NovelToon NovelToon
Cinta Sang Tuan Muda Arogan Dan Gadis Berhijab

Cinta Sang Tuan Muda Arogan Dan Gadis Berhijab

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: blursky

Hanya cerita fiksi‼️

Seorang wanita solehah bertemu dengan pria arogan pemaksa?.
Pria dengan sejuta pesonanya tapi dibalik wajahnya yang tampan terdapat sifat pemaksa, posesif dan bahkan pemarah.

"you are mine"

Dan sialnya pria itu adalah putra tunggal dari keluarga billionaire yang perintahnya tidak bisa di bantah siapapun.
Semua kemauan pria itu harus terpenuhi!.

Happy reading:)

Guys kalau ada kata-kata yang salah atau kalimat apapun itu. Komen ya karena aku juga baru belajar hehe.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blursky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

California

Seminggu akhirnya berlalu setelah Ellard bercerita di balkon kamar mereka, pria itu tidak lagi melanjutkannya. Dan Dara memahaminya tidak semua masalah bisa diceritakan karena itu sama saja mengorek luka lama dan menjadikannya lebih dalam.

Hari ini adalah hari keberangkatan Dara menuju California untuk mengikuti olimpiade bersama murid lainya yang terpilih. Dan sejak semalam Ellard benar-benar menempel padanya pria itu selalu mengunakan alasan klasiknya yang membuat Dara menurut.

"Kau akan pergi dua hari, selama itu aku tidak bisa memelukmu. Aku hanya mengambil jatah memelukmu selama itu."

"Biarkan Adam saja yang menyiapkan kekurangannya, kau kan berangkat hari ini, jadi kau harus bersama denganku." Ucap Ellard sambil memeluk pinggang Dara dari belakang. Pria itu sedikit membungkuk karena gadisnya ini benar-benar mungil.

"Sebentar saja Ell, eh sayang." Jawab Dara membujuk Ellard. Yang benar saja menyuruh Adam yang mengambilnya? dirinya ingin mengemasi pakaian dalamnya. Bagaimana agar pria ini mengerti? walaupun meminta maid perempuan saja Dara malu, ini barang pribadi miliknya!, pikir Dara frustasi saat merasa tangan Ellard memeluk pinggangnya lebih erat.

"Ck kau tidak menurut ya? memang apa yang mau kamu ambil?." Tanya Ellard kesal, moodnya akan langsung buruk jika gadisnya itu membangkang.

"Emm i-itu, pakaian dalam." Ucap Dara pelan, ia yakin jika wajahnya sudah memerah karena malu. Tapi mau bagaimana lagi? saat matanya melihat kearah jam dinding, ternyata keberangkatan pesawatnya terbang dua jam lagi dirinya harus bergerak cepat.

"Kalau begitu ayo kita berdua yang mengambilnya, aku juga tidak rela jika orang lain mengetahui ukuran aset berharga milikku." Ucap Ellard lalu melepaskan pelukannya dari pinggang Dara dan menarik tangan gadis itu menuju ruang ganti.

Dara hanya menurut saat tangan Ellard menarik tangannya.

"Dilemari yang mana?." Tanya Ellard berhenti dari didepan lemari pakaian milik gadisnya.

"S-sayang biar aku saja yang mengambilnya." Ucap Dara.

"Tidak perlu." Jawab Ellard lalu membuka pintu lemarinya.

"Ini bukan?." Tanya Ellard sambil menunjukkan sesuatu ditangannya.

"I-tu." Jawab Dara mengangguk sambil menundukkan kepalanya.

Salah satu bibir Ellard tertarik keatas, "Ternyata asetku sangat-."

"Emm Ell aku harus segera mandi." Ucap Dara lalu berjalan kearah kamar mandi.

Ellard kembali melihat benda di tangannya lalu terkekeh kecil, "34B ya?." Gumamnya.

*****

"Sayang sudah disini saja ya." Ucap Dara kepada Ellard yang sedang memeluknya menyembunyikan wajahnya ditengkuk leher gadis itu.

