NovelToon NovelToon
Menantu Yang Di Remehkan

Menantu Yang Di Remehkan

Status: tamat
Genre:Identitas Tersembunyi / Tamat
Popularitas:46.5k
Nilai: 5
Nama Author: ummi asya

Penampilanya sedikit gemulai, wajahnya mirip orang Korea tapi sebenarnya dia keturunan Jepang. Jiro Itsuki Takahashi, model rintisan di Korea. Memiliki wajah tampan dan gemulai, dia menikahi gadis Indonesia bernama Namira Isyana Saraswarti. Pernikahan mereka kurang di restui oleh kedua orang tuan Namira yang seorang pengusaha dan pebisnis sukses.

Mereka menginginkan kedua anak perempuannya yang berpendidikan tinggi mendapat suami yang sukses juga seperti keluarganya. Mereka menginginkan menantu yang sesamanya bergerak di bidang bisnis juga agar perusahaan dan bisnisnya bisa mrnjadi besar dan menguasai seluruh Asia.

Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya Jiro Itsuki Takahashi itu, mereka meremehkan Jiro yang seorang model yang gemulai. Padahal dia sebenarnya memiliki dunia lain yang sangat kuat dari pekerjaannya sebagai model.

Siapakah Jiro Itsuki itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

06. Makan Malam

Tuan Aleandra benar-benar marah pada Namira, gadis itu tidak di perbolehkan keluar dari rumahnya. Dia protes, tapi tidak di gubris oleh papanya.

Kakaknya Rania, dengan bebas pergi keluar dari rumah. Perempuan cantik dan anggun tersebut memang selalu di banggakan oleh papa dan mamanya Namira, berbeda dengan Namira sendiri. Meski dia cantik dan manis serta tidak terlalu bodoh dalam akademis, tapi sering sekali di kekang.

Apa lagi ketika dia berpacaran dengan Reynold yang sekarang sudah jadi tunangan Naina sepupunya, entah kenapa tuan Aleandra lebih senang Reynold tunangan dengan Naina sepupunya.

Malam ini, keluarga Aleandra mengadakan makan malam penting. Semua sibuk menyiapkan makan malam dan juga keperluan jamuan lainnya, Namira membantu pelayan di dapur sedangkan Rania dan juga Naina yang sejak tadi datang hanya duduk manis di ruang keluarga.

"Namira, tolong bawakan cemilan ke ruang keluarga," ucap Naina ketika gadis itu ke dapur.

"Ambil saja sendiri, kamu kan punya tangan. Aku sibuk," ucap Namira kesal.

"Kamu kan di dapur, apa susahnya sih bawakan aku cemilan. Reynold juga mau datang kesini, membicarakan bisnis bersama om Ale," ucap Naina.

Namira menghentikan kegiatannya menggoreng, memejamkan matanya karena kesal sekali dengan apa yang di ucapkan sepupunya.

"Lalu apa hubungannya denganku? Bukankah dia tunanganmu?" tanya Namira kesal.

"Halah, cepat bawakan aku cemilan ke ruang tamu. Aku lapar," ucap Naina lagi sambil berlalu pergi.

Namira menatap kepergian Naina, dia benar-benar kesal sekali dengan sikap sombong dan angkuh sepupunya. Sejak di restuinya Reynold memilih Naina, gadis itu selalu menindasnya. Belum lago dukungan dari papanya juga kakaknya, Namira seakan hidup di neraka di rumah itu.

"Lebih baik aku tidak pulang saja dari Korea, aku lebih baik tinggal di sana dengan Jiro. Meski laki-laki itu aneh, tapi dia sepertinya sangat melindungku. Sedangkan di sini, apa? Aku tidak di hargai," ucap Namira seperti menyesali dia pulang liburan dari Korea waktu itu.

Pelayan yang sejak tadi membuat makanan di bantu gadis itu, tahu kalau sikap keluarga Aleandra pada Namira itu seenaknya. Tapi mereka tetap diam saja, jika membela Namira maka akan di marahi bahkan bisa di pecat.

