nyasar ke zaman kuno

****

"tuan aku bukan kucing jelek, aku adalah kucing yang penuh dengan charisma”ucapnya sombong

“ya sudah, kucing yang berkharisma.apa kamu punya cara untuk menyelamatkannya ?” Tanya nya lagi.

“melia, racun dalam tubuhnya sudah bersarang sangat lama, bahkan sudah mendarah daging. Dan juga bukan hanya satu jenis racun, melainkan 10 jenis. Jadi masukan dia kedalam dimensi, biar aku yang merawatnya. Kamu sebainya gantikan dia, berpura-puralah jadi dirinya. Sepertinya ia butuh keadilan” jelas alio pada melia.

“kenapa aku harus susah-susah menggantikanya ?,”ucapnya.

“hais…..kamu itu butuh tempat tinggal, sebelum kamu punya tujuan, alangkah baiknya kamu menyamar menjadi dirinya.”ucap alio lagi. Melia pin mengangguk tanda mengerti.

“baiklah, bagus juga usulan kamu” ucapnya sambil manggut-manggut.

“sekarang aku serahkan keselamatannya padamu, kalau ada apa-apa katakana padaku.” Ucap melia setelah mengambil  barang-barang gadis itu sebagai identitas.

Gadis itu bernama jelita, putri dari jendral Ricardo dan Riani. Jelita memiliki 2 kakak laki-laki yaitu Rayandi dan Reynal.Mereka dalah saudara kembar. dan mereka punya saudara dari para selir ayah mereka. Jerico, lira dan Mira adalah anak dari selir Quira. Selir pertama ayahnya. Ira adalah anak dari selir ke 2 ayahnya dan pramuga adalah putra dari selir ketiga ayah mereka. Selir Quira, Dan anaknya Lira Serta selir Diana dan anaknya ira, Merekalah yang berusaha memberikan racun pada jelita tanpa sepengetahuan jendral Ricardo. Bukan hanya pada Jelita namun pada ibunya juga catrine.

“baiklah aku akan menggantikan mu untuk sementara.” Ucapnya sambil mengibaskan tangannya mengirim, Jelita kedalam ruang dimensi.

Melia pun berlalu meninggalkan tempat itu, dan pergi kerumah jendaral Ricardo sebagai jelita. Ia berjalan melewati hutan belantara, ia cukup heran bagaiman caranya Jelita bisa bertahan dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, akhirnya ia sampai di kerajaan Purnama. Melia mengedarkan pandangannya, ia melihat ada yang menghampirinya dengan tergesa-gesa. Ia mengenal laki-laki itu. laki-laki itu adalah Reynal, kakak keduanya. Ia melihat laki-laki itu dengan tampilan yang sudah tidak bisa diartikan lagi seperti orang yang tak terurus selama sebulan. Laki-laki itupun memeluknya.

“kamu dari mana saja Dek, kamu membuat kami semua khawatir, kami sudah mencarimu selama seminggu. Darimana saja kamu. Hiks…hiks…kamu membuatku takut.”ucapnya sambil memeluk erat.

Saat kepergian Jelita yang tidak di ketahui, mereka semua menjadi kalangkabut mencari keberadaan nya, sehingga mereka seperti tidak terurus selama sebulan. Karena mereka tidak memperdulikan penampilan lagi, selain mencari Jelita adiknya.

Melia yang sekarang menyamar jadi Jelita membalas pelukan Reynal sambil mengusap-usap punggung kakaknya menenangkannya.

“maafkan aku kak, aku tidak bermaksud membuat kakak khawatir” ucapnya. ( hais....begini rasanya punya Abang, huf...baiklah. melati cepat susul aku, atau tidak mereka akan jadi pengganti kamu ) canda melia dalam hatinya, ia berharap kakaknya melati selamat dan baik-baik saja. Reynal melerai pelukannya.

“sekarang kita pulang, ayah dan semua nya, pasti sangat menghawatirkanmu” ucapnya sambil membelai lembut pipi adiknya.

“baiklah kak. ucapnya sambil menggandeng tangan kakaknya.

Merekapun kembali kekediaman Jendral Ricardo. Di kediaman Jendral saat ini sedang kacau semenjak kepergian Jelita.

Awalnya Jelita akan kembali kekediaman jendral, setelah pangeran mahkota Nicolas memutuskan pertunangannya dengan dirinya, di istana.

namun ditengah perjalanan ada yang menghadang perjalananya. Beberapa pengawalnya tewas ditangan para pembuhuh bayaran itu. Jelita yang panik ia langsung melarikan diri masuk kedalam hutan. Hingga ia bertemu dengan melia. Dan saat itulah melia menggantikan posisi Jelita.

‘’ jelita kamu kemana saja nak’’ ujar jendral Ricardo sambil memeluk Jelita erat.

"maafkan Jelita ayah, sudah membuat ayah khawatir" ucapnya sambil membalas pelukan jenderal Ricardo.

"Apa begini rasanya disayang oleh seorang ayah" ucap Melia dalam hati, sambil memejamkan matanya menghayati pelukan ayahnya. Tak lama jendral Ricardo melerai pelukannya. Jendral Ricardo menatap wajah putri nya itu sesaat, kemudian meluknya kembali, sungguh begitu jendral Ricardo sangat menyayangi putra-putri nya. Ia akan menjadi menakutkan ketika salah satu putra-putri nya ada yang mengganggu. ia melerai pelukannya.

"Tidak apa, ayah sangat senang melihat kamu baik-baik saja. Kamu pasti lelah, istirahat lah nak. Kamu jangan memikirkan apapun lagi, kalau ayah boleh meminta, lupakan saja pangeran mahkota, mungkin dia bukan jodohmu nak." Ucap jendral Ricardo dengan hati-hati takut si Jelita marah.

***