NovelToon NovelToon
Ambisi Mantan Istri Yang Depresi

Ambisi Mantan Istri Yang Depresi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Romansa / Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: SooYuu

🚨🚨 Masih dalam tahap revisi. Mohon maaf, akan ada part yang berubah, karena adanya cacat alur di naskah awal.🙏

“Jangan sok suci, Kayuna! Kalau bukan aku yang menikahimu, kau hanya akan menjadi gadis murahan yang berkeliling menjual diri!”

Demi melunasi hutang ayahnya, Kayuna terpaksa menikah dengan Niko — CEO kejam nan tempramental. Ia kerap menerima hinaan dan siksaan fisik dari suaminya.

Setelah kehilangan bayinya dan mengetahui Niko bermain belakang dengan wanita lain. Tak hanya depresi, hidup Kayuna pun hancur sepenuhnya.

Namun, di titik terendahnya, muncul Shadow Cure — geng misterius yang membantunya bangkit. Dari gadis lemah, Kayuna berubah menjadi sosok yang siap membalas dendam terhadap orang-orang yang menghancurkannya.

Akankah Kayuna mampu menuntaskan dendamnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SooYuu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 35

“Apa kita beri secara langsung saja hadiah besarnya, Bos?” Laudia berbisik sembari menatap dengan seringai muak ke arah layar lebar, yang menampilkan potret sang pengantin.

Laudia berdiri di sudut ruangan gedung. Ia mengenakan seragam staf — menyamar sebagai salah satu pelayan di acara pernikahan Niko dan Airin.

“Tunggu. Bergerak sesuai rencana pertama.” Adrian memantau di antara kerumunan tamu-tamu undangan.

“Reza? Sudah di posisi?” bisiknya melalui benda kecil yang terselip di telinga kanannya.

“Saya masih di tempat persembunyian, Bos. Keamanan sangat ketat di ruangan operator,” keluh Reza yang masih belum berhasil menyelinap masuk.

“Kalian butuh bantuan?” tanya Jay dari seberang.

Seperti biasa, tugas Jay adalah bersiaga di dalam kendaraan. Tapi, sesekali ia ikut ke lapangan apabila rekannya dalam keadaan darurat.

“Nggak perlu, Bang. Pantau aja terus dari sana, biar aku yang urus di dalam,” sahut Adrian tegas.

Rey alias Adrian, selaku ketua geng Shadow Cure segera bergerak menyelinap ke arah ruang kontrol. Ia mengendap-endap, berjalan pelan merapatkan tubuhnya di sisi tembok, mata elangnya menyapu sekitar — waspada.

Tatapannya tertuju pada dua pria bertubuh sedikit besar — orang suruhan Niko, sedang bersiaga di depan pintu ruang operator. Bola mata Adrian berputar cepat, berusaha mengatur siasat untuk mengalihkan fokus para penjaga tersebut.

Lorong itu tampak sepi, karena memang hanya ada ruang operator dan beberapa gudang penyimpanan.

“Reza, siaga. Aku akan mengurus dua penjaga itu, dan kau segera masuk, percepat gerakan kita,” ujar Adrian.

Di balik pintu gudang tak jauh dari ruangan tujuannya, Reza duduk sambil memeluk tas ranselnya. “Baik, Bos.”

Adrian pun mulai dengan memancing kedua penjaga tadi. Ia sengaja merobohkan tumpukan kardus mineral yang disiapkan untuk pesta pernikahan Niko — yang terletak tepat di hadapannya.

Bruk!

Kedua penjaga pun menoleh cepat.

“Apa itu?”

“Kucing?”

“Mana ada kucing di sini?”

“Ya sudah, biar kuperiksa. Kau tetap bersiaga di sini,” ucap salah satunya, lalu melangkahkan kaki ke arah terjatuhnya kardus tersebut.

Adrian berjongkok di sisi tumpukan kardus. Si penjaga pun semakin mendekat, ia mencondongkan tubuh menelisik sekitar, kemudian dalam hitungan detik tatapan mereka bertemu.

“Siapa—”

Bugh!

Adrian melayangkan satu pukulan tepat di perut buncit si penjaga.

"Akh! Sial!"

Adrian tak memberi jeda, ia berdiri dan kembali melayangkan satu tinjuan ke wajah pria itu.

Bugh!

Kali ini, hanya dalam satu hentakan, pria berkumis tipis itupun ambruk, tak sanggup lagi melawan.

“Lah semaput? Gitu doang?” ucap Adrian terheran.

Adrian pun buru-buru menyeret tubuh gendut pria tadi ke ujung lorong, lalu menyembunyikannya di dalam ruangan yang kebetulan kosong.

“Maaf ya, Pak. Saya nggak bermaksud menyakiti Anda,” bisik Adrian pada penjaga tadi. “Anda cuma pingsan karena syok. Sepuluh menit saja, saya pinjam seragamnya dulu, ya.”