"Nona sabar saja, jangan marah terus," ucap Siti pelayan setia rumah itu.

"Aku tidak tahu bi Siti, kenapa papa selalu saja pilih kasih sama aku. Beda dengan kak Rania, dia selalu di sanjung dan di banggakan. Ya, memang kak Rania itu pintar dalam menjalankan bisnis. Sedangkan aku tidak bisa, aku malas mengurusi seperti itu. Tapi papa tidak mengerti dengan keinginanku," ucap Namira.

"Sabar non, tuan Aleandra seperti itu karena memilihkan yang terbaik buat non Namira sayang sama non Namira," ucap bi Siti menenangkan Namira.

"Yang terbaik apanya, kalau sayang sama aku. Tentu apa yang aku inginkan di turuti, kak Rania selalu di turuti. Waktu SMA ikut les balet saja aku tidak boleh, tapi kak Rania boleh. Sewaktu kuliah juga aku minta ikut ekskul pecinta alam, tidak boleh. Tapi kak Rania boleh ikut jadi anggota BEM, itu saja sudah menunjukkan kalau aku ini selalu di bedakan sama kak Rania," kata Namira lagi.

Bi Siti hanya diam saja mendengar keluhan Namira, dia tahu semua perlakuan majikannya pada anak keduanya itu memang berbeda. Bahkan Namira jarang di ajak keluar bersama, hanya di suruh diam di rumah.

"Namira, cepat kamu ganti baju dan dandan yang cantik," ucap nyonya Isabella tiba-tiba datang ke dapur.

Namira menoleh ke arah ibunya, tampak Namira penasaran ucapan mamanya itu.

"Memangnya ada apa? Bukankah hanya papa dan kak Rania serta mama saja yang ikut acara makan malam? Kenapa aku juga harus ikut?" tanya Namira.

"Jangan banyak tanya jika papamu bisa marah kalau kamu tidak siap dalam setengah jam lagi," ucap nyonya Isabella sambil berlalu.

Namira kesal sekali, kenapa semua keluarganya akhir-akhir ini sangat menyebalkan. Bukankah acara makan malam itu hanya tentang bisnis? Lalu kenapa dia juga di libatkan?

_

Namira sudah siap dengan dress selutut warna putih tulang dengan ikat pinggang sebagai pemanis, dia berjalan menuju ruang tamu menemui kolega papanya juga pamannya serta Naina dan Rania.

Tampak Rania dan Naina mengobrol dengan asyik di tempat lain, sedangkan mamanya nyonya Isabella juga mengobrol dengan para orang tua perempuan. Tampak di sana ada tantenya, nyonya Miranda juga ibu dari Reynold tunangan Naina. Serta satu lagi entah siapa, perempuan itu melirik pada Namira lalu melanjutkan obrolannya.

Namira malas sekali harus bergabung dengan keduanya, ikut bergabung dengan papanya juga tidak mungkin. Akhirnya dia duduk sendirian di kursi lain dengan menyibukkan diri bermain ponsel.

Tak lama tuan Aleandra menghampiri para istri.

"Waktunya makan malam, ayo kita ke meja makan," ucap tuan Aleandra.

"Ah ya, maafkan aku. Aku yang seharusnya meminta ke meja makan, karena asyik mengobrol jadi lupa untuk mempersiapkan makan malam. Ayo semuanya ke ruang makan, sudah di siapkan semuanya," ucap nyonya Isabella merasa tidak enak karena suaminya yang mempersilakan untuk makan malam.

Semuanya pun pergi ke ruang makan, di sana memang sudah tersedia makanan yang lengkap. Semua duduk sesuai dengan kursi masing-masing, Namira duduk di sebelah kakaknya Rania.

"Ah, semua sudah siap. Ayo kita santap hidangan ini, di lanjutkan obrolan yang sempat tertunda tadi," ucap nyonya Isabella.

Tuan Aleandra mempersilakan tamu untuk makan, mereka pun menyantap makan dengan tenang. Tuan Aleandra melihat Namira makan dengan malas.

