Awalnya Erina Jasmin di tuduh mencuri dompet milik pelanggan di kafe di mana dia bekerja. Dia di laporkan oleh manajer kafe dan di pecat oleh atasannya. Erina kesal karena di tuduh mencuri dompet milik pelanggan yang ternyata Erika Gladys perempuan pemilik dompet itu.
Alih-alih tidak di laporkan pada polisi, Erina di tawari sebuah kesepakatan untuk menjadi istri pengganti seorang kaya. Dia awalnya menolak, tapi karena Erika Gladys menawarkan uang banyak untuk membantunya membiayai ibunya dalam pengobatan di rumah sakit.
Karena wajah Erina Jasmin dan Erika Gladys sangatlah mirip bagai di pinang di belah dua. Maka misi yang di tugaskan Erika pada Erina pun di jalankan, menjadi seorang istri dari Kenzio Pahlevi Abraham. Lalu, apa intrik masalah yang akan di hadapi oleh Erina setelah menjadi istri pengganti Erika yang hidupnya memang untuk bersenang-senang saja dengan beberapa selingkuhannya.
Dan apakah Erina dan Erika sebenarnya saudara kembar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Erika?
Ken berada di kantornya, sejak pagi ini dia banyak melamun. Entah hatinya yang salah atau atau hanya pikirannya saja, sejak Erika kembali ke rumah, perempuan itu belum pernah tidur dengannya. Lagi pula, ada keanehan pada istrinya itu.
Sejak pulang ke rumah, rumah serasa jadi ramai dan nenek Sabrina jadi sering mengobrol dengan istrinya. Juga Gio, anak kecil itu tidak lagi takut pada mamanya bahkan istrinya setiap hari mengantar ke sekolah, yang dulu jarang sekali di lakukan. Alasannya malas bertemu dengan ibu-ibu lain, tapi sekarang justru hampir setiap hari.
"Tuan Ken, siang ini anda ada acara wawancara offline di televisi," ucap asisten Ken.
"Ya, aku tahu." jawab Ken.
Pikirannya masih pada Erina, sejak pagi ada yang aneh pada gadis itu. Sesuatu yang benar-benar lain dari istrinya dulu.
"Tuan Ken, anda sedang ada masalah?" tanya Deri asisten Ken menatap bosnya dengan seksama.
"Aku agak bingung dengan sikap istriku akhir-akhir ini. Maksudku, sejak pulang dari liburannya itu dia tampak berbeda. Tapi aku merasa selalu menginginkannya, apa yang salah?" ucapnya masih berpikir.
"Nyonya Erika? Ada apa dengan nyonya Erika, tuan?" tanya Deri penasaran.
"Dia seperti orang lain, bukan Erika yang dulu. Tapi aku seperti ingin memikirkannya dan mendekatinya. Dulu aku tidak seperti itu, dia yang selalu membuatku menginginkannya ketika dia menggodaku."
"Lalu sekarang? Bagaimana dengan nyonya Erika?"
Ken menatap asistennya, menarik napas panjang. Mengingat senyuman manis dan menggoda istrinya membuatnya selalu membayangkannya.
"Dia seperti orang lain," ucap Ken lirih.
"Mungkin nyonya Erika sudah berubah tuan, anda seharusnya senang," ucap Deri.
"Aku senang, bahkan selalu memikirkannya. Tapi, entah apa yang membuatku selalu aneh."
"Mungkin anda jatuh cinta lagi dengan istri anda tuan, banyak pasangan yang awalnya tidak harmonis akhirnya bisa jatuh cinta lagi pada pasangannya."
"Hmm, mungkin juga. Sudahlah, aku mungkin terlalu banyak pikiran sehingga menganggap istriku seperti orang lain. Apakah sudah siap rapatnya?" tanya Ken.
"Sebenarnya sejak tadi sudah siap tuan, saya tidak mau mengganggu pikiran anda tadi."
"Kamu itu, ya sudah ayo kita ke ruang rapat. Berkas yang harus di bahas sekalian di bawa," ucap Ken bangkit dari duduknya lalu melangkah keluar dari ruangannya.
