Alrazi adalah seorang suami yang hanya memiliki pekerjaan sebagai tukang ojol, saat ia kembali ke rumah, ia semua bajunya sudah ada di teras rumah. Dan istrinya mengaku telah berhubungan dengan mantan pacarnya yang kaya.
Ia di usir dari rumah, dan motornya di ambil, akhirnya ia pun pergi dari rumah tersebut. Tak sengaja ia menendang sebuah kotak misterius, yang ternyata ada sistem.
Dengan adanya sistem, hidupnya berubah total menjadi lebih baik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35 Gaji Karyawan
...🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️...
...happy reading...
...⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️...
"Sistem, apa ada yang bisa aku lakukan dengan poinku?" suaranya serak, penuh keputusasaan dan kebencian.
[Bisa, Anda ingin melakukan apa?]
Alrazi mendongak keatas, mata melirik angka poin yang tertera: 10.000.
"Aku ingin, wajahku yang ada di postingan itu berbuah menjadi wajah orang lain," katanya dengan tegas, tanpa ragu lagi.
[Baik Tuan]
[Gunakan poin untuk mengganti semua foto menjadi foto orang lain?]
Alrazi menekan tombol "YA" dengan cepat.
[Poin di potong 2.000 poin]
[Sisa poin 8.000 poin]
Memuat...
Loading...
Mulai.
0%...
10%...
20%...
30%...
40%...
50%...
60%...
70%...
80%...
90%...
100%...
Selesai.
Dalam hitungan beberapa detik, layar ponselnya merefresh. Foto Alrazi yang beredar di media sosial oleh Bu Marni ternyata telah berganti, tapi bukan dengan wajah orang acak seperti yang dia harapkan. Lebih parahnya, wajah yang muncul adalah wajah Ardo: kekasih baru Sarah
Alrazi tersenyum puas ketika melihat foto-fotonya yang beredar di media sosial telah diganti dengan foto orang lain. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika foto-fotonya yang asli masih beredar di media sosial.
"Sistem, apa yang terjadi dengan postingan-postingan yang telah dibagikan oleh mantan mertuaku?" tanya Alrazi.
[Postingan-postingan tersebut telah dihapus, Tuan. Poin Anda telah digunakan untuk menghapus postingan-postingan tersebut]
Alrazi tersenyum, merasa lega. Dia tidak ingin mantan mertuanya terus-menerus menyebarkan fitnah tentang dirinya.
Alrazi tersenyum, merasa puas dengan hasil yang telah dicapai. "Rizki, Lina, Dito, Siti, dan Ardi. Masalah foto saya yang beredar sudah saya tangani," katanya, membuat Lina dan Rizki yang tadinya bingung menjadi lega.
Tapi, Alrazi tidak berhenti di situ. "Terima kasih, tadi saya hanya mengetes kalian saja," lanjutnya, membuat Lina dan Rizki semakin bingung.
Rizki dan Lina saling menatap, masih mencoba memahami apa yang terjadi. Mereka telah bekerja keras untuk menghapus foto Alrazi yang beredar, tapi ternyata itu hanya sebuah tes.
Wajah mereka masih tercetak kebingungan yang mendalam. Tadi, mereka sempat terjebak dalam kegalauan karena harus menyelesaikan masalah foto Alrazi yang tiba-tiba beredar di media sosial. Bahkan, mereka sudah mulai merencanakan cara untuk menghack akun-akun yang telah membagikannya agar bisa dihapus segera.
Lina tersenyum, "Terima kasih, Bos. Kami tidak menyangka itu hanya tes."
Alrazi tersenyum, "Saya ingin melihat bagaimana kalian bekerja sama dan mengatasi masalah. Dan saya harus katakan, kalian semua sangat baik."
Dito, Siti, dan Ardi yang tadinya diam, kini tersenyum dan mengangguk setuju.
Alrazi melanjutkan, "Sepertinya memiliki kalian berlima sudah cukup untuk membuat perusahaan ini bangkit sepenuhnya. Dan tentu saja, kerja pertama kalian akan mendapat bonus."
Karyawan-karyawan Alrazi bersorak gembira, merasa puas dengan hasil yang telah dicapai. Mereka tahu bahwa mereka telah bekerja keras dan pantas mendapatkan bonus.
Alrazi tersenyum, merasa puas dengan timnya. Dia tahu bahwa dia telah membuat keputusan yang tepat dengan mempekerjakan mereka.
Alrazi tersenyum, merasa puas dengan reaksi timnya. "Berikan nomor rekening kalian, aku akan mengirimkan kepada kalian gaji hari ini beserta bonus," katanya, membuat wajah mereka berseri-seri.
Mereka semua memberikan nomor rekening mereka, dan Alrazi mulai mengirimkan gaji dan bonus kepada mereka satu persatu.
Gaji mereka 150 perhari, mungkinkah bonusnya 100 ribu?
Wajah mereka semakin berseri-seri ketika mereka melihat jumlah yang masuk ke rekening mereka.
"Wah, banyak banget!" kata mereka, saling berpandangan satu sama lain. Mereka tidak menyangka akan mendapatkan bonus sebesar itu.
Satu orang mendapatkan 500 ribu, jumlah yang sangat besar bagi mereka. Mereka semua merasa sangat puas dan bahagia dengan gaji dan bonus yang mereka terima.
Ting!
Ponsel Alrazi bergetar, menandakan bahwa transaksi telah selesai. Dia melihat saldo rekeningnya, dan tersenyum.
[Saldo Anda di kurang 2.500.000 IDR]
[Sisa saldo Anda 3.204.370.000 IDR]
Alrazi merasa puas dengan keputusan yang telah dia buat. Dia tahu bahwa timnya telah bekerja keras, dan mereka pantas mendapatkan bonus yang besar.
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...