Lebih dari 5 tahun menjalin kasih, Ugara terpaksa menikahi sepupu dari kekasih nya.
Meski sudah menerima permintaan kekasih nya namun Ugara ditinggalkan wanita yang dinikahi nya, Vania membuat pernikahan palsu dengan lelaki yang amat adik sepupu nya cintai, hanya demi membalaskan sakit hati nya.
Namun yang tak mereka kira akan identitas Ugara, hingga pada kenyataan nya, Vania istri yang dikira istri Ugara ternyata adalah istri dari calon suami mantan kekasih nya Vanila.
Bagaimana Ugara dapat menangani wanita seperti Vania?....
Apakah cinta dimasa depan dengan wanita baru atau kah dengan kisah lama yang akan berlanjut?
Yuk ikuti kisah Ugara dan lika-liku kehidupan nya mendapatkan kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RayY_n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08
Ketika rombongan Ugara pergi dari cafe itu, Larasati yang memiliki jiwa kepekaan 1000 derajat datang menghampiri Vanila.
"Siapa tadi yang berbicara dengan mu, dia sangat tampan",ucap Larasati sambil memandang para lelaki itu.
"Yang belum beristri hanya yang duduk dengan mu, lain nya semua beristri",ucap Vanila.
"Tunggu, lelaki itu barusan memnggil mu Lila, jangan-jangan.....",ucap Larasati lantas menutup mulut nya.
"Kakak ipar sekaligus mantan mu benarkah?",tanya Larasati lantas memeluk Vanila.
"Meluk buat apa?",tanya Vanila kepada Larasati yang tersenyum.
"Pantes kakak mu kesemsem orang dia seperti arjuna ganteng banget tau!",teriak Larasati.
"Dih, udah ayo makan dulu, laper",ucap Vanila menarik Larasati ke meja mereka.
Rupa nya Ugara dan kedua teman nya belium pergi Ugara sekarang membelakangi pintu masuk, tak lama ada dua pelanggan yang masuk.
Yang lelaki nampak sibuk yang perempuan nampak sedang memegang perut nya dengan bangga, seolah memamerkan nya kepada seluruh dunia.
"Kak Vaniaaa...!",seru Vanila membuat lellaki disamping nya kaget dan mundur.
Sementara dipojiokan Bram mengernyit, dan mengerti situasi nya sekarang, lalu memandang kearah Ugara sahabat nya.
Bukan hanya Ryan, Bram pun nampak menggelengkan kepala nya tak berdaya.
"Bro seperti nyaa kau akan menjadi kambing guling",ucap Bram.
"Sial!",ucap Ugara.
Vanila menghampiri kakak nya itu, lantas segera menggandeng nya tak melihat tubuh kakak nya dan lelaki disamping nya.
"Kau sedang apa disini?",tanya Vania ketus sambil menyembunyikan perut nya itu.
Sementara Larasati nampak memperhatikan kedua orang yang baru masuk itu, karena Laras melihat kedua nya turun dari mobil yang sama.
"Aku baru dari bandara kak, aku bersama teman ku itu Larasati",ucap Vanila dengan ceria menggandeng tangan Vania, namun Vania melepaskan nya, Vanila hannya tersenyum.
Kamil yang berada disana nampak muram, namun Vanila belum menyadari nya, jadi Kamil langsung mencari tempat duduk dan memesan makanan.
Kamil berencana akan pulang sendiri, dan membiarkan Vania naik.taksi saja untuk menghindari kejadian tak disengaja, beruntung tadi Vanila berteriak menyebutkan nama Vania kalau tidak mungkin mereka akan terpergok.
Kamil segera memesan 2 hidangan dan minuman dan ketika sudah datang langsung menyantap nya tanpa melirik kiri dan kanan.
"Lihat lah Kamil seperti pencuri saja, makan pun sampai terburu-buru begitu?",lirih Bram.
"Tentu karena tak ingin terpergok oleh calon istri sah sedang jalan dengan istri kedua",ucap Ryan membuat Bram melongo.
Bram tersenyum sinis dan mengerti maksud rencana milik Ugara, lelaki jenius dan Bram mengangkat kedua jempol nya itu untuk Ugara.
Vanila nampak asik mengobrol dengan Vania, seperti biasa Vania hanya diam saja, hanya Vanila yang berbicara kesana-kemari.
Saat Kamil hendak membayar makanan yang diri nya makan kearah kasih tiba-tiba Bram menyeru nama nya.
"Bro Kamil Radaka, kau disini juga ya?",ucap Bram mendekat kearah Kamil, Bram sudah memesan hidangan secara terpisah agar tidak diketahui jika Ryan dan Ugara adalah sahabat nya.
