Doa Dalam Sujud(Bait Cinta)

"udaranya segar sekali ya mbok tidak seperti di kota banyak polusi di mana mana berbeda di sini tempatnya masih asri" senyum Fatimah menghirup dalam dalam udara sekitaran persawahan

"iya mbak beginilah kehidupan di desa tapi enakan di kota mbak kalau mau apa apa tidak susah seperti di desa, untuk membeli kebutuhan lengkap harus pergi ke kota dulu"

"sama saja mbok seenak enaknya di kota semua serba mahal kalau tidak memiliki uang gaji atau usaha sendiri akan mati kelaparan"

"itu akang sayurnya sudah datang mbak"tunjuk mbok iyam melihat kang sayur sudah mangkal ada beberapa ibu ibu yang datang untuk belanja

"eh ada si cantik mau belanja sayuran apa mbak Fatimah" sapa ibu ibu ramah setelah tau siapa yang datang dengan mbok iyam

"iya bu apa kabarnya ibu ibu semua akang juga apa kabarnya,tau ini mau beli apa kira kira mbok"senyum Fatimah tidak kalah ramah

" kabar baik mbak seperti biasa"jawab mereka begitu juga kang sayuran

"mbak Fatimah mau milih milih banyak pilihannya, tinggal di pilih biar mbok masakan nanti kira kira mau masak apa" tanya mbok iyam yang di angguki Fatimah

"silahkan Bu di pilih" ucap Fatimah saat melihat mereka hanya diam malah memperhatikan Fatimah

"eh iya mbak kenapa jadi bengong malah terpesona melihat kecantikan bidadari di hadapan kita"

" ibu bisa aja bercandanya"

"ini saja bude"tanya kang sayuran kepada salah satu ibu ibu paruh baya menyerahkan belanjaannya pada kang sayur

"iya kang itu saja" jawab Bude Ratmi menyerahkan sepotong tempe kecil dan sawi putih yang ukuran nya cukup kecil

"tunggu kang" cegah Fatimah setelah mendapat bisikan dari mbok iyam kalau bude Ratmi salah satu warga yang kurang mampu di desanya bahkan dia memiliki cucu yatim piatu yang di urusnya

Fatimah yang mendengar hanya mengangguk tanpa sepengetahuan ibu ibu lainnya kalau mbok iyam berbisik pelan pada Fatimah

"ada apa dek"bingung kang sayuran saat Fatimah mencegah dirinya untuk memasukan belanjaan bude Ratmi ke kantong keresek

"ibu ibu ambilah belanjaan yang ibu ibu butuhkan biar saya yang bayar ya,gratis" jawab Fatimah

Fatimah mengambil beberapa bungkus Nuget ayam dan bakso kemasan beserta daging ayam buah buahan sayuran lainnya

"bude bawa lah ini semua,anggap ini tanda perkenalan dari saya sebagai warga baru di desa sukamakmur,hitung ya kang semuanya jadi berapa" Fatimah menyerahkan kepada kang sayur supaya di bungkus

"tapi nak Fatimah ini terlalu banyak tidak usah bahkan semalam saja nak Fatimah sudah membagikan rejekinya kepada kami"tolak bude Ratmi tidak enak hati

" tidak bude pamali menolak rejeki ambilah,lagi pula semalam cucu bude tidak datang bukan kenapa tidak ikut serta datang,siapa namanya"tanya Fatimah lembut mengenggam tangan bude Ratmi

"namanya yusup nak Fatimah semalam badannya panas jadi hanya bude saja yang bisa datang"

" ya sudah tidak apa apa,titip untuk yusup bawalah berobat ke bidan setempat"Fatimah mengepalkan beberapa lembar uang ratusan di tangan bude Ratmi

"ya Allah tidak nak ini sudah cukup banyak" tolak bude Ratmi bukan dirinya tidak butuh tapi dirinya tidak enak hati mengingat Fatimah sudah banyak membelanjakan nya sayuran belum semalam ibu ibu yang hadir di bagi rata di kasih uang

"Bude ambilah,jangan buat mbak Fatimah kecewa dengan bude menolak sama saja bude mengecewakan mbak Fatimah" timpal mbok iyam

