paman, cepat ceritakan seperti apa kedua orang tuaku!" Ariz bertanya cepat. "Apakah mereka sangat berpengaruh di desa ini? Apakah mereka kaya? Seorang pahlawan atau semacamnya? Cepat ceritakan semuanya padaku!" Ia sudah tidak sabar mendengar cerita tentang kedua orang tua nya.

‎"Tunggu dulu. Paman kan sedang makan. Setelah paman selesai makan, paman pasti akan menceritakan semuanya," jawab Reo, masih sibuk makan.

‎"Haaah... tapi aku mau mendengarnya sekarang!" Ariz terdengar kecewa.

‎Paman Reo menatap Ariz dengan wajah senang. "Hehe." Ia berhenti makan dan mengambil teh yang Ariz sediakan.

‎"Ariz, aku tidak sangka kalau kau ternyata orang yang sangat bersih." Pandangannya mengarah ke sekitar ruangan. "Aku pikir kau adalah anak yang pemalas. Ternyata aku salah tanggap, ya," kata Reo.

‎"Hah? Benarkah itu?!" Ariz terkejut.

‎"Tentu saja. Apa kau menganggap pamanmu ini berbohong?" Reo menunjuk wajahnya sendiri.

‎"Ah! Kalau begitu, Paman menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di rumahku!" Ariz senang dipuji Reo.

‎"Hah? Aku?" Reo terlihat bingung.

‎"Eum!" jawab Ariz singkat.

‎"Bagaimana mungkin? Apa tidak ada seorang pun yang mau bertemu denganmu?" Reo masih tampak bingung.

‎"Tidak. Tidak ada seorang pun yang mau bertemu denganku. Walaupun ada satu pria yang setiap bulannya datang untuk memberiku uang. Tapi ia hanya memberiku uang saja, lalu pergi begitu saja," Ariz berkata dengan nada rendah, kepalanya menunduk, terlihat sedih.

‎"Key. Jadi selama ini ia hanya memberi uang bulanan saja tanpa melihat kondisi Ariz?" Reo membatin, wajahnya menatap Ariz. "Kalau begitu, bagaimana dengan orang-orang di desa ini? Apa kau banyak berteman dengan anak-anak yang ada di desa ini?" Reo ingin tahu apakah Ariz sudah punya banyak teman.

‎"Aku sudah berusaha untuk berteman dengan mereka. Namun, mereka selalu menolakku karena aku adalah anak yang terkutuk," sahutnya, kepalanya masih menunduk.

‎Mendengar perkataan Ariz, Reo terkejut! Ia tidak menyangka Ariz masih dibenci banyak orang, bahkan dari dulu. Reo berpikir, Ariz sudah memiliki banyak teman dan orang-orang sudah mengakuinya sebagai manusia biasa. Namun ternyata, apa yang dipikirkan Reo selama ini tidak terjadi.

‎Ruangan hening seketika. Wajah Reo terlihat menyesal karena telah meninggalkan Ariz. "Ariz, a-aku benar-benar minta maaf... karena aku meninggalkanmu saat umurmu masih tujuh tahun. Dan aku pikir, kau sudah tidak dibenci lagi oleh orang-orang di sekitarmu. Ternyata selama ini aku salah," ucap Reo, terlihat menyesal.

‎.... Ruangan hening kembali....

‎"Sudahlah, lupakan saja. Aku sudah terbiasa hidup sendirian. Aku tidak akan bersedih lagi! Karena aku adalah seorang laki-laki sejati! Seorang laki-laki tidak akan menangis! Benar, Paman?!" Ariz berdiri dari kursi, wajahnya tersenyum lebar menatap Reo.

‎"Ah?! Hehe. Sifatmu benar-benar mirip sekali dengan ayahmu, Ariz. Selalu ceria, pintar, peduli terhadap orang-orang di sekitarnya, dan mungkin terlihat konyol sama sepertimu. Tapi, walaupun ayahmu bertingkah seperti orang bodoh, banyak orang yang menyukainya," Reo berkata, kepalanya menghadap ke bawah dengan mata tertutup.

