NovelToon NovelToon
Pesona Juminten

Pesona Juminten

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:56.2k
Nilai: 5
Nama Author: Elsa Mulachela

Juminten dan Bambang dari namanya sudah sangat khas dengan orang desa.

Kisah percintaan orang desa tidak ada bedanya dengan orang kota dari kalangan atas hingga bawah.

Juminten, gadis yang ceria dan supel menaruh hati kepada Bambang kakak kelasnya di sekolah.

Gayung bersambut, Juminten dan Bambang dijodohkan oleh kedua orangtua mereka.

Pernikahan yang Juminten impikan seperti di negeri dongeng karena dapat bersanding dengan pria yang dia cintai hancur berkeping-keping. Disaat Juminten berbadan dua, Bambang lebih memilih menemui cinta pertamanya dibandingkan menemaninya.

Apakah Juminten akan mempertahankan rumah tangganya atau pergi jauh meninggalkan Bambang dan segala lukanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elsa Mulachela, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Bel tanda pulang sekolah berbunyi. Bu Ajeng pun keluar dari kelas, disusul siswa yang lain.

"Nonton, yuk" Ajak Resti.

"Yuk, mumpung. Dompet gue tebel!"

"Widih, abis bayaran lu. Kalo gue sih oke aja. tinggal calling Emak terzeyenk,beres!"

"Ayo, Mala ikut! "

"Aku boleh ikutan gabung, nggak?"

"Emang muka kita, tampang pelit yak. Ayok ikutan. Kalo bokek tinggal colek Wan abut. Kapan lagi kita abisin duitnya!"

"Aku pamit Mila dulu ya."

"Kok pamit Mila? Harusnya nyokap lu lah."

"Anu,soalnya duitnya di bawa Mila semua."

Mereka semua terbengong mendengarnya. Tanpa banyak bicara, Mala segera meninggalkan kelas menemui Mila.

"Kakak!" Panggil Mala.

"Ayo, pulang! Mbok Nar mau masakin tumis kangkung sama ikan goreng kesukaan kamu katanya." Ajak Mila.

"Aku pamit ikut temen-temen nonton boleh nggak?"

"Boleh, tapi jangan sampai pulang jam 4 ya. Inget, Radit di rumah nggak ada yang jagain. Kakak kerja jam 5 sore."

Mila memberikan pecahan uang merah 2 lembar.

"Baik. terimakasih, kak."

Mala segera berlari ke kelasnya menemui ketiga temannya. Rasa bahagia menyelimuti Mala, karena memiliki teman yang mau akrab dengannya di kelas barunya.

"Gimana boleh, nggak?"

"Boleh."

"Alhamdulillah, Yuk berangkat! Wan abut gonceng Mala, aku di gonceng Resti ya."

"Woke, Let's go!"

Mereka segera menuju ke bioskop yang ada di lantai paling atas.

"Nonton yang romantis, ya!" Ucap Resti sambil melihat daftar film yang tayang hari ini.

"Action aja, lebih seru!" Tunjuk Farid pada film action.

"Horor aja, biar bisa sambil mupeng liat orang cip*kan di bioskop." Juminten melihat gambar film horor sambil mode muka mupeng alias muka pengen.

"Dih, orang nonton niatnya liat filmnya. Malah liat orang nyosor!" Gerutu Farid.

"Emang rada duduls temen kita satu ini" Imbuh Resti.

Akhirnya, mereka memilih genre romantis sesuai pilihan Resti. Mala dan Resti ke tempat jualan popcorn, sedangkan Farid bagian antri beli tiket.

"Aku nggak beli popcorn, aku sadar diri gaji dari Emak nggak cukup buat beli itu. Tapi kalo kalian beli, aku nanti ngincip aja, ya! "Ucap Juminten dengan mode sungkan.

"Iya, nanti kita makan sama-sama. " Jawab mila

"Beres!" Jawab Resti.

Ting Tung!

Mohon perhatian Anda.. Pintu teater empat telah dibuka. Bagi Anda yang telah memiliki karcis dipersilahkan untuk memasuki ruangan teater empat.

"Udah di buka tuh, yuk masuk!"

Setelah mereka dapat tempat duduk, Resti asyik selfi untuk d upload di media sosialnya. Farid dan Mala asyik mengobrol. Juminten yang bosen melihat iklan mulai terlena dengan dinginnya AC.

"Gue merem bentar, ya! Ntar bangunin kalo udah mulai!"

"Oke!" Jawab Resti.

Setelah beberapa saat, lampu mulai dipadamkan. Film akan mulai. Resti mulai membangunkan Juminten.

"Jum, mulai tuh filmnya!" Resti menggoyangkan bahu Juminten.

"Iya, Mak! Bentar!"

