NovelToon NovelToon
EMPRESS ELARA (Transmigrasi Kedalam Tubuh Permaisuri Lemah)

EMPRESS ELARA (Transmigrasi Kedalam Tubuh Permaisuri Lemah)

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Masuk ke dalam novel / Mengubah Takdir
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Senja Bulan

Seorang wanita modern Aira Jung, petinju profesional sekaligus pembunuh bayaran terbangun sebagai Permaisuri Lian, tokoh tragis dalam novel yang semalam ia baca hingga tamat. Dalam cerita aslinya, permaisuri itu hidup menderita dan mati tanpa pernah dianggap oleh kaisar. Tapi kini Aira bukan Lian yang lembek. Ia bersumpah akan membuat kaisar itu bertekuk lutut, bahkan jika harus menyalakan api di seluruh istana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Bulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23, Selir Myra

Tiga hari berlalu sejak kejadian di Lethra.

Langit ibu kota kembali cerah, tapi suasana istana masih dingin.

Kaisar melarang siapa pun memasuki Paviliun Timur tempat di mana Elara dirawat. Bahkan para selir dan pejabat tinggi harus menunggu izin khusus untuk sekadar lewat di depannya.

Elara masih terbaring di ranjang besar berkelambu putih. Luka di perutnya mulai menutup, tapi napasnya kadang tersengal.

Kaen duduk di kursi sebelah ranjang, membaca laporan dengan wajah lelah.

“Seluruh wilayah utara kini dalam pengawasan. Benteng Lethra benar-benar hancur.”

“Bagus,” jawab Elara tanpa membuka mata.

“Tapi ada satu hal aneh,” lanjut Kaen. “Beberapa hari sebelum kita tiba di sana, seseorang sudah mengirim pesan palsu ke benteng. Pesan itu berisi salinan tanda tanganmu.”

Mata Elara terbuka perlahan.

“Artinya… seseorang di dalam istana tahu ke mana aku pergi.”

“Dan membocorkannya ke Nereth,” lanjut Kaen. “Kau punya musuh di dalam.”

Elara terdiam lama, lalu berkata pelan,

“Aku selalu punya musuh di mana pun aku hidup.”

Kaen menatapnya.

“Kau tidak bisa terus hidup dengan pola pikir seperti itu.”

Elara menoleh, senyum samar di bibirnya.

“Itu satu-satunya alasan aku masih hidup sampai sekarang.”

Di sisi lain istana, Kaisar Kaelith duduk di ruang kerjanya, menatap gulungan laporan dari pasukan intelijen rahasia.

Prajurit yang melapor tampak gugup di hadapan tatapan dinginnya.

“Jadi benar?” tanya Kaelith pelan.

“Ya, Yang Mulia. Surat palsu yang menyebabkan Lethra bersiap sebelum Permaisuri tiba dikirim dari dalam istana. Dari Paviliun Selatan.”

Kaelith mendengus.

“Paviliun Selatan… tempat Selir Myra.”

“Benar, Yang Mulia. Tapi belum ada bukti langsung bahwa dia yang menulis surat itu.”

Kaisar berdiri, menatap keluar jendela.

Langit sore tampak merah keemasan, tapi hatinya seolah hitam.

“Aku tidak butuh bukti,” katanya datar. “Kalau dia berani menyentuh Elara, aku akan pastikan dia menghilang bahkan sebelum matahari terbit.”

“Yang Mulia—”

“Diam. Kau tak perlu menasihatiku soal belas kasihan.”

Pengawal itu langsung berlutut, gemetar.

Kaelith berjalan pelan ke meja, menatap cincin emas yang dulu dipakaikan Elara di jarinya simbol pengakuan mereka di depan seluruh bangsawan.

“Dia pikir aku tidak tahu apa yang Elara sembunyikan,” gumamnya lirih. “Tapi aku tahu. Dia datang ke dunia ini bukan tanpa tujuan.”

Malam itu, Elara terbangun karena suara langkah lembut di luar paviliun.

Dia tahu langkah itu bahkan sebelum pintu terbuka.