Mereka sedang berada didalam mobil yang sudah terparkir Bandara Internasional Kota New York.. Sudah sepuluh menit mereka didalam mobil dengan posisi Ellard memeluknya, bahkan Dara sampai berdoa semoga pesawatnya belum lepas landas. Ia benar-benar tidak bisa lepas dari pelukan Ellard.

"Sayang." Ucap Dara.

"Ingat jangan berdekatan dengan pria manapun." Ucap Ellard yang sudah Dara dengar lebih dari seratus kali dalam seminggu ini.

"Iya."

"Apalagi anak keluarga Atletico itu." Ucap Ellard masih dengan posisi yang sama.

"Iya Ell, maksudku sayang."

"Jangan lupa makan."

"Jaga kesehatan."

"Jaga mata."

"Jaga hati."

"Jangan melirik pria manapun."

"Ponselmu harus selalu aktif."

"Bilang padaku jika ada yang mencoba mengganggumu."

Dara sampai memutar bola matanya jengah, jantungnya sudah berdisko karena takut tertinggal pesawat tapi pria ini?.

"Kau dengar tidak!." Ucap Ellard melepaskan pelukannya lalu menatap wajah Dara.

"Iya sayang, apa aku boleh pergi?." Tanya Dara.

"Ingat Dara jangan macam-macam, orang-orang ku selalu mengawasi mu." Ucap Ellard, tidak lebih tepatnya sebuah ancaman dari pria itu.

Sedangkan Dara yang mendengarnya langsung meringis, bukankah seorang istri yang biasanya mengancam suaminya agar tidak bermain dibelakang? tapi ini?.

"Iya sayang." Jawab Dara, hanya jawaban itu yang berguna situasi seperti ini, membangkang juga tidak ada gunanya.

"Aku pergi ya Ell?." Tanya Dara hati-hati.

Ellard mengangguk menjawabnya lalu membuka pintu mobilnya menunggu Dara keluar dari dalam.

"Ada apa?." Tanya Dara saat pria itu keluar, bukankah ia bisa keluar sendiri pikirnya. Pria ini tidak akan mengantarnya bukan? jangan sampai bandara ini sangat ramai jika mereka mengetahui ada sang milyuner disini Dara yakin akan seheboh apa nanti.

"Mengantarmu apalagi?." Ucap Ellard santai lalu menarik pergelangan tangan Dara, pria berbaju hitam mengikuti mereka dari belakang sambil membawa koper Dara.

"Tapi Ell." Ucap Dara mengentikan langkahnya.

"Apa?."

"Disini saja ya, aku takut jika mereka tau." Ucap Dara melas, Ellard ingin menolaknya tapi saat melihat wajah Dara yang terlihat cemas membuatnya menuruti kemauan gadisnya.

"Baiklah, tapi ingat ......"

Akhirnya pria itu memberikan ultimatum panjang lebar lagi kepada Dara.

"Ingat untuk selalu menghubungiku-."

Cup

Ucapan panjang lebar Ellard tiba-tiba berhenti saat benda kenyal mendarat di pipinya, ia memegang pipinya dengan raut wajah tidak percaya.

"Aku mengerti sayang, aku akan melakukan sesuai dengan perkataan mu. Aku pergi dulu ya." Ucap Dara sambil tersenyum, ia tidak mempedulikan rasa malunya yang dipikirkannya adalah bagaimana ia bisa segera berada didalam pesawat. Karena dirinya yakin jika ia sudah terlambat.

Ellard masih mematung menatap Dara, sedangkan Dara yang melihat Ellard tidak meresponnya langsung mengambil tangan pria itu dan menciumnya.

"Aku berangkat ya Ell." Ucap Dara lalu berjalan masuk kedalam bandara.

Ellard tersadar saat Dara tidak ada disana, ia lalu melihat kedepan. Seorang gadis mungil berhijab berlari masuk kelobi bandara dengan pria berseragam hitam dibelakangnya.

