NovelToon NovelToon
Rea Hati Yang Tersakiti

Rea Hati Yang Tersakiti

Status: tamat
Genre:Kehidupan Tentara / Selingkuh / Janda / Cinta Seiring Waktu / Dokter Genius / Cintapertama / Tamat
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wisye Titiheru

Cathalina Brea yang sering dipanggil Rea terlahir sebagai anak orang kaya. Di kehidupan keluarga besarnya orang tua Rea adalah pewaris usaha hotel dan Restoran terkaya di kotanya. Namun semasa kecil dia hanya dibesarkan oleh papinya yang adalah satu - satunya pewaris keturunan Setiawan.
Rea tumbuh dewasa dan menjadi seorang dokter spesialis anak. meskipun hidup berkelimpahan harta namun Rea tidak perna sombong.
Sebelum papanya meninggal semua saham perusahaan diberikan kepada Cathalina Brea Setiawan.
Keluarga besar marah, karena Rea adalah seorang perempuan. Saudara sepupu papanya Rea menjodohkan Rea dengan Simon Elias sebagai syarat Rea bisa memiliki semua peninggalan papinya. Ternyata penghianatan yang dia terima serta kekerasan dalam rumah tangga.
Rea mmenceraikan Simon dan memilih meninggalkan kota besar itu mengabdi di sebuah desa kecil disebuah pulau.

Apakah Rea bisa mendapatkan ketenagan????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Natalan

Rea dan keluarga sudah dalam perjalanan kembali ke Selandia Baru. Karena kondisi Jeremia Angelo yang menurun. Karena sudah waktunya dia harus kemoterapi lagi. Dalam perjalanan Elon memeluk anaknya. Di akui Jeje memang sangat kuat.

"Sakit sayang???"

"Iya papi."

"Sabar ya, sedikit lagi kita tiba."

Mama sudah ikut bersama kami. Debora dan mba Sara belum. Mereka rencana nyusul, nanti berangkat bersama mami dan papi. Akhirnya Tante Sin temani Debora di rumah Jogja. Rumah dan usahanya disana diberikan kepada kakaknya untuk menjaga dan melanjutkan. Dia kembali mengabdi kepada keluarga Rea. Mereka juga masih mengurus surat - surat seperti Visa.

Pesawat Jet milik Brea Company yang digunakan Rea sekeluarga. Waktu membeli pesawat ini papinya Rea James berkeyakinan bahwa ini akan berguna bagi anaknya dan keluarga. Dan benar ini sangat berguna. Pesawat Jet ini, memang disembunyikan, Rea saja tidak tahu jika papinya punya. Sampai Rea ke Selandia Baru, dan curhat pada mami Lely, akhirnya disitu baru Rea tahu.

Jeje langsung ke rumah sakit. Sedangkan Jojo bersama, mertua Rea dan Ema serta Berto dan Isak sudah ke rumah mereka. Elon dan Rea meskipun kelelahan, mereka harus melakukan ini. Demi kebahagiaan mereka. Rea merasa bebannya sedikit berkurang karena ada suaminya Elon.

Jeje sudah diberi perlakukan oleh dokter Andreas. Sebelum berangkat Rea sudah berkomunikasi dan waktu tiba dalam perjalanan juga berkomunikasi. Fasilitas sudah disiapkan dirumah sakit. Banyak uang yang terpakai dalam proses penyembuhan anak mereka Jeremia Angelo Soebandi.

"Sayang, I love you." Elon memeluk dan mencium Rea istrinya. "Terima kasih sudah kuat, hebat dan penuh cinta. Kamu wanita hebat yang melahirkan anak - anak hebat buat ku. Terima kasih sayang."

Rea menangis dalam pelukan suaminya, hati seorang ibu sangat berat melihat anak yang dia lahirkan harus menderita penyakit berat ini. Elon tahu, dia bersedih namun dia harus kuat buat keluarganya.

Malam ini mereka beristirahat dirumah sakit. Sedangkan mama bersama Jojo dan Ema juga Berto dan Isak sedang membersihkan rumah. Rumah disini ada ada enam serta kamar asisten rumah tangga satu. Berto dan Isak akan tidur dikamar Jojo.

Jeje sudah tidur nyenyak. Di tempat tidur penjaga. Rea bersama Elon suaminya tidur. Elon memelukan Rea istrinya.

"Sayang masih kerja apa lagi."

"Aku masih harus melapor kepada sekolah Jojo. Besok kan dia harus sekolah."

"Memang mami yang hebat, istri yang hebat."

"Mas...... Itunya di kondisikan ya inii di rumah sakit."

Elon tertawa, dia tahu bahwa sesuatu yang menonjol di tubuh bahwanya minta di servis.

"Ngak bisa sayang. Dia tahu siapa pemiliknya, dia tahu tempatnya." Dengan sentuhan ciuman mesra, Elon meminta jatah dari istrinya. Akhirnya mereka melakukan hubungan suami istri di kamar mandi hanya satu ronde. Hanya sama - sama satu kali pelepasan. Kemudian mereka mandi air hangat bersama. Dan melanjutkan tidur mereka.

