Chef Cantik Pilihanku 1

Seminggu setelah kejadian itu, Amora sudah tidak bekerja lagi di Novotel. Ia langsung mengundurkan diri sehari setelah Dion dirawat di rumah sakit. Hanya dengan cara seperti itulah, Amora menebus kesalahannya. Walaupun pak Angga sangat menyayangkan ia keluar dari pekerjaannya. Bahkan karyawan restoran kembali tak bersemangat saat tahu chef Amor akan pergi.

Dan disinilah ia sekarang, menikmati es krim di sebuah mini market sendirian. Ia menatap jalanan di sekitar mini market. Ia sangat lega setelah keluar dari hotel itu. Tak ada lagi yang berani menamparnya. Jika mengingat saat itu, ingin sekali Amora mencakar wajah Gracia.

Dasar wanita brengsek, kalau saja tak ada Presdir aku sudah mencabikmu. gumamnya.

Saat ia sibuk dengan lamunannya, ada seseorang yang mendekatinya.

"Jadi ini yang kau lakukan setelah menjadi pengangguran?" tanya Dion.

Amora terkesiap saat mendengar suara pria itu, ia berbalik dan Dion tepat berada di belakangnya. Amora menepuk pipinya, ia pikir hanya mimpi. "Ppaaakk Dion." ujarnya gugup.

Dion tersenyum. "Kau pikir siapa? Aku mencarimu setelah keluar dari rumah sakit, sebenarnya di hari pertama kau mengundurkan diri pun aku ingin mencarimu. Tapi mami melarangku keluar dari rumah sakit. Mengapa kau lari Amora?" tanya Dion.

"Aku tidak lari, hanya saja tunanganmu menginginkannya. Dan memang semua salahku." jawab Amora.

"Kau tidak salah Amora, seharusnya aku mengatakannya padamu, jadi kau bisa berhati hati. Terima kasih kau menyelamatkanku. Aku akan senang jika kau melakukannya saat aku sadar, tapi sayang sekali saat itu aku pingsan." goda Dion.

Wajah Amora memerah, Dion memperhatikannya. "Kau sangat malu, apakah itu ciuman pertamamu?" tanya Dion.

Tepat sudah tebakannya. Wajah Amora semakin merah seraya ia berdiri. "Itu bukan ciuman, aku hanya menyelamatkan orang yang membutuhkan. Aku mau pulang, maaf atas kejadian itu." jawab Amora sambil melangkah tapi tangannya di tahan Dion.

"Jika kau merasa bersalah, kembalilah menjadi chef, Amora. Aku akan menunggumu besok. Dan satu hal lagi Amora, Grace tidak punya hak memecatmu. Hotel membutuhkan chef sepertimu. Pikirkanlah Amora, dan mami sangat menyukaimu. Ia titip salam, ia ingin bertemu denganmu di restoran." ujarnya. "Dan jangan pernah menyelamatkan pria lain dengan cara seperti itu. Aku akan membunuhnya." ancam Dion.

Amora menghela nafasnya. "Aku akan memikirkannya. Dan satu hal pak Dion, menyelamatkan seseorang tidak memandang ia pria atau wanita pak. Terima kasih atas perhatianmu." jawabnya seraya meninggalkan Dion.

Dion memperhatikan wanita cantik itu meninggalkannya, ia sangat merindukannya. Ingin sekali ia memeluknya tadi. Tapi Amora sangat terluka, sudah 2 kali Gracia menyakitinya. Dion harus segera memutuskan wanita itu dan membawa Amora masuk dalam hidupnya.

Perkataan wanita itu pun benar, jika menyelamatkan seseorang tak memandang pria atau wanita. Tapi ia takkan membiarkan Amora memberikan bibirnya pada pria manapun. Rasa cemburunya mulai tumbuh semakin besar.

*****

Amora merebahkan tubuhnya di rumah mewahnya, untung saja Dion tidak mengikutinya. Ia tidak ingin pria itu mengetahui jika ia tinggal di rumah mewah dan juga mengetahui jika ia adalah pemilik hotel Sheraton. Ayahnya akan murka jika tahu bahwa Amora bekerja menjadi chef di restoran hotel orang lain.