"Hei hati-hati!!." Teriak Ellard keras membuat orang-orang menatapnya begitu juga dengan Dara yang langsung memelankan langkahnya tanpa menoleh kebelakang.

Ellard memegang pipinya yang dicium Dara, ini benar-benar murni bukan perintahnya! pikir pria itu sambil tersenyum senang. Ia tidak menghiraukan tatapan orang-orang disana yang sedang menatapnya kagum sambil berbisik.

Ellard merogoh saku celananya dengan satu tangannya, sedangkan tangan yang lain masih memegangi pipinya sambil terus tersenyum, dirinya lalu mengeluarkan ponselnya.

"Kalian bisa take off saat gadis berhijab masuk kedalam." Ucap Ellard lalu memutus sambungan teleponnya.

******

Saat Dara masuk kedalam pesawat, sudah banyak murid HIS yang sudah duduk di kursinya masing-masing. Yang menjadi pertanyaan dikepala Dara adalah kenapa penerbangan mundur dua puluh menit dari yang dijadwalkan. Tapi ia bersyukur karena hal ini ia jadi tidak terlambat, pikirnya lalu tersenyum senang kemudian mencari tempat duduknya.

"Seorang gadis berhijab baru saja masuk cap."

"Baiklah kita bisa take off sekarang." Jawab seorang pria berseragam putih dengan atribut lengkap pilot lalu masuk kedalam kokpit pesawat.

6 jam penerbangan akhirnya pesawat mendarat di Bandara XX San Francisco California. Para siswa dan siswi berjalan keluar dari bandara sambil membawa kopernya masing-masing menuju kearah bus yang sudah disiapkan untuk membawa mereka ke hotel.

Mereka semua masuk kedalam bus, setelah memastikan tidak ada yang tertinggal bus berangkat menuju penginapan.

*****

Hotel XX, San Francisco California

Para murid memandang takjub hamparan pasir putih disepanjang pantai. Mereka berjalan masuk kelobi hotel untuk meminta card kamar.

"Dara kita sekamar ya." Ucap Selin menepuk bahu Dara membuat gadis itu terkejut.

"Ehh?."

"Miss Lily bilang satu kamar ada dua orang, jadi aku bersama denganmu ya?." Tanya Selin sekali lagi.

"I-iya baiklah." Jawab Dara.

Setelah mendapat card kamar hotelnya para murid langsung pergi untuk beristirahat. Begitu juga dengan Selin dan Dara mereka berdua berjalan bersama kearah kamar mereka.

Tit...

Selin masuk kedalam kamar saat pintunya terbuka disusul Dara dibelakangnya.

"Ah lelahnya." Ucap Selin sambil berbaring di tempat tidur dengan posisi terlentang.

Dara membuka tirai hotelnya langsung disuguhkan pemandangan laut luas, membuat gadis itu menyunggingkan senyumnya.

Ting....Tong..

Bel kamar berbunyi membuat Dara dan Selin sama-sama menengok kearah pintu.

"Dara kau saja yang membukanya ya, aku lelah sekali." Ucap Selin lalu memejamkan matanya.

Dara mengangguk lalu berjalan kearah pintu dan membukanya.

"Maaf menganggu nona saya mengantarkan barang-barang Anda." Ucap seorang concierge sambil menunjukkan beberapa koper yang dibawanya.

"Baik terimakasih, letakkan saja disana ya." Jawab Dara sambil menunjuk kearah samping lemari.

"Baik nona." Ucapnya kemudian mengambil dua koper dan membawanya masuk.

"Ini terimakasih." Ucap Dara menyodorkan uang tip.

"Terimakasih banyak nona." Jawabnya membungkuk lalu berjalan keluar.

Dara membuka kopernya untuk mengambil peralatan mandi dan menyiapkan pakaian untuk ia gunakan malam nanti. Olimpiade akan diadakan malam hari ini, karena mereka hanya dua hari berada di California. Satu hari setelah olimpiade mereka akan diberi kebebasan anggap saja penghilang stres karena sudah berusaha sebaik mungkin untuk mengikuti olimpiade ini.

