NovelToon NovelToon
SETIA (Senja & Tiara)

SETIA (Senja & Tiara)

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / Keluarga / Diam-Diam Cinta / Cinta Terlarang
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ita Yulfiana

"Cinta itu buta, itulah mengapa aku bisa jatuh cinta padamu." -Langit Senja Pratama-

"Tidak, kamu salah. Cinta itu tidak buta, kamu saja yang menutup mata." -Mutiara Anindhita.

.

Ketika cinta jatuh di waktu yang tidak tepat, lantas apa yang mesti kita perbuat?

Terkadang, sesuatu yang belum sempat kita genggam, justru menjadi yang paling sulit untuk dilepaskan.

Follow IG @itayulfiana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ita Yulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SETIA — BAB 6

...Di antara segala perbedaan, ada satu ikatan yang tak pernah putus: cinta dan kasih sayang antara saudara....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

POV Tiara

Aku berlari menyusuri pelataran rumah sakit setelah memarkirkan mobilku, langsung menuju Ruang Instalasi Gawat Darurat di mana Reyhan kini dirawat. Kabar dari perawat yang menghubungiku menggunakan nomor Reyhan membuatku disergap perasaan takut dan khawatir. Katanya, Reyhan mengalami kecelakaan mobil bersama 3 orang temannya kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Saat tiba di ruang IGD, aku melihat beberapa orang yang tampak khawatir dan gelisah. Aku langsung menghampiri meja informasi dan bertanya tentang Reyhan. "Maaf, bisa tolong beritahu saya tentang kondisi Reyhan Alvaro? Saya kakaknya," kataku, tak bisa menyembunyikan rasa cemasku.

Petugas medis yang bertugas menatapku dengan ekspresi yang menenangkan. "Saudara Reyhan sedang dalam pemeriksaan dokter. Tapi Ibu tenang saja, tidak usah panik. Dibanding ketiga temannya, kondisinya tergolong paling ringan. Hanya luka-luka kecil di beberapa bagian tubuhnya."

Huuuft... Aku akhirnya bisa bernapas lega. Selanjutnya, petugas mengarahkanku untuk menunggu di ruang tunggu.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya dokter keluar dan memberitahu bahwa Reyhan baik-baik saja. Dia sudah bisa dibawa pulang nanti. Aku benar-benar merasa lega, tapi juga marah sekaligus kesal karena Reyhan telah membuatku khawatir dan takut setengah mati. Saat Reyhan keluar dengan perban di kepala, sambil berjalan sedikit pincang dan memegangi bahu kanannya. Dia menatapku selama beberapa saat sambil terdiam di depan pintu. "Kak..." panggilnya kemudian.

Detik berikutnya, aku langsung mendekat dan memukul lengannya yang tidak terluka dengan keras. "Dasar anak bandel! Kamu tahu gak Kakak hampir mati ketakutan karena khawatir sama kamu?"

Reyhan mengaduh kesakitan, sambil mundur beberapa langkah. Tubuhnya disandarkan pada dinding tembok. "Auh, auh, sakit, Kak."

"Biarin!" kataku setengah berteriak, sambil mendongak menatapnya dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.

Wajah Reyhan merengut. Matanya ikut memerah dan berair. "Maaf, Kak..." lirihnya.

Air mataku yang sudah tak tertahankan lagi akhirnya pecah, sambil memeluk adikku dengan erat. Sesekali aku memukul dadanya dengan pelan, tapi dia tak mencegah dan malah balas memelukku erat-erat. "Aku nggak apa-apa, Kak. Aku janji nggak bakal bikin Kak Tia khawatir lagi."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Kak, aku ikut pulang ke rumahmu, ya? Kalau aku pulang ke rumah, nanti aku bakal dihajar sama Bapak."

Aku menghela napas, tidak langsung mengiyakan keinginannya seperti biasa. "Memang kronologi kecelakaannya gimana sih, Rey? Baru kemarin loh kamu bikin masalah nabrak mobil orang. Eh, begitu masalahnya selesai, kamu malah kayak gini."

"Kayaknya memang akunya aja yang suka ketiban sial. Boni kok yang nyetir, bukan aku."

"Pakai mobil siapa memangnya?" tanyaku sambil tetap fokus mengemudikan mobilku meninggalkan area rumah sakit.

"Mobil baru papanya Boni, Kak. Lagi test drive. Karena dia gak bisa ngendaliin, mobilnya malah nyasar masuk ke kebun pisang."

Aku menggelengkan kepala mendengar penjelasan Reyhan. "Dasar kalian anak-anak nakal. Padahal sudah dewasa, tapi masih aja suka bikin masalah. Makanya, kamu kalau cari teman itu yang baik-baik, jangan temenan sama anak-anak yang nakal. Nanti kamu yang kena getahnya juga, kayak sekarang."

Reyhan hanya tertawa kecil mendengar nasehatku, membuatku jadi kesal. "Nih anak dinasehatin malah ketawa."

"Iya, Kak. Iya.... Aku janji bakal sortir temenku. Tapi perasaan, biar sendiri pun aku memang sering gak beruntung. Apa jangan-jangan, biang kesialannya justru malah aku, dan yang perlu dijauhin temen-temenku itu aku, bukan aku yang jauhin mereka."