Hengky Marco adalah ayah Amora Cerry yang menginginkan putrinya menjadi dokter, tapi putrinya malah memilih menjadi chef sama seperti ibunya. Hanya satu tahun mempelajari ilmu kedokteran lalu pindah jurusan menjadi chef sempat membuat ayahnya sangat murka. Tapi pada akhirnya ayahnya memaafkannya karena sangat menyayanginya dan ingin membahagiakannya setelah ibunya Lili meninggal dunia, dengan memberi syarat pada Amora Cerry.

#####

Flash Back On.

"Papa sangat kecewa padamu Amor, sudah satu tahun kau belajar kedokteran. Tiba tiba kau pindah jurusan tanpa meminta izin pada papa." bentak Hengky.

"Aku sangat menyukai memasak pa, aku lebih suka melakukannya dari pada harus berurusan dengan darah." jawab Amora.

"Ya Tuhan, Amor. Mama adalah chef, tak bisakah kau berbeda darinya." bentak Hengky kembali.

"Apa salahnya jika aku sama dengan mama. Mama juga setuju kan?" tanya Amora pada Lili ibunya.

"Ya Tuhan, bisakah kalian tak berdebat. Aku sangat pusing. Ayah dan anak sama saja keras kepala." ujar Lili.

"Ini akibat mama terlalu memanjakannya dan terus mengajarinya memasak. Papa hanya ingin ia menjadi seorang dokter ma." ujar Hengky.

Dan saat itulah Lili ambruk dan dibawa ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan Amora selalu menangis dan menyalahkan diri sendiri tapi ternyata ibunya menderita kanker otak stadium akhir tanpa sepengetahuan mereka semua. Hengky pun ikut terpukul atas berita itu, ayahnya menutup diri dan seminggu setelahnya, Lili kembali pada Tuhan. Meninggalkan suami dan putri cantiknya.

Ayahnya akhirnya setuju jika Amor pindah jurusan tapi dengan syarat. "Kau boleh belajar menjadi chef, tapi setelah lulus. Papa tidak akan mengizinkanmu bekerja sebagai chef. Papa ingin kau mempelajari perhotelan." ujar Hengky.

Sejak saat itulah Amora menyetujui syarat ayahnya dan kembali ke Paris.

Flash Back Off.

#####

Dan sejak ia kembali dari Paris, ia belum setuju menggantikan ayahnya memimpin hotel Sheraton. Ia malah diam diam melamar pekerjaan sebagai chef di hotel lain, dan ia sangat senang melakukannya.

Untuk berjaga jaga, ia menyembunyikan siapa dirinya dari siapapun karena takut ayahnya tahu. Selama ia bekerja ayahnya tak pernah tahu dan saat ia sudah mengundurkan diri, ia harus mempertimbangkan untuk kembali menjadi seorang chef.

Amora memejamkan matanya, ia tak bisa berpikir dengan jernih saat ini.

*****

Dion kembali ke rumahnya dan merajuk pada ibunya. "Aku tak berhasil mi. Aku menginginkannya." ujarnya pada Diana.

"Kau pikir mami tak menyukainya. Mami sangat menyukai Amora. Mami lebih suka wanita itu dari pada Grace." bisik Diana. "Berusahalah meyakinkan papi mu jika Grace itu tidak baik buatmu." sambungnya.

"Aku tidak bisa mi, mami lah yang bisa membujuk papi." jawab Dion.

Diana menggeleng. "Soal bisnis, papi lebih keras sayang." kata Diana.

"Apa papi menjual putranya demi bisnis?" tanya Dion kesal.

"Dion, ini bukan hanya kesalahan papi. Tapi kaulah yang menyetujuinya." jawab Diana.

"Karena saat itu Dion tak pernah merasakan jatuh cinta pada seorang wanita, aku pikir akan mampu memulainya bersama Grace. Tapi tak ada satupun yang menyukai wanita itu mi. Bahkan pak Jojo saja lebih memilih Amora." ujar Dion.

"Jadi kau benar benar menyukai Amora?" tanya Diana dan Dion mengangguk. "Kalau begitu perjuangkan cintamu sayang, mami akan membantumu dengan mendukungmu." sambungnya.

Dion kembali memeluk ibunya, itulah yang selalu dilakukannya di rumah. Di balik sikap sempurnanya saat bekerja, ada sisi lain padanya yang berbeda saat bersama ibunya. Bahkan pria itu lupa umurnya yang hampir menginjak 31 tahun.

*****

Happy Reading All...😘

See you next time...