"Tuhan ... Apakah hamba tidak ditakdirkan bahagia kenapa nasib hamba jadi sengsara seperti ini? Disini hamba kerja m4ti-m4tian, untuk istirahat saja bahkan terbilang hanya punya waktu terbatas, tapi kenapa bisa Ibu hamba berkata semudah itu seolah-olah aku adalah anak yang tak berguna! Ini tidak adil Tuhan ... tidak adil."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Fatimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 07 [ Berusaha keluar dari Jerat Madam ]
SESAMPAINYA
"Akhirnya kamu datang."
"Dimana Nina?"
"Mama ..."
Anak kecil berusia Lima tahunan itu menghampiri Anaya dan memeluknya.
"Sayang ...kamu baik-baik saja kan? Mereka tidak menyakiti kamu kan?"panik Anaya, ia lalu membekap tubuh sang Putri.
"Apa mau Madam? Sampai kapan pula Madam akan membiarkan Anaya bebas?"
"Bebas? Apakah mungkin Madam akan membiarkanmu bebas disaat Madam sudah mengeluarkan banyak dana untuk biaya perubahan identitas kamu?"
"Baik, uang 1 Miliyar ini sudah cukup kan?"
Diletakkan satu buah cek bernominal 1 miliar yang Anaya letakkan diatas meja, ada pula beberapa minuman keras dan beberapa sampah yang sudah terpoyak poranda diatas sana.
"1 miliar? Madam tidak salah secepat ini kau mendapatkan uang hanya dengan cara memuaskan satu orang Pria kaya raya yang kemaren? Bukankah pertemuan kalian juga baru sekali kan?"
"Sudah! Madam janganlah meperbelit, dan berpura-pura memuji, sekarang aku sudah menyerahkan cek bernominal 1 Miliyar ini apa masih kurang hutangku? Jika total biaya yang Madam keluar beberapa tahun lalu juga tidak sampai 1 miliar kan?"
"Anaya ... apakah mungkin biarpun kamu memberikan Madam 1 Miliyar Madam akan menganggap permasalahan kita akan usai semudah itu? Apakah mungkin 1 Miliyar cukup untuk membayar hutang sekaligus kebaikan Madam yang telah berhasil menarik mu keluar dari jeratan Lelaki brengsek seperti Reno?"
"Lalu apa mau Madam? Bukankah kebaikan Madam hanyalah membiayai biaya operasi plastik yang aku jalani 3 tahun lalu untuk merubah total indentitas ku?"
"Jadi kamu mengira hanya itu kebaikan yang Madam lakukan?"
"Tangkap dia."
Beberapa anak buah serentak datang, Anaya menyadari situasinya yang dalam bahaya sigap mengangkat tubuh sang Putri dan memeluknya erat-erat, ia mencoba berlari, tapi serasa dikepung Anaya tak tau lagi gimana akan bisa keluar dari sini, sergapan tangan salah satu anak buah berhasil menghalangi niat Anaya untuk kabur.
"Lepas! Aku bilang lepas!"
"Anaya ...kamu itu sudah jadi anak kebanggaan madam ... biarpun kamu tidak pernah menjual tubuhmu dipastikan perlahan demi perlahan pelanggan sendirilah yang datang mencari mu kesini. Bahkan baru sekali kamu menjual tubuhmu ... sudah tidak perlu diragukan kamu sudah mendapatkan keuntungan yang setimpal! Kamu membawa keberuntungan sayang ...kamu membawa keberuntungan."
"Tapi sayangnya aku tidak bodoh yang bisa Madam tipu lagi, kalaupun disuruh memilih, aku sudah memutuskan memilih tiada ketimbang harus diperlakukan tak adil seperti ini ...aku bukan hewan! Dan pastinya aku sendirilah yang akan membuat tempat hiburan ini hancur! Madam paham!"
Plak
Satu tamparan tak terelakan, bercak bibirnya terlihat, bahkan kali ini terbilang lebih berat ketimbang luka yang biasa ia alami akibat ulah Madam.
"Kau licik!"
"Madam salah! Aku bukan licik, tapi aku hanya mempertahankan diri dan berusaha terlepas dari jeratan dunia Madam, madam yang terlalu gila dunia ...dan aku sangat menyesali percaya akan tipuan ucapan manis dari Madam yang dulunya hanya berpura-pura mendukung."
"Kau yang sudah membuat kemarahan Madam tak terkendali, ini pilihanmu sendiri, jadi tunggu apalagi cepat masukkan."
"Baik Madam."
Pyar
Satu pukulan akhirnya Anaya layangkan, botol beling yang tadinya berdiri diatas meja akhirnya bisa Anaya gunakan sebagai senjata pertahanan.
Darah seketika berlinang dari kepala Madam wanita itu bersimpuh diatas para anak buah hilang fokus pada kondisi Madam, Anaya gunakan kesempatan ini untuk melarikan diri.
"Aku harus bisa pergi! Aku tidak mau diperbudak oleh mereka ...aku harus bisa pergi, sayang ...bantulah Mama ...bantulah Mama ...."
BERSAMBUNG
lanjut 🙏