Bisakah kalian bayangkan, gadis 17 tahun yang baru masuk universitas di paksa untuk menjual tubuhnya kepada pria hidung belang? ya, Siera tidak akan pernah mau melakukan itu. melawan paman dan bibinya yang berbuat jahat padanya. bertemu seorang pria dan langsung mengajaknya menikah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Esmeralda malu
Malam itu Sierra terlihat begitu cantik dengan balutan gaun berwarna merah yang tidak terlalu mencolok, Xavier terus memperhatikan istrinya menatapnya dengan begitu lekat bahkan tatapan mata itu seolah tidak akan teralihkan sama sekali. Sierra hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan semua keposesifan sang suami titik pria yang terkenal dingin itu malah sekarang menjadi pria bucin tingkat akut.
"Sayang, kalau kamu mau berbicara dengan teman-temanmu silakan, aku akan di sini menunggumu." ucap Sierra yang meminta suaminya untuk bertemu dengan teman-teman pengusahanya.
"Aku tidak akan melepaskan mu dan aku tidak akan membiarkanmu sendirian." jawab Xavier.
"Jangan seperti itu dong, lebih baik kamu bicara sama mereka, aku akan tetap di sini mencicipi beberapa makanan ini. Jangan khawatir, lagi pula aku tidak akan kabur ke mana-mana kok." ucap Sierra.
Salah satu pengusaha memanggil Xavier, pria itu kemudian berbicara dengan beberapa pengusaha sedangkan Sierra berada tidak jauh darinya. Dia sedang menikmati beberapa kue yang ada di tempat itu. Namun sesaat kemudian seorang pria tiba-tiba mendatangi Sierra dan mengajaknya mengobrol.
"Apa yang kamu lakukan di sini Sierra" tanya Christopher. pria itu datang ke pesta Abizar karena pria tua itu adalah pamannya.
"Profesor, apa yang profesor lakukan di sini?" Sierra berbalik bertanya. kue yang ada di tangannya masih tetap dia makan sembari menatap Christopher.
"Aku diundang oleh Tuan Abizar." jawab Christopher yang memperhatikan Sierra.
Mendengar jawaban dari Christopher Sierra hanya menganggukkan kepalanya, dia kemudian memperhatikan sang suami yang sedang berbicara dengan beberapa pengusaha.
"Jadi profesor juga diundang oleh pengusaha itu ya?" ucap Sierra.
Christopher memperhatikan Sierra dengan begitu detail, dari ujung rambut hingga ujung kaki, terlalu cantik hingga membuat jantung Christopher berdebar tak menentu, hatinya galau. Dia tidak bisa berhenti memikirkan mahasiswi yang selalu membuatnya pusing ketika mereka berdebat.
"Malam ini kamu benar-benar cantik." Christopher memberikan pujian kepada Sierra, namun sayangnya yang di puji malah tidak terlalu merespon.
"Pesta seperti ini memang selalu membosankan, Aku menyesal mau diajak ke pesta ini." ucap Sierra yang kemudian menghela nafas dengan begitu dalam.
"Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Christopher. Sierra tidak menjawab. Dia hanya menggelengkan kepalanya namun dari raut wajahnya bisa terlihat jelas kalau dia benar-benar tidak suka dengan pesta. melihat raut wajah yang tidak menyenangkan itu Christopher berusaha untuk mengajak Sierra pergi dari sana, namun Sierra belum sempat menjawab Xavier langsung mendekat.
"Maafkan aku, kamu tidak berhak mengajak istriku kemanapun." ucap Xavier yang terlihat meraih pinggang Sierra. "Ayo." ucapnya. kemudian Xavier mengajak Sierra pergi dari tempat itu.
Di lain tempat lebih tepatnya di tempat pesta namun di salah satu tempat seorang wanita nampak terlihat begitu geram, dia menatap Xavier dengan tatapan mata tajam. "Kenapa wanita itu selalu menempel kepada Xavier." ucap Esmeralda sedikit geram. Dia meremas tangannya, tas kecil yang ada di tangannya juga dia remas dengan begitu keras. "Aku harus mencari cara untuk membuat Xavier meninggalkan wanita itu." ucapnya. Esmeralda kemudian berjalan mendekati Xavier, di sana ada kedua orang tuanya yang sedang berbicara dengan kakek Abraham.