Saat Dara mengeluarkan barangnya tiba-tiba ponsel ditasnya berdering, membuat gadis itu menghentikan aktivitasnya lalu mengambil ponsel ditasnya.

Matanya melebar saat tau siapa yang menelepon ia langsung buru-buru masuk kedalam kamar mandi untuk mengangkatnya. Ternyata suara dering ponsel itu membuat Selin merasa terganggu, wanita itu bangun dengan wajah kesalnya.

"Tidak tau ada orang istirahat apa! menyebalkan sekali." Gerutunya kesal tidak sengaja arah pandang wanita itu melihat koper Dara. Ia langsung turun dari tempat tidurnya melangkah mendekati barang-barang Dara.

"Ya ampun! apa ini?!!." Pekik Selin terkejut saat melihat isi koper Dara semuanya adalah barang branded ternama yang tidak diproduksi dipasaran.

Selin membongkar isi koper Dara, semakin ia melihat semakin dibuat terkejut dirinya.

"Ini gila!! bagaimana bisa gadis miskin itu membeli semua barang-barang ini?!." Ucap Selin tidak terima.

"Bahkan jika aku menabung selama satu tahun tidak akan bisa membeli semua ini."

"Tapi gadis miskin itu?!." Ucapnya sambil melihat sebuah dompet yang dibordir mengunakan taburan berlian.

"Aku yakin ini ada hubungannya dengan Ellard, tapi sulit dipercaya jika gadis itu mengenal Ellard sampai dibelikan semua barang-barang ini."

Semua ucapannya terhenti saat mendengar suara pintu terbuka, ia langsung berlari naik keatas tempat tidurnya mengambil posisi seperti tadi.

Dara menatap binggung kopernya lalu menoleh kearah Selin yang sedang memejamkan matanya. Kenapa barang-barangnya berantakan? pikir Dara. Ia langsung menepis semua pikiran buruknya lalu mengambil peralatan mandi miliknya. Dara berjalan kearah kamar mandi ia akan membersihkan tubuhnya lalu melaksanakan ibadah sholat.

****

Malam telah tiba, mendebarkan jantung para siswa dan siswi HIS yang mengikuti olimpiade. Mereka telah memakai seragam indentitas sekolah HIS.

Saat ini mereka sedang berada didalam bus yang akan mengantarkan mereka ketempat acara digelar, dimana akan banyak sekali siswa terbaik se-Amerika yang akan mengikutinya.

Bus berwarna hitam dengan lambang HIS sampai ditempat acara, satu persatu murid turun dari dalamnya.

Mereka masuk kedalam gedung besar yang sudah ramai dengan para siswa/siswi dengan seragam yang berbeda di setiap sekolahnya.

"Baik terimakasih kepada para hadirin, penjabat, para guru dan penyokong dana yang sudah hadir memenuhi undangan kami. Langsung saja kami akan memulai acara olimpiade malam ini, semoga lancar dan sukses." Ucap singkat pimpinan penyelenggara olimpiade lalu turun dari atas panggung dengan disoraki tepuk tangan meriah dari semua orang.

Acara demi acara telah berlalu dengan lancar sampai tibalah acara terakhir yaitu pidato singkat tentang pengetahuan bisnis perwakilan salah satu murid dari masing-masing sekolah.

"Karena disini banyak sekali penjabat penting dan pebisnis sukses maka olimpiade ini akan menjadi penutup acara. Yaitu tentang pengetahuan bisnis dari salah satu perwakilan sekolah, mungkin setelah ini pengetahuan kalian bisa memberikan keuntungan pada diri kalian sendiri. Tunjukkan bakat bisnis muda kalian kepada para penjabat dan pebisnis tersohor disini dan tunjukkan jika sekolah kalian akan menjadi juaranya." Ucap MC dengan semangat lalu turub dari atas panggung saat nama dari perwakilan sekolah dipanggil.

Semua murid HIS bingung saling bertanya kepada guru, mereka tidak tau jika ada olimpiade ini.

"Miss apakah kita punya perwakilannya?."