Aku menggelengkan kepala. "Kamu sih, mungkin bukan kamu biang kesialannya, tapi kebiasaan gegabahmu itu yang jadi biang keroknya. Makanya, kamu sering mengalami kejadian yang gak beruntung."

Reyhan tertawa lagi. "Hehe, mungkin aku harus terapi anti-sial, Kak."

"Memang ada terapi seperti itu?"

"Mana ada," jawabnya. Kami berdua langsung tertawa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Atas ijin dari Bapak dan Ibu setelah aku jujur tentang kondisi Reyhan saat ini, akhirnya aku membawa anak itu ke rumah. Hitung-hitung aku ada teman ngobrol karena sore nanti hingga besok sore adalah jadwal Ardhan untuk menginap di rumah Opa dan Omanya. Sesampainya di rumah, aku langsung menyiapkan kamar tamu untuk ditempati Reyhan beristirahat.

"Aku tiduran di sini aja dulu, Kak, di sofa. Aku mau nonton," kata Reyhan seraya merebahkan tubuhnya di sofa. Tangannya yang tidak sakit meraih remote control di atas meja dan mengarahkannya ke televisi hingga Smart TV itu pun menyala.

"Ya sudah, istirahatlah dulu. Kalau kamu mau ngemil, cari aja di kulkas," kataku, sebelum masuk ke dalam kamar untuk ganti baju dan mandi, agar perasaan lebih nyaman dan terbebas dari keringat yang lengket setelah dari luar.

Saat keluar dari kamar mandi, aku melihat ada pesan masuk dari Senja : Apa yang terjadi?

Aku tidak langsung membalas, melainkan ganti baju dulu dan mengeringkan rambut. Setelah selesai, aku mengoleskan moisturizer pada wajah dan lip balm di bibir, lalu mengetik balasan: Reyhan, adikku mengalami kecelakaan mobil bersama teman-temannya.

Setelah mengirimkan pesan itu, aku melihat Senja langsung membacanya dan mulai mengetik balasan. Keningku sedikit berkerut, terkesan dia terlalu santai dengan membalas pesanku secepat itu.

Senja: Adikmu yang kemarin? Atau kamu masih punya adik yang lain?

'Yang kemarin. Aku tidak punya adik lain selain dia,' balasku.

Senja langsung membalas lagi: Oh, bagaimana kondisinya sekarang? Apakah kalian masih di rumah sakit?

'Dia baik-baik saja, hanya teman-temannya yang harus dirawat inap. Sekarang aku dan adikku sudah pulang ke rumah' balasku.

Senja: Oh, syukurlah kalau begitu.

Setelah pesan terakhirnya itu, aku tidak lagi membalas bahkan sengaja tidak membukanya karena sudah membacanya di bar notifikasi. Aku beranjak keluar kamar menuju dapur, hendak memasak nasi dan lauk untuk aku dan Reyhan makan nanti. Lebih dari satu jam kemudian, saat semua masakan sudah terhidang di meja makan, aku berniat membangunkan Reyhan yang sedang tertidur di sofa. Namun, suara pintu dapur yang dibuka kunci dari luar membuat langkahku terhenti. Sepertinya Mas Arkan sudah kembali dari luar kota, dan benar saja dugaanku.

Suamiku itu masuk ke dalam rumah sambil menenteng tas kerjanya dengan kondisi kemeja yang kusut dan dasi yang sengaja dilonggarkan.

"Makan dulu, Mas. Aku baru saja selesai menyiapkan makanan," kataku, tapi Mas Arkan malah membalasnya dengan ketus. "Gak usah bersikap sok ramah kalau kita cuma berdua saja di rumah," katanya, melewatiku begitu saja lalu masuk ke dalam kamar.

Aku merasa tersinggung dengan kata-katanya yang kasar, tapi aku berusaha untuk tidak menanggapi. Saat aku masih berdiri di tempat yang sama, aku mendengar suara lembut dari arah sofa. "Kak...."

Aku langsung menoleh dan melihat Reyhan berdiri di sana dengan mata yang masih mengantuk, tapi tatapannya tertuju pada pintu kamar yang ditutup oleh Mas Arkan. Aku tidak tahu sudah berapa lama Reyhan terbangun dan mendengar percakapan kami, tapi wajahnya yang murung membuatku merasa tidak enak.

1
Cikhy Cikitha
lanjuuut
Ita Yulfiana: siap kk
total 1 replies
wathy
aku kasi kopi deh biar tambah semangat 💪
Ita Yulfiana: Waaaah Kk baik banget😍😍 makasih banyak yah😘🥰🥰
total 1 replies
wathy
aku suka,, lanjut thor😍
Ita Yulfiana: Okey siaap😁😁
total 1 replies
Cikhy Cikitha
Next....
Ita Yulfiana: waiiit/Grin/
total 1 replies
Cikhy Cikitha
lanjuuut
Ita Yulfiana: Siaaap😄🙏
total 1 replies
Cikhy Cikitha
Semangat berkarya🤩🤩
Ita Yulfiana: Siap, makasih banyak😍😍
total 1 replies
wathy
aku beri kopi deh biar semangat update 💪
Ita Yulfiana: uwwaaah makasih banyak Kak😍😍🙏
total 1 replies
wathy
wahhh senja langsung nembak 😄
wathy
itu pasti senja
wathy: Aamiin.. sama2 😍
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!