Adrian bergumam sambil melucuti seragam pria itu, wajahnya tampak tak tenang, enggan meraba tubuh seorang pria. Tapi demi melancarkan aksinya tangannya bergerak cepat.

"Sial! Aku harus melakukan ini?"

Ia sudah mengenakan seragamnya, lengannya sedikit ngatung, kurang pas dengan tubuh tingginya. Untungnya, celana mereka senada, jadi Adrian tak perlu repot melucuti celananya.

Adrian kembali menyelinap keluar. Dengan langkah mantap ia berjalan menghampiri penjaga satunya, wajah dinginnya mendadak berubah ramah kala manik tajam mereka saling bertemu.

“Ketua bilang Anda boleh istirahat, Senior. Biar saya yang gantikan posisi Anda,” ujar Adrian.

Si penjaga menatap Adrian seolah tak yakin. “Anak baru? Aku baru melihatmu,” tanyanya.

Adrian mengangguk. “Benar, saya baru bergabung belum lama ini,” dustanya kemudian.

Penjaga itu tampak curiga, tapi ia menahan diri untuk tidak bertanya. Wajahnya jelas kepepet — ia sudah ngempet ingin ke kamar kecil. “Baiklah, kuserahkan ruangan ini padamu.”

Adrian menatap bahu pria itu yang nyaris lenyap ditelan lorong sempit di ujung gedung. Ia buru-buru membuka pintu dan mendekati seorang staf yang bertugas mengontrol layar lebar acara.

Adrian membekap erat wajah pria itu dari belakang.

“Emppttt ….” Staf itu tercekat, tak bisa bersuara.

Adrian semakin mengeratkan tangannya ke wajah staf laki-laki tersebut, sehingga si pria lunglai di atas kursinya. Setelah membereskannya, ia pun kembali mengucap maaf.

“Maaf, Mas. Sebentar saja, saya pinjam komputernya, ya,” ujarnya pelan.

“Reza, sudah aman. Cepat!”

Reza pun segera bergerak, keluar dari persembunyian.

“Maaf, Bos. Jadi mengulur waktu,” ucap Reza begitu ia tiba di ruangan operator.

Reza adalah anggota termuda, Adrian melarangnya menggunakan kekerasan fisik kala menjalankan misi. Demi menjaga aman reputasi si bungsu.

“Lakukan saja tugasmu dengan cepat, jangan ulur waktu lagi,” sahut Adrian sambil menepuk pelan bahu Reza.

“Baik, Bos.”

Adrian pun lekas keluar ruangan, tangannya menyentuh telinga sebelah kanan. “Danar, gimana keadaannya? Kalian sudah dekat?”

“Kami terjebak macet, Bos,” balas Danar dari seberang.

Adrian melangkah mantap sambil berulang kali menatap arlojinya. “Sebentar lagi waktunya. Di mana Kayuna?”

“Dia … duduk di sebelah saya,” sahut Danar.

Kayuna duduk di kursi penumpang, dengan raut wajah yang sulit diartikan. Tangannya terus mengepal erat di atas pangkuan. Sorot matanya seakan mampu membelah padatnya kemacetan.

Sementara di kursi belakang, sudah ada dua orang paruh baya duduk dengan tatapan gusar.

“Nggak bisa kayak gini. Danar, kita tukar posisi,” tutur Kayuna.

“Hah?!” Danar tampak terkejut.

“Buruan! Kita bisa telat ini.”

“Ta-tapi ….”

“Ah, lama kamu!”

Kayuna pun segera turun dari mobil, ia melangkah memutari kap mobil hingga akhirnya berdiri di sisi pintu pengemudi.

“Keluar.”

Danar ragu-ragu tapi akhirnya menuruti titah Kayuna.

Kayuna duduk dengan dagu terangkat, tangannya memegang setir kuat-kuat. Sementara Danar berlari berpindah posisi ke kursi sebelah.

“Pakai sabuk pengamanmu!” perintah Kayuna.

“Baiklah,” sahut Danar, wajahnya masih kebingungan.

Ia menelan ludah, memasang seat belt dengan erat. Tangannya terangkat meraih pegangan di atas sisi pintu mobil.

‘Ya gusti … lancarkanlah jalan hambamu ini, selamatkanlah hamba hingga sampai tujuan,’ bisiknya dalam hati, memohon perlindungan Tuhan.

“Hati-hati, Mbak Yun … ini mobil masih baru,” kata Danar gemetar.

Kayuna hanya melengos singkat. “Minta ganti rugi sama bosmu kalau sampai lecet nanti.”

Kayuna pun dengan lincah memutar setir, kemudian tancap gas — menyelip gila-gilaan, ke tiap sisi jalan sempit dan dipadati kendaraan.

“Astaga … Gusti nu Agung ….” Danar terus mengucap sepanjang jalan.

Sementara sepasang pria dan wanita paruh baya tampak duduk tegang di kursi belakang.