"Benar Miss? siapa yang akan mewakili sekolah kita?."

"Siapa Miss?."

"Siapa Miss?."

Semua murid HIS saling bertanya membuat sekolah lain melihat kearah mereka. Dari wajah murid sekolah lain terlihat sangat senang, kapan lagi bukan bisa mengalahkan HIS?, pikir mereka bersama.

Sedangkan para murid HIS mereka tidak terima jika terkalahkan. Tidak ada sejarah HIS kalah dalam perlombaan mungkin jika kali ini itu terjadi adalah sebuah hinaan untuk sekolah mereka.

"Miss apa kita memiliki perwakilan?." Tanya mereka.

"Bagaimana jika saya saja yang mewakili sekolah kita?." Ucap Devan tiba-tiba mengajukan diri.

"Benar Miss, Devan saja." Ucap sebagai dari mereka bersahutan.

"Kita sudah mempunyai perwakilan." Jawab Miss Lily itu membuat semua orang mengerutkan keningnya tidak terkecuali Devan, memang siapa yang lebih baik darinya? pikir pria itu.

"Baiklah kali ini adalah perwakilan dari sekolah ternama HIS apa mereka lagi yang akan membawa gelar juara? mari kita buktikan semuanya." Ucap MC diiringi tepuk tangan meriah semua orang, mereka langsung menoleh kearah tempat duduk murid HIS, mencari tau siapa yang akan menjadi perwakilan sekolah ternama itu.

Miss Lily itu terlihat cemas saat anak murid yang seharusnya menjadi perwakilan tidak juga menampakan diri. Begitu juga para murid HIS, wajah mereka terlihat tegang. Acara ini sepertinya adalah inti dari acara olimpiade terbukti karena semua penjabat masih duduk di kursinya, biasanya mereka akan hadir di awal dan kembali dipertengahan lalu ini? mereka masih tetap diposisinya.

"Mari perwakilan dari HIS." Ucap MC sekali lagi.

"Miss siapa orangnya?."

"Ya Miss, siapa? kenapa dia tidak naik ke panggung? sebaiknya Devan saja."

"Benar Miss, Devan saja."

"Iya benar."

Ucap para murid HIS itu membuat Miss Lily semakin pusing. "Baiklah lakukan yang terbaik Devan." Jawab Miss Lily sambil memijit pelipisnya uang tiba-tiba saja pening.

Devan tersenyum lalu mengangguk ia berdiri dari duduknya membuat semua mata memandangnya. Saat akan melangkah naik panggung tiba-tiba seorang pria yang baru saja masuk membuat perhatian mereka semua teralihkan. Pria itu melewati Devan begitu saja lalu naik keatas panggung.

"D-dia-."

"Ya ampun."

Sebagian dari mereka terkesiap melihatnya pria itu sangat tampan, pikir para gadis-gadis. Pria itu memukul micnya pelan kemudian mulai berbicara.

"Tes... Maaf semua saya datang terlambat, saya perwakilan dari HIS untuk menyelesaikan ajang olimpiade ini." Ucap pria itu dengan penuh wibawa, bahkan penampilan brandal dan tingkah lakunya yang nakal sama sekali tidak terlihat.

Murid HIS saja mengangga tidak percaya melihat siapa yang berdiri di atas panggung itu. Begitu juga dengan Dara, gadis itu terkejut melihat Ellard berada diatas panggung dengan mengunakan almamater sekolah HIS dengan sweeter hijau tua didalamnya, pria itu terlihat sangat berwibawa saat menyampaikan pidato tentang sebuah bisnis. Terlihat jika Ellard memang mempunyai skil handal dalam bidangnya.

Para pebisnis sudah tidak terkejut lagi jika tuan muda Walton sangat fasih tentang bisnis bahkan mereka yang seharusnya belajar dari anak muda itu. Tuan muda Walton itu sudah beberapa kali memenangkan tander-tander besar dengan usahanya sendiri. Memang patut diacungi jempol, para pebisnis itu berpikir Ellard memang sebuah berlian dalam dunia bisnis. Jika saja pria itu bukan dari keluarga terpandang pasti akan menjadi bahan perebutan para pengusaha-pengusaha ternama. Para pengusaha dan penyokong dana besar itu semua mendengarkan pidato dengan seksama dan serius.