Deri mengambil berkas di meja lalu membawanya pergi keluar ruangan mengikuti dari belakang bosnya menuju ruang rapat.
_
Aldo, laki-laki itu sangat kesal sekali mengingat sewaktu di hotel bertemu Erika yang gagal masuk ke kamar hotel karena Ken memergokinya.
Laki-laki itu pergi liburan ke Singapura setelah kejadian itu, dan sampai sekarang belum kembali. Pekerjaannya di serahkan pada asistennya, dia berlibur dan bersantai di hotel Singapura di mana dia menginap selama satu bulan lebih.
Bahkan Nadia meneleponnya dan menanyakan bagaimana kejadian waktu itu sampai Ken tahu istrinya pergi menemuinya di hotel itu. Dan dia marah sama Nadia, saat ini dia dan Nadia tidak saling berhubungan lagi.
"Huh, kenapa aku diam di sini selama satu bulan lebih? Aku pengecut kah?" gumam Aldo.
Ia sedang duduk santai di pinggir kolam renang di hotel, menikmati dan menenangkan diri dari pikirannya yang rumit masalah pekerjaan dan percintaannya. Dia sungguh sangat menyukai Erika, perempuan yang sudah bersuami itu sungguh membuatnya bergairah.
"Mungkin saat ini aku akan diam dulu, baru setelah aku punya rencana bagus untuk mendapatkan Erika. Aku akan kembali," ucapnya sambil menenggak minuman bersoda.
Saat pandangannya ke depan, matanya tak sengaja melihat sosok perempuan seksi dengan memakai bikini dan seorang laki-laki berwajah bule berjalan di seberang kolam renang.
Aldo kaget dan mengerutkan dahinya, memastikan penglihatannya pada sosok perempuan berbikini itu.
"Itu dia... Erika?" gumamnya.
Aldo terus memperhatikan perempuan yang di sebut Erika, dia memastikan kalau perempuan berbikini dan seorang laki-laki berwajah bule adalah benar Erika. Perempuan yang selalu mengganggu pikirannya.
"Ini tidak mungkin, bagaimana bisa ada dua orang sama persis di tempat yang berbeda," ucap Aldo.
Dia terus memperhatikan wajah perempuan itu yang terlihat sedang tertawa senang. Dengan memeluk laki-laki bule itu, bibir keduanya saling bertaut. Membuat Aldo terkejut, dia seperti mengingat Erika yang sesungguhnya. Yang selalu menyenangkan laki-laki dan menggodanya penuh gairah.
"Ya, dia Erika. Perempuan yang selalu kupikirkan, yang selalu kurindukan kehangatan tubuhnya." ucapnya dengan tersenyum kecil.
Kembali dia berpikir lagi, jika itu Erika. Lalu kenapa dia pergi keluar negeri dan bermesraan dengan laki-laki lain?
"Hmm, padahal sewaktu di hotel dia berkata seperti seorang istri yang baik. Tapi lihatlah, dia bermesraan dengan laki-laki lain. Hahah, Erika. Kamu sungguh perempuan yang menarik," ucap Aldo masih mengembang senyumnya.
Dia pun menunggu kedua laki-laki dan perempuan yang sedang bermesraan, beruntung dia memakai kacamata hitam sehingga tidak terlalu di kenali wajahnya oleh Erika di depannya.
Aldo masih menunggu, dia ingin mencuri kesempatan ketika laki-laki berwajah bule itu pergi dan dia akan menghampiri Erika.
Satu jam ternyata keduanya tidak juga berpisah, Aldo sangat kesal. Dia bangkit dari duduknya dan berjalan masuk ke lobi hotel di lantai atas.
"Baiklah, aku akan menunggumu Erika. Aku akan cari tahu di mana kamar hotelmu, aku akan menemuimu dan kita pasti akan melakukan sesuatu yang bergairah. Hahah!"
_
_
*****
bagaimana kl mereka jatuh hati...
sampai kapan bs menghindar dr hubungan suami istri?
ato Nadia?