NovelToon NovelToon
Legenda Kultivator Naga

Legenda Kultivator Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Gregorious

Namanya Wang Chen. Dia adalah seorang pemuda bodoh yang bahkan dianggap gila oleh para murid Perguruan Tangan Sakti.

Hanya Souw Liancu yang tidak melihat seperti itu. Souw Liancu merasa Wang Chen selalu melindunginya dan kekuatan Wang Chen tidak ada bandingannya.

Wang Chen bisa bertindak di luar nalar saat dibutuhkan, dan bisa muncul jadi sosok tangguh saat dibutuhkan. Souw Liancu tahu kalau Wang Chen memiliki latar belakang luar biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gregorious, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5 Wang Chen Menyangkal Memberi Petunjuk

Ketika Li Feng menyerang dengan pukulan keras yang membidik wajahnya, ia tidak menghindar ke belakang seperti yang selama ini ia lakukan. Sebaliknya, ia melangkah maju ke samping, tepat seperti yang ditunjukkan oleh gerakan Wang Chen tadi.

Pukulan Li Feng meleset, hanya mengenai udara kosong. Li Feng terkejut, tidak menyangka Souw Liancu akan bergerak dengan cara yang tidak terduga seperti itu.

Dan dalam momen keterkejutan itu, Souw Liancu melihat celah. Ia mengingat gerakan kedua yang ditunjukkan Wang Chen, sebuah sapuan kaki rendah yang diikuti dengan dorongan telapak tangan. Ia melakukan gerakan itu dengan cepat dan tepat.

Kaki Li Feng tersapu, keseimbangannya goyah. Sebelum ia bisa memulihkan posisinya, telapak tangan Souw Liancu menghantam dadanya dengan kuat. Energi spiritual yang ia kumpulkan meledak dalam satu titik, mendorong Li Feng mundur beberapa langkah.

Tribun penonton jadi sunyi sejenak, terkejut dengan perkembangan yang tidak terduga ini.

Souw Liancu tidak memberi Li Feng waktu untuk pulih. Ia terus menyerang, mengikuti rangkaian gerakan yang sepertinya terus mengalir dari ingatan tentang apa yang ditunjukkan Wang Chen.

Setiap gerakan terasa natural, seolah tubuhnya sudah mengenalnya sejak lama meskipun ia baru pertama kali melakukannya.

Li Feng mencoba mempertahankan diri, tetapi serangan Souw Liancu datang dari sudut-sudut yang tidak terduga. Ia yang tadinya mendominasi sekarang terpaksa bertahan. Wajahnya yang tadinya sombong sekarang berubah menjadi panik.

"Tidak mungkin!" teriak Li Feng frustasi. "Bagaimana bisa kau tiba-tiba menjadi sekuat dan Secerdas ini?"

Souw Liancu tidak menjawab. Ia fokus sepenuhnya pada pertarungan. Dengan satu gerakan terakhir yang indah, ia melakukan tendangan berputar yang menghantam sisi kepala Li Feng.

Pemuda itu terhuyung-huyung, matanya berputar-putar, dan kemudian jatuh dari panggung arena.

Wasit segera melangkah maju. "Li Feng tidak bisa melanjutkan pertarungan! Pemenangnya adalah Souw Liancu!"

Tribun penonton meledak dengan sorak-sorai. Sebagian besar dari mereka tidak menyangka gadis yang hampir kalah tadi bisa berbalik mengalahkan lawannya yang jauh lebih kuat.

Tan Peklong berlari masuk ke arena dengan wajah berseri-seri. "Nona! Anda luar biasa! Bagaimana Anda bisa melakukan gerakan-gerakan itu?"

Souw Liancu tidak menjawab pertanyaan itu. Ia malah langsung menatap ke arah tempat Wang Chen duduk tadi. Tetapi pemuda itu sudah tidak ada di sana. Kursinya kosong.

"Peklong, apakah kau melihat Wang Chen tadi?" tanya Souw Liancu dengan napas masih terengah-engah.

"Wang Chen? Tidak, aku tidak melihatnya. Kenapa?"

Souw Liancu tidak menjawab. Ia menerima batu roh yang menjadi hadiah kemenangannya dari wasit, tetapi pikirannya tidak fokus pada hadiah itu. Ia harus menemukan Wang Chen dan berterima kasih padanya. Ia yakin, sangat yakin, bahwa gerakan-gerakan yang ditunjukkan Wang Chen tadi adalah kunci kemenangannya.

Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian, Souw Liancu mulai mencari Wang Chen ke seluruh penjuru perguruan. Ia mencarinya di kamarnya, di halaman latihan, di dapur, di semua tempat yang biasa dikunjungi Wang Chen. Tetapi pemuda itu tidak ada di mana-mana.

Matahari sudah mulai condong ke barat ketika Souw Liancu memutuskan untuk mencari ke area yang lebih terpencil. Ia ingat ada sebuah bukit kecil di belakang kompleks perguruan, tempat yang jarang dikunjungi orang karena jalannya cukup curam dan tidak ada yang istimewa di sana.