Kamil menghela nafas panjang, orang pembawa huru-hara ini pasti ingin merecoki nya.
"Maaf tadi tidak menyapa mu karena ku lihat kau makan sedang terburu-buru bro Kamil Radaka",ucap Bram sambil dengan senyum menjengkelkan nya itu yang membuat Kamil muak.
Otomatis Vanila berhenti berbicara dengan Vania lalu menoleh, benar disana ada Kamil calon suami nya, Vanila pun mendekat kearah Kamil.
"Mas Kamil, kok mas Kamil ada disini, aku kok nggak lihat dari tadi?",tanya Vanila, Bram nampak tersenyum mengejek kapan lagi melihat Kamil terpojok seperti maling kutang janda kan pikir Bram.
"Ah itu, mas hanya kebetulan laper jadi pesan aja, nggak lihat kamu, oh ya kamu sudah pulang beib?",tanya Kamil tak menghiraukan Bram lagi.
"Wah cantik nya, valon istri bro Kamil, anggun lagi dengan dress merah nya sangat sexy, wanita dewasa yang begitu menggoda",ucap Bram sambil memandang kearah Vania yang melihat kearah mereka.
Vanila nampak kaget bukan saja karena Bram teman dari Ugara kenal dengan Kamil tapi juga berkata jika kakak nya calon istri Kamil, bukan diri nya yang menegur Kamil duluan.
Bram melihat wajah kebingungan Vanila, Bram tersenyum mengejek kearah Kami, mencoba untuk Kamil mempertanggung jawab kan perbuatan nya.
"Maaf mas, yang berbaju merah itu kakak ku, dia sudah menikah, iya kan kak?",tanya Vanila kepada Vania, namun Vania hanya mengangguk.
"Mas, ini ada kak Vania!",teriak Vanila kearah meja dipojokan, Bram tersenyum.
"Baik lah, aku permisi pak Kamil",ucap Bram karena pemeran utama nya sudah muncul.
Vania heran siapa yang Vanila panggil karena suami nya ada bersama Vanila, tak lama kemudian seorang lelaki dengan pakaian kasual muncul.
Lelaki itu tampak tinggi, putih, rambut nya ditata rapih dan lagi sangat wangi, Vania melihat jika seluruh yang lelaki itu kenakan merupakan barang bermerk semua.
Ya 3 hari setelah melihat Vania bersama lelaki yang menikah dengan nya secara sungguhan meski istri kedua, seseorang menjemput nya menemui seseorang yang tak ingin Ugara temui.
Dalam 4 hari terakhir itu lah Ugara merubah penampilan nya seperti dahulu, dia tidak menyangka karena wanita di hadapan nya, dia harus memikul tanggung jawab yang sehaarus nya tak dia inginkan.
Karena wanita ini lah, dia kembali menyandang nama belakang milik kakek nya PRAHASTA, karena si tua itu sudah mulai sekarat jika Ugara tidak setuju juga mungkin si tua itu langsung dijemput malaikat maut.
Mata Vania terbelalak tidak menyangka bahwa Ugara kembali ke kota bahkan sekarang penampilan nya seperti saat pertama kali berjumpa dengan lelaki itu 3 tahun lalu saat Vanila mengenalkan nya sebagai calon suami nya itu.
"Hai honey, apa kabar, maaf ya selama 3 bulan aku di desa?",ucap Ugara, membuat Vanila menatap kearah Ugara.
"Kenapa tidak menghubungi kau sudah kembali,"ucap Vania nampak manja membuat Kamil terbakar.
"Aku menginap di rumah Ryan karena sekarang aku bekerja dibawah naungan Ryan, ini juga baju-baju Ryan dan mobil nya",ucap Ugara, Ryan hanya tertawa dalam hati.
"Dasar pembohong ulung kalau mobil ku seperti itu mungkin aku gak akan bekerja di konstruksi, sial!",ucap Ryan dalam hati
"Huhft, hanya tukang bangunan sial banget",ucap Vania dalam hati lalu segera mengusap tangan nya yang bersalaman dengan Ugara.
Semua itu membuat Kamil bahagia, ternyata saingan nya hanya orang kelas buruh saja, pantas saja Vania rela menaiki ranjang nya dan rela menghangatkan nya setiap saat Kamil butuh.
"Aku masih ada pekerjaan",ucap Ugara lalu pergi bersama Ryan.
Karena masih ada Vanila jadi Vania berpura-pura melambaikan tangaan nya.
"Aku akan menunggu mu pulang nanti malam, honey",seru nya namun tak sama sekali Ugara hiraukan.