"semoga rejeki mbak Fatimah semakin melimpah di berikan umur panjang sehat selalu ya mbak "ucap ibu ibu terharu melihat kebaikan Fatimah.mereka tau seperti apa kehidupan bude Ratmi

melihat Fatimah begitu royal pada bude Ratmi membuat mereka semua terharu.bukan mereka tidak ingin membantu malah ingin sekali tapi ekonomi mereka juga sama hanya bisa makan untuk hari ke hari

"terimaksih nak,bude harus bagaimana untuk mengucapkan terimaksih dan membalas ke baikan dirimu" lirih bude Ratmi berlinang air mata

"saya tidak minta balasan bude,cukup melihat bude sehat beserta cucu bude itu sudah cukup kalau butuh apa apa datang lah ke rumah,pintu rumah selalu terbuka untuk siapa saja"

" bawalah pulang bude pasti cucu beda sedang menunggu"Fatimah menghapus jejak air mata bude Ratmi tanpa ada rasa jijik sedikitpun tangan mulusnya mengenggam tangan keriput bude Ratmi hangat

Bude Ratmi mengangguk setelah mengucap beribu ribu terimakasih pada Fatimah dirinya pamit pulang duluan,uang yang Fatimah berikan semalam cukup bearti baginya niat hati hanya ingin membeli tempe dan sawi saja sisanya akan membeli obat cucunya menjadi lain cerita

"silahkan di pilih pilih Bu biar saya yang bayar" titah Fatimah yang di angguki mereka

Mereka tau diri meskipun gratis mereka tidak serakah belanja seperlunya untuk sekali masak,fatimah yang melihat tersenyum

"terimaksih ya cantik selain dari pihak pondok pesantren dan Bu lurah sekarang di desa ini ada nak Fatimah yang baik hati berhati dermawan yang perduli dengan ke adaan bude Ratmi dan warga sekitarnya"

" selama ini yang perduli dengan ke adaan warga kurang mampu hanya pihak Abah kyai dan pak lurah saja meskipun ada beberapa warga yang kaya raya tapi mata mereka seolah oleh tertutup tidak perduli"

" terutama keluarga nak Arum, orang tuanya terkenal kikir kalau ada warga yang perlu pada mereka pasti ujung ujung nya minta imbalan baik itu dari segi uang kalau minjam uang pada mereka bunga nya tidak kira kira besar sekali"curhat salah satu ibu ibu pada Fatimah

"selagi saya ada dan mampu kalau ada perlu datang saja ke rumah ya Bu jangan sungkan, alhamdulilah setidaknya masih ada yang perduli selama saya belum ada di desa ini yaitu kyai Malik sekeluarga dan lurah" senyum lembut Fatimah yang di sambut antusias mereka

"sunguh kejam sekali untuk apa banyak harta kalau memiliki hati busuk seperti itu" batin Fatimah tidak habis fikir

" mbak banyak sekali"tanya mbok iyam melihat Fatimah memborong semua daging buah buahan dan berbagai macam sosis Nuget ayam  bakso kemasan

"tidak apa apa mbok untuk stok di kulkas kalau ada tamu tinggal di masak tidak harus pergi pergi lagi pula ada mang Ujang dan anak anaknya biar kita bagi"

" akang bisa di antarkan ke rumah"pinta Fatimah

" dengan senang hati dek Fatimah biar akang bawakan nanti"senyum antusias kang sayuran akhirnya sayurannya tinggal sedikit dan bisa pulang dengan cepat biasanya dia pulang setelah habis Zuhur sedangkan hati ini sayurannya tinggal beberapa lagi

"untuk sisanya di bungkus semua ya kang nanti akang keliling bagi bagikan pada warga yang membutuhkan, biar akang bisa pulang lebih cepat"

" ya Allah dek Fatimah terimaksih banyak ya"kang sayuran sujud sukur mendengar titah Fatimah terharu bahkan air matanya ikut menetes

"sama sama kang doa yang sama semoga usaha akang di beri kelancaran, ya sudah saya pulang dulu ya"pamit Fatimah setelah membayar semua sayuran

" iya dek Fatimah saya ucapkan banyak terimaksih"senyum kang sayuran penuh semangat membungkus semua sayuran untuk di bagi beberapa kantong yang akan dia bagikan

kang sayur paham akan kemana dia membagikan dan orang orang yang benar benar membutuhkan dengan senyum cerah menghiasi wajahnya, umur kang sayuran tidak jauh berbeda dengan umur mang Ujang bahkan seumuran