Dengan susah payah ia mendaki bukit itu. Kakinya mulai lelah, tetapi tekadnya untuk menemukan Wang Chen membuatnya terus maju. Akhirnya, setelah hampir setengah jam mendaki, ia tiba di puncak bukit.

Dan di sana, duduk di atas sebuah batu besar sambil menatap matahari terbenam, adalah Wang Chen.

"Wang Chen!" panggil Souw Liancu sambil berjalan mendekat.

Wang Chen menoleh, menatapnya dengan ekspresi kosong yang biasa.

Souw Liancu duduk di sebuah batu di dekatnya, napasnya masih terengah-engah dari pendakian. "Aku sudah mencarimu ke mana-mana. Terima kasih, Wang Chen. Terima kasih atas semua petunjuk yang kau berikan tadi. Berkat petunjukmu, aku bisa memenangkan pertarungan."

Wang Chen menatapnya dengan tatapan bingung. "Petunjuk? Gerakan? Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan."

Souw Liancu terkejut. "Apa maksudmu? Kau ada di tribun penonton tadi, dan kau menunjukkan gerakan-gerakan yang mengajariku cara mengalahkan Li Feng."

Wang Chen menggelengkan kepalanya perlahan. "Aku tidak ada di tribun penonton. Aku ada di sini sejak tadi siang. Aku suka tempat ini karena tenang dan tidak ada yang menggangguku."

"Tetapi... aku melihatmu dengan jelas. Kau duduk di pojok tribun, dan gerakanmu..."

"Mungkin kau salah lihat," potong Wang Chen dengan nada datar. "Atau mungkin itu hanya imajinasimu karena kau sedang dalam tekanan berat saat pertarungan."

Souw Liancu terdiam. Ia tidak bisa memahami ini. Ia sangat yakin bahwa ia melihat Wang Chen di sana. Gerakan-gerakan itu terlalu spesifik dan terlalu efektif untuk hanya menjadi imajinasinya. Tetapi Wang Chen dengan tegas menyangkal semua itu.

Ia menatap Wang Chen dengan seksama. Pemuda itu kembali menatap matahari terbenam dengan ekspresi damai, seolah percakapan yang baru saja terjadi tidak penting baginya.

Ada sesuatu yang aneh dengan Wang Chen. Semakin lama Souw Liancu berinteraksi dengannya, semakin banyak misteri yang mengelilinginya. Kadang ia terlihat sangat bodoh dan tidak mengerti apa-apa, tetapi kadang ada momen-momen di mana ia terlihat sangat berbeda, seolah ada seseorang atau sesuatu yang lain di balik topeng kebodohannya.

"Wang Chen," kata Souw Liancu perlahan. "Siapa sebenarnya dirimu?"

Wang Chen tidak menjawab pertanyaan itu. Ia hanya terus menatap matahari yang perlahan menghilang di balik cakrawala, meninggalkan langit berwarna jingga kemerahan yang indah.

Angin sore bertiup pelan, membawa aroma bunga liar yang tumbuh di lereng bukit. Dua sosok itu duduk dalam diam, masing-masing tenggelam dalam pikiran mereka sendiri.

Souw Liancu akhirnya menghela napas. Mungkin memang benar ia salah lihat. Mungkin gerakan-gerakan itu muncul dari instingnya sendiri yang berkembang di bawah tekanan pertarungan. Tetapi di lubuk hatinya yang paling dalam, ia tahu itu bukan kebetulan. Ada hubungan antara Wang Chen dan semua kejadian aneh yang ia alami. Ia hanya perlu waktu untuk membuktikannya.

"Terima kasih sudah membiarkanku duduk di sini," kata Souw Liancu sambil bangkit berdiri. "Aku harus kembali sebelum terlalu gelap."

Wang Chen mengangguk pelan tanpa mengalihkan pandangannya dari pemandangan di depannya.

Souw Liancu mulai menuruni bukit, tetapi setelah beberapa langkah, ia berhenti dan menoleh ke belakang. Wang Chen masih duduk di tempat yang sama, siluetnya terlihat jelas dengan latar belakang langit senja. Postur tubuhnya tegap, rambutnya yang agak panjang bergoyang tertiup angin.

Dan untuk sesaat, hanya sesaat, siluet itu mengingatkannya pada sosok lelaki berambut panjang yang menyelamatkannya dari para penyerang beberapa hari yang lalu.

Jantungnya berdegup kencang. Tidak mungkin, pikirnya lagi. Tetapi keraguan itu mulai tumbuh di benaknya, menolak untuk hilang begitu saja.

Dengan pikiran yang penuh tanya, Souw Liancu melanjutkan perjalanannya turun dari bukit, meninggalkan Wang Chen sendirian di puncak bukit dengan rahasia-rahasia yang mungkin tidak akan pernah terungkap.

1
Lintang Lia Taufik
Tulisannya rapi dan selalu bikin penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!