‎"Hah? Benarkah?! Apa sifat ayahku mirip sekali denganku?" Ariz penasaran.

‎"Eum! Sebelas banding sepuluh. Mungkin kau terlihat lebih konyol sedikit," Reo meledek.

‎"Apa kau bilang?!" Ariz meninggikan nada suaranya.

‎"Ah, tidak, tidak apa-apa," jawab Reo.

‎"Paman, ceritakan lagi tentang kedua orang tuaku! Aku benar-benar penasaran seperti apa mereka berdua?" Ariz semakin penasaran.

‎"Ah, kedua orang tuamu itu hanya orang biasa. Tapi banyak orang yang menyukai mereka karena dahulu kedua orang tuamu itu adalah orang yang baik hati dan suka membantu satu sama lain," Reo menceritakan tentang kedua orang tua Ariz di masa lalu.

‎"Ah, benarkah?! Itu berarti, kedua orang tuaku adalah orang yang berpengaruh di desa ini?" Ariz takjub dengan cerita Reo.

‎"Ya, begitulah..." kata Reo.

‎Sepertinya Ariz sangat senang karena memiliki kedua orang tua yang berpengaruh di desa ini. Tapi, rasa senangnya tiba-tiba berhenti karena ia masih belum tahu mengapa kedua orang tuanya tiada. "Tapi, Paman. Mengapa kedua orang tuaku tiada? Apa terjadi sesuatu di masa lalu?" nadanya tiba-tiba melemah kembali.

‎.... Pertanyaan dari Ariz membuat Reo termenung....

1
Staywithme00
pasti berat yaa Riz, hidup dalam kehampaan. Akhirnya, Ariz punya teman jugaa😭 terharuuu
Staywithme00: semangatt Arizzz ,walau ga di akui seenggaknya ada beberapa teman yg masih stay sama Ariz (it's miracle too)
total 2 replies
Staywithme00
Nah, loh wkwk. hati hati Riz dicincang 😭
MINOTO-NOVEL: Tenang saja. Dia ahlinya menggocek 🏃‍♂️
total 1 replies
kasychan04-(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)
kasihan
Staywithme00
wkwk jail emang si ariz
Staywithme00: wkwk ariz emang bedaa😭
total 2 replies
Linguini Acrom
ekselen
Staywithme00
Zi,bener2 dah kelakuannya ngajak gelud emang.
Staywithme00: wkkw bener sii, bukan konoha yee thor😭👍
total 2 replies
Staywithme00
wah ,nanti Ariz bakal ke desa astranovaaa niih.
MINOTO-NOVEL: 🤫 🧏‍♂️ Masih jauh lho, yah.. 😁
total 1 replies
Staywithme00
Ariz, yg dimaksud itu luka badann, bukan bau badan plis😂😭
MINOTO-NOVEL: 11/12
total 3 replies
Staywithme00
betul thor, memperkuat kekuatan yg ada.
bukan mencari kekuatan/bakat yang baru. sesuatu bakal bagus, kalau kita rajin👍
MINOTO-NOVEL: That's right..! Pemikiran kita sama..!💪
total 1 replies
Staywithme00
keren thor, makin dibaca, makin seru.
Staywithme00
semangattt kk
MINOTO-NOVEL: Baik Kak, terimakasih. Terimakasih kasih kembali karena sudah berkesempatan mampir di novel kami ☺

Salam Hangat: "MINOTO-NOVEL"

Pembaca Setia: "MINOTT-LOVERS"
total 1 replies
Elisa Surya Prihadi
Semangat thor, ceritanya bagus! 😍
ღYaraღ
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
MINOTO-NOVEL: Baik Kak, terimakasih. Terimakasih kasih kembali karena sudah berkesempatan mampir di novel kami☺
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!