Siapa yang ingin hidup dalam kekurangan semuanya pasti mau hidup serba berkecukupan. Tapi itu takdir tak seorang pun tau hidup mereka akan seperti apa.
Ira seorang ibu rumah yang dulu berada diatas di hantam badai hingga terjatuh kebawah.
Mana dulu yang mengaku sebagai saudara? Tak satu pun ada yang peduli. Suaminya terpaksa jadi ojol untuk mencukupi kebutuhan hidup. Akankah hidup Ira berubah?Lantas bagaimana dengan keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Ira berusaha meredakan amarah suaminya. Sesalah - salahnya budenya tetap saja ia adalah orang yang patut ia hormati.
"Astaghfirullah bude, istri saya bukan robot yang seenaknya bude pekerjaan. Dia itu manusia bude, punya batas kemampuan. Kalau memberi pekerjaan itu kira - kira. Di sini banyak orang kenapa hanya istri saya yang bude rudal paksa bekerja. Apalagi bude sama sekali tidak memberi istri saya makan. Apalagi bude itu adalah adik kandung almarhum ibunya Ira, dimana hati nurani bude? Jadi orang kok kaya gitu banget." Haris sudah tak bisa membendung emosinya. Andai bude bukan seorang wanita sudah sedari tadi ingin rasanya Haris memberikan hadiah bogem mentah ke conggornya yang tajam.
"Mas, sudah. Ga enak dibalut orang ramai." Ira berusah menghentikan ocehan suaminya yang benar adanya.
"Kamu terlalu baik jadi orang, dek. Namun itu tidak ada kewajiban mengerjakan pekerjaan ini semua. Ibu - ibu dan bapak - bapak lihat sendirikan perlakuan bude terhadap ponakanya sendiri. Istri saya selalu dijadikan babu gratisan tanpa mendapat balasan apa - apa. Bukanya ga ikhlas membantu tapi selalu saja hanya hinaan dan cacian yang kami dapatkan." Haris membeberkan bagiamana perlakuan budenya Ira selama ini terhadap istrinya. Budenya terlalu sombong dan menganggap orang miskin itu pantas untuk di hina.
"Siapa bilang, saya sering memberi istrimu nasi dan lauk setelah bantu - bantu di sini." bela bude dengan pongahnya.
"Nasi dan lauk basi itu yang bude kasih ke istri saya. Saya memang orang miskin bude tapi kami tak butuh nasi dan lauk basi dari bude. Lebih baik kami makan nasi pakai ikan asin ataupun garam dari pada makan lauk basi bude. Anjing saja tak mau memakan lauk basi dari bude." sarkas Haris.
Semua orang yang ada di sana saling berbisik- bisik membaut budenya Ira meradang.
"Dasar ponakan durhaka, tak tau terimakasih. Pantas saja hidup kamu sekeluarga miskin karan tidak pernah menghargai pemberian dari orang." dada bude nampak naik turun karna terlalu emosi.
"Ini ada apa, bude? Kok ribut - ribut sih?" tanya kakak perempuan Ira.
"Itu liat adikmu dan suaminya tega menjelek - jelekan bude didepan banyak orang." adu bude memutar balikkan fakta dengan wajah menyedihkan.
"Ira, Haris kalian kok tega sama bude. Bude ini adik kandung ibu penganti ibu bagi kita, ga sepantasnya kalian berbuat kurang ajar seperti itu." marah kakak Ira yang bernama Yanti.
"Bukan begitu kejadianya, kak." Ira berusah akan menjelaskan duduk perkaranya.
"Tuh liatkan gimana adikmu ngebantah." Bude berusah memperkeruh suasana dan tersenyum samar saat melihat kedua kakak beradik itu adu mulut.
"Ira, kamu dengar kakak ga sih. Sekarang kamu harus minta maaf sama bude." perintah tegas Yanti.
"Kakak, nyuruh kami minta maaf. Maaf saya tidak bisa karan kami tidak salah. Kakak boleh bertanya sama semua orang yang ada disini kejadianya seperti apa. Udah dek ga usah berlama - lama di tangerang kaya, kita pulang sekarang." Haris mewakili istrinya menjawab perkataan iparnya. Biarlah kakak iparnya itu marah asal istrinya tidak semakin terluka.
Haris menggandeng istrinya menuju motor, teriakan kakak iparnya sudah ia memperdulikan. Walau Ira menolak untuk pulang, Haris tetap memaksa istrinya pulang.
Begitulah kalau jadi orang miskin selalu saja di rendahkan, di hina dan di caci. Kehadiran kita tidak pernah dianggap sama sekali.
...****************...
Assalamualaikum kk, terimaksih sudah mampir. Saran dan masukannya sangat bearti bagi thor untuk melanjutkan bab berikutnya.
Terimakasih supportnya dan jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen serta votenya yang banyak biar thor semakin semangat menulis bab selanjutnya 😘😘🙏🙏🙏
...****************...
nauzubillah mindalik