“Kau tidak bisa tidur, rupanya,” katanya pelan.

Kaelith masuk dengan jubah sederhana, tanpa mahkota, tanpa pengawal.

“Bagaimana mungkin aku bisa tidur sementara kau terlihat seperti orang yang sekarat dan akan mati?”

“Aku tidak semudah itu mati,” sahut Elara dengan nada sedikit sarkastik.

“Aku tahu,” jawabnya pelan, “tapi aku lebih tenang kalau bisa melihat mu sehat, tidak seperti ini.”

Ia duduk di tepi ranjang, diam cukup lama sebelum akhirnya berkata,

“Aku sudah menemukan orang yang membocorkan rencanamu.”

Elara membuka mata penuh minat.

“Siapa?”

“Selir Myra. Atau orang-orangnya.”

Elara menatap langit-langit sejenak.

“Aku sudah menduga. Wanita itu terlalu ingin jadi permaisuri baru.”

“Dan aku terlalu lama membiarkan orang-orang seperti dia ada di istanaku,” ucap Kaelith lirih.

Elara menoleh, menatapnya.

“Kalau kau membunuhnya sekarang, para bangsawan akan bereaksi. Kau tahu mereka mendukungnya karena keluarganya menguasai perdagangan selatan.”

Kaelith mendekat, menatap langsung ke mata Elara.

“Apa kau ingin aku menahannya hidup-hidup?”

“Tidak,” Elara tersenyum tipis. “Biar aku yang mengurusnya.”

Kaelith membeku.

“Kau baru saja setengah sembuh.”

“Justru karena itu,” ucap Elara tenang. “Aku ingin mereka lihat bahwa aku tidak pernah benar-benar lemah.”

Kaisar menatapnya lama, lalu menghela napas panjang.

“Kau tidak akan pernah berubah, ya?”

“Kau juga tidak,” balasnya. “Kita hanya berubah cara melindungi hal yang kita anggap milik kita.”

Untuk sesaat, keheningan menyelimuti ruangan.

Lalu Kaelith berkata pelan,

“Kalau begitu, mulai besok, aku akan memerintahkan semua pasukan pribadi istana di bawah kendalimu. Kalau mereka keberatan, mereka bisa bicara padaku atau kuburannya.”

Elara tersenyum lemah tapi matanya berkilat dingin.

“Kau memberi kekuatan pada seseorang yang tak takut kehilangan apa pun, Kaelith. Itu berbahaya.”

Kaelith menyentuh pipinya pelan.

“Aku tahu. Tapi lebih berbahaya lagi kalau kau melawanku.”

Elara menatapnya dalam-dalam.

“Aku tak pernah melawanmu. Aku hanya belum tahu apakah aku bisa mempercayaimu sepenuhnya.”

“Maka biarkan aku membuktikannya,” katanya tegas. “Dengan darah, kalau perlu.”

Ketika fajar datang, seluruh istana gempar.

Selir Myra ditemukan pingsan di taman bunga, semua pelayannya ditangkap.

Dan dari Paviliun Timur, Permaisuri Elara keluar untuk pertama kalinya dengan pakaian hitam sederhana, tanpa mahkota, tanpa perhiasan, hanya dengan tatapan yang membuat semua orang menunduk.

Kabar beredar bahwa Permaisuri yang dulu lemah kini memegang kendali pasukan pribadi Kaisar sendiri.

Dan di antara bisikan para pelayan, satu kalimat menjadi legenda:

“Dia bangkit dari kematian, dan kini bahkan Kaisar tunduk pada pandangannya.”

1
Murni Dewita
👣
Senja Bulan
Ada urusan 🙏
Siti
knp thor masa gk update seminggu🤔
Siti
Kapan update nya.....🙏
Siti
Aku suka ceritanya,jarang loh seorang wanita petinju masuk dunia novel. Apalagi aku suka karakter wanita badas .
Senja Bulan: terimakasih sudah komen kk🙏
total 1 replies
Dzakwan Dzakwan
Gak sabar nih thor, gimana kelanjutan cerita nya? Update yuk sekarang!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!