Kakek Abraham yang sedang berbicara dengan kedua orang tua Esmeralda nampak dia sedikit tidak terlalu menyukai sepasang suami istri itu, memang dari dulu kedua orang tua Esmeralda selalu berharap Xavier menjalin hubungan dengan Esmeralda. Namun sayangnya Xavier adalah orang yang sangat dingin, pria itu selalu menghindar ketika dia didekati oleh Esmeralda. bahkan Esmeralda sengaja membuat rumor yang sangat mengganggu kehidupan Xavier.
"Saya berharap Xavier dan Esmeralda hubungannya semakin dekat, apalagi yang aku tahu Xavier selalu perhatian kepada Esmeralda." ucap Ayah Esmeralda.
Kakek Abraham yang mendengar perkataan Ayah Esmeralda dari tadi dia hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
"Iya Tuan, Mereka adalah pasangan yang sangat serasi." lanjut ibu Esmeralda.
Kakek Abraham sedikit tersenyum, setelah itu dia meminum segelas orange juice yang barusan dia ambil. "Mungkin ini akan mengecewakan kalian." ucap kakek Abraham.
Kedua orang tua Esmeralda sedikit kebingungan. "Maksud Tuan?" tanya Ayah Esmeralda.
"Apa kalian tidak tahu kalau putraku itu sudah menikah? dia sudah menikah beberapa bulan yang lalu." jawab kakek Abraham yang kemudian menunjuk ke arah Xavier. pria itu bersama seorang gadis muda yang begitu cantik.
"Maksud Tuan Abraham?" ayah Esmeralda seolah tidak percaya.
"Iya, putraku sudah menikah dan wanita yang bersamanya itu adalah istrinya, gadis muda dan cantik itu adalah istrinya." jawab kakek Abraham yang kemudian meninggalkan kedua orang tua Esmeralda bersama dengan Ricardo.
"Saya yakin kalau orang tua Esmeralda sebentar lagi akan terkena serangan jantung, Tuan." ucap Ricardo.
Kakek Abraham tidak menjawab, namun dia hanya tersenyum. "Biarkan saja, lagi pula aku juga tidak terlalu suka dengan Esmeralda, aku membiarkan wanita itu di sana karena aku ingin melihat bagaimana menantuku itu mengusirnya." ujar kakek Abraham yang membuat Ricardo menganggukkan kepalanya.
"Esmeralda belum tahu bagaimana istri dari si bos, kalau dia tahu kalau istri si bos itu macan betina bisa-bisa dia langsung diterkam habis." kata Ricardo yang kemudian menahan tawanya. Membayangkan bagaimana Sierra memberi pelajaran kepada Esmeralda hal itu membuat Ricardo malah tertawa cengengesan sendiri.
"Aku juga tidak bisa membayangkan hal itu." jawab kakek Abraham yang kemudian mengajak Ricardo untuk berbicara dengan beberapa pengusaha yang lain. Sedangkan Sierra dia tangannya digenggam erat oleh sang suami. Xavier tidak akan membiarkan istrinya lepas dari pandangannya, sedikit lalai saja malah Christopher sudah berada di tempat itu.
"Haiss.., pria ini benar-benar tidak bisa membiarkan aku sendirian Walaupun sedetik." gumam Sierra dalam hati yang berusaha untuk melepaskan tangannya. namun sayangnya Xavier menggenggam erat tangan itu bahkan dia langsung menarik tangan Sierra Dan meletakkan di lengannya.
Beberapa pengusaha yang melihat pria dingin yang terkenal susah untuk didekati itu bersama seorang wanita, tentu saja mereka sedikit penasaran. Beberapa ada yang menanyakan langsung kepada Xavier, dan jawaban yang diberikan oleh Xavier membuat mereka benar-benar terkejut bukan main. Bagaimana tidak, gadis muda yang ada di samping Xavier adalah gadis yang begitu cantik gadis yang sudah diakui sebagai seorang istri.
Esmeralda yang berada di tempat itu dia semakin geram, dia semakin kesal dan marah ketika Xavier mengakui Sierra adalah istrinya. sedangkan beberapa orang yang ada di tempat itu mengira kalau Esmeralda adalah calon istri dari Xavier, tapi malam itu semua pemikiran itu langsung dihancurkan oleh pernyataan Xavier.
"Aku kira Esmeralda bakal menjadi istri dari Xavier ternyata pria itu sudah menikah." ucap beberapa wanita yang ada di pesta. tentu saja mendengar perkataan itu Esmeralda benar-benar malu, dia dengan begitu bangga selalu mengaku kalau dia adalah calon istri dari Xavier Lincoln, namun malam itu semuanya terbantahkan dengan pernyataan tegas dari Xavier.
*Bersambung*