“Gusti! ….” Danar berteriak was-was.

***

Sementara itu, masih di gedung acara. Adrian bolak-balik menatap ke pintu masuk, memastikan Kayuna dan Danar datang tepat waktu.

“Ke mana mereka? Kenapa lama sekali?” gumamnya.

Rangkaian acara pesta pun dimulai. Niko bergandengan tangan dengan Airin. Melangkah pelan menuju altar pernikahan. Pria rupawan itu tampak semakin menawan dengan balutan jas khas pengantin.

Sementara Airin tampak terlihat anggun dengan lapisan gaun mewah bak putri kerajaan. Tetapi, penampilan bersahajanya itu sama sekali tak bisa menutup aura liciknya.

Matanya terus berkilat seolah menyerukan kemenangan.

‘Akhirnya … keinginanku tercapai!’

Tiba-tiba ….

Brak!

Pintu gedung mendadak kembali terbuka.

Seorang wanita dengan penampilan nyentrik melangkah — menyusuri karpet merah.

Jelas saja, semua mata sontak tertuju padanya. Sebagian tamu undangan membeliak penasaran, sebagian juga mulai berbisik-bisik memperbincangkan.

Kayuna muncul dengan percaya diri. Gaun mewah bercorak merah mencolok — yang dikenakannya, semakin membuatnya bersinar dan menjadi pusat perhatian.

Niko membelalak. “Kayuna ….”

“Perempuan gila itu—”

Airin semakin mendelik kala melihat sosok pria dan wanita yang melangkah di belakang Kayuna.

“A-a ….” Mulut Airin menganga lebar.

“Hai~ everyone …,” sapa Kayuna saat sudah mendekati Airin lalu berbalik ke arah para hadirin.

“Siapa wanita itu?” gumam seorang ibu-ibu di sana.

“Wanita simpanan, ya? Lagi ngelabrak?”

“Mantan pacar?”

“Ah! Itu dia wanita yang masih ramai diperbincangkan warganet, bukankah itu mantan istri Pak Niko?”

Bisik-bisik itu kian ramai, seketika seisi gedung riuh tak terkendali.

“Kayuna! Apa yang kau lakukan?!” bentak Niko.

“Sstttt! Aku datang ingin menyapa Airin—”

“Batalkan pernikahannya sekarang juga!” hardik pria paruh baya dengan sorot mata mendidih.

Pria yang datang bersama Kayuna, dan didampingi oleh istrinya.

Airin memucat. “Papa ….”

Niko melotot. “Anda siapa?”

“Saya ayah Airin!”

*

*

Bersambung.

1
Mas Oyit
oke fix cabut, cari novel lain
Mas Oyit
dari semua cerita novel yang pernahku baca, ini novel yang paling aneh dari segi MC ceweknya
kalea rizuky
ya kok gt
💕Bunda Iin💕
yaaa pdhal cerita nya lgi seru😭tetap semangat dan sehat slalu💖🤲
SooYuu: makasih ya, Kak. nanti tetap dilanjutkan kok 🫶🏻
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
hamil lgi aj anak org...nti disalahin lgi anak org😁
💕Bunda Iin💕
😱😱😱ha banyak tingkah kali kau niko
💕Bunda Iin💕
udah kyk abg aja😂pdhal itu bukan ciuman pertama kalian🤭
💕Bunda Iin💕
eeeee sabar eee sabar🤭
💕Bunda Iin💕
ayo kayuna selidiki siapa yg membunuh ayah mu
💕Bunda Iin💕
akhir nya...maaf ya airin rasa kasian akoh buat kau telah mati rasa😂
💕Bunda Iin💕
beda jauh kan kayuna dgn airin...kau telah mengsia²kan berlian wahai niko
💕Bunda Iin💕
niko² itu aib kau juga lah jgn mau enak nya saja...itu aib kalian berdua
SooYuu: mendadak amnesia dia 🤣
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
kayuna bisa menyembunyikan luka batin nya agar nama suami dan nama keluarga mertua nya tidak tercoreng 😭
💕Bunda Iin💕
senang nya airin diperlakukan semena²😂
Anna
Aihhhhh .. seneng kan luu 🤣🤣
Anna
Heyy pagi-pagi udah cup cu aja inii berduaa 🤭
SooYuu: dah waktunya cup cup 😭
total 1 replies
Sayuri
wduh brp abad itu hutan g d tebang
Sayuri: langsung terang 😂
total 3 replies
luise
uwoooww makin seru thorrr... ayo crazy up lagi Thor😍😍
💕Bunda Iin💕: cepat sehat ya thor🤲
total 2 replies
Anna
Wooo wooow ooooo .. jantung nggak amann ini.
SooYuu: jedag jedug kek sound horeg🤭
total 1 replies
Sayuri
semangat ea. bnyk lagi cobaan yg msti kw cobain
SooYuu: airin : thank's ea mangatnya kak 💗😭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!