"Namira, kamu kenal dengan Aldo? Anak om Hendra," ucap tuan Aleandra menatap anaknya.

"Aldo siapa pa?" tanya Namira.

"Kamu itu dengarkan kalau papa bicara, kok tanya Aldo siapa," ucap nyonya Isabella.

"Sudahlah, papa hanya ingin kamu tahu Namira. Kalau Aldo itu adalah calon tunanganmu," ucap tuan Aleandra membuat Namira melebarkan matanya.

"Apa pa? Calon tunanganku?" tanya Namira kaget.

"Ya, papa dan mama akan menjodohkanmu dengan Aldo," ucap tuan Aleandra lagi.

"Tapi pa, aku tidak ..."

"Jangan membantah, semuanya sudah setuju. Dan minggu depan di laksanakan pertunanganmu dengan Aldo."

"Papa! Aku tidak mau!"

"Jangan membantah Namira!"

"Papa! Aku ini sudah ..."

"Tutup mulutmu! Semuanya tidak terjadi apa pun, papa sudah melupakan dan tidak akan terjadi lagi. Minggu depan kamu harus bertunangan dengan Aldo."

Semuanya tampak diam tidak ada yang membantah ucapan tuan Aleandra, Rania dan Naina hanya tersenyum saja melihat kekagetan Namira itu. Acara makan malam itu membuat Namira muak sekali, dia pun beranjak dari duduknya dan hendak pergi. Tapi nyonya Isabella mencegahnya.

"Jangan jadi orang tidak sopan, Namira. Duduk lagi kamu di tempatmu," ucap nyonya Isabella.

"Kalian semua bukan keluargaku. Kalian hanya ingin membuatku tidak berdaya dengan kehendak kalian yang tidak masuk akal itu!" ucap Namira.

Tanpa peduli ucapan ibunya, Namira lekas pergi dari ruang makan dan segera pergi ke kamarnya.

Suasana berubah jadi sedikit tegang setelah pembangkangan Namira yang pergi meninggalkan acara makan malam itu.

_

_

*****

1
Mamay Arif
lah knp jiro yg kena salah org tn aleandra yg minta yacht'a ke jiro ada mslh pembajakan di yacht'a dan anak sulung'a meninggal org yg disalahkan harus'a tn aleandra introspeksi diri kesalahan apa yg dibuat sama anak bungsu'a yg membuat rania terbunuh bkn malah menyalahkan org lain
Aditya HP/bunda lia
eeeh ... tamat ternyata happy ending makasih thor tetap 💪
Eliermswati
thor lnjut cerita anknya Namira dong biar tmbh seru
Aditya HP/bunda lia
artinya??
Aditya HP/bunda lia
udah kehilangan baru baik ... hmmmm😏
Hendra Yana
di tunggu
Hendra Yana
lanjut
Aditya HP/bunda lia
siapa yang di dor itu si Rania apa si Aleandra ....
Hendra Yana
lanjut
Aditya HP/bunda lia
iiiih ... si lampir gak malu tuh minta bantuan Jiro? 😜
Hendra Yana
lanjut
Aditya HP/bunda lia
Mantap jiwa ..... Aleandra rasain
Aditya HP/bunda lia
sukurin di jadiin sandra bawa ajah buat kamu bos kapten biar gak kedinginan di laut ...
Aditya HP/bunda lia
si Aldo di tembak metong gak yah ....
Hendra Yana
lanjut
Aditya HP/bunda lia
udah baca aku langsung tepar jadi baru komen ini 🙈🙈
para bajak laut ini suruhan Jiro apa kenal sama Jiro aah pokona mah ter-Jiro Jiro we rasain ajah tuh manusia serakah kapalmu di bajak ...
Hendra Yana
lanjut
Aditya HP/bunda lia
dasar pasangan gak bermoral gak ada ahlak
Hendra Yana
lanjut
Aditya HP/bunda lia
yang ada ntar kamu yang di.cincang sama jiro
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!