"Terima kasih istriku sayang. Tidur mas temani." Rea tertidur lemas dalam pelukan Elon suaminya. Meskipun hanya sepuluh menit durasinya, namun penyatuan Elon ritmenya sangat cepat perih rasanya namun sedap. "Kamu itu segalanya buatku sayang. I love you more, sampai maut memisahkan kita."

Ini Kemoterapi Jeje yang terakhir, dokter Andreas optimis Jeje sembuh. Selesai kemoterapi hari ini. Jeje bisa melewatinya akan dilanjutkan dengan pengobatan tradisional tiongkok, dokter Andreas menyarankan bagi kami. Sementara dirumah, Ema sudah mulai menyiapkan sarapan dan bekal buat Jojo juga mereka di rumah. Mertua Rea mau membantu.

"Ibu, selamat pagi."

"Selamat pagi Ema. Terima kasih ya sudah selalu ada bersama menantuku dan cucu - cucuku. Terima kasih nak."

"Iya ibu, Nyonya Rea dan anak - anak sudah seperti keluarga buat saya anak yatim piatu ini. Mereka ini rumah saya Ibu."

"Terima kasih Ema, terima kasih. Ibu bantu siapkan sarapan. Nanti Elon dan Rea gimana sarapannya?"

"Nanti mas Isak yang antar Bu?"

"Selamat pagi ibu, nanti sarapan ibu dan bapak saya yang antar, sekalian standby di rumah sakit. Berto yang antar Jojo sekolah dan jemput."

"Aku tugasnya ngurus dan temani Jojo ibu."

"Terima kasih Isak dan Berto, terima kasih sudah setia buat kedua anakku. Terima kasih."

"Sama - sama ibu."

Jojo sudah rapi, Berto yang menyiapkannya. Dia sedang sarapan. Sedangkan Bekal buat Elon dan Rea juga sudah siap. Ibu sedang sarapan bersama cucu laki - lakinya. Selesai sarapan sebelum berangkat sekokah Jojo pamit kepada omanya dipeluk dan dicium. Mengingat cerita bahwa cucunya ini dewasa waktu temani maminya omanya langsung menangis.

"Kenapa oma menangis?" Jojo melap air mata omanya dan mencium kedua mata omanya. "Oma kangen opa??? Peluk Jojo aja, kan Jojo mukanya seperti opa dan papa."

Omanya memeluk cucu yang sangat dewasa sebelum umurnya. Yang seharusnya manja.

Kemoterapi Jeje mulai. Dia merasa sedikit mual, Rea mebantunya. Agar sedikit lega. Rea dan Elon sedang berpikir apakah mereka tetap di rumah sakit atau pulang kerumah selesai kemoterapi ini seperti biasanya melewati masa - masa obat bereaksi.

Akhirnya Elon dan Rea memutuskan untuk pulang ke rumah. Karena Jeje mau dirumah saja. Mereka sebenarnya menghindar agar oma tidak sedih, namun Elon berpikir, jika Jeje bersama dengan keluarga dirumah psikisnya akan membaik dan cepat sembuh. Rea sudah tahu apa yang harus dilakukan begitu juga Elon.

Siang hari kami pulang. Jeje senang sekali, karena disambut oleh omanya. Dan mereka tidak menyangka bahwa opa dan oma dari Manado serta budhe dan buleknya bersama Palek Alex serta mba Calista juga sudah ada disana. Raut muka Jeje berseri.

"Cintanya Budhe, I love you." Jeje langsung memeluk Budhenya dengan mesra.

"I love you more budhe."

"Budhe adek masih ganteng kan."

"Ganteng baget."

"Mas Jojo ngak ganteng budhe? Ganteng juga."

"Adek tetapi menurut mas, mba Itha deh yang cantik, budhe udah tua. Iya kan papi??" Semua tertawa melihat aksi jojo dengan budhenya.

"Iya lah, mba Itha yang cantik."

"Dasar papa dan anak sama sifatnya." Rea kaget anak laki - laki pertamanya bisa melawak juga. Rea tersenyum.

Elon dan Rea memeluk semua yang sudah ada. Kamar Jeje sudah siap. Malam ini Jeje akan melewati reaksi obat kemonya. Semua keluarga menyaksikan itu. Elon sudah menjelaskan buat orangtuanya serta saudara - saudaranya. Kalau mba Sara sudah tahu. Dia yang membantu Elon dan Rea. Sedangkan kedua oma dan budhe serta Calista hanya menangis melihat reaksi obat itu. Sampai subuh baru Jeje sedikit membaik. Orangtua mereka kaget - kaget bangunnya, namun Elon dan Mas Alex menyuruh tidur. Akhirnya dari malam sampai subuh Elon, Rea, mba Sara dan Mas Alex begadang.

Dua hari sesudahnya ners dari rumah sakit datang mengambil sampel darah Jeje, dan hari ini Jeje kembali ke rumah sakit untuk kontrol kesehatan dan melihat asilnya, dia sudah berlari. Semua keluarga ikut melihat hasil pemeriksaan Jeje. Dokter Andreas kaget melihat perkembangan Jeje.

"Saya sangat optimis Jeje bebas kanker."

"Amin, amin amin."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!