Resti akhirnya membiarkan Juminten yang asyik tidur. Mereka bertiga sudah berusaha membangunkan sang ratu ngebo untuk bangun, tapi susah. Akhirnya, mereka pun menonton film dengan Juminten yang malah asyik tidur di dalam bioskop.

Film pun selesai diputar, waktunya penonton untuk turun. Dengan jailnya Farid mendekati Juminten.

"Jum, Bambang dateng jum!" Bisik Resti.

Juminten pun gelagapan bangun dan mencari Bambang.

"Hah, mana Bambang! Mana Bambang! Kaca mana kaca!" Juminten gelagapan sendiri dan hal itu memancing tertawa yang lain.

Tanpa mereka sadari terlihat wajah cemburut dari Farid mendengar ucapan Juminten.

"Asem kalian nipu gue, ya!" Pekik Juminten. "Ya Allah, ampuni dosa temen Jumi yang lucknut ini. Jumi gak akan kutuk mereka jadi batu. Tolong jadiin emas-emasan aja lumayan bisa dijual! Aamiin." Doa absurd Juminten.

Resti pun memukul pelan lengan kiri Juminten.

"Lu sadar nggak sih, Lu tidur selama nonton Jumi! Bengek emang Jumi, bayar mahal-mahal cuman numpamh tidur."

Juminten pun menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"Ya, ini minusnya Juminten. Nggak bisa kena bau ac. Kena baunya dikit mesto langsung molor. Makanya Emak ma Bapak nggak masang ac takut Jumi makin nggak bisa bangun tidur."

"Ada-ada lo, Jum. Udah yuk,balik! Kasian mala ponakannya nggak ada yang jaga habis ini." Alibi Farid agar mereka tak membahas Bambang lagi.

"Kalian habis ini mau kemana?" Tanya Mala.

"Pulang!" Jawab Resti.

"Nggak muter mall dulu?" Tanya Mala.

"Sorry Mal, bukannya Jumi sombong. Tapi, Jumi sadar sama kantong Jumi. Dari pada buat muter mall mending buat beli paketan internet." Jawab Juminten.

"Kalo gue sih emang nggak suka belanja. Lebih suka simple online beres." Imbuh Resti.

Mereka menoleh ke Farid bersama-sama menunggu pendapat Farid.

"Ngapain ngadep gue barengan? Kalian mau nanya kenapa gue juga nggak keliling mall?" Semuanya serentak mengangguk. "Ya soalnya gue jatah jajan nya bulanan. Ya kali belum kelar sebulan udah abis duitnya!"

"Oke, yuk cabut pulang! Anterin aku ke bis kota ya res."Ajak Juminten.

"Bareng gue aja Jum, kan searah lu ma gue." Ajak Farid.

"Terus Mala gimana?"Tanya Juminten.

"Gampang, Mala ma gue. Yuk Mal, kita let's go!" Jawan resti.

"Yuk, Wan!" Juminten menggandeng tangan Farid.

Farid selalu menyunggingkan senyuman sepanjang jalan.

Nggak tau kenapa denger lo bahas Bambang, gue kesel dewe, Jum. Masa iya baru kenal beberapa hari ma lu gue dah nyaman.

"Ciye, jomblo! Digandeng aja langsung baper!" goda Juminten.

"Kalo yang gandeng secakep ini sih, mau gue."

"Gombalanmu sisa kuah kemaren ya, wan?"

"Hah, maksudnya?"

"BASI!"

"Sa ae lu, Jum!"

🍓🍓🍓🍓🍓

Jumimten merebahkan badannya di atas kasur. Waktu masih menunjukkan jam 8 malam.

"Mau ngapain ya, enaknya?" Juminten membuka hapenya yang sepi.

"Jum!"

"Iya, Mak!"

"Anter Mak, yuk!"

"Kemana malem-malem, idih nggak takut apa darah suci Jumi jadi rebutan vampir!"

Rohaya mentoyor kepala anaknya.

"Aduh, Mak. Pala Jumi udah kopyor, makin kopyor nih!"

"Brisik, udah ayo cepetan!"

Juminten mengeluarkan motornya, terlihat Bapak sedang menyuruh beberapa orang untuk menata kandang entah untuk apa itu. Juminten pun berangkat mengantarkan emaknya.

"Kita mau kemana, Mak?"

"Beli kambing."

"Oh, mau masak gule. Awas kolesterol, Mak! Jumi nggak mau liat emak kesakitan. Apalagi Emak satu-satunya Emak jumi di dunia ini."

Emak mentoyor kembali kepala jumi dari belakang.

"Emak, Astagfirullah! Demen banget noyor kepala anaknya. Jumi gagal ikutan cerdas cermat kalo punya Emak doyan yang begini."

Tiba-tiba Emak mengguncang sedikit bahu anaknya. Refleks, Juminten menggerakkan setir motornya. Untungnya jalan yang dilewatin kampung yang sepi.

