Jadilah milik ku maka akan ku singkirkan apapun yang membuatmu ragu. aku juga bisa membawa mu keluar dari semua masalah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MalyaIgus17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 Rumah Sakit
"mau masuk dulu ...?"
Pada hampir pukul 23 malam keduanya sampai di rumah, tepatnya di Butik dimana Cinta tinggal.
"ini tawarannya serius enggak...?" Bertanya dengan tampang tengilnya.
"issss, serius abangg..." menyentuh pipi Galih yang terasa dingin di tangan Cinta.
"Cinta buatkan minuman anget..." tawaran yang menggiurkan sebenarnya tapi Galih entah kenapa malah berpikir hal lain.
" Kalau mau di angetin kamu, boleh enggak...?" memainkan matanya menggoda.
Cinta menatap tajam, tidak menyangka kekasihnya malah fokus ke hal lain.
"apanya tuh maksudnya ...?"
"enggak ada maksud cuma mau di angetin kamu aja..." memiringkan kepalanya dan melihat Marisa dengan senyum manisnya.
"hahahaha, iya udah ayok. Di sini dingin banget soalnya...!" akan menarik tangan Galih mengajaknya untuk masuk.
"Duluan sayang, Abang parkir mobilnya dulu...!"
"Kenapa, biarin aja bang. Kan cuma mau minum bentar..." ucapnya membuat Galih menatapnya tajam.
"Sebentar....?"
"Hahahahha... " tertawa puas. Cinta masuk ke dalam studio tanpa menunggu Galih.
"dasar, tadi dia yang mancing. Gimana sih..!" tetap memarkirkan mobilnya sesuai tempatnya dan Galih naik ke studio kekasihnya.
Dan melihat Cinta sudah segar karena selesai bersih-bersih. "Kaya nya Abang harus stok baju di sini deh...!" masuk ke kamar mandi tanpa bicara lagi.
Cinta hanya bisa menggelengkan kepalanya seraya tersenyum. membuka lemari kecilnya Cinta mengambil satu pasang piama couple yang sejak lama dia beli dan dia simpan setelah di cuci.
"mudahan cukup..." menepuk piama nya dengan pelan. setelah menyimpannya di atas ranjang Cinta membuat susu coklat hangat untuk mereka.
Keduanya memang suka minum susu coklat hangat sebelum tidur, kebiasaan aneh kata orang tapi mereka suka.
"coba liat sayang kaos Abang basah. Abang pulang aja kali ya...!" menggosok pelan kaos putih yang dia kenakan.
Cinta mendekat dengan cepat seraya mengambil piama yang sudah dia siapkan. " Ini pakai piamanya, mudahan muat..!"
Galih menerima dengan kening mengkerut ", Niat banget mau Abang nginep ya...?"
Cinta melotot di goda seperti itu. " udah cepat sana, susu hangatnya sudah siap...!" meninggalkan Galih dan mengambil susu hangat yang dia buat dan menyimpannya di meja kecil yang sengaja dia buka.
Galih meminum susunya dengan niat. melihat Cinta yang juga tengah meminum susu yang sama dengan miliknya.
"Kamu beli bajunya kapan..?" menyentuh baju yang dia kenakan termasuk mengelap bibirnya dari sisa susu.
"udah hampir sebulanan lah, Cinta mau beli piama waktu itu dan harga satuan nya sama dengan yang couple an. Ya udah beli aja yang itu.." menunjuk piama yang di pakai Galih.
"cih, alasannya enggak bisa ya yang lebih romantis apa ....." kesal sekali mendengarnya.
"hahahah, memang gitu bang. Serius...!" mengangkat tangannya, mengatakan kalau dia tidak bohong dan tidak akan bohong hanya untuk menyenangkannya.
Setelah menghabiskan susunya keduanya lanjut tidur. Karena memang sudah malam Cinta menurut saja, tidur dengan saling berpelukan.
"Selamat tidur abangg...!"
"emmm, selamat tidur juga sayang...!" mengecup kening Cinta yang lebih dulu memejamkan matanya.
...****************...
Siang harinya...
Kembali ke rutinitas, Cinta tengah sibuk dengan revisian yang mulai dia kejar. Tidak mau jadwal lulusnya tertunda hanya karena revisian yang tak kunjung selesai.
Beruntung Galih juga banyak membantunya, memberi saran mengecek penulisannya jadi Cinta lebih percaya diri untuk bimbingan esoknya.
Ke esok nya tiba, semua pertanyaan dosen pembimbing nya bisa Cinta jelaskan dengan runut termasuk juga penulisannya.
Cinta tidak bisa tidak sumringah di saat dosen pembimbing meng ACC skripsi nya. bahkan dia di minta untuk segera mencari jadwal sidang nya.
saking senangnya Cinta tidak berhenti mengucapkan terimakasih dengan sedikit membungkukkan badannya.
"akhirnya...!" mencium naskah skripsi yang di ACC dosen nya.