"Mungkin itu pidato singkat dari saya tentang dunia bisnis, sekian dari saya terimakasih." Ucap Ellard lalu menundukkan kepalanya lalu turun dari panggung.

Terdengar suara riuh tepuk tangan semua orang saat Ellard turun, tidak ada raut wajah gugup atau bangga. Sepertinya pria itu sudah terbiasa dengan situasi seperti ini.

*****

Acara sudah selesai para murid berbagai sekolah sudah pergi meninggalkan tempat acara. Dara berjalan keluar dari dalam toilet tiba-tiba tangannya ditarik lalu bibirnya dibungkam seseorang.

Emphhh

Dara memukul badan pria tinggi itu yang beraninya mencium dirinya saat pria itu melepaskan tautan bibirnya, Dara mendongak menatap orang yang berani melakukan tindakan kurang ajar padanya.

"Ellard?."

"Aku hampir gila rasanya berjauhan denganmu." Ucap Ellard lalu memeluk tubuh Dara.

Dara masih dalam mode terkejutnya ia hanya menurut saat tangannya ditarik Ellard.

"Hai Bu bos!!." Ucap Lay keras membuat Dara tersadar lalu kembali dibuat binggung saat melihat Frank dan Lay berada disini.

"Kalian?." Tanya Dara tidak percaya.

"Ya kami disini." Ucap Frank.

Bersambung....

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

Artinya: Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan kesempurnaan balasanmu, Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya. (QS Ali Imran:185)

Terkadang seseorang keliru, mereka takut akan kematian akan tetapi tidak takut kepada yang menciptakan kematian itu sendiri.

1
Yulianti
uku suka kata2 nya..mengingatkan kita kembali...
Alyazia Yazuy
Luar biasa
My Name
kapan extra part-nya thot
Mita Ratna sari
kpn dilanjutin thor
Lilis Lestari
kok udah end.
Talitaa
bagua
Mita Ratna sari
kapan ini ada lanjutan lagi Thor
Asmi Khairani
Luar biasa
Lia
Bagus ,👍👍👍👍👍
NAZERA ZIAN
kutunggu extra partnya.
NAZERA ZIAN
tisu mana tisu manaaaa, ya ampuuunnn kenapa air mataku nggak mau berhenti...
NAZERA ZIAN
seharusnya jantungnya si tua bangka...
NAZERA ZIAN
kasihan banget, yh pantas kau salahin itu si tua Bangka Elard bukan Dara. huhuhu sedih bgt sih part ini...
NAZERA ZIAN
Ya ampun jadi begini ceritanya, jahat banget sih si tua Bangka itu, semoga cepat meringkuk didalam tanay...
NAZERA ZIAN
sambungan ceritanya masih abu abu...
NAZERA ZIAN
Alhamdulillah hirobbil alamin... akhirnya ceritanya dilanjutkan lgi setelah sekian lama hiatus.. soalnya ini salah satu cerita favorit ku. Terimakasih banyak thor../Kiss//Kiss/
Nur Hafni
y'allah makasih kak udah mau come back,,, i Miss YOU so..MUCH. pdahal aku tadinya Uda males mampir dimari. ntah knp aku iseng buka.
secret 🌪️
seru polll ceritanya kalian harus baca rugi kalo ga baca
allabout_AZ♥️
ditungguuuuuuuuuuu Extra Chapter nyaaaaaaa
Aden Boy
Wa'alaikumsalam...Alhamdulillah Author comeback, hampir sy putus asa krn menanti sekian lama tak ada kabar berita😍😍😍🤗
Husna: aku sudah putus asa thor ama cerita ini,setelah hampir 1 tahun aku nggak baca noveltoon, untung tadi lewat beranda ku lagi thor...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!