" Astagfirullah Emak, jangan bar-bar napa! "

" Eh, berisik banget! Katanya nggak boleh noyor. Yaudah, Emak goyangin aja. Masih aja protes. Ngidam apa sih Emak dulu pas hamil lu! "

"Paling emak ngidam soto, bakso, nasi pecel. Coba kalo emak ngidam Chicken cordon blue. Kan mantep!"

"Nama lalapan apa tuh, kok susah di sebutin? Perasaan di rumah mak nyiapin lalap terenak ya selada ma terong bulet!"

"Bukan lalapan Mak Rohaya, Itu makanan bule. Makannya tuh pake pisau sama garpu!"

"Nggak pake nasi dong?"

"Pake kentang mak, kentang nya di rebus."

Memang kebahagiaan itu, saat bisa berkumpul dan bercanda bersama keluarga. Khususnya bersama orang tua. So, yang masih punya keluarga utuh. Berikan kasih sayang kalian jangan setengah-setengah, ya! Serius, pas beliau nggak ada baru kerasa nggak enaknya 🍓

1
Cendol Dawet
iya dh iya...Dodit udah berubah sekarang..makin bucin
Cendol Dawet
kalo Sinta hamil, siap2 dh ada yg krekk
Cendol Dawet
akhir hidup yg menyedihkan
Cendol Dawet
pak Dodit punya saingan
Cendol Dawet
bang Eka cemburu ni ye
Racun Asmara
mantull
Racun Asmara
segelas kopi dg teh hangat? dimna kudapannya?
Racun Asmara
kbr Mala gimana?
Racun Asmara
beneran mimpi
Racun Asmara
apakah Juminten bermimpi? ttg Mala& Mila?
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
jgn2 hamil tuh Sinta. orang hamil kn bisa jg menstruasi. pernah baca dh di novel lain... bner gk sihhh???
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
setelah perjuangan & penantian panjangnya.. akhirnya Eka sukses mencetak gol.di gawang istrinya. inilah gol yg selama ini ditunggu-tunggu...
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
nasi sdh mjd bubur. gk mungkin dibikin nasi goreng. mending bikin bubur merah. suruh Dodit & Sinta nikah. apa kejadian belah nangka di rumah Dodit emang sdh ada yg merencanakan? Rena mungkin...atau neneknya??? hadeehhh...Sinta... sekuat apapun pertahanan nya, jebol jg saat gai*ah & has*at bercinta sdh menguasai tubuhnya. pikiran & hatinya pasti kalah dg bujuk rayu manis dr iblis yg hadir diantara dirinya & Dodit. sp iblisnya? bukan othornya kn? jgn2 aku lg???🤐🤐🤐
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
kapok kau , Dit!!! bukannya dihalaln dulu..eh mlh digenj** duluan. Bambang telat sihhh datangnya. tp mo gimana lg? Dodit & Sinta sdh terlanjur mendaki sampai puncak. udah minta Dodit tanggungjawab sj🤐🤐🤐
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
eh eeehhhhh... stop, Sin...!!! jgn lupa kalian blum halal. jgn sampai Dodit kebablasan. mosok Eka & Juminten yg married , kalian yg unboxing duluan??? gk lucu kn???😂😂😂🏃🏃🏃💨💨💨
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
pak Dodot eh Dodit buta kali ya? gk mandang Sinta banget. pdhl jelas2 wanita itu yg selalu ada tanpa diminta utk selalu menjaga Rena. dan jelas2 Dodit jg berdebar saat dekat dg Sinta. aaahhhh...muna banget sih Dodit. knp mlh ngarep Jumi yg jd istrinya? nyakitin Sinta banget..
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
pas udah ngebet & situasi kamar mandi 😂 mengukung, eh Juminten sdg palang merah. anjlok lg dh gai*** yg sdh membubung tinggi di ubun-ubun 🤐🤐🤐🤐
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
resiko punya istri mantan perawan berbuntut ya gitu. tp gemes jg sama Emak. tega bner ngerjain pasangan pengantin baru. mosok.gk boleh ninuninu???? Bumi jg, katanya pengen cpt dibikinkan adek... eh mlh jd wasit. kpn Eka & Jumi akan adu gulat klo baru pemanasan sj sdh disemprot??? sabaaarrrrr.... sabar. gatot dh ikutan jd cctv. gk jd ngintip 🤐🤐🤐
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
syukurlah.. akhirnya SAH jg. tinggal balas budi nih sama Emak Bapak. 2 cucu lg cukup😂😂😂🤸🤸🤸
Bambang jgn galau gitu,noh Rena sdh siap jd masa depanmu. tinggal kedipkan matamu buat othor. biar bisa dpt daun muda😁✌️🏃🏃🏃💨💨💨💨
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
bu Ani apa bu Ana sih Yeng? opo aku sik oleng ya? saking serunya alur ceritanya, jd galfok😂🏃🏃🏃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!