"yes yes yes..." Mengeluarkan ponselnya Cinta tertegun melihat pesan masuk dari pamannya. bahkan ada beberapa panggilan tak terjawab juga.
dengan cepat Cinta menghubungi ulang pamannya.
📱
"Hallo, paman maaf tadi lagi bimbingan. Ada apa..?"
Terdengar helaan nafas paman Bayu membuat Cinta semakin khawatir.
"Bibi kamu masuk rumah sakit Cinta, kamu bisa datang kerumah sakit kalau ada waktu senggang...?" suara sang paman terdengar sangat tidak enak.
"iya paman. Share lock aja Cinta kesana sekarang...!"
📱
Setelah beberapa saat sambungan telpon terputus, Cinta menerima pesan lokasi rumah sakit dari pamannya.
Dengan cepat Cinta mencari taksi yang memang tengah lewat " ke lokasi ini pak..!" menunjukkan alamat rumah sakit tempat bibi nya dirawat.
"astaga, mudahan bibi baik-baik aja..." mengatupkan tangannya berdoa. Pamannya memang tidak sempat menjelaskan keadaan bibi karena Cinta lebih dulu bertanya soal lokasi tempatnya.
Sesampainya di rumah sakit paman Bayu langsung membawa Cinta ke kamar dimana bibi Hanum di rawat.
"ini kenapa paman...?" Cinta melihat bibi Hanum terbaring dengan tangan dan kaki di gift. Terlihat tidak berdaya.
Paman Bayu terdiam tidak tau harus mulai dari mana " Kecelakaan nya sudah tiga hari yang lalu Cinta, dan maaf paman baru ngasih tau kamu sekarang..." Paman Bayu tertunduk.
"tiga hari...?" tidak heran luka lecek di sekitar lengan bibi Hanum sudah terlihat mengering. Tapi Cinta masih tidak mengerti kenapa harus nunggu tiga hari.
"Paman juga baru tau..." Cinta melihat pamannya yang terlihat jelas kesedihannya.
"Bagaimana ceritanya paman..?" Cinta menangis karena melihat pamannya yang menangis apalagi melihat keadaan bibinya yang benar-benar tidak berdaya.
"Bibi mu kecelakaan, dia diserempet orang pas mau ke toko. katanya dia dibantu orang lewat karena yang nabrak langsung lari. Tapi tidak ada yang tau keluarganya makanya setelah tiga hari paman dapat kabar dari pegawai toko yang mengkonfirmasi lebih dulu, entah bagaimana ceritanya mereka bisa dapat informasi nya paman tidak tau. Yang jelas paman langsung kesini dan nelpon kamu, maaf ya paman bikin kamu kaget..." Cinta menangis dalam diam. Dia tidak tau bagaimana bibinya selama dia sendiri di rumah sakit ini.
"Paman, tapi bibi enggak apa-apa kan..?"
Memanggil cepat seraya menghapus air matanya " Kata dokter baik, hanya saja gift nya bisa di lepas setelah beberapa bulan. apalagi kakinya yang memang sempat retak juga..."
"astaga bibi..." Cinta duduk di sisi ranjang merasa kasian dengan apa yang dialami bibinya. Tidak terbayang kalau sampai dia yang mengalami hal seperti ini.
Kebetulan bibi Hanum di tempatnya di ruang rawat umum, jadi banyak keluarga pasien lain yang hilir mudik. Beruntung setiap brangkar di pasang tirai jadi tidak ada yang melihat kesedihan paman Bayu dan Cinta.
"Bibi pasti takut banget deh..?" bicara sendiri dan paman Bayu juga duduk disampingnya.
Menghela nafas " itu juga yang paman pikirkan Cinta, disaat paman tidak ada disampingnya bibi malah mengalami hal seperti ini, paman pengen usut tapi kejadiannya sudah beberapa hari dan entahlah ada saksi atau tidak ...."
Cinta merasa lucu dengan semuanya, karena dia tidak mendapatkan firasat apapun. Semua berjalan sesuai dengan hari-hari biasanya. Bahkan Cinta tidak berhenti tertawa karena menghabiskan waktu dengan kekasihnya.
"Paman...!"
"iya.." Melihat keponakannya yang jelas tengah bersedih.
"Tadi Cinta seneng banget. Tadinya Cinta duluan yang mau telpon paman, Skripsi Cinta akhirnya di ACC paman dan Cinta tinggal cari tanggal sidang yang pas saja. Belum lulus sih tapi semua rasanya sudah di depan mata..." Tersenyum menceritakan apa yang dia alami hari ini.
"Kata orang kita enggak boleh bahagia berlebihan takutnya di saat kita dapat musibah kita tidak akan siap. Dan sepertinya kata-kata itu benar..."
Paman Bayu menepuk bahu Cinta pelan, " Selamat ya, maaf kalau paman telat dan jarang menghubungi Cinta..." Cinta menggeleng dengan cepat.
"Seharusnya Cinta yang hubungin paman, Tapi Cinta sok sibuk banget ..." kembali meneteskan air matanya. Sedih.
